Anda di halaman 1dari 24

REPLIKASI, TRANSKRIPSI

DAN TRANSLASI

Ifan Aqmal Yantu


431419010
Pendidikan Biologi B
Pengertian Replikasi
Replikasi adalah proses penggandaan DNA utuk
memperbayak diri yang terjadi pada fase sintesis
saat interfase mejelang sel akan membelah.
Tujuan replikasi DNA adalah agar sel anakan
hasil pembelhan mengandung DNA yang identik
dengan DNA sel induknya. Pada konteks virus,
replikasi adalah tahap pembentukan virus-virus
baru di dalam sel inang. Replikasi dilakukan virus
untuk bereproduksi.
Tahapan Replikasi DNA
1. Inisiasi
Proses ini diawali dengan protein akan mengenali inisiator
Dna sebagai proses terbentuknya gelombang replikasi. Setelah
terbentuknya gelombang, enzim helikase bekerja sebagai
pemisah rantai ganda pada Dna. Rantai tunggal yang diawal
sudah terbentuk akan mengalami ketegangan yang nantinya
akan dikenduran oleh enzim. Ketika enzim helikase memisahkan
hidrogen dengan basa yang proses ini disebut garpu replikasi
yang artinya adanya struktur yang terbentuk melalui proses
replikasi.
Pemisahan ikatan hidrogen dan pasangan basa yang terbuka,
protein SSB mengikatnya agar mereka tidak menyatu kembali.
Terjadilah proses replikasi dengan cara kerja Garpu Replikasi
yang berlawanan arah yaitu memiliki formasi arah rantai yang
berlawanan. Fungsi dari garpu replikasi sebagai tatanan tempat
atau cetakan untuk Leading Strand dan Lagging Strand.
2. Sintesis Primer
Replikasi DNA terjadi oleh dua untai yang terpisahkan oleh enzim
kemudian membuka basa nukleotida yang membentuk sintesis baru.
Sintesis baru adalah untai kompleter digunakan sebagai template atau
cetakan yang dibawa oleh enzim yang disebut sebagai DNA polimerase.
DNA polimerase membutuhkan tiga gugus hidroksil untuk memulai proses
sintesis DNA yaitu penambahan nukleotida kompleter.
DNA primase adalah jenis DNA dependent RNA polimerase yang yang
mensintesis RNA pendek ke untai DNA proses inilah yang dinamakan
sintesis primer yang terdiri 9-12 nukleotida. Saat sintesis primer terbentuk
di kedua untai tugas DNA polimerase memperpanjang sintesis primer
menjadi untai DNA baru.
3. Sintesis Leading Strand
Sintesis ini adalah rantai yang perkembangannya mengikuti
pergerakan arah yang sama dengan Garpu Replikasi yaitu dari arah
3’→ 5’. DNA polimerase tugasnya mengenali 3’ OH ujung RNA lalu
menambah nukleotida kompleter baru yang terus berkembang
secara kontinu.
4. Sintesis Lagging Strand
Sintesis ini adalah rantai yang pergerakannya berlawanan
arah dengan Garpu Replikasi dari arah  5’→ 3’. Karena sintesis
Lagging Strand ini berkembang melawan arah tentunya
memerlukan primer yang lebih banyak serta membentuk
rantai-rantai pendek yan disebut Fragmen Ozakasi sementara
sintesis Leading Strand cukup hanya satu primer saja.
5. Penghapusan Primer
Adanya Rna berada rantai yang baru terbentuk harus
digantikan oleh Dna meskipun untai Dna yang baru telah
disintesis primer. Proses ini dikerjkan oleh enzim polimerase
yang khusus menghilangkan primer Rna melalui aktivitas
Eksonuklease dan menggantikan dengan
Deoksiribonukleotida.
6. Ligasi
Pada saat proses perpanjangan Dna terjadi enzim polimerase
menambahkan nukleotida pada ujung 3’ pada arah 5’ → 3’ dan
nukleotida baru dalam bentuk nukleotida Rna kompleter yang baru
ditambahkan tadi digantikan dengan nukleotida Dna yang kemudia
disintesis secara kontinu sampai menuju Garpu replikasi.
Dilanjutkan dengan proses setelah primer terhapus masih ada
rantai/untai yang tertinggal dalam bentuk fragmen Okazaki. Adanya
enzim ligase menghubungkan rantai-rantai pendek Dna pada saat
proses Lagging Strand atau menciptakan fosfodiester antara gugus
hidroksil fragmen yang saling berdekatan.
7. Terminasi atau Pemutusan
Identifikasi yang dilakukan oleh protein disebut Tus yang
berfungsi sebagai pengikat. Replikasi akhir ini terhenti  sehingga
secara fisik dapat menghalangi jalur helikase.  Secara otomatis Tus
akan terjatuh saat bertemu dengan helikase.
Replikasi DNA terjadi dalam nukelus (inti sel), dimana sumber
energi berasal dari nukleosida trifosfat. Dalam prosesnya,
replikasi DNA dikatalis oleh enzim-enzim sebagai berikut:
1. Helikase, memotong ikatan hidrogen DNA
2. Topoisomerase, meluruskan ikatan DNA, supaya saat
dipotong sama Helikase jadi lebih mudah.
3. SSB (Single stranded binding), mencegah ikatan DNA yang
sudah memisah untuk bersatu lagi.
4. RNA primase, replikasi DNA tidak dapat berlangsung tanpa
adanya primase, RNA primase berfungsi menggabungkan
nukleotida-nukleotida RNA.
5. DNA polimerase 1 dan 3, Rantai nukleotida yang masih
berupa RNA diubah menjadi DNA oleh enzim ini.
6. Ligase, menghubungkan kembali untaian DNA
Pengertian Transkripsi
Transkripsi adalah penerjemah informasi
yang terdapat pada DNA menjadi RNA. Atau
dalam kalimat yang sederhana adalah
menghasilkan RNA dengan cetakan berupa
DNA.
Transkripsi merupakan tahap pertama dari
proses sintesis protein yang nantinya
dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu
translasi.
Proses Transkripsi DNA
Transkripsi DNA dilakukan tiga langkah utama:
inisiasi, elongasi dan terminasi.
1.Inisiasi
Transkripsi DNA terjadi di hadapan enzim RNA
polimerase. Ada urutan nukleotida spesifik
yang mengatur RNA polimerase di mana untuk
memulai dan di mana untuk mengakhiri
sintesis itu. RNA polimerase menempel pada
DNA pada area spesifik disebut daerah
promoter.
2. Elongasi
Protein yang dikenal sebagai faktor transkripsi
membuka untai DNA untuk memungkinkan enzim RNA
polimerase untuk menuliskan untai tunggal DNA menjadi
satu untai RNA polimer. Ini untai RNA polimer dikenal
sebagai messenger RNA atau mRNA. Untai mRNA
berfungsi sebagai template dan disebut untai antisense
dan untai yang tidak ditranskripsi dikenal sebagai untai
sense.
3. Terminasi
Enzim RNA polimerase bergerak di sepanjang untai
DNA sampai menemukan kodon terminator. Pada ti-tik
terminator sequnece RNA polimerase melepaskan
polimer mRNA dan melepaskan diri dari molekul DNA.
2 Macam Transkripsi
Transkripsi dalam Prokariota
• Inisiasi – Dalam prokariota, proses transkripsi dimulai dengan pengikatan RNA
polimerase ke DNA promotor. RNA polimerase