Anda di halaman 1dari 8

Formulasi minuman serbuk instan kombinasi jahe (Zingiber

officinale Rosc) dan kunyit (Curcuma domestica Val.) dengan


variasi gula pasir dan gula merah
Isna Lailatun Nisfiyah1, Isnindar1,*, Rise Desnita1
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat
*Koresponden e-mail : isnindar@yahoo.com 087811270767
Abstrak
Jahe (Zingiber officinale Rosc) dan kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan jenis tanaman
herbal yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pengembangan minuman fungsional jahe dan kunyit agar
lebih praktis dapat dikemas dalam bentuk serbuk instan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik sifat fisik dan tingkat kesukaan masyarakat pada minuman serbuk instan kombinasi rimpang
jahe dan kunyit dengan penggunaan gula pasir (F1) dan variasi gula pasir dengan gula merah 3:1 (F2).
Minuman serbuk instan dibuat menggunakan metode kristalisasi gula. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan gula pasir dan variasi gula pasir dengan gula merah pada F1 dan F2 mempengaruhi
karakteristik sifat fisik minuman serbuk instan dengan nilai pH, kadar air, indeks pengetapan, waktu alir
dan sudut diam pada F1 masing-masing
-
masyarakat terhadap F1 dan F2 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada warna dan aroma, namun
tidak berbeda signifikan pada rasa.
Kata kunci : Jahe, Kunyit, Minuman Serbuk Instan

Formulation of instant powder drink combination of ginger


(Zingiber officinale Rosc) and turmeric (Curcuma domestica
Val.) with variations of sugar and brown sugar
Abstract
Ginger (Zingiber officinale Rosc) and turmeric (Curcuma domestica Val.) are herbs that very
beneficial for health. This research aims to determine the physical characteristics and society preference
levels for instant powder drinks combination of ginger and turmeric with using sugar (F1) and variations
of sugar and brown sugar 3:1 (F2). The instant powder drinks were made using sugar crystallization
method. The results showed that the use of sugar and variations of sugar and brown sugar at F1 and F

each were 6.12; 1.61%; 5.27%; 8.93 g/s; and 31 The public preference levels for F1 and F2 was
significantly different in color and aroma, but that is not significantly different in taste.
Keywords : Ginger, Instant Powder Drink, Turmeric

Pendahuluan mempunyai senyawa aktif berupa seskuiterpen,


Tanaman herbal di Indonesia bisapolene, zingiberene, zingiberol, dan
mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan beberapa minyak atsiri yang berkhasiat sebagai
dan telah banyak diolah ke dalam bentuk analgesik, sedatif, antipiretik dan antibakteri.3
minuman fungsional, salah satunya yaitu Tanaman herbal lainnya yang juga sering dibuat
minuman fungsional dari jahe. Minuman ke dalam bentuk minuman fungsional yaitu
fungsional jahe bermanfaat sebagai minuman kunyit (Curcuma domestica Val.). Kunyit
penyegar dan penghangat tubuh, untuk sirkulasi mempunyai komponen utama berupa
darah dan dapat menurunkan kadar kolesterol.1 kurkuminoid 10,29% dan beberapa minyak
Jahe (Zingiber officinale Rosc) diketahui atsiri yang berfungsi sebagai antioksidan,
memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antibakteri, dan anti hepatotoksik.4
secara tradisional digunakan untuk mengobati Minuman fungsional dari kombinasi
mual, flu, menyembuhkan luka, asma, penyakit jahe dan kunyit sering dikonsumsi oleh
jantung dan gangguan pencernaan.2 Jahe masyarakat di sekitar Pontianak untuk
mengatasi nyeri saat haid, mengatasi mual dan Alat dan Bahan
kembung dan meningkatkan kekebalan tubuh. Alat yang digunakan dalam penelitian
Penggunaan dengan cara tersebut masih ini antara lain ayakan mesh 80, baskom, blender
memiliki permasalahan seperti pada usia simpan (Miyako), corong stainless, gelas ukur (Owl
yang singkat dan kurang praktis dalam segi Plast), kain saring, kompor (Rinnai),
pemakaian. Pengembangan minuman fungsional moisturbalance (Kern DLB-A), pH meter
dari segi pengemasan sangat dibutuhkan agar digital, pisau, sendok kayu (Lancar Jaya),
memberi kemudahan bagi masyarakat stopwatch, tapped density (Erweka SVM 122),
(konsumen). Minuman herbal dalam bentuk termometer digital (Tp-101), timbangan digital
cairan atau ready to drink dapat dikemas dengan (SF-400) dan wajan antilengket (Oxone). Bahan
lebih praktis dalam bentuk serbuk instan. yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jahe,
Minuman serbuk instan adalah produk olahan kunyit, aquadest, gula merah, gula pasir dan
pangan siap saji berbentuk serbuk, mudah larut wadah kemasan sachet. Bahan-bahan yang
dalam air, praktis dalam penyajian dan memiliki diperlukan diperoleh dari Pasar Tengah, Jalan
daya simpan yang cukup lama. Minuman serbuk Asahan, Dalam Bugis, Pontianak.
instan harus memenuhi beberapa syarat khusus,
diantaranya kering dan terpisah, mudah dituang, Langkah-Langkah Penelitian
tidak higroskopis, tidak menggumpal, mudah Preparasi sampel
dibasahi, dan cepat larut.5 Minuman serbuk Rimpang jahe dan kunyit yang
instan dibuat melalui proses kristalisasi dengan diperoleh di determinasi terlebih dahulu di
agen kristalisasi utama yaitu sukrosa. Gula pasir Laboratorium Biologi Program Studi Biologi
diketahui mengandung sukrosa sebesar 99,95% Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
dan gula merah memiliki kandungan sukrosa Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura
sebesar 85,27%.5 Gula pasir berfungsi sebagai Pontianak. Rimpang kemudian dibersihkan dari
pemanis dan sebagai agen kristalisasi yang pengotor dan dikupas kulitnya. Rimpang
dapat mempengaruhi kecepatan rekristalisasi. kemudian ditimbang dan dihaluskan
Gula merah juga digunakan sebagai pemanis menggunakan blender. Rimpang yang telah
dikarenakan mempunyai aroma dan rasa yang halus kemudian disaring dengan kain saring dan
khas, serta mempunyai nilai indeks glikemik diambil filtratnya. Filtrat kemudian didiamkan
yang lebih rendah daripada gula pasir yaitu 35- selama 30 menit agar pati mengendap. Filtrat
54, sehingga dapat memberikan manfaat lebih kemudian
baik untuk kesehatan.6 -
Penelitian ini dilakukan untuk konstan hingga air sedikit menyusut selama ±15
mengetahui karakteristik sifat fisik dan menit, kemudian ditambahkan gula. Larutan
mengetahui tingkat kesukaan masyarakat yang -
terhadap minuman serbuk instan kombinasi jahe
dan kunyit dengan penggunaan gula pasir dan
variasi gula pasir dengan gula merah. Evaluasi tidak
karakteristik sifat fisik dapat dilihat melalui mengalami karamelisasi gula. Serbuk yang
beberapa parameter. Parameter – parameter sudah mengering kemudian didinginkan pada
tersebut seperti nilai pH, kadar air, pengetapan, suhu ruang ±10 menit. Jika terdapat gumpalan
waktu alir, sudut diam, organoleptik dan tingkat dihancurkan dengan blender kering, kemudian
kesukaan yang meliputi warna, aroma dan rasa diayak dengan ayakan mesh 80 untuk
dari minuman serbuk instan. mendapatkan serbuk yang halus dan homogen.
Formulasi minuman serbuk instan
Metode kombinasi jahe dan kunyit dapat dilihat pada
Jenis dan waktu penelitian tabel 1.
Jenis penelitian yang digunakan berupa
metode penelitian eksperimental. Metode Tabel 1. Formulasi minuman serbuk instan
eksperimen ini dilakukan bertujuan untuk Formula
mendapatkan formulasi minuman serbuk instan Bahan
F1 F2
kombinasi jahe dan kunyit dengan karakteristik Jahe 300 g 300 g
sifat fisik yang sesuai dengan syarat mutu SNI Kunyit 100 g 100 g
minuman serbuk. Penelitian ini dilakukan di Gula Pasir 800 g 600 g
Laboratorium Teknologi Fakultas Kedokteran Gula Merah - 200 g
Universitas Tanjungpura pada tanggal 23 Air 400 ml 400 ml
November 2020 sampai 15 Februari 2021.
Penentuan Karakteristik Sifat Fisik penginderaan. Penilaian uji organoleptik
pH meliputi pengamatan warna, aroma, rasa dan
Pengujian dilakukan dengan tekstur minuman serbuk instan. Uji ini
melarutkan 20 gram serbuk dalam 100 ml air. dilakukan untuk kedua formula.15
pH meter dikalibrasi dahulu dengan buffer pH Pengujian tingkat kesukaan
6,86, pH 4,01 dan pH 9,18 hingga alat Uji tingkat kesukaan dilakukan dengan
menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian pengambilan data dari panelis sebanyak 20
dicuci dengan aquadest dan dikeringkan dengan orang yang memenuhi kriteria inklusi dan
tisu. pH meter dicelupkan dalam sediaan, eksklusi. Adapun kriteria inklusi berupa calon
dibiarkan alat menunjukkan harga pH konstan.7 panelis berusia 18-40 tahun, tidak memiliki
Kadar air keengganan atau alergi terhadap bahan dalam
Pengujian kadar air dilakukan dengan penelitian, dan tidak sedang mengalami sakit
menggunakan alat moisture balance. panca indera terutama indra pengecap, pembau
Temperatur diprogram dan penglihatan. Sedangkan kriteria eksklusi
3 menit. Serbuk ditimbang sebanyak 5 g, berupa calon panelis yang merokok dan sedang
diletakkan di atas piringan dan diratakan mengonsumsi alkohol (mabuk).16 Panelis
kemudian ditutup. Setelah proses selesai, maka memberikan tanggapan terhadap produk dengan
persen kadar air dari serbuk akan tertera secara mengamati rasa, warna, dan aroma pada
otomatis.8 Syarat kadar air minuman serbuk sediaan. Skala mutu tingkat kesukaan berupa
instan sesuai SNI 01-4320-1996 yaitu maksimal skala numerik yaitu (1) sangat tidak suka, (2)
3%.9 tidak suka, (3) biasa, (4) suka, (5) sangat suka. 17
Pengetapan Pengujian ini dilakukan setelah memenuhi etik
Pengujian dilakukan dengan penelitian. Penelitian ini telah diajukan kepada
memasukkan serbuk ke dalam gelas ukur hingga Komite Etik Penelitian Fakultas kedokteran
batas 50 ml (V0). Gelas ukur dipasangkan pada Universitas Tanjungpura dan telah disetujui
alat dan rotar dinyalakan sampai diperoleh berdasarkan surat keterangan lolos kaji etik No.
volume konstan (Vt). Hasil uji pengetapan yang 1226/UN22.9/TA/2021 yang dikeluarkan pada
dipersyaratkan adalah pengurangan volume tanggal 8 Februari 2021.
tidak melebihi 20% yang menunjukkan sifat alir Pengolahan dan analisis data
yang baik.10,11 Formulasi yang memenuhi persyaratan
V0 − Vt standar minuman serbuk instan selanjutnya
T% = x 100% dilakukan replikasi tiga kali untuk menunjukkan
V0
bahwa formulasi tersebut menunjukkan hasil
Waktu alir standar yang tidak berbeda. Hasil pengujian
Pengujian dilakukan dengan kemudian dianalisis statistik (uji normalitas,
memasukkan 100 g serbuk ke dalam corong homogenitas dan Independent Sample T-test
yang tertutup bagian bawahnya, dibuka sambil jika data terdistribusi normal atau Mann-
menyalakan stopwatch dan dihitung waktu Whitney jika data tidak terdistribusi normal)
alirnya. Sifat alir serbuk dapat dikatakan baik dengan menggunakan software SPSS(Statistical
j ≤ Product and Service Solutions) versi 25.
10 detik atau mempunyai waktu ≥
10g/detik.12,13 Hasil
w Preparasi sampel
Waktu alir = Sampel yang digunakan pada
t
penelitian ini yaitu rimpang jahe dan kunyit.
Sudut diam
Rimpang jahe dan kunyit yang diperoleh dari
Pengujian dilakukan dengan
Pasar Tengah, Jalan Asahan, Dalam Bugis,
memasukkan 100 g ke dalam corong yang
Pontianak. Hasil determinasi tanaman dengan
tertutup bagian bawahnya, dibuka penutup
nomor surat 131/A/LB/FMIPA/UNTAN/2020
sehingga serbuk dapat mengalir dan membentuk
menunjukkan bahwa sampel jahe yang
suatu timbunan serbuk. Ukur tinggi (h) dan jari-
digunakan adalah Zingiber officinale Roscoe
jari dasar (r) timbunan serbuk. Nilai dari sudut
dan pada nomor surat
diam yang dapat diterima antara 20-40°.13,14
130/A/LB/FMIPA/UNTAN/2020 menunjukkan
h bahwa sampel kunyit yang digunakan adalah
tan α =
𝑟 Curcuma domestica Val.
Organoleptik
Pengujian organoleptik merupakan
pengujian yang didasarkan pada proses
Evaluasi Sediaan
Hasil uji pH, kadar air, pengetapan, Pengujian tingkat kesukaan
waktu alir dan sudut diam pada minuman Hasil uji tingkat kesukaan minuman
serbuk instan dapat dilihat pada tabel 2. serbuk instan terhadap 20 panelis dapat dilihat
Pengujian organoleptik pada tabel 3.
