Anda di halaman 1dari 3

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah ekstrak daun jambu biji atau

Psidii Folium dari Psidium guajava. Taksonomi tumbuhan jambu biji yaitu :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa kelat


Makroskopis : Daun: tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun
0,5cm sampai 1cm, helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau bulat memanjang,
panjang 5 – 13 cm, lebar 3 – 6 cm, pinggir daun rata agak mengubang ke atas, permukaan
atas agak licin, warna hijau kelabu. Serbuk : warna hijau keabu-abuan. Fragmen pengenal
adalah banyak terdapat rambut penutup yang terlepas, hablur kalsium oksalat, stomata tipe
anomositik, mesofil dengan kelenjar lisigen. Mengandung tanin 5% .
Kandungan zat kimia : Daun jambu biji mengandung tanin, eugenol (minyak atsiri), minyak
lemak, damar, zat samak, triterpenoid dan asam afel. Buahnnya mengandung asam amino
(triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C
(Muhlisah, 2007).

Kuersetin (suatu aglikon) adalah salah satu zat aktif kelas flavanoid yang secara
biologis amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka quersetin
memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Flavanoid merupakan sekelompok besar antioksidan
bernama polifenol yang terdiri atas antosianin, biflavon, katekin, flavanon, flavon dan
flavonol. Kuersetin termasuk ke dalam kelompok flavonol.

Kuersetin adalah senyawa kelompok flavonol terbesar, kuersetin dan glikosidanya


berada dalam jumlah sekitar 60-75% dari flavonoid. Kuersetin dipercaya dapat melindungi
tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses
peroksidasi lemak. Kuersetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari
Low Density Lipoproteins (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan menghelat ion
logam transisi.
Ketika flavonol kuersetin bereaksi dengan radikal bebas, kuersetin mendonorkan
protonnnya dan menjadi senyawa radikal, tetapi elektron tidak berpasangan yang dihasilkan
didelokalisasi oleh resonansi. Hal ini membuat senyawa kuersetin radikal memiliki energi
yang sangat rendah untuk menjadi radikal yang reaktif.

Struktur Kuersetin

Tiga gugus dari keursetin yang membantu dalam kestabilan dan bertindak sebagai
antioksidan ketika bereaksi dengan radikal bebas yaitu:
1 Gugus O-dihidroksil pada cincin B
2 Gugus 4-oxo dalam konjugasi dengan alkena 2,3
3 Gugus 3- dan 5-hidrosil
Gugus fungsi tersebut dapat mendonorkan electron pada cincin yang akan meningkatkan
jumlah resonansi dari struktur benzene senyawa kuersetin.

Dapus
 Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (Toga). Jakarta : Niaga
Swadaya. Hal 26-28

 Arifin, A. S. 1986. Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta :


Penerbit Karunia

Anda mungkin juga menyukai