FARMASI
SEDIAAN LIQUID-SEMISOLID
“ SIRUP ‘’
5. Pengawet
Pengawet ditambahkan pada sediaan sirup bertujuan agar sirup tahan lama dan bisa di pakai berulang- ulang.
Penambahan pengawet biasanya pada sediaan dengan dosis berulang. Pengawet yang dapat digunakan pada sediaan
sirup antara lain adalah sodium benzoat, metil paraben dan propil paraben.
6. Pewarna
Pewarna adalah zat tambahan untuk sediaan sirup atau biasa disebut corigen coloris.
7. Perasa
Penambahan perasa ini hanya jika diperlukan, ditambahkan jika sediaan sirup yang akan di berikan pada pasien kurang
enak atau terlalu pahit. Perasa dan pewarna harus sesuai.
Jenis sirup
Ada 3 macam sirup, yaitu (SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid II, Jakarta):
Kerugian dari bentuk sediaan sirup adalah (SMF. 2004. Teori Ilmu
Resep jilid II, Jakarta) :
1. Tidak cocok untuk obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan
2. Formulasi sulit untuk bahan berkelarutan rendah
3. Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya dibuat
suspense atau eliksir).
Evaluasi sediaan mutu sirup menurut Farmakope
Indonesia edisi IV
Evaluasi sediaan sirup :
1. In Process Control (IPC), meliputi :
a. Organoleptik
b. Penetapan PH
c. Uji Kejernihan
d. Bobot Jenis
e. Viskositas/kekentalan
2. Evaluasi Sediaan Akhir
a. Organoleptik
b. Penetapan PH
c. Uji kejernihan
d. Bobot Jenis
e. Viskositas/Kekentalan
f. Volume Terpindahkan
g. Identifikasi bahan aktif dalam sediaan
h. Penetapan kadar zat aktif dalam sediaan
i. Uji efektivitas pengawet
Contoh preformulasi sediaan sirup
I. FORMULA
Akan dibuat sediaan sirup Chlorpromazien HCl 100 mg/5mL s
ebanyak 60 ml, dengan formula sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1990. ”Ilmu Meracik Obat”. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid I, Jakarta.
SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid II, Jakarta