100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
132 tayangan26 halaman
Pengertian enzim, struktur enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, macam-macam enzim, fungsi enzim. Disamping itu juga terdapat pengertian koenzim, perbedaan koenzim dengan kofaktor dan fungsi koenzim,.
Pengertian enzim, struktur enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, macam-macam enzim, fungsi enzim. Disamping itu juga terdapat pengertian koenzim, perbedaan koenzim dengan kofaktor dan fungsi koenzim,.
Pengertian enzim, struktur enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, macam-macam enzim, fungsi enzim. Disamping itu juga terdapat pengertian koenzim, perbedaan koenzim dengan kofaktor dan fungsi koenzim,.
431419010 PENDIDIKAN BIOLOGI B Pengertian Enzim Kata ‘enzim’ berasal dari bahasa Yunani en dan zyme. En berarti dalam dan zyme berarti ragi. Dengan demikian, enzim dapat diartikan sebagai zat dalam ragi. Yang dimaksud dengan enzim di sini adalah sekelompok protein yang mempunyai fungsi khusus yaitu sebagai biokatalis yang berfungsi untuk membantu proses metabolisme tubuh seperti pembentukan senyawa penyusun sel, pembakaran glukosa, penguraian protein, dan penguraian polisakarida. Struktur Enzim Struktur enzim terbagi menjadi dua, yaitu Apoenzim dan Kofaktor. • Apoenzim adalah penyusun utama dari enzim, bagian enzim yang aktif terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah sekali berubah. Apoenzim juga sangat menentukan fungsi dari biokatalisator dari enzim itu sendiri. • Kofaktor adalah molekul organik dan non- organik. Contoh dari molekul organik adalah vitamin, sedangkan yang non-organik adalah ion logam (Fe+2, Mn+2) Sifat-sifat Enzim Enzim merupakan biokatalisator Enzim dapat mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Hal ini berarti enzim tidak diperlukan dalam jumlah banyak. Dalam jumlah sedikit saja enzim telah dapat menyelenggarakan suatu perubahan zat yang beribu-ribu kali lebih berat dari berat molekulnya sendiri. Enzim bekerja secara spesifik Enzim tidak dapat bekerja pada semua zat atau substrat, tetapi hanya bekerja pada substrat tertentu saja. Misalnya, enzim katalase hanya mampu menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2, bukan substrat yang lain. Enzim berupa koloid Enzim adalah protein sehingga dalam larutan, enzim membentuk suatu koloid. Hal ini menambah luas bidang permukaan enzim sehingga bidang aktivitasnya lebih besar. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang merupakan pemberi atau penerima proton yang baik. Enzim bersifat termolabil Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Dalam batas-batas tertentu, makin tinggi suhu akan mempercepat reaksi kimia yang dipengaruhi enzim. Sebaliknya, jika suhu makin rendah, reaksinya makin lambat. Kerja enzim bersifat bolak-balik (irreversible) Enzim tidak dapat menentukan arah dari reaksi, tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga reaksi mencapai keseimbangan. Misalnya, enzim lipase dapat mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Cara Kerja Enzim 1. Teori gembok dan kunci (Lock and key theory) Teori ini dikemukakan oleh Fischer (1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat substrat. Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Selain sisi aktif, pada enzim juga ditemukan adanya sisi alosterik. Sisi alosterik dapat diibaratkan sebagai sakelar yang dapat menyebabkan kerja enzim meningkat ataupun menurun. Apabila sisi alosterik berikatan dengan penghambat (inhibitor), konfigurasi enzim akan berubah sehingga aktivitasnya berkurang. Namun, jika sisi alosterik ini berikatan dengan aktivator (zat penggiat) maka enzim menjadi aktif kembali. 2. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory) Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim Suhu Enzim dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia pada suatu sel hidup. Dalam batas-batas suhu tertentu, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim akan meningkat seiring dengan naiknya suhu. Reaksi yang paling cepat terjadi pada suhu optimum (Rodwell, 1987). Suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan enzim terdenaturasi (Poedjiadi, 1994). Pada suhu 0oC, enzim menjadi tidak aktif dan dapat kembali aktif pada suhu normal (Lay dan Sugyo, 1992). Hubungan antara aktivitas enzim dengan suhu ditunjukkan dalam gambar di samping. pH Enzim pada umumnya bersifat amfolitik, yang berarti enzim mempunyai konstanta disosiasi pada gugus asam maupun gugus basanya, terutama gugus terminal karboksil dan gugus terminal amino. Perubahan kereaktifan enzim diperkirakan merupakan akibat dari perubahan pH lingkungan (Winarno, 1989). Hubungan kecepatan reaksi dengan pH ditunjukkan pada gambar di samping Konsentrasi enzim Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan meningkat hingga batas konsentrasi tertentu. Namun, hasil hidrolisis substrat akan konstan dengan naiknya konsentrasi enzim. Hal ini disebabkan penambahan enzim sudah tidak efektif lagi (Reed, 1975). Hubungan antara laju reaksi enzim dengan konsentrasi enzim ditunjukkan dalam Gambar dibawah ini. Konsentrasi substrat Kecepatan reaksi enzimatis pada umumnya tergantung pada konsentrasi substrat. Kecepatan reaksi akan meningkat apabila konsentrasi substrat meningkat. Peningkatan kecepatan reaksi ini akan semakin kecil hingga tercapai suatu titik batas yang pada akhirnya penambahan konsentrasi subtrat hanya akan sedikit meningkatkan kecepatan reaksi (Lehninger, 1982). Aktivator dan inhibitor Beberapa enzim memerlukan aktivator dalam reaksi katalisnya. Aktivator adalah senyawa atau ion yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis. Komponen kimia yang membentuk enzim disebut juga kofaktor. Kofaktor tersebut dapat berupa ion-ion anorganik seperti Zn, Fe, Ca, Mn, Cu, Mg atau dapat pula sebagai molekul organik kompleks yang disebut koenzim (Martoharsono, 1997). Macam-macam Enzim 1. Berdasarkan tempat enzim bekerja • Endoenzim adalah enzim yang kerjanya di dalam sel • Eksoenzim adalah enzim yang kerjanya di luar sel 2. Berdasarkan cara terbentuknya • Enzim konstitutif adalah enzim yang jumlahnya dipengaruhi oleh kadar molekul awalnya (substrat) • Enzim adaptif adalah enzim yang pembentukannya distimulasi oleh adanya substrat 3. Berdasarkan proses metabolismenya • Enzim katalase adalah enzim yang bersifat antioksidan pada makhluk hidup • Enzim oksidase adalah enzim yang fungsinya untuk mempercepat penggabungan ikatan oksigen (O2) pada substrat tertentu • Enzim karbosilase adalah enzim yang fungsinya untuk mengubah asam organik dengan cara bolak balik. • Enzim hidrase adalah enzim yang fungsinya untuk menambah atau mengurangi air (H2O) dari senyawa spesifik tertentu • Enzim dehidrogenase adalah enzim yang fungsinya memindahkan hidrogen dari suata molekul/zat ke zat lainnya • Enzim desmolase adalah enzim oksidase dan reduktase yang fungsinya membantu penggabungan atau pemindahan ikatan karbon • Enzim transphoforilase adalah enzim yang fungsinya memindahkan H3PO4 dari suatu molekul/zat ke molekul lainnya dibantu oleh ion magnesium (Mg2+). • Enzim peroksida adalah enzim oksireduktase yang terdiri atas protein heme yang terdapat pada organisme prokariotik dan eukariotik 4. Berdasarkan proses reaksi yang dikatalisis • Enzim karbohidrase adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan karbohidrat • Enzim protease adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan rantai protein didalam tubuh • Enzim esterase adalah sebuah enzim yang fungsinya mengkatalisis pemecahan rantai ester Fungsi-fungsi Enzim 1. Mulut • Enzim yang terdapat pada mulut adalah Enzim Amilase, yang terdapat didalam air ludah (saliva). Fungsi dari enzim ini dalah untuk mengubah amilum menjadi maltosa. 2. Lambung • Ada tiga enzim yang terdapat pada lambung, yaitu : • Enzim Renin, berfungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein • Enzim Pepsin, berfungsi untuk mengubah protein mejadi pepton, proteosa dan polipeptida • Enzim Lipase, berfungsi untuk mengubah trigliserida menjadi asam lemak 3. Usus Halus • Ada beberapa enzim yang terdapat pada usus halus, yaitu : • Enzim Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi galatosa dan glukosa • Enzim Enterokonase, berfungsi mengubah tripsinogen menjadi tripsin • Enzim Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa • Enzim Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa • Enzim Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino • Enzim Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak 4. Pankreas • Ada beberapa enzim yang terdapat dalam pankreas, yaitu : • Enzim Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida • Enzim Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau disakarida • Enzim Karbohidrase, berfungsi mencerna amilum menjadi maltosa Pengertian Koenzim • Koenzim ialah sebuah zat yang bekerja dengan enzim untuk memulai atau membantu fungsi enzim. Koenzim ini tidak bisa berfungsi sendiri dan membutuhkan kehadiran enzim. Sebuah non-protein organik yang memainkan peran penting dalam beberapa reaksi yang dikatalisis oleh enzim itu sendiri. • Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat, larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim membentuk holoenzim. Koenzim dan Vitamin Beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin bahkan menjadi bagian dari molekul vitamin tersebut. Hubungan antara vitamin dengan koenzim tamapak pada contoh berikut : • Niasin, merupakan nama vitamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam nikotinat. Molekul nikotinamida terdapat sebagai bagian dari molekul NAD+, NADP+. Kekurangan niasin akan mengakibatkan pellagra pada manusia. • Molekul riboflavin atau vitamin B2 terdiri atas D ribitol yang terikat pada cincin issoaloksazon yang tersubstitusi. Vitamin ini dikenal sebagai faktor pertumbuhan. Molekul riboflavin merupakan bagian dari molekul FAD. • Asam lipoat adalah suatu vitamin yang juga merupakan faktor pertumbuhan dan terdapat dalam hati. Asam ini terdapat dalam dua bentuk teroksidasi dan tereduksi, berfungsi sebagai kofaktor pada enzim piruvat dehidrogenase dan ketoglutarat dehidrogenase, berperan dalam reaksi pemisahan gugus asil. • Biotin adalah vitamin yang terdapat dalam hati dan berikatan dengan suatu protein. Biotin berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi karboksilasi. • Tiamin atau vitamin B1 umumnya terdapat dalam keadaan bebas dalam beras atau gandum. Kekurangan vitamin B1 akan mengakibatkan penyakit beri-beri. Koenzim yang berasal dari vitamin B1 ialah tiaminifosfat (TPP) dan berperan dalam reaksi yang menggunakan enzim alpa keto dekarboksilase, asam alpa keto oksidase, transketolase dan fosfo ketolase. • Vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yaitu piridoksal, piridoksin dan piridoksamin. Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan dermatitis (penyakit kulit) dan gangguan pada sistem saraf pusat. Koenzim dari vitamin B6 ialah piridoksalfosfat dan piridoksaminofosfat. • Asam folat dan derivatnya terdapat banyak dalam alam. Bakteri dalam usus memproduksi asam fosfat dalam jumlah kecil. Koenzim yang berasal dari vitamin ini ialah asam tetrahidrofosfat (FH4). Peranan FH4 ialah sebagai pembawa unit senyawa satu atom karbon yang berguna dalam biosintesis purin, serin dan glisin. • Vitamin B12 sebagaimana diisolasi dari hati adalah sianokobalamina. Fungsi vitamin B12 adalah bekerja pada beberapa reaksi anatara lain reaksi pemecahan ikatan C-C, ikatan C-O, dan ikatan C-N dengan enzim mutase dan dehidrase. • Asam pantotenat terdapat dalam alam sebagai komponen dalam molekul koenzim A. vitamin ini diperlukan oleh tubuh sebagai faktor pertumbuhan. Koenzim A berperan penting sebagai pembawa gugus asetil, khususnya dalam biosintesis asam lemak.
Di samping koenzim yang mempunyai hubungan struktural
dengan vitamin, ada pula koenzim yang tidak berhubungan dnegan vitamin, yaitu adenosine trifosfat atau ATP. Koenzim ini termasuk golongan senyawa berenergi tinggi. ATP berfungsi sebagai koenzim yang memindahkan gugus fosfat. Bila ATP melepaskan 1 gugus fosfat, maka ATP akan berubah menjadi adenosine difosfat (ADP) juga energi yang digunakan untuk reaksi lain. ATP bersama dengan enzim kinase, misalnya heksokinase dan piruvat kinase berperan dalam metabolisme karbohidrat. Model pengisian ruang koenzim NADH • Koenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya. Contoh koenzim mencakup NADH, NADPH dan adenosina trifosfat. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H–) yang dibawa oleh NAD atau NADP+ , gugus asetil yang dibawa oleh koenzim A, formil, metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus metil yang dibawa oleh S- adenosilmetionina. Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin. • Oleh karena koenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim, adalah dapat dikatakan koenzim merupakan substrat yang khusus, ataupun substrat sekunder. Sebagai contoh, sekitar 700 enzim diketahui menggunakan koenzim NADH. Regenerasi serta pemeliharaan konsentrasi koenzim terjadi dalam sel. Contohnya, NADPH diregenerasi melalui lintasan pentosa fosfat, dan S-adenosilmetionina melalui metionina adenosiltransferase. Perbedaan Koenzim dan Kofaktor Pembeda Kofaktor Koenzim Pengertian adalah senyawa kimia non- Hal ini didefinisikan sebagai protein yang terikat erat atau molekul kecil, organik, non-protein, longgar dengan enzim (protein). yang membawa kelompok kimia antara enzim. Ciri-ciri adalah zat anorganik. Adalah zat organik Fungsi Membantu dalam transformasi Hal ini membantu atau akan biologis membantu fungsi enzim. Jenis Mereka adalah senyawa kimia. Mereka adalah molekul kimia. Ikatan Hal ini erat terikat pada enzim Hal ini terikat longgar pada enzim Aksi Mereka bertindak atas katalis Mereka bertindak sebagai untuk meningkatkan kecepatan membawa ke enzim. reaksi. Contoh Ion logam seperti Zn ++, K + dan Vitamin, Biotin, Koenzim A, dll Mg ++, dll Fungsi Koenzim • Pada koenzim ini berfungsi sebagai pembawa sementara produk setengah reaksi. Mereka biasanya berpartisipasi dalam interaksi substrat-enzim dengan menyumbang atau menerima gugus kimia tertentu. Sebuha koenzim selalu mendapatkan kembali bentuk aslinya meskipun mungkin telah diubah selama reaksi. Banyak vitamin yang merupakan precursor dari koenzim. contohnya saja seperti: vitamin B yang berfungsi sebagai koenzim penting bagi enzim untuk membentuk lemak, karbohidrat dan protein. • Koenzim merupakan salah satu dari sejumlah senyawa organik bebas yang menyebar yang memiliki fungsi sebagai kofaktor dengan enzim dalam meningkatkan berbagai reaksi metabolisme. Koenzim berpartisipasi dalam katalisis yang dimediasi enzim stoikiometri, dimodifikasi selama reaksi dan mungkin memerlukan reaksi yang dikatalisasi enzim lain untuk mengembalikan mereka ke keadaan aslinya. • Contohnya termasuk nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) yang menerima hydrogen dan memberikan itu dalam reaksi lain dan ATP, yang memberikan kelompok-kelompok fosfat sementara mentransfer energi kimia dan mengambil kembali fosfat dalam reaksi lain. Sebagian besar vitamin B (lihat vitamin B kompleks) merupakan koenzim dan sangat penting dalam memfasilitasi transfer atom atau kelompok atom antara molekul dama pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.