Hasil uji organoleptik pada minuman
serbuk instan dapat dilihat pada gambar 1. Pembahasan
Pembuatan minuman serbuk instan
menggunakan metode kristalisasi dengan agen
pengkristal yaitu sukrosa. Kristalisasi dilakukan
dengan cara pemekatan larutan sampai
konsentrasi bahan yang terlarut (solut) menjadi
lebih besar daripada pelarutnya pada suhu yang
sama.18 Pada keadaan ini, molekul-molekul
sukrosa dalam bentuk inti kristal akan saling
menempel dan tumbuh menjadi kristal-kristal
yang lebih besar membentuk serbuk yang
terpisah dan kering.19
Gambar 1. Hasil uji organoleptik minuman
serbuk instan F1 dan F2 dengan replikasi 3 kali

Tabel 2. Hasil pengujian karakteristik sifat fisik minuman serbuk instan


Rata-rata dan SD
Formula
pH Kadar air Pengetapan Waktu alir Sudut diam
F1 6,52 ± 0,10 0,39 ± 0,21 12,37 ± 1,26 14,27 ± 1,76 28,3 ± 0,34
F2 6,12 ± 0,17 1,61 ± 0,40 5,27 ± 1,10 8,93 ± 0,72 31,25 ± 1,77

Tabel 3. Hasil uji tingkat kesukaan minuman serbuk instan


Parameter (rata-rata dan SD)
Formula
Warna Aroma Rasa
F1 3,9 ± 0,78 3,95 ± 0,51 4,3 ± 0,73
F2 4,4 ± 0,68 4,5 ± 0,69 4,6 ± 0,6
Pembuatan minuman serbuk instan Pembuatan minuman serbuk instan
kombinasi jahe dan kunyit dilakukan secara pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
bertahap dimulai dari sortasi basah, sortasi seperti pemilihan sampel, teknik pemasakan,
kering, penghalusan, pengendapan dan dan proses pengkristalan.19 Pemilhan sampel
pemanasan. Proses penghalusan sampel dapat dilihat dari tingkat keasaman dari sampel
bertujuan agar sel-sel yang terkandung pada yang digunakan. Sampel yang digunakan tidak
sampel menjadi pecah atau rusak menyebabkan boleh memiliki pH yang terlalu rendah (asam)
keluarnya organel sel sehingga dapat larut dikarenakan sifat sukrosa yang dapat
dengan air. Proses penghalusan juga dilakukan dipengaruhi oleh asam. Penelitian oleh Cancela
untuk menghaluskan gumpalan kristal yang et al. (2005) dalam Ahmed et al. (2016)
sudah kering, hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa sukrosa pada pH rendah
memperkecil ukuran partikel. Pengecilan selama proses pembuatan akan berubah menjadi
ukuran partikel bermanfaat untuk meningkatkan glukosa dan fruktosa, sehingga mengurangi
kelarutan minuman serbuk instan saat dilarutkan potensi sukrosa untuk membentuk kristal
dalam air. Pengendapan filtrat selama 30 menit kembali.21 Berdasarkan hasil pengujian pada
dilakukan untuk mengendapkan pati yang dapat bahan, sari jahe memiliki pH sebesar 6,76 dan
mengganggu proses kristalisasi. Pati dapat sari kunyit memiliki pH sebesar 6,64, sehingga
mengalami gelatinisasi saat dipanaskan, terjadi dapat digunakan sebagai sampel dalam
karena adanya pertukaran molekul amilosa ke pembuatan minuman serbuk instan. Faktor
air dan pati akan mengembang membentuk teknik pemasakan dan proses pengkristalan
gumpalan, sehingga dapat mengganggu proses dipengaruhi oleh suhu pemanasan dan teknik
kristalisasi dari sukrosa dan menghasilkan pengadukan. Suhu pemanasan yang digunakan
pigmen berwarna coklat (terkaramelisasi).20 pada penelitian sekitar - untuk
mengurangi kadar air pada larutan filtrat dan
diturunkan pada suhu 80 C untuk menghindari sebesar 0,39 ± 0,21 dan F2 sebesar 1,61 ± 0,40.
terjadinya karamelisasi pada sukrosa saat filtrat Kadar air dari kedua formula memenuhi
mulai mengering. Sukrosa memilik persyaratan uji minuman serbuk instan yang
7
sehingga jika menggunakan baik yaitu tidak lebih dari 3%.9 Perbedaan
suhu pemanasan berlebih dapat menyebabkan persentase kadar air pada F1 dan F2
terbentuknya karamelisasi. Reaksi karamelisasi dikarenakan penggunaan gula merah pada F2
merupakan reaksi yang terjadi karena adanya yang mempunyai nilai kadar air yang lebih
interaksi gula–gula pada suhu yang tinggi tinggi daripada gula pasir. Gula merah berasal
(mendekati titik leburnya).22 Teknik dari nira kelapa berupa balok berwarna coklat,
pengadukan yang diperlukan yaitu pengadukan beraroma khas dan mempunyai kadar air yang
secara konstan agar panas yang dihasilkan dari tinggi. Sedangkan gula pasir merupakan
api dapat tersebar merata pada larutan. Selama kristalisasi dari cairan tebu yang berwarna putih
proses pemanasan, panas dari api akan memiliki butir yang keras dan halus dengan
dilepaskan sehingga dapat memicu terjadinya kadar air yang rendah.23 Penelitian ini sejalan
karamelisasi gula.19 Tahap pemanasan pada F1 dengan penelitian oleh Firdausni et al. (2017)
terjadi selama 25 menit dan pada F2 selama 35 bahwa perlakuan dengan pemakaian gula merah
menit sampai larutan mulai mengkristal. dapat meningkatkan kadar air pada minuman
Penggunaan gula merah pada F2 menyebabkan jahe instan.23
proses kristalisasi yang lebih lama daripada F1, Uji pengetapan dilakukan untuk
hal ini dikarenakan gula merah mempunyai mengetahui penurunan volume sejumlah serbuk
konsentrasi sukrosa yang lebih rendah dan kadar akibat getaran atau hentakan. Semakin kecil
air yang lebih tinggi daripada gula pasir.23 selisih antara volume sebelum dengan setelah
Pengujian karakteristik sifat fisik pengetapan akan menunjukkan indeks
minuman serbuk instan seperti yang disajikan pengetapan yang semakin kecil.10 Hasil uji
pada tabel 2 dilakukan karena sifat fisik menunjukkan nilai rata-rata indeks pengetapan
minuman serbuk instan sangat berpengaruh pada F1 lebih besar daripada F2, dimana pada
terhadap proses pengemasan pada wadah F1 sebesar 12,37 ± 1,26 dan F2 sebesar 5,27 ±
kemasan sachet dari minuman serbuk instan, 1,10. Hasil uji didapatkan bahwa kedua formula
sehingga dapat dievaluasi sifat fisiknya dengan mempunyai nilai yang memenuhi persyaratan,
uji pH, kadar air, pengetapan, waktu alir dan dimana sifat fisik massa serbuk yang baik yaitu
sudut diam. Uji pH dilakukan untuk mengetahui kurang dari 20%.10 Besar kecilnya indeks
tingkat keasaman pada minuman serbuk instan. pengetapan sangat ditentukan oleh bagaimana
Hasil uji menunjukkan bahwa minuman serbuk campuran serbuk dalam mengisi ruang antar
instan memiliki nilai pH rata-rata F1 lebih besar partikel dan memampatkan lebih rapat saat
daripada F2, yaitu F1 sebesar 6,52 ± 0,10 dan terjadinya getaran volumenometer.25 Indeks
F2 sebesar 6,12 ± 0,17. Minuman serbuk instan pengetapan pada F2 mempunyai nilai yang lebih
yang dibuat memiliki tingkat keasaman yang kecil daripada F1 dikarenakan pada F2
cukup baik sehingga aman dikonsumsi dalam mempunyai nilai kadar air yang lebih tinggi dari
pH pada F2 lebih rendah dari F1 dikarenakan F1. Kadar air sangat dipengaruhi oleh
pada F2 menggunakan penambahan gula merah kelembaban, kelembaban yang tinggi
yang cenderung mempunyai pH rendah, hal ini menyebabkan perpindahan uap air sehingga hal
disebabkan karena gula merah terbuat dari nira ini berpengaruh terhadap peningkatan kadar
kelapa yang bersifat asam. Menurut air,26 jika kelembaban tinggi maka ikatan (gaya
Muchaymien (2014), nira kelapa bersifat sangat tarik) antar partikel menjadi lebih kuat dan
asam dan mengandung sukrosa yang tinggi. besar karena kontak permukaan naik.10 Uji
Nira kelapa diambil dengan cara waktu alir dilakukan untuk mengetahui sifat alir
mempertahankan keasaman pada nira kemudian dari sediaan minuman serbuk instan yang
melewati proses pemasakan dan pendinginan dibuat, dengan cara mengalirkan sejumlah
menjadi gula merah.6 Uji kadar air dilakukan serbuk dalam suatu alat.13 Hasil uji
untuk mengetahui seberapa besar kandungan air menunjukkan waktu alir rata-rata pada F1 lebih
yang terdapat pada minuman serbuk instan yang besar dari F2, dimana F1 mempunyai waktu alir
dibuat. Kadar air yang tinggi dapat sebesar 14,27 ± 1,76 dan F2 sebesar 8,93 ±
menyebabkan ketidakstabilan fisik produk dan K w ≤
dapat mempercepat pertumbuhan 10 detik untuk 100 gram serbuk dengan
mikroorganisme.24 Hasil uji menunjukkan w ≥ 13
hal
bahwa kedua formula menghasilkan kadar air tersebut menunjukkan bahwa F1 memenuhi
yang berbeda nyata. Persentase kadar air rata- persyaratan uji dan F2 tidak memenuhi
rata pada F2 lebih besar daripada F1, dimana F1 persyaratan uji. Waktu alir pada F1 lebih besar
dari F2 dikarenakan pada F2 mempunyai kadar lebih besar daripada penggunaan kunyit,
air yang lebih tinggi dari F1. Kelembaban atau sehingga aroma yang dihasilkan pada F1 lebih
kadar air yang tinggi menyebabkan gaya tarik cenderung beraroma khas jahe. F1 memiliki
antar partikel menjadi lebih kuat karena kontak rasa manis dan rasa sedikit pedas khas jahe
permukaan yang naik, sehingga serbuk sedangkan F2 memiliki rasa manis khas gula
kehilangan mobilitasnya untuk mengalir merah dan rasa sedikit pedas khas jahe. Hal ini
(semakin lambat untuk bergerak turun).10 Hasil juga dipengaruhi oleh bahan yang digunakan,
penelitian ini sejalan dengan penelitian Ardiani pada F1 tidak menggunakan gula merah
(2012) yang mana waktu alir yang lama sedangkan pada F2 menggunakan gula merah,
dipengaruhi oleh lembabnya serbuk karena yang mana gula merah mempunyai rasa yang
kadar air yang tinggi, sehingga menurunkan khas dan lebih manis. Rasa manis pada gula
waktu alir dari produk.27 Sudut diam merupakan merah dikarenakan mengandung beberapa jenis
sudut maksimum yang dibentuk permukaan gula seperti sukrosa, fruktosa, glukosa dan
serbuk dengan permukaan horizontal berputar, maltosa, dibandingkan dengan gula pasir yang
semakin kecil nilai sudut diam, serbuk akan hanya mengandung sukrosa.6 Hasil pengamatan
semakin mudah mengalir dengan baik. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan bahwa kedua
menunjukkan bahwa F1 mempunyai rata-rata formula memiliki tekstur yang halus. Hal ini
sudut diam lebih kecil daripada F2, dimana F1 dikarenakan adanya proses penghalusan
sebesar 28,3 ± 0,34 dan F2 sebesar 31,25 ± menggunakan blender dan pengayakan dengan
1,77. Kedua formula minuman serbuk instan ayakan mesh 80, sehingga menghasilkan serbuk
memenuhi persyaratan uji sudut diam yang baik yang halus dan homogen. Hasil dari keempat
yaitu dalam - j parameter uji tersebut memenuhi persyaratan
serbuk memiliki sifat alir yang baik.13 Nilai mutu minuman serbuk instan yaitu warna,
sudut diam F2 lebih besar dari F1, hal ini aroma dan rasa yang dihasilkan harus normal
dikarenakan pada F2 memiliki kadar air yang dan khas sesuai dengan bahan yang digunakan,
lebih tinggi dari F1. Sudut diam granul serta tekstur yang halus, kering dan tidak
dipengaruhi oleh kandungan lembab, bila menggumpal.9
kandungan lembabnya tinggi, maka sudut diam Hasil pengujian tingkat kesukaan dapat
serbuk akan semakin besar dikarenakan adanya dilihat pada Tabel 3. Uji tingkat kesukaan
gaya kohesi antar partikel yang kuat, sehingga dilakukan untuk mengetahui kesukaan
akan membentuk gumpalan yang sulit masyarakat terhadap warna, aroma dan rasa
mengalir.10 Hasil statistik pada tiap uji minuman serbuk instan. Uji ini dilakukan
karakteristik sifat fisik menunjukkan ketiga dengan 20 panelis yang bersedia dan telah
replikasi memiliki nilai signifikasi > 0,05 yang memenuhi persyaratan dari kriteria inklusi dan
menunjukkan data terdistribusi normal (uji eksklusi. Panelis harus berusia 18-40 tahun
normalitas) dan memiliki varian yang sama (uji dikarenakan usia ini merupakan usia yang
homogenitas), hasil statistik juga menunjukkan produktif sehingga dapat bertanggungjawab atas
nilai signifikansi < 0,05 sehingga menunjukkan keputusannya. Individu yang tergolong dewasa
terdapat perbedaan yang signifikan antara F1 awal ialah yang berusia 18-40 tahun dan
dan F2 (uji Independent Sample T-test). memiliki peran dan tanggung jawab yang besar.
Hasil uji organoleptik dapat dilihat Secara fisik, seorang dewasa awal memiliki
pada gambar 1. Warna minuman serbuk instan daya tahan dan taraf kesehatan yang prima.28
pada F1 terlihat berwarna kuning sedangkan Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat
pada F2 terlihat berwarna coklat muda, hal ini perbedaan rasa suka panelis terhadap parameter
dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan. warna, aroma dan rasa dari kedua formula.
F1 menghasilkan serbuk berwarna kuning Hasil pengamatan nilai kesukaan terhadap
karena menggunakan bahan utama kunyit yang warna menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada
cenderung berwarna kuning, sedangkan F2 F2 lebih tinggi daripada F1, dimana F2 sebesar
menghasilkan warna coklat muda karena 4,4 ± 0,68 (suka) sedangkan F1 sebesar 3,9 ±
menggunakan gula merah, yang mana gula 0,78 (biasa). Hal ini disebabkan pada F1 yang
merah memiliki warna yang lebih dominan menggunakan gula pasir saja ketika dilarutkan
yaitu coklat kemerahan. F1 memiliki aroma dengan air menghasilkan warna kuning pucat
yang khas jahe sedangkan F2 memiliki aroma sehingga kurang disukai panelis. Sedangkan
khas gula merah. Hal ini juga dipengaruhi oleh pada F2 yang menggunakan variasi gula pasir
bahan-bahan yang digunakan. Penggunaan gula dan gula merah ketika dilarutkan dengan air
merah pada F2 memberikan aroma khas yang menghasilkan warna coklat kemerahan seperti
cukup kuat, sehingga serbuk menjadi beraroma warna khas dari gula merah, sehingga lebih
khas gula merah. Penggunaan jahe pada formula menarik dan disukai oleh panelis. Hasil
pengamatan tingkat kesukaan masyarakat kesukaan masyarakat terhadap F1 dan F2
terhadap aroma menunjukkan nilai rata-rata menunjukkan perbedaan yang signifikan pada
pada F2 lebih tinggi daripada F1, dimana F2 warna dan aroma, namun tidak berbeda
sebesar 4,5 ± 0,69 (suka) sedangkan F1 sebesar signifikan pada rasa.
3,95 ± 0,51 (biasa). Hal ini dikarenakan pada F2
ketika dilarutkan dengan air menghasilkan Saran
aroma khas gula merah yang sangat harum Adapun saran yang dapat diberikan
sehingga lebih disukai dan diminati panelis pada penelitian ini yaitu perlu dilakukan
dibandingkan dengan F1 yang hanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui masa
menggunakan gula pasir. Warna dan aroma simpan dari produk. Parameter-parameter
merupakan faktor penting dalam produk pangan evaluasi sifat fisik yang sudah dilakukan dapat
dan daya tarik pada produk sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
menimbulkan keinginan untuk stabilitas fisik dari minuman serbuk instan
mengkonsumsinya. Hasil uji statistika pada kombinasi rimpang jahe dan kunyit.
parameter warna dan aroma menunjukkan nilai
signifikasi < 0,05 yang menunjukkan data tidak Ucapan Terimakasih
terdistribusi normal (uji normalitas), sehingga Kami mengucapkan terimakasih
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang kepada segenap dosen dan pengelola
menunjukkan siginifikansi < 0,05 (terdapat Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas
perbedaan yang signifikan antara F1 dan F2). Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak
Hasil pengamatan tingkat kesukaan panelis atas bantuan peminjaman fasilitas dalam
terhadap rasa menunjukkan nilai rata-rata F2 penelitian ini.
lebih tinggi daripada F1, dimana F2 sebesar 4,6
± 0,6 (suka) sedangkan F1 sebesar 4,3 ± 0,73 Daftar Pustaka
(suka). Minuman serbuk instan F2 ketika 1. Firdausni, Failisnur, & H. Diza, Y. 2011.
dilarutkan dengan air memberikan rasa manis Potensi Pigmen Cassiavera pada Minuman
yang khas dari gula merah dan rasa sedikit Jahe Instan Sebagai Minuman Fungsional.
pedas dari jahe yang cukup diminati oleh Jurnal Litbang Industri, 1(1), 15–21.
panelis, namun tidak sedikit juga yang 2. Aditya, Ali, A., & Ayu, D. F. 2018.
menyukai rasa dari minuman serbuk instan F1 Minuman Fungsional Serbuk Instan Jahe
yang ketika dilarutkan memberikan rasa sedikit (Zingiber officinale R.) dengan
pedas khas jahe dan rasa manis dari gula pasir, Penambahan Sari Umbi Bit (Beta vulgaris
sehingga memberikan hasil yang tidak jauh L.) sebagai Pewarna Alami. Sagu, 17(2),
berbeda. Hasil uji statistika pada parameter rasa 9–17.
menunjukkan nilai signifikasi < 0,05 yang 3. Rehman, R., Akram, M., Akhtar, N.,
menunjukkan data tidak terdistribusi normal (uji Jabeen, Q., & Shah, S. M. A. 2011.
normalitas), sehingga dilanjutkan dengan uji Zingiber officinale Roscoe
Mann-Whitney yang menunjukkan siginifikansi (Pharmacological Activity). Journal of
> 0,05 (tidak terdapat perbedaan yang signifikan Medicinal Plants Research, 344–348.
antara F1 dan F2). Hasil penelitian ini sejalan 4. Rukmana, I. H. 1994. Kunyit. Kanisius.
dengan penelitian oleh Firdausni (2017) yang 5. Setiyoningrum, P. 2011. Pembuatan Coro
mana penggunaan gula merah dapat Instan Minuman Khas Pati Jawa Tengah.
meningkatkan nilai kesukaan panelis terhadap Institut Pertanaian Bogor (IPB).
warna dan aroma minuman serbuk instan jahe 6. Muchaymien, Y., Rangga, A., & Nuraini,
dengan nilai 3,33 dan 3,08 (disukai).23 dan F. 2014. Penyusunan Draft Standard
Operating Procedure (SOP) Pembuatan
Kesimpulan Gula Merah Kelapa (Studi Kasus Di
Kesimpulan yang dapat diambil dari Pengrajin Gula Merah Kelapa Desa
penelitian ini yaitu hasil penelitian Purworejo Kec. Negeri Katon Kab.
menunjukkan bahwa penggunaan gula pasir dan Pesawaran). Teknologi Industri Dan Hasil
variasi gula pasir dengan gula merah pada F1 Pertanian, 19(2), 205–217.
dan F2 mempengaruhi karakteristik sifat fisik 7. DepKes, R. I. 2014. Farmakope Indonesia
minuman serbuk instan dengan nilai pH, kadar (V). Departemen Kesehatan Republik
air, pengetapan, waktu alir dan sudut diam pada Indonesia.
F1 masing-masing sebesar 6,52; 0,39%; 8. Sudarsi, Y., & Nst, M. R. 2018. Uji
12,37%; 14,27 g/detik; dan 2 Aktivitas Antioksidan dan Sifat
pada F2 masing-masing sebesar 6,12; 1,61%; Organoleptik Teh Herbal Campuran
Tingkat Daging Buah Pare (Momordica charantia
L.) dan Kulit Buah Naga Merah Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas
(Hylocereus lemairei (HOOK.) BRITTON Jambi, 3(1), 71–77.
& ROSE). Photon: Jurnal Sain Dan 20. Palupi, H. T., Zainul, A. A., & Nugroho,
Kesehatan, 8(2), 59–66. M. 2011. Pengaruh Pre Gelatinisasi
9. BSN. 1996. Serbuk Minuman Tradisional terhadap Karakteristik Tepung Singkong.
SNI 01-4320-1996. Badan Standarisasi T P  : M I D
Nasional. Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian,
10. Lachman, L., Lieberman, H. A., & Kanig, 1(1), 1–14.
J. L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi 21. Ahmed, A., Ali, S. W., Rehman, K. ur,
Industri (S. Suyatmi (ed.); III). UI Press. Manzoor, S., Ayub, S. R., & Ilyas, M.
11. Lina, W., Pramono, S., & Nugroho, A. E. 2016. Influence of Sugar Concentration
2014. Formulasi Granul Kombinasi on Physicochemical Properties and
Ekstrak Terpurifikasi Herba Pegagan Sensory Attributes of Sapodilla Jam.
(Centella asiatica) (L.) Urban) dan Herba PeerJPreprints.
Sambiloto (Andrographis paniculata) 22. Putra, I. N. K. 2016. Upaya Memperbaiki
(Burm.f.) Nees). Media Farmasi: Jurnal Warna Gula Semut dengan Pemberian
Ilmu Farmasi, 11(2), 143–154. Na-Metabisulfit. Jurnal Aplikasi
12. Lubis, N., Prasetiawati, R., & Rahmat, G. Teknologi Pangan, 5(1), 1–5.
2016. Formulation, Evaluation, and 23. Firdausni, F., Hermianti, W., & Kumar, R.
Comparison of The Spiciness Intensity of 2017. Pengaruh Penggunaan Sukrosa dan
Ginger Effervescents Granules. Penstabil Karboksi Metil Selulosa (CMC)
Indonesian Journal of Pharmaceutical terhadap Mutu dan Gingerol Jahe Instan.
Science and Technology, 3(1), 9–16. Jurnal Litbang Industri, 7(2), 137.
13. Voight, R. 1984. Buku Pelajaran 24. Suprapti, I. M. 2003. Teknologi
Teknologi Farmasi (N. S. Soendani (ed.); Pengolahan Pangan: Aneka Awetan Jahe.
V). UGM Press. Kanisius.
14. Fatmawaty, A., Nisa, M., & Rezki, R. 25. Hilaria, M., & Octavia, D. R. 2020.
2015. Teknologi Sediaan Farmasi. Pengaruh Penambahan Amilum Gewang
Deepublish. (Corypha utan Lamarck) secara
15. Negara, J. K., Sio, A. K., Rifkhan, R., Intragranular dan Ekstragranular terhadap
Arifin, M., Oktaviana, A. Y., Wihansah, Sifat Fisik Tablet Paracetamol dengan
R. R. S., & Yusuf, M. 2016. Aspek Metode Granulasi Basah. Jurnal Ilmiah
Mikrobiologis, serta Sensori (Rasa, Manuntung, 6(1), 110–121.
Warna, Tekstur, Aroma) pada Dua Bentuk 26. Fachruri, M., Muhidong, J., & Sapsal, M.
Penyajian Keju yang Berbeda. Jurnal T. 2019. Analisis Pengaruh Suhu dan
Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Kelembaban Ruang terhadap Kadar Air
Peternakan, 4(2), 286–290. Benih Padi di Gudang Penyimpanan PT.
16. Hamidah, L. M., Afridah, W., & Putri, E. Sang Hyang Seri. Jurnal Agritechno,
B. P. 2018. Uji Daya Terima pada Jelly 12(2), 131–137.
Drink Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.). 27. Ardiani, W. P. 2012. Perbandingan
Medical Technology and Public Health Variasi Suhu Pengeringan Granul
Journal, 2(2), 143–151. terhadap Kadar Air dan Sifat Fisis Tablet
17. Permata, D. A., & Sayuti, K. 2016. Parasetamol. Universitas Sebelas Maret.
Pembuatan Minuman Serbuk Instan dari 28. Putri, A. F. 2018. Pentingnya Orang
Berbagai Bagian Tanaman Meniran Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas
(Phyllanthus niruri). Jurnal Teknologi Perkembangannya. SCHOULID:
Pertanian Andalas, 20(1), 44–49. Indonesian Journal of School Counseling,
18. Rifkowaty, E. E., & Martanto. 2016. 3(2), 35.
Minuman Fungsional Serbuk Instan Jahe
(Zingiber officinale Rosc) dengan Variasi
Penambahan Ekstrak Bawang Mekah
(Eleutherine americana merr) sebagai
Pewarna Alami. Jurnal Teknik Pertanian
Lampung, 4(4), 315–324.
19. Mursalin, Nizori, A., & Rahmayani, I.
2019. Sifat Fisiko-Kimia Kopi Seduh
Instan Liberika Tungkal Jambi yang
diproduksi dengan Metode Kokristalisasi.

Anda mungkin juga menyukai