Anda di halaman 1dari 36

Dosen Pembimbing : Mira Febrina, M.

Si, Apt

Anggota Kelompok:

Anisa A (1700083)
Magdalena (1700088)
Mira Janita (1700091)
Restu Yulia (1700098)

FARMAKOLOGI
Pengertian Enzim

Enzim adalah molekul protein yang


mengatalisis reaksi kimia tanpa mengalami
perubahan secara kimiawi. Ensim
mengatur metabolisme dengan ikut serta
pada hampir pada semua fungsi sel. Setip
enzim bersifat spesifik bagi substrat yang
diubahnya menjadi suatu produk tertentu.
Fungsi Enzim

Fungsi suatu enzim yaitu sebagai katalisis untuk proses


reaksi biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar
sel.

Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:


Mempercepat atau memperlambat Mengatur sejumlah reaksi yang
reaksi kimia. berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Cara Kerja Enzim

Bagian enzim:
1. Apoenzim 2. Koenzim
Apoenzim adalah bagian protein Koenzim disebut gugus prostetik
dari enzim, bersifat tidak tahan apabila terikat sangat erat pada
panas, dan berfungsi menentukan apoenzim. Akan tetapi, koenzim
kekhususan dari enzim. Contoh, dari tidak begitu erat dan mudah
substrat yang sama dapat menjadi dipisahkan dari apoenzim. Koenzim
senyawa yang berlainan, tergantung bersifat termostabil (tahan panas),
dari enzimnya. mengandung ribose dan fosfat.
Cara Kerja Enzim:

1. Gembok dan Kunci ( lock & key)

• Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang
dapat berikatan dengan substrat . bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat
dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif
enzim (gembok). Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah
asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul
dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim.

2. Induksi pas (model induced fit)

• Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk
substratnya.Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel).
Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk
sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat.
Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka enzim lepas dan
kembali bereaksi dengan substrat yang lain.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Cara Kerja Enzim

1. Suhu 2. Logam berat


• Reaksi yang dikatalisis oleh enzim • Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb,
akan meningkat seiring dengan dan Cd, menyebabkan enzim
kenaikan suhu 0-35 derajad menjadi tidak aktif.
celcius. Secara umum kenaikan 10 • Aktivitas enzim meningkat jika
derajad celcius maka kecepatan bereaksi dengan ion logam jenis
reaksi menjadi dua kali lipatnya Mg, Mn, Ca, dan Fe.
dalam batas suhu yang wajar. Suhu
ideal kerja enzim adalah 30 - 40 C,
dengan suhu optimum 36 C.
Dibawah atau diatas suhu tersebut
kerja enzim lemah bahkan
mengalami kerusakan. Enzim akan
menggumpal (denaturasi) dan
hilang kemampuan katalisisnya jika
dipanaskan
Lanjutan...

3. Ph 4. Konsentrasi

Enzim bekerja pada pH tertentu, Semakin tinggi konsentrasi enzim


enzim hanya dapat bekerja pada maka kerja waktu yang
pyang ideal. Enzim Ptialin hanya dibutuhkan untuk suatu reaksi
dapat bekerja pada pH netral, semakin cepat, sedangkan
enzim pepsin bekerja pada pH kecepatan reaksi dalam keadaan
asam sedangkan enzim tripsin konstan. Semakin tinggi
bekerja pada pH basa. konsentrasi substrat, semakin
cepat kerja enzim, tapi jika kerja
enzim telah mencapai titik
maksimal, maka kerja enzim
berikutnya akan konstans.
Lanjutan...

6.Keberadaan Aktivator dan


5. Faktor Internal (faktor dalam)
Inhibitor
• Vitamin dan hormon • Aktivator
berpengaruh terhadap aktivitas Aktivator merupakan molekul
kerja enzim. yang mempermudah ikatan
• Hormon tiroksin merupakan enzim antara enzim dengan dan
hormon yang mempengaruhi substrat.
proses metabolisme tubuh. • Inhibitor
semakin tinggi konsentrasi Inhibitor merupakan molekul
hormon tiroksi yang dihasilkan yang menghambat ikatan antara
oleh kelenjar tiroid, makan enzim dengan substrat.
semakin cepat proses
metabolisme dalam tubuh,
demikian sebaliknya.
• Vitamin dalam tubuh berfungsi
sebagai alat pengaturan seluruh
proses fisiologi dalam tubuh.
Tatanama Enzim

Tiap enzim dinamai menurut sistem


baku dan juga diberi nama umum yang
sederhana.
Pada kedua sistem tersebut nama
enzim pada umumnya diakhiri dengan
ase dan mencirikan substrat yang
terlibat dan jenis reaksi yang dikatalisis.
Sebagai contoh,sitokrom oksidase,
suatu enzim utama dalam respirasi,
mengoksidasi molekul sitokrom .
Klasifikasi enzim menurut jenis reaksi yang dipacu

Kelas dan sub kelas Jenis reaksi

Oksidoreduktase Melepas dan menambah elektron atau elektron dan hidrogen

Oksidase Mentrasfer elektron atau hidrogen hanya kepada oksigen

Reduktase Menambahkan elektron atau hidrogen

Dehidrogenase Melepaskan hidrogen

Transferase Memindahkan gugus senyawa kimia

Kinase Memindahkan gugus fosfat, terutama dari ATP

Hidrolase Memutuskan ikatan kimia dengan penambhan air

Proteinase Menghidrolisis protein (ikatan peptida)


Lanjutan...

Ribonuklease Menghidrolisis RNA

Deoksiribonuklease Menghidrolisis DNA

Lipase Menghidrolisis lemak

Liase Membentuk ikatan rangkap dengn melepaskan satu gugus kimia

Menata kembali atom-atom pada suatu molekul untuk


Isomerase
membentuk isomer

Menggabungkan 2 molekul yang disertai dengan hidrolisis ATP


Ligase atau sintetase
atau nukleosida fosfat + lainnya

Polimerase Menggabungkan subunit (monomer) sehingga terbentuk polimer


Mekanisme Kerja Obat pada Enzim

1. Inhibitor kompetitif

• Inhibitor kompetitif (obat) bereaksi secara kompetititf


dengan substrat enzim terhadap enzim pada sisi
aktifnya. Interaksi antara obat dengan enzim
mengakibatkan penghambatan aktifitas enzim tersebut.
Ringkasnya, inhibitor kompetitif menghambat reaksi
normal yang di perantarai suatu enzim.

2. Substrat Palsu

• Obat antikanker flurourasil merupakan suatu contoh


obat yang beraksi sebagai substrat palsu.
Tujuan Kerja Obat pada Enzim

a. Mencegah pembentukan produk akhir

• Allopurinol- Enzim Xantin oxidase (XOD)


Mekanisme kerjanya berdasarkan pengurangan sintesa asam
urat atas dasar persaingan substrat dengan zat-zat purin
berdasarkan enzim xanthinoxydase(XO). Purin dirombak
menjadi hypoanthin, Hypoxanthin diubah menjadi xanthin
oleh enzim xanthinoxydase menjadi asam urat. Tetapi dengan
adanya alopurinol, xanthinoxydase melakukan aktivitasnya
terhadap alopurinol sebagai pengganti purin. Di dalam hati
obat ini dioksidasi oleh xanthinoxydase oksipurinol
(alloxanthine aktif) yang terutama dieksresikan dengan kemih.
Sehingga perombakan hipoxanthin dikurangi dan sintesa asam
urat menurun kurang lebih 50%.
Lanjutan...
Lanjutan...

• NSAID- Enzim Siklooksigenase


Enzim siklooksigenase disebut juga
Prostaglandin H2 synthase (PGHS).
Terdiri dari isoenzim COX 1 dan COX 2.
COX adalah enzim yang mengkatalisis
konversi asam arakhidonat menjadi
mediator lipid yang sangat aktif, yaitu
prostaglandin (PG) dan tromboksan (TX).
Lanjutan...
Lanjutan...

Penghambatan terhadap COX dapat meringankan


berbagai gejala penyakit, terutama penyakit sambungan
sendi, seperti artritis rematoid. Tetapi penghambat COX
dapat menyebabkan efek samping yang berkaitan
dengan penghambatan fungsi fisiologis, seperti
toksisitas terhadap saluran cerna. Contoh inhibitor COX
non'selektif: NSAID (asetosal, parasetamol, asam
mefenamat, ibuprofen, dan lain-lain). Sedangkan
penghambatan selektif terhadap CO-2 oleh golongan
coxib (celexocib, dan lain-lain) memberikan efek
samping terhadap saluran cerna yang lebih ringan.
Lanjutan...
Lanjutan...

b. Melindungi substrat

• MAO- bloker (fenelzin dan


tranylypropimin)
Obat ini menghambat enzim mono-
amin-oksidase (MAO) yang menguraikan
zat-zat monoamin (adrenalin, serotonin,
dopamin) tidak diuraikan lagi dan kadar
plasmanya naik. Digunakan sebagai obat
antidepresiva.
Enzim-enzim yang digunakan untuk diagnosis

Alanin aminotransferase (ALT) atau glutamat piruvat transaminase (GPT)

Aldolase

Amylase-α

Aspartat aminotransferase (AST) atau glutamate oksaloasetat transaminase (GOT)

Fossfatase alkali

Fosfatase asam

Glutamil transferase

Glutamate dehidrogenase
Lanjutan...

isositrat dehidrogenase

kimotripsin

kolinesterase

kreatinkinase

laktat dehidrogenase (LDH)

lipase

5’-nukleotidase

Tripsin
Enzim-enzim yang digunakan untuk pengobatan

1. Streptokinase
• Adalah suatu protein (tetapi bukan
enzim itu sendiri) yang disentesis oleh
streptococus yang bergabung dengan
plasminogen proaktivator. Komplek
enzim ini mengkatalisis konversi dari
plasminogen inaktif menjadi plasmin
aktif.
Lanjutan...

I Trombosis vena dalam, embolisme pulmona, infark miokard akut, trombosis


perifer akut/ subakut. Penyakit arteri oklusif kronik, oklusi arteri atau vena retina
sentral. Trombosis arteri perifer akut, atau kronik.

KI Stroke hemoragik, penyakit hati lanjutan, kerusakan sistem saraf sentral dan
neoplasma, trauma operasi/ trauma kepala

P Redikoperdarahan dari penyuntikan atau prosedur invasif, kompresi dada dari


luar, kehamilan, aneurisme abdominal atau kondisi dimana trombolisis dapat
meningkatkan resiko komplikasi emboli seperti pembesaran atrium kiri dengan
fibrilasi atrium, retinopati.

ES Mual, muntah, perdarahan, demam, reaksi alergi ringan, aritmia reperfusi,


hipotensi

S Sediaan injeksi 1.500.000 IU: Streptase


2.Urokinase

I Trombosis lintas arteri-ovena dan kanula intravena, trombolisis pada mata,


trombosis vena dalam, embolisme paru, oklusi vaskuler perifer.

KI Stroke hemoragik, penyakit hati lanjutan, kerusakan sistem saraf sentral dan
neoplasma, trauma operasi/ trauma kepala

P Redikoperdarahan dari penyuntikan atau prosedur invasif, kompresi dada dari


luar, kehamilan, aneurisme abdominal atau kondisi dimana trombolisis dapat
meningkatkan resiko komplikasi emboli seperti pembesaran atrium kiri
dengan fibrilasi atrium, retinopati.

ES Mual, muntah, perdarahan, aritmia reperfusi, hipotensi


S Sediaan injeksi 500.000 IU: Urokinase-GCC
3.Meiselase

I Terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas.

KI hipersensitifitas

P -

ES Tidak ada Efek samping secara spesifik

S Tablet: Excelase E (Amilase, Sanaktase 50 mg, Proktase 60 mg,


lipase 20 mg, Meiselase 50 mg, pankreatin 167.74 mg)
4. Sanaktase

I Terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas.

KI Hipersensitifitas

P -

ES Tidak ada Efek samping secara spesifik

S Tablet: Excelase E (Amilase, Sanaktase 50 mg, Proktase 60 mg, lipase 20 mg, Meiselase 50 mg, pankreatin 167.74 mg)
5. Protease

• Protease ( pelarut protein ) yang penting dalam daya tangkis tubuh terhadap
kanker,diantaranya enzim-enzim yang terdapat pada getah pankreas.protease
berdaya mengurangi selubung fibrin ( efek fibrinolitis) sehingga sel-sel sistem
imun diberi kesempatan untuk memmusnahkan sel-sel ganas yang
diselubunginya.protease juga mampu memasuki langsung sel-sel (pre-tumor)
dan melarutkannya dari dalam (efek sitolitis) disamping itu zat ini berdaya
merombak imun kompleks yang dapat memblokir efek sitotoksis dari limfosit

I gangguan hati, insufisiensi pankreas , kelenjar empedu


KI Hipersensitifitas
P -
ES dapat memengaruhi kepatuhan terhadap terapi atau memimpin kepada
penghentian terapi secara dini. Pemahaman dari keparahan dan pengelolaan efek
samping adalah penting untuk mengelola efek samping secara optimal pada pasien
yang menggunakan terapi hepatitis C di perawatan klinis rutin.
S Tablet: Xepazym (pankreatin 170 mg, amilase 5500 IU, lipase 6500 IU, Protease 400
IU, dimetilpolisiloksan 80mg
6. Lipase

I defisiensi enzim pankreas ralatif / mutlak.

KI Hipersensitifitas

P -

ES -

S Tablet: Cotazym forte(Enzim pankreas (lipase, amilase) 170


mg, Ekstrak empedu sapi (ox bile) 65mg, Selulosa 10mg)
7. Serratiopeptidase

• Serratiopeptidase adalah enzim yang diisolasi dari enterobacterium non-


patogenik disebut Serratia E15 yang umum ditemukan pada ulat sutera.
Meskipun ulat sutera menggunakan enzim untuk membubarkan
kepompong mereka, serratiopeptidase telah digunakan di Asia dan Eropa
selama hampir 40 tahun dalam kasus-kasus arthritis, trauma, operasi,
sinusitis, bronkitis, pembekuan darah, sindrom carpal tunnel dll.

I pencegahan dan pengobatan gangguan pencernaan


KI Hipersensitifitas
P -
ES -
S Tablet: Nutriflam (serratiopeptidase 5mg, pancreatin 25 mg,
lesitin 100 mg)
8. Papain

• Papain adalah enzim jenis protease yang terdapat pada getah


pepaya. Cairan putih kental layaknya susu ini banyak dijumpai
pada bagian batang, buah maupun daunnya. Volume getah
pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang muda ketimbang
yang tua. Sebagai enzim, papain sangat ampuh memecah
molekul protein.

I pengobatan ambeien, varises membantu meredakan nyeri.


KI Hipersensitifitas
P -
ES -
S Tablet: Papaven(ekstrak daun graphtophyllum pictum 200mg,
ekstrak trokserutin 200mg, papain 100mg)
9.Bromelain

• Bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada


bagian batang dan buah nanas (Ananas comosus). Enzim
ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik jus
nanas.Dalam memproduksi bromelin, beberapa senyawa
yang dapat digunakan untuk presipitasi (pengendapan)
enzim ini adalah amonium sulfat dan alcohol

I gangguan pencernaan lemak, karbohidrat dan protein,


pengobatan pengganti pada defisiensi enzim pencernaan dan
pancreas
KI Hipersensitifitas
P -
ES -
S Tablet: Benozym (bernofarm) (pankreatin 150mg, Bromelain
50mg, Ox bile 30mg)
10. Lybrozym

• Setiap enzim bekerja mencerna terhadap


masing-masing makanan di saluran
pencernaan : Diastase mencernakan
karbohidrat di dalam usus halus. Pancreatin
mencernakan karbohidrat, lemak dan protein
pada pH 7,0 – 9,0.

I Pengobatan & pencegahan gangguan pencernaan.


KI Hipersensitifitas
P -
ES -
S Tablet: Diastase 200 mg, Pankreatin 100 mg, Pepsin 50 mg,
serbuk akar rimpang Curcumaexanthorrhizae.
DAFTAR PUSTAKA

• Anonim, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, Departemen Kesehatan,


Jakarta.
• Baxter, Karen., 2008, Stockley’s Drug Interactions Eight Edition, Pharmaceutical Press, Great
Britain.
• Brunner dan Suddarth, 2002, Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah vol 2, EGC, Jakarta.
• Cahyono, Suharjo B., 2008, Gaya Hidup dan Penyakit Modern, Kanisius, Yogyakarta.
• Gitawati, Retno., 2008, Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya, Media Litbang Kesehatan,
Vol. VIII, No. 4.
• Rahmiati, Siti., dan Horo Supadmi, 2012, Kajian Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien
Hemodialisis di Bangsal Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode Tahun
2010, ,Jurnal lmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 1.
• Tjay, Tan Hoan., dan Kirana Rahardja, 2007, Obat.-obat Penting VI , PT Elex Komputindo,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai