Tradisional
Kelompok 5
4A
ANGGOTA KELOMPOK
2009484010024 20094840027
024 Made Ayu Jelita Widya 027
Ni Kadek Dila Pratiwi Putri
Nanda Putri
2009484010025 2009484010028
025 Kadek Ayu Akari 028 Ni Kadek Nisa Leoni Putri
Purnamasari
2009484010029
029
Ni Kadek Riska Mariyanti
PENDAHULUAN
Pengobatan tradisional yang berlandaskan
sumber alam hayati, terutama tumbuh-
tumbuhan, telah digunakan sejak lama di
Indonesia. Pada saat ini obat tradisional
masih banyak digunakan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia untuk mengobati
berbagai penyakit. Tumbuhan obat
merupakan salah satu topik yang sangat
penting dalam pengembangan obat
tradisional, sebagai alternativ untuk
penyembuhan berbagai macam penyakit di
Indonesia.
TEMULAWAK
(Curcuma xanthorriza Roxb)
TUJUAN PRAKTIKUM
ALAT & BAHAN
ALAT BAHAN
Batang pengduk Ekstrak rimpang temulawak 0,6 gr
Beaker gelas 200 ml Gliserin 15 gr
Botol kaca 60 ml Asam sitrat 0.12 gr
Cawan porselen Metil paraben 0,12 gr
Mortir dan stamper Sukrosa 39 gr
Aquades 100 ml
KELOMPOK 5
FORMULASI SEDIAAN SIRUP EKSTRAK
TEMULAWAK
No Bahan Jumlah
01 03
05 07
Bentuk Cair
Warna Coklat kekuningan
Bau Khas Temulawak
Rasa Manis dan sedikit pahit
HASIL PRAKTIKUM
Replikasi Nilai pH
1 5
HASIL PRAKTIKUM
Replikasi Homogenitas
1 Homogen
HASIL PRAKTIKUM
60 mL 56 mL 4 mL
PEMBAHASAN
Rimpang temulawak mengandung zat kuning kurkumin, minyak atsiri, pati, protein, lemak,
selulosa dan mineral, diantara komponen tersebut yang paling banyak kegunaannya adalah pati,
kurkuminoid yang mana berfungsi sebagai antioksidan. Manfaat dari rimpang tanaman ini adalah
mengatasi jerawat, anti radang, anti keracunan empedu, mencegah penyakit ginjal, mencegah sembelit,
menambah nafsu makan, mengatasi sakit cangkrang, menyembuhkan cacar air, menyembuhkan
sariawan, meningkatkan produksi ASI, mengatasi asma, mengatasi penyakit limfa, mengatasi sakit
pinggang, menyembuhkan sakit kepala dan masuk angin. Pada praktikum Formulasi Obat Tradisional
ini yang melakukan formulasi terhadap rimpang temu lawak yang dijadikan sediaan sirup obat dalam.
Dimana dalam formulasi ini bahan bahan yang digunakan terdiri dari ekstrak temu lawak,gliserin,asam
sitrat,metil paraben,sukrosa dan aquades. Hal yang dijadikan pertimbangan dalam memilih bahan bahan
tersebut sebagai bahan pembuatan sediaan sirup obat dalam temulawak adalah sifat fsikakimia dari
masing masing bahan yang digunakan.
PEMBAHASAN
Pengujian mutu fisik yang dilakukan dalam formulasi sediaan sirup obaat dalam temulawak ini
meliputi uji organoleptis,uji pH,uji homigenitas dan uji volume terpindahkan. Uji organoleptis yang
telah dilakukan terhadap sediaan sirup obat dalam temulawak ini menghasilkan bentuk sediaan
cair,berbau khas temulawak,memiliki rasa manis dan sedikit pahit serta memiliki warna coklat
kekuningan. Uji pH yang telah dilakukan terhadap sediaan sirup obat dalam temulawak ini
menghasilkan nilai pH sebesar 5 yang diukur menggunakan indicator pH meter. Sedangkan hasil uji
homogenitas yang telah dilakukan terhadap sediaan sirup obat dalam temulawak ini menghasilkan
sediaan yang homogeny dan tidak ada partikel di dalam sediaan yang di ujikan. Dan untuk hasil uji
volume terpindahkan yang telah dilakukan terhadap sediaan sirup obat dalam temulawak ini
memperoleh hasil volume terpindahkan sebesar 56 ml dengan jumlah volume yang terpindahkan
sebesar 4 ml dari sediaan yang mulanya sebanyak 60ml.
KESIMPULAN
Sediaan sirup tradisional dari ekstrak rimpang
temulawak digunakan sebagai antioksidan yang mana
temulawak mengandung zat kuning kurkumin,
kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak,
selulosa dan mineral. Sediaan sirup memiliki bentuk
yang cair, berwaran coklat kekuningan, berbau khas
temulawak serta memiliki rasa manis dan sedikit pahit.
Formulasi sediaan sirup ekstrak rimpang temulawak
terdiri dari gliserin sebagai zat pelarut, asam nitrat
sebagai zat pengawet, metil paraben sebagai zat
pengawet, sukrosa zebagai zat pemanis serta aquades
sebagai zat pelarut. Uji evaluasi mutu fisik sediaan
sirup yaitu uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas,
serta uji volume teripindahkan.
SARAN