Anda di halaman 1dari 31

METABOLISME

KOMPETENSI DASAR
3.2.

Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi


enzimatis dalam makhluk hidup

4.2.

Menyusun laporan hasil percobaan tentang


mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan
respirasi anaerob
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dapat membedakan pengertian anabolisme
dan katabolisme

2. Dapat menjelaskan pengertian, komponen


penyusun, dan cara kerja enzim

3. Dapat menjelaskan sifat sifat enzim

4. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang


mempengaruhi kerja enzim
PENGERTIAN
METABOLISME
Gula + Oksigen →
Reaksi Pemecahan
CO2 + H2O + E

Katabolisme Respirasi

Metabolisme
• Proses reaksi
kimia Anabolisme Fotosintesis
• Butuh Enzim CO2 + H2O + E →
Reaksi Penyusunan
Gula + Oksigen
Pengertian Enzim
Senyawa organik bermolekul besar
Biokatalisator
Tidak ikut dalam reaksi
Spesifik
Struktur Protein
 Komponen utama suatu enzim adalah protein
 Kemampuan enzim untuk mengkatalis suatu
reaksi erat kaitannya dengan struktur
tersier dan kuarter proteinnya
• Enzym
mengkatalisis reaksi
dengan
meningkatkan
kecepatan reaksi
• Meningkatkan
kecepatan reaksi
dilakukan dengan
menurunkan energi
aktivasi (energi
yang diperlukan
untuk reaksi)
Cara kerja enzim
 Enzym mempunyai sisi aktif yang berfungsi sebagai katalis yang
merupakan sisi tempat melekatnya substrat
 Secara sederhana dapat dituliskan sbb :

E(enzym) + S(substrat) ES(kompleks enzim substrat) E(enzym) + P(produk)


 Setelah produk dihasilkan, enzym kemudian dilepaskan. Enzym
bebas untuk membentuk kompleks yang baru dengan substrat lain.
Mekanisme kerja Enzim
 Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key Theory) dari Emil Fischer

 Teorikecocokan yang terinduksi (Induced Fit Theory) dari Daniel


Koshland
LOCK AND KEY THEORY
• Di dalam enzym terdapat sisi aktif yang
tersusun dari sejumlah kecil asam amino
• Bentuk sisi aktif sangat specifik, sehingga
setiap enzym sangat specifik juga
• Enzym dan substrat akan bergabung bersama
membentuk kompleks seperti kunci yang
masuk ke dalam gembok
• Setelah bereaksi kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzym
INDUCED FIT THEORY
 Sisi aktif bukan merupakan bentuk yang kaku; sisi aktif
enzym merupakan bentuk yang FLEKSIBEL
 Ketika substrat memasuki sisi aktif enzym, bentuk sisi
aktif enzym termodifikasi melingkupinya membentuk
kompleks
 Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim
kembali kebentuk semula, hingga substrat yang lain
kembali bereaksi dengan enzym tersebut
 Permukaan enzym tidak cocok dengan substrat, saat
substrat berikatan dengan enzym, substrat akan
mengubah (menginduksi) bentuk molekul enzym menjadi
sesuai dengan substrat
Sederhana Apoenzim

Enzim
Apoenzim Ion-ion
anorganik
Holoenzim
Kofaktor Senyawa
organik/koenzim

Gugus
prostetik
 Contoh enzim yang hanya terdiri dari apoenzim
(komponen protein) : tripsin, pepsin
 Beberapa enzim memerlukan bagian non protein
(kofaktor ) bagi aktivitasnya.
 Contoh amilase ludah kerja baik dengan adanya ion
anorganik Cl- dan Ca2+
 Contoh malat dehydrogenase disokong oleh molekul
organik kompleks (koenzim) yaitu Nicotinamida Adenin
Dinukleotida (NAD).
 Contoh fumarate dehydrogenase disokong oleh gugus
prostetik FAD.
 Enzim katalase, peroksidase, sitokrom oksidase
aktivitas katalitiknya didukung oleh gugus prostetik
heme ; suatu molekul berbentuk cincin pipih yang
mengandung besi.
Sifat-sifat enzim
 Biokatalisator ; mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
bereaksi
 Enzim adalah protein ; sehingga mempunyai sifat seperti
protein.
 Antara lain ; tidak tahan panas. Suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan denaturasi
 Diperlukan dalam jumlah sedikit
 Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi ; tidak mengubah
produk akhir yang dibentuk
 Bekerja secara specifik ; untuk mengubah atau mereaksikan
suatu zat tertentu memerlukan enzym tertentu pula

Maltase
Maltosa Glukosa + Glukosa

Laktase
Laktosa Galaktosa + Glukosa
 Sebagian enzym dapat bekerja bolak-balik, artinya
suatu reaksi dapat terjadi bolak-balik dengan
menggunakan enzym yang sama
Lipase
Lemak asam lemak + gliserol

 Aktivitas enzym dipengaruhi oleh faktor lingkungan


seperti ; suhu, pH, konsentrasi substrat, inhibitor/zat
penghambat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM
1. SUHU
Enzim tersusun atas protein, sehingga sangat dipengaruhi oleh suhu.
Suhu memengaruhi gerak molekul. Pada suhu optimal, tumbukan
antara enzim dan substrat terjadi pada kecepatan yang paling tinggi.
Tiap enzim mempunyai suhu optimum, yaitu suhu dimana enzim
dapat bekerja baik.
Sebagian besar enzym manusia mempunyai suhu optimum ± 37 oC
Sebagian besar enzym tumbuhan mempunyai suhu optimum ± 25
o
C
Biasanya enzym bersifat non aktif pada suhu rendah (0oC atau
dibawahnya), tapi tidak rusak. Jika suhu normal kembali enzym
mampu bekerja kembali
2. PH
 pH (potensial Hidrogen) juga mempengaruhi kerja enzim.
Perubahan kondisi asam basa di sekitar molekul enzim
mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat
menyebabkan denaturasi enzim.
 Setiap enzim mempunyai pH optimum sendiri-sendiri.
• 3. Konsentrasi Substrat :
– Bila jumlah enzym dalam keadaan tetap,
dengan adanya peningkatan konsentrasi
substrat akan meningkatkan kecepatan reaksi.
– Namun, pada saat sisi aktif semua enzym
bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzym lebih
lanjut
• Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada titik
jenuh dengan kecepatan reaksi telah mencapai
maksimum
4. Konsentrasi enzym :
Bila faktor lain seperti suhu, kadar substrat, pH
konstan, maka pengaruh konsentrasi enzym
terhadap kecepatan reaksi kimia adalah
berbanding lurus.
Makin tinggi konsentrasi enzym, makin cepat
reaksi kimia berlangsung
5. ZAT PENGHAMBAT KERJA ENZIM

Kompetitif
Reversible
Non
Inhibitor
Kompetitif
Irreversible
Tanpa inhibitor

Inhibitor kompetitif

Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor irreversible

 Contoh inhibitor irreversibel adalah DIFP \


Diisoprophilfluorophosphat (digunakan untuk insektisida) yang
dapat berikatan dengan asam amino serin pada sisi aktif enzim
asetilkolinesterase (suatu enzim yang menghidrolisis
asetikolin).
Asetilkolinesterase yang terhibisi menyebabkan terakumulasinya
asetilkolin yang memperpanjang/memperlama impuls saraf yang
dapat menyebabkan kontraksi otot berkepanjangan.
Penghambatan yang dihasilkan tidak dapat dipulihkan

Anda mungkin juga menyukai