Anda di halaman 1dari 24

EVALUASI TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN

SEMI SOLIDA
SIRUP PARACETAMOL

Disusun oleh :

1. Nur Ainun Nisa ( PO.71.39.0.17.068)


2. Nurmalia ( PO.71.39.0.17.069)
3. Nurul Karimah Lestari ( PO.71.39.0.17.070)
4. Quratul A’yin ( PO.71.39.0.16.071)
5. Riezki Tri Wahyuni ( PO.71.39.0.16.072)
6. Risdayanti ( PO.71.39.0.16.073)

Kelas :
Reguler 1B
Kelompok: 5
Dosen Pembimbing :
Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M. Kes

NILAI PARAF

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


Sirup Parasetamol

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui rancangan formula dalam pembuatan sirup
Paracetamol.
2. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan sediaan sirup Paracetamol.
3. Mahasiswa mampu memahami evaluasi pada sediaan sirup Paracetamol.

II. PRINSIP
1. Pencampuran bahan-bahan sesuai dengan kelarutannya.
2. Evaluasi dilakukan dengan pemeriksaan organoleptik, pemeriksaan pH,
pemeriksaan BJ, pemeriksaan viskositas, penetapan kadar dengan
spektrofotometri. Evaluasi dilakukan setelah penyimpanan seminggu.

III. TEORI
A. Definisi Sirup
Sirup adalah larutan pekat gula lain yang cocok yang didalamnya
ditambahkan obat atau zat pewangi,merupakan larutan jernih berasa manis.Dapat
ditambahkan gliserol,sorbitol,atau polialkoholyanglain dalam
jumlahsedikit,selain itu menghalangi pembentukan hablur sakarosa,juga dapat
meningkatkan kelarutan obat.
Sirup umumnya dibuat dengan jalan melarutkan gula dalam cairan sirup
panas,jika perlu dididihkan,kemudian ditambah air mendidih secukupnya hingga
bobot yang dikehendaki.Busa yang terbentuk dibuang dengan cara yang
sesuai,kemudian ditapis.Cairan sirup adalah yang digunakan untuk melarutkan
gula,dapatberupa sari buah,sari buah buatan,ekstrak cair atau infus.Sirup dibuat
dari simplisia yang mengandung glukosida antrakionon,kecuali dinyatakan
lain,harus dibuat dengan Penambahan natrium karbonat sebanyak sepersepuluh
bobot simplisianya.
Kecuali dinyatakan lain,sirup yang dibuat untuk persediaan dan sirup
yang dibuat simplisia seperti akar alte,akar manis,buah frambos,kulit buah
jerukmanis,balsamtolu,kulit kayu manis,akar senega,dan herbatimus,harus
ditambah metil paraben sejumlah 0,25% b/v atau zat pengawet lainnya yang
cocok.(Formularium Nasional Edisi Halaman 331)
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung
sakarosa.Kecuali dinyatakan lain,kadar sakaroa,C12H22O11,tidak kurang dari
64% dan tidak lebih dari 66%.(Farmakope Indonesia Edisi Ketiga Halaman 31)
Bentuk obat dalam sirup biasanya lebih cepat diserap oleh tubuh
darapada bentuk sediaan suspensi karna tidak memerlukan syarat proses yang
lama.(Farmasetika,Moh Anief halaman 46).

Ada 3 macam sirup yaitu:

1. Sirup simpleks mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v.
2. Sirup-Sirup obat mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atautanpa zat
tambahan dan digunakan untuk pengobatan.
3. Sirup pewangi tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau
zat penyedap lainnya.Tujuan sirup ini adalah untuk menutupi rasa tidak enak
dan bau yang tidak enak.

Penggolongan larutan dapat dibagi menjadi 3,yaitu:

1. Mikromolekuler
Adalah larutan ayng mengandung keseluruhanya mikro unit yang terdiri
baik sebagai molekul atau ion,seperti alcohol,sukrosa,gliserin,ion natrium
dan ion klorida dengan ukuran partikel 1-10 A’.
2. Miseler
Solut terdiri dari agregat dari solute molekul.solut ini adalah zat
terlarut.Sifat-sifat larutan seperti penglihatan seperti kejernihan dan
kekentalan adalah sama dengan larutan mikromolekuler,tetapi nilai ukuran
fisika sepeti tekanan uap,tekanan osmosis,daya hantar listrik menunjukkan
perbedaannya dibanding nilai larutan mikromolekuler.Misel adalah
agregatpolimolekuler atau polionik yang dapat mencapai jarak ukuran
partikel koloidal.Jadi,larutan miseler dapat dianggap sebagai larutan
perserikatan koloid.Pentingnya misel dalam farmasi terletak pada kekuatan
melarut dan sangat mirip dengan bermacam-macam system biologic.
3. Makromolekuler
Adalah system dimana solutnya merupakan disperse molekuler seperti
pada larutan mikromolekuler.Perbedaanya hanya pada satu aspek yang
penting,yaitu BM dan ukuran dari makromolekuler adalah besar hingga
system mempunyai sifat-sifat yang unik.Sebagai contoh adlaah larutan
PGA,CMC,Albumin,DNA,Polovinil pirolidon.Larutan tersebut dikenal
sebagai monofasik.Bila komponen-komponen terdiri cairan,istilah yang
digunakan adalah dapat dicampur bukan dapat larut.Bila suatu zat A
dilarutkan dalam ait atau pelarut lain akan terjadi bermacam-macam tipe
larutan sebagai berikut:
a. Larutan encer,yaitu jumlah zat A yang terlarut kecil
b. Larutan pekat ,yaitu larutan yang mengandung fraksi yang besar dari
zat A.
c. Larutan jenuh,yaitu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat
A yang dapat larut adalah air pada tekanan dan suhu tertentu.
d. Larutan kelewat jenuh,yaitu larutan yang mengandung jumlah zat A
yang terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada suhu dan
tekanan tertentu.

Formula Umum Obat

R/ Zat berkhasiat

Pelarut utama (air)

Pelarut tambahan(gliserol,sorbitol,propilen glikol)

Bahan pembantu(pemanis,pewangi,pewarna,pewangi,pengental)

Adapun keuntungan dan kerugian sediaan sirup yaitu:

Keuntungan sirup diantaranya:

1. Sesuai untuk pasien yang sulit menelan(pasien usia lanjut


usia,Parkinson,anak-anak)
2. Dapat meningkatkan kepatuha minum obat terutama pada anak-anak
karena rasanya lebih enak dan warna lebih menarik
3. Sesuai untuk yang bersifat sangat higroskopok dan deliquescent.
Kerugian sirup diantaranya:

1. Tidak semua obat ada di pasaran bentuk sediaan sirup


2. Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal,pada umumnya campuran
atau kombinasi beberapa zat berkhasiat, yang kadang-kadang sebetulnya
tidak dibutuhkan oleh pasien.Sehingga dokter anak lebih menyukai
membuat resep puyer racikan individu untuk pasien.
3. Tidak sesuai untuk bahan obat yang rasanya tidak enak misalnya sangat
pahit (sebaiknya dibuat kapsul),rasanya asin(biasanya dibentuk tablet
effervescent)
4. Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air(biasanya dibuat
suspense atau elixir). Elixir kurang disukai oleh dokter anak karena
mengandung alcohol,suspense stabilitasnya lebih rendah tergantumg
formulasi dan suspending agent yang digunakan.
5. Tidak bisa untuk bahan oabat yang berbentuk minyak, biasanya dibentuk
emulsi yang mana stabilitasnya emulsi lebih rendah dan tergantug
formulasi serta emulsifying yang digunakan
6. Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah
dilarutkan(biasanya dibuat sirup kering yang memerlukan formulasi
khusus,berbentuk granul,stabilitas setelah dilarutkan hanya beberapa
hari).
7. Harga relatif mahal karna memerlukan formulasi khusus dan kemasan
yang khusus pula.(Pharmacyhaluoeo.co.id)

- Penggunaan Paracetamol

Adalah obat analgesic dan antipiritk yang popular dan digunakan


untuk melegakan sakit kepala,sengal-sengal dan sakit ringan,serta
demam.digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesic salesma dan
flu.Ia aman dalam dosis standar,tetapi karna mudah didapati,overdosis obat
baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.

Berbeda dengan obat analgesic yang lain seperti aspirin dan


ibuprofen,parasetamol tak memiliki sifat anti radang.Jadi paracetamol tidak
menyakiti permukaan dalam perut atau menganggu gumpalan
darah,ginjal,atau duktus arterious pada janin.(www.klik-obat.com)

- Cara Kerja

Prostaglandin melayani sejumlah fungsi pelindung dalam


tubuh,tetapi juga dapat menghasilkan nyeri,peradangan dan
demam.Prostaglandin menyebabkan rasa sakit dan peradangan setelah cedera
sel oleh sejumlah mekanisme ,terutama dilokasi cedera dalam system saraf
perifer,yaitu saraf di luar otak dan sumsung tulang belakang ,juga dalam saraf
pusat.Prostaglandin juga meningkatkan suhu tubuh dengan mempengaruhi
panas pengatur pusat suatu wilayah otak yang dikenal sebagai hipotalamus.

Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan meninggikan ambang


nyeri.Ini mengurangi demam melalui aksinya pada panas yang mengatur
pusat otak.Secara khusus,Paracetamol memberitahu pusat untuk menurunkan
suhu tubuh ketika suhu meningkat.FDA menyetujui paracetamol pada tahun
1951.

Nyeri berhubungan dengan sakit punggung,kram menstruasi,sakit


kepala,arthritis dansering dapat diobati dengan paracetamol.Hal ini juga
dapat digunakan untuk mengurangi demam. Bentuk-bentuk tertentu dari
paracetamol disetujui untuk mengobati demam dan sakit ringan dan nyeri
pada anak-anak danbayi.Kadang-kadang,penyedia layanan kesehatan dapat
merekomendasikan penggunaan paracetamol,seperti untuk pengobatan
migrain.(www.teruskan.com/cara-kerja-dan-efek-samping-
acetamoniphen).

- Indikasi.

Nyeri ringan sampai sedang(termasuk sakit kepala,mialgia,keluhan


sesudah imunisasi,keluhan sesudah tonsilktimi),serta menurunkan demam
yang menyertai infeksi bakteri dan virus ( DOI Edisi 11 halaman 413).

- Efek Samping.
Pada dosis yang direkomndasikan,paracetamol tidak mengiritasi
lambung,memngaruhi koagulasi darah,atau memengaruhi fungsi
ginjal.Namun,pada dosis besar(lebih dari 200 mg perhari) dapat
meningkatkan resiko gangguan pencernaan bagian atas.Hingga
tahun2010,paracetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa
kehamilan. (klik-obat.com.2015/12/28/paracetamol-acetaminophen-khasiat-
manfaat-dan-efek-samping)

- Kelebihan Dosis

Pengunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat


menyebabkan gangguan hati.Pengobatan dapat dilakukan dengan cara
pemberian asetilsistein(N-asetil sistein) yang merupakan prekusor
glutation,membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut. (klik-
obat.com/2015/12/28/paracetamol-acetaminophen-khasiat-manfaat-dan-
efek-samping).6-10 gr paracetamol sekaligus dapat menimbulkan kerusakan
hati yang fatal. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa N-acetilsistein
dipakai sebagai antidotum. (DOI Edisi 11 halaman 413).

- Mekanisme Aksi
Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap
enzim siklooksigenase (COX:cyclooxignase) ,dan penelitian terbaru
menunjukkan bahwa obat ini lenih efektif mngahambat COX-2.Meskipun
mempunyai aktivitas antipiritik dan analgesic,tetapi aktivitas
antiinfkamasinya sangat lemah karna dibatasi beberapa factor,salah satunya
adalah tingginya kadar peroksida dapat likaso inflamasi.Hal ini,karna
selektivitas trombiksan yang merupakan zat pembekuan darah.
(id.wikipedia.org/wiki/Parasetamol)

- Dosis
(ISO Indonesia Vol.50,halaman 36) yang mengandung paracetamol
120 mg tiap 5 ml
1.1 tahun: ½ sendok teh( tiga sampai mpat kali sehari)

1-2 tahun: 1 esndok teh(tiga sampai empat kali seharui)

2-6 tahun: 1-2 sendok teh(tiga sampai empat kali sehari)

6-9 tahun: 2-3 sendok teh(tiga sampai empat kali sehari)

9-12 tahun: 3 sendok teh(tiga kali sehari empat kali)

B. Sifat-Sifat Zat Aktif dan Tambahan


1. PARACETAMOL (Sumber FI Edisi III, Halaman 37)
Warna : Putih
Rasa : Pahit
Bau : Tidak berbau
Pemerian : Serbuk hablur
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, larut dalam 7 bagian etanol
(95%)P, larut dalam 13 bagian aseton, larut dalam 40
bagian gliserol, larut dalam sebagian propilen glikol,
larut dalam alkali hidroksida.
Suhu lebur : 169o - 172o C
Masa molekular : 272,4 g/mol
PH larutan : 5,4 – 6,9
Stabilitas : Pada suhu > 40oC akan lebih mudah terdegradasi, lebih
mudah terurai dengan adanya udara dari luar dan adanya
cahaya, pH jauh dari rentang pH optimumakan
menyebabkan zat terdegradasi karena terjadi hidrolisis.
Khasiat dan Penggunaan : Anelgetikum, Antipiretikum.

2. PROPYLENGLYCOLUM (Sumber FI Edisi III, Halaman 534)


Rumus molekul :C3H8O2
Sinonim :Propilenglikol
Pemerian :Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa
agak manis, higroskopik.
Kelarutan :Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P dan
dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat tercampur
dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
Titik didih :Pada suhu 185° sampai 189°
Bobot per ml :1,035 g sampai 1,037 g
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Khasiat :Zat tambahan, sebagai penambah kelarutan.

3. STRAWBERRY ESSENCE
Cairan sedikit kental berwarna merah, berasa stroberi dan beraoma wangi
strawberry.

4. SORBITOL
Rumus molekul :C6H16O6

Nama resmi :Sorbitolum

Pemerian :Serbuk, granul atau lempengan, higroskopis, warna


putih
rasa manis.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol,
dalam methanol, dan dalam asam asetat.
Penyimpana :Dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat :Zat tambahan.

5. ACID CITRICUM (FI Edisi III, hal 50)


Rumus molekul :C6H8O7
Sinonim :Asam sitrat
Pemerian :Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul
sampai halus, putih, tidak berbau, atau praktis tidak
berbau rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam
udara kering
Kelarutan :Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5
Bagian etanol, sukar larut dalam eter.
Berat molekul :192,12
Penyimpanan :Dalam wadah bertutup baik
Khasiat :Zat tambahan.

6. SACCHARINUM NATRICUM (FI Edisi III, Halaman 561)


Rumus molekul :C7H4NNaO3S
Berat Molekul :214, 20
Sinonim :Sakarin natrium
Pemerian :Serbuk atu hablur, putih, tidak berbau, atau berbau
Aromatic lemah. Larutan encer sangat manis.
Kelarutan :larut dalam 1,5 bagian air, larut dalam 50 bagian etanol
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Khasiat :Zat tambahan.
7. NATRII CHLORIDUM (FI Edisi III, Halaman 403)
Rumus molekul :NaCl
Sinonim :Natrium Klorida
Pemerian :Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur
Putih, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan :Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dalam lebih kurang 10 bagian gliserol, sukar
larut dalam etanol.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Khasiat :Sumber ion klorida dan ion natrium.

8. AETHANOLUM (FI Edisi III, Halaman 65)


Rumus molekul :C2H6O
Sinonim :Etanol, alcohol
Pemerian :Cairan tak berwarna, jernih, mudah mengua dan mudah
Bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, dalam klorofom P dan
Dalam eter
Bobot jenis :0,8119 sampai 0,8139
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di
tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Khasiat :Zat tamabahan.

9. NATRII CITRAS (FI Edisi III, Halaman 406)


Rumus molekul :C6H5Na3O7
Sinonim :Natrium sitrat
Pemerian :Hablur tidak berwarna atau serbukhalus putih
Kelarutan :Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air
Mendidih.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat :Antikoagulan.

C. PREFORMULASI
A. PARACETAMOL
Acetaminophen merupakan hablur atau serbuk hablur tidak berbau,rasa
pahit.Paracetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lbih dari
101,0% dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.Paracetamol larut dalam 70
bagian air,dalam 7 bagian etanol(95%),dalam 13 bagian aseton,dalam 40 bagian
gliserol dan dalam 9 bagian propilenglikol serta larut dalam alkali hidroksida
.Suhu lebur untuk paracetamol antara 169 derajat sampai 172 derajat,dan
mengandung timbal tidak lebih dari 10 bpj. Susut paracetamol tidak lebih dari 0,5
% dan sisa pemijaran lebih dari 0,1%.

B. PROPILENGGLIKOL

Propilenglikol (C3H8O2) merupakan cairan kental, jernih, tidak berbau,


rasa agak manis dan bersifat higroskopis. Titik didihnya berada pada suhu 185 °
sampai 189° . Propilengglikol disimpan dalam wadah bertutup baik.

C. SORBITOL

Sorbitol (C6H14O6) merupakan serbuk, butiran, rasa manis dan bersifat


higroskopik, sangat mudah laru dalam air. Berkhasiat sebagai pemanis dan
penstabil dalam sediaan. Disimpan dalam wadah bertutup rapat.

D. SACCHARIN NATRIUM

Saccharin Natrium (C7H4NNaO3S) adalah Serbuk atu hablur,


putih, tidak berbau, atau berbau aromatic lemah. Larutan encer sangat manis.
larut dalam 1,5 bagian air, larut dalam 50 bagian etanol. Disimpan dalam wadah
tertutup baik dan dijadikan sebagai zat tambahan.

E. ACIDUM CITRICUM

Acidum citricum (C6H8O7) adalah hablur tidak berwarna atau serbuk


putih Tidak berbau, rasa sangat asam, agak higroskopik, merapuh dalam udara
kering dan Panas. Sangat mudah larut dalam air, larutan dalam air bereaksi
dengan asam.Berat molekul 192,12. Disimpan dalam wadah tertutup baik,
berkhasiat sebagai Zat tambahan.

F. NATRIUM KLORIDA

Natrium klorida (NaCl) adalah hablur heksahedral tidak berwarna atau


serbuk Hablur putih, tidak berbau, rasa asin. Larut dalam 2,8 bagian air dan sukar
larut Dalam etanol. Natrium klorida mengandung tidak kurang dari 99,5% NaCl
dihitung Terhadap zat yang telah dikeringkan. Disimpan dalam wadah tertutup
baik, Berkhasiat sebagai ion klorida dan ion natrium.

G. ALKOHOL

Alkohol (C2H6O) adalah cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap


dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan
nyalabiru yang tidak berasap. Sangat mudah larut dalam air. Bobot jenis 0,8119
sampai 0,8139. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
di tempat Sejuk jauh dari nyala api. Khasiatnya sebagai zat tambahan.

H. NATRII CITRAS

Natrii citras (C6H5Na3O7 ), dengan sinonim Natrium sitrat adalah hablur


tidak berwarna atau serbuk halus putih mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih. Disimpan alam wadah tertutup rapat berkhasiat sebagai
antikoagulan.

EFEK FARMAKOLOGI DARI PARACETAMOL

1. Farmakokinetik
a. Paracetamol cepat diabsorpsi dari saluran pencernaan, dengan kadar
serum puncak dicapai dalam 30-60 menit.
b. Dalam plasma 255 paracetamol terikat protein plasma.
c. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom dikonjugasi dengan asam
glukoronik atau asam sulfurik.
d. Pada dosis normal bereaksi dengan gugus sulfhidril dari glutation
menjadi subtansi nontoksik.
e. Pada dosis besar akan berikatan dengan sulfhidril dari protein hati.

2. Farmakodinamik
a. Efek analgesik paracetamol dengan fenasetin serupa dengan salisilat
yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.
b. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga
berdasarkan efek sentral seperti salisilat. Efek anti-inflamasinya sangat
lemah, oleh karena itu paracetamol tidak digunakan sebagai antireumatik.
c. Paracetamol merupakan penghambat biosintetis prostaglandin (PG) yang
lemah.
d. Paracetamol menurunkan demam dengan cara menghambat pusat
pengatur panas tubuh di hipotalamus.

D. FORMULASI
a. Formulasi Acuan
(Handbook of Pharmaceutical Formulation Vol.3, Three Edition : Liquid
Product,Sarfanaz K.Niazi,halaman:172, lembar:193)

b. Formulasi yang Diterapkan

No. Bahan Obat Yang Dibutuhkan


1. Acetaminophenum 2,4 g
2. Saccharin Na 10 mg
3. Propilengglikol 20ml
4. Strawberry essence Qs
5. NaCl 2 mg
6. Acid Citricum 5 mg
7. Natrium sitrat 2 mg
8. Aethanolum 77,11
9. Sorbitol 15 ml
10. Air Ad 100
IV. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BAHAN

a. Perhitungan Bahan

No. Bahan Obat 400 ml


1. Acetaminophenum 400/60 x 1440 = 9600 mg
2. Saccharin Na 400/60 x 6 mg = 40mg
3. Propilengglikol 400/60 x 12 ml = 80 ml
4. Strawberry essence Qs
5. NaCl 400/60 x 1,2 mg = 8 mg
6. Acid Citricum 400/60 x 3 mg = 20 mg
7. Natrium sitrat 400/60 x 1,2 mg = 8 mg
8. Aethanolum 400/60 x 4,626 = 30, 84 ml
9. Sorbitol 400/60 x 9 ml = 60 ml
10. Air Ad 400

b. Penimbangan Bahan

No. Bahan Obat 400 ml


1. Acetaminophenum 9600 mg
2. Saccharin Na 40 mg
3. Propilengglikol 80 ml
4. Strawberry essence Qs
5. NaCl 8 mg
6. Acid Citricum 20 mg
7. Natrium sitrat 8 mg
8. Aethanolum 30,8 ml = 30 ml +16 tetes
9. Sorbitol 60 ml
10. Air Ad 400

V. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

1. Mortir besar 7. Botol besar 400 ml

2. Stamper 8. Sendok sirup takaran 5 ml

3. Gelas ukur 9.Neraca gram

4. Erlenmeyer 10. Neraca miligram

5. Baker glass 11. Anak Timbangan

6. Botol 60 ml warna cokelat 6 buah 12. Sendok plastic

b. Bahan

1.Acetaminophenum 6. Acid Citricum

2.Natrium sitrat 7. Propilengglikol

3. Aethanolum 8. Strawberry essence

4. NaCl 9. Saccharin Na
5. Sorbitol 10. Air

VI. CARA KERJA

1. Kalibrasi botol 60 ml dan 400 ml.

2. Siapkan mortir dan stamper yang bersih.

3. Gerus acetaminophenum dalam mortir, dicampur dengan propilengglikol gerus homogeny, dan
tambahkan dengan sorbitol gerus homogen. Masukkan dalam botol.

4.Larutkan saccharin Na dalam Erlenmeyer dengan air, masukkan dalam botol.

5.Larutkan acidum citricum dalam Erlenmeyer dengan air, masukkan dalam botol.

6. Laarutkan NaCl dengan air dalam Erlenmeyer, lalu masukkan kedalam botol.

7. Larutkan natrii citricum dengan air dalam Erlenmeyer, masukkan dalam botol.

8. Tambahkan strawberry essence dalam botol, dan tambahkan aethanolum dalam botol.

9. Tambahkan air ad 400 ml.

10.Tuangkan kedalam 6 botol 60 ml.

11. Tutup botol dan lakukan pengemasan.

12. Lakukan evaluasi pada sediaan mulai dari organoleptis, kejernihan, bj, viskositas, pH.

VII. HASIL PENGAMATAN

Evaluasi Hasil Paraf

1. pH

Celupkan indikator pH ke dalam pH


rata-
sediaan
rata
Ukur pH dengan 3,29
membandingkannya dengan trayek
pH

2. Kejernihan

Amati sediaan secara fisik

Jernih
3. Kelarutan

Amati sediaan secara fisik

Larut

4. Viskositas

Ukur Viskositas sediaan 40,46 cP


menggunakan alat viskometer

VIII. PEMBAHASAN
1. Pemeriksaan Organoleptis
Organoleptis adalah pemeriksaan atau salah satu factor yang diperiksa dari suatu
sediaan, mulai dari rasa, bau, warna, dan lainnya.
Secara organoleptis bau sedan sirup telah menimbulkan bau essence strawberry,
sudah mampu menutupi bau zat aktifnya, tetapi masih sedikit lemah baunya. Untuk rasa
sediaan sirup manis sedikit pahit, dan warnanya jernih merah muda terang telah
tercampur sempuna.

2. Kejernihan
Pada uji kejernihan dilihat secara visual di tempat yang terang atau terbuka.
Secara visual sediaan sirup yang kami buat telah jernih, tidak terdapat endapan maupun
butiran di dalamnya, dan telah memenuhi syarat
pembuatan sirup.

3. Kelarutan
Pada uji kelarutan sediaan yang telah kami buat,
sediaan sirup paracetamolnya larut sempurna, tanpa
adanya serbuk atau butiran di dalamnya.

4. Bobot Jenis
Bobot jenis pada uji kali ini menggunakan
piknometer dengan neraca analitik.

a. Piknometer kosong (a) = 12,7147


b. Piknometer + air =23,4386
c. Piknometer + sirup
c1=24,5096
c2=24,5370
c3=24,5155

Bj 1 =c-a / b-a
=24,5096-12,7147 / 23,4386-12,7147
=11,7949 / 10,7239
=1,0999

Bj 2 =c-a / b-a
=24,5370 – 12,7147 / 23,4386-12,7147
=11,8223 / 10,7239
=1,1024

Bj 3 =c-a / b-a
=24,5155-12,7147 / 23, 4386-12,7147
=11,8008 / 10,7239
=1,1004

Bj rata-rata = (1,0999 + 1,1024 + 1,1004) / 3 = 1,1009


Berdasarkan hasil yang di dapat, bobot jenis sirup
telah diperoleh dari data perhitungan menggunakan alat
piknometer 10,0 ml, dari data tidak meunjukkan perbedaan yang signifian dari uji 1,2,3.
Bobot jenisnya cukup seragam.

5. Viskositas
Viskositas adalah ukururan kekentalah suatu
sedian, pada uji kali ini menggunakan alat viskosimeter.
a. Viskositas 1 = 41,3 cP
b. Viskositas 2= 40,0 cP
c. Viskositas 3= 40,07 cP

Viskositas rata-rata yang diperoleh = (41,3 + 40,0 + 40,07) / 3 = 40, 46 cP

6. Pengujian pH
Sediaan diukur pHnya dengan pH meter. Setelah kami uji menggunakan pH
meter, pH yang didaoat diantaranya :
a. pH 1 = 3,9
b. pH 2 = 2,97
c. pH 3 = 3,02

pH rata-ratanya = (3,9 + 2,97 + 3,02) / 3 = 3,29

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah kami lakukan pada sediaan yangkami buat,
pH yang kami dapatkan kurang dari pH standar sediaan sirup yang berkisar antara
5,3<x<7,3. Hasil dari pembuatan sirup, diantaranya:
 Sediaan sirup yang kami buat memiliki rasa strawberry.
 Larutannya jernih daan larut sempurna
 Bobot jenis rata-rata yang di dapat adalah 1,1009
 Viskositas rata-rata yang di dapat adalah 40, 46 cP
 pH rata-rata yang didapat adalah 3,29
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Apoteker Indonesia. 2017. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 51-
2017 s/d 2018. Jakarta : PT ISFI.

Kibbe, A. H., 2004, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Third Edition, 442, 572,
Pharmaceutical Press, UK.

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia

Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:Departemen Kesehatan RI.
PENANDAAN

Jurusan Farmasi POLTEKKES Palembang

Nama Praktikan:

1.Nur Ainun Nisa


2.Nurmalia
3.Nurul Karimah Lestari
4.Quratul A’yin
5.Riezki Tri Wahyuni
Produk :
6.Risdayanti

Sirup

Produk disahkan oleh:

Tanggal :

Nama Produk Arunmol sirup

Kadar -

Batch no DBL1825745637A1

Proses no 837011

Ruangan

Berlaku tanpa perubahan sampai 05 2019

Volume 400 ml
I. Formulasi

Jumlah Jumlah
Bahan dasar Paraf Cek
berat/batch penimbangan

Parasetamol 1,44 9,6


gram gram
Sacharin Na 6 mg 40 mg

As. Sitrat 20 mg 20 mg

NaCl 1.2 mg 8 mg

Sorbitol 9 ml 60 ml

Propilen glikol 12 ml 80 ml

Pewarna/Perasa qs qs

Alkohol 4,626 ml 30,8 ml

1.,2 mg 8 mg
Natrium Sitrat

Ad 6o ml Ad 400 ml
Air

Semua bahan-bahan tersebut dinyatakan baik untuk dipakai:

(.................................)

Tanda tangan

Batch sheet disahkan oleh:

(..................................)

Tanda tangan
Perhitungan

Perhitungan untuk sirup parasetamol 400 ml

1. Sorbitol = 400/60 x 9 ml= 60 ml

2. Propilen glikol = 400/60 x 12 ml=80 ml

3. Sacharin = 400/60 x 6 mg = 40 mg

4. As.sitrat = 400/60 x 3 mg = 20 mg

5. NaCl = 400/60 x 1,2 mg = 8 mg

6. Parasetamol = 400/60 x 1,44 g = 9,6 gram

7. Natrium sitrat = 400/60 x 1,2 mg = 8 mg

8. Alkohol =400/60 x 4,626 ml = 30,8 ml

II. Proses

1. Pengambilan Bahan
Paraf Cek
Cara :

Bahan-bahan yang dibutuhkan ditimbang dengan


menggunakan timbangan digital sesuai dengan yang
dibutuhkan

Untuk bahan yang bersifat cair, diambil dengan


menggunakan gelas ukur dengan junlah yang
ditentukan

Waktu :

2. Pelarutan Paracetamol

Panaskan aquadest dalam beaker glass dengan


menggunakan heater

Setelah panas masukan paracetamol yang telah


ditimbang ke dalam beaker glass
Aduk hingga homogen dengan magnetic stirrer

Setalah beberapa saat masukan propilen glikol sedikit


demi sedikit hingga larutan menjadi bening

Waktu :

3. Pencampuran Bahan

Masukan bahan-bahan seperti Sacharin, Asam sitrat,


NaCl, Sorbitol, dan pewarna satu per satu

Aduk hingga homogen dengan magnetic stirrer

Waktu :

4. Pengemasan

Masukan larutan kedalam botol 60 ml

Botol diberi label dan dikemas

Waktu :

III. Evaluasi Sediaan

Evaluasi Hasil Paraf

1. pH

Celupkan indikator pH ke dalam pH


rata-
sediaan
rat 3,9
Ukur pH dengan
membandingkannya dengan trayek
pH

2. Kejernihan
Amati sediaan secara fisik

Jernih

3. Kelarutan

Amati sediaan secara fisik

Larut

4. Viskositas

Ukur Viskositas sediaan


40,46 cP
menggunakan alat viscometer

IV. Pengemasan

Jenis wadah : Botol Coklat

Ukuran : 60 ml

Catatan :
Lampiran
Kotak
Etiket
Brosur

Arunmol® Syrup
Paracetamol
Analgetika/Antipiretika

Komposisi:
Tiap 5 ml mengandung 120 mg Paracetamol.

Cara Kerja Obat:


Paracetamol sebagai analgesik, yaitu bekerja dengan cara menurunkan suhu tubuh dan
mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Dan sebagai antipiretik, yaitu diduga bekerja
langsung pada pusat pengatur panas dihipotalamus.

Efek Samping:
 Menyebabkan mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan.
 Menimbulkan reaksi hipersensitiv/alergi, seperti ruam, kemerahan kulit, bengkak di
wajah (mata, bibir), sesak nafas, dan syok.

Indikasi:
Meredakan demam dan nyeri pada kepala dan gigi.

Kontra Indikasi:
 Penderita hipersensitif terhadap Obat ini.
 Penderita dengan gangguan fungsi hati, galukoma, hipertrofi prostat, hiperteroid
dan retensi urin.
 Wanita hamil.

Dosis:
1 tahun : ½ sdt (2.5 ml), 3-4 kali sehari
1-2 tahun : 1 sdt (5 ml), 3-4 kali sehari
2-6 tahun : 1-2 sdt (10 ml), 3-4 kali sehari
6-9 tahun : 2-3 sdt (15 ml), 3-4 kali sehari
9-12 tahun : 3-4 sdt (20 ml), 3-4 kali sehari
Atau sesuai petunjuk dokter!

Peringatan dan Perhatian:


 Penggunaan Paracetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan
hati.
 Bila dalam 3 hari gejala demam tidak berkurang, segera hubungi dokter.
 Hentikan penggunaan Obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar, dam
pusing.

Penyimpanan:
Simpan di dalam suhu ruangan dan terhindar dari cahaya.

Kemasan:
Botol 60 ml.

No. Reg : DBL 1825745637A1


No. Batch: 837011
Exp. Date: 05 2019

Diproduksi Oleh:
PT. Dawai Farma
Palembang – Indonesia

Anda mungkin juga menyukai