Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TEKNO.

FARMASI
SEDIAAN LIQUID-SEMISOLID
“ SIRUP ‘’

Dosen : DEWI RAHMAFITRI, M.,Farm.,Apt


https://pharmacycantik.blogspot.com/2016/12/pefor
mulasi-sediaan-syrup.html

Disusun oleh : Aisila Widi Yanthi


Nim : 201751018
Definisi sirup
Menurut FI Edisi III Sirup adalah sediaan cair
berupa larutan yang mengandung sakarosa.
Kadar sakarosa (C12 h22 o11) Tidak kurang dari
64% dan tidak lebih dari 66%.
Secara umum sirup merupakan larutan pekat
dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi
dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup
adalah sediaan cair kental yang minimal
mengandung 50% sakarosa
Komponen sirup
 1. Zat aktif
 Zat utama / zat yang berkhasiat dalam sediaan sirup.
 2. Pelarut
 Pelarut adalah cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau biasa disebut sebagai zat pebawa. Contoh pelarut adalah air,
gliserol, propilenglikol,etanol,eter, dll.
 3. Pemanis
 Pemanis merupakan zat tambahan dalam suatu sirup, pemanis ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada sirup. Karena
sirup identik dengan rasa manis. Contoh dari pemanis adalah sukrosa.
 4. Zat penstabil
 Zat penstabil dimaksudkan untuk menjaga agar sirup dalam keadaan stabil contoh dari zat penstabil adalah antioksidan,
pendapar, pengkompleks, dll.

 5. Pengawet
 Pengawet ditambahkan pada sediaan sirup bertujuan agar sirup tahan lama dan bisa di pakai berulang- ulang.
Penambahan pengawet biasanya pada sediaan dengan dosis berulang. Pengawet yang dapat digunakan pada sediaan
sirup antara lain adalah sodium benzoat, metil paraben dan propil paraben.
 6. Pewarna
 Pewarna adalah zat tambahan untuk sediaan sirup atau biasa disebut corigen coloris.
 7. Perasa
 Penambahan perasa ini hanya jika diperlukan, ditambahkan jika sediaan sirup yang akan di berikan pada pasien kurang
enak atau terlalu pahit. Perasa dan pewarna harus sesuai.
Jenis sirup

Ada 3 macam sirup, yaitu (SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid II, Jakarta):

1. Sirup simpleks : mengandung 65% gula dengan larutan nipagin


0,25% b/v.
2. Sirup obat : mengandung 1 jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zat tambahan dan digunakan untuk pengobatan.
3. Sirup pewangi : tidak mengandung obat tetapi mengandung zat
pewangi atau zat penyedap lain. Tujuan pengembangan sirup ini
adalah untuk menutupi rasa tidak enak.
Bahan Tambahan Sirup
 Pengawet Anti Jamur, digunakan dalam preparat
cairan dan preparat setengah padat untuk
mencegah bertumbuhnya jamur. Contoh : Asam
benzoate, Butyl paraben, Etil paraben, Propel
Paraben, Natrium Benzoate, Natrium propionate
 Pengawet anti mikroba, digunakan dalam preparat
cair, dan preparat stengah padat untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme.
Contoh : Benzyl Alkohol, Setilpridium Klorida,
Klorobutanol, Fenol dan Fenil
Kerugian & Keuntungan Sirup
Keuntungan dari bentuk sediaan sirup adalah (SMF. 2004. Teori Ilmu
Resep jilid II, Jakarta) :
1. Sesuai untuk pasien yang sulit menelan (pasien usia lanjut, parkinson,
anak - anak).
2. Obat terlarut lebih mudah diabsorpsi
3. Pendosisan fleksibel
4. Varian rasa obat banyak

Kerugian dari bentuk sediaan sirup adalah (SMF. 2004. Teori Ilmu
Resep jilid II, Jakarta) :
1. Tidak cocok untuk obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan
2. Formulasi sulit untuk bahan berkelarutan rendah
3. Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya dibuat
suspense atau eliksir).
Evaluasi sediaan mutu sirup menurut Farmakope
Indonesia edisi IV
Evaluasi sediaan sirup :
1. In Process Control (IPC), meliputi :
a. Organoleptik
b. Penetapan PH
c. Uji Kejernihan
d. Bobot Jenis
e. Viskositas/kekentalan
2. Evaluasi Sediaan Akhir
a. Organoleptik
b. Penetapan PH
c. Uji kejernihan
d. Bobot Jenis
e. Viskositas/Kekentalan
f. Volume Terpindahkan
g. Identifikasi bahan aktif dalam sediaan
h. Penetapan kadar zat aktif dalam sediaan
i. Uji efektivitas pengawet
Contoh preformulasi sediaan sirup

I. FORMULA
Akan dibuat sediaan sirup Chlorpromazien HCl 100 mg/5mL s
ebanyak 60 ml, dengan formula sebagai berikut :

R/ Chlorpromazine hydrocloride 100mg/5ml


Sukrosa 50%
Glycerin 20%
Methyl Paraben 0,2%
Pasta Jeruk q.s
Sunset Yellow q.s
Aquadest ad 60ml
II. PERHITUNGAN BAHAN
Perhitungan
a. Chlorpromazine Hydrocloride
100/5 × 60 mg = 1200mg
b. Sukrosa
50/100 x 60 ml = 30g
c. Glycerin
20/100 × 60 ml = 12ml
d. Methyl paraben
0,2/100 x 60 = 0,12
e. Pasta Jeruk q.s
f. Sunset yellow q.s
g. Aquadest ad 60ml - (1,2 + 30 + 12 + 0,12)
60 ml – 43,32 = 16,68 ml
III. Alat dan Bahan
Alat
1. Beaker glass 100 mL
2. Batang pengaduk
3. Timbangan
Bahan :
1. Chlorpromazine hydrochloride
2. Sukrosa
3. Glycerin
4. Methyl Paraben
5. Pasta Jeruk
6. Sunset Yellow
7. Aquadest
IV. Prosedur Kerja
1. Mengkalibrasi beaker glass dengan volume 60ml.
2. Larutkan chlorprmazine hydrocloride dalam air.
3. Larutkan sukrosa dalam air.
4. Larutkan methyl paraben dalam air.
5. Larutkan pasta jeruk dalam air.
6. Larutkan sunset yellow dalam air.
7. Larutkan larutan chlorprmazine hydrocloride ke dalam beaker glass.
8. Masukkan larutan sukrosa ke no 7 => aduk hingga homogen
9. Masukkan glycerin 12ml ke no.8 => aduk hingga homogen
10. Masukkan no.8 ke no.9 => aduk hingga homogen
11. Masukkan larutan pasta jeruk ke no.10 => aduk hingga homogen
12. Masukkan sunset yellow ke no.11 => aduk hingga homogen
13. Tambahkan aquadest ke no.12 => ad tanda batas aduk hingga homogen
14. Lakukan evaluasi sediaan sirup.
V. Evaluasi Sediaan Mutu
1. Evaluasi Sediaan sirup terdiri dari :
a. In Process Control (IPC), meliputi :
1) Organoleptik
2) Penetapan pH
3) Uji Kejernihan
4) Bobot Jenis
5) Viskositas/ kekentalan

b. Evaluasi Sediaan Akhir


1) Organoleptik
2) Penetapan pH
3) Uji Kejernihan
4) Bobot Jenis
5) Viskositas/ kekentalan
6) Volme terpindahkan
7) Identifikasi bahan aktif dalam sediaan
8) tapan kadar zat aktif dalam sediaan
9) Uji efektivitas pengawet
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam pembuatan sirup harus diperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi hasil
akhir dari sediaan yang dihasilkan. Berbagai aspek itu antara lain pemahaman dasar
mengenai sediaan sirup, komponen dalam sirup, sifat kimia fisika, dan prinsip-prinsip dalam
pengerjaan mulai dari pemilihan metode kerja yang sesuai dengan bahan yang digunakan
sampai pada uji mutu dan kestabilan obat dalam penyimpanan.
3.2 Saran
Kami mengharapkan masukan dan arahan dalam membuat makalah dari dosen sebagai bekal
dalam pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 1990. ”Ilmu Meracik Obat”. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid I, Jakarta.
SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid II, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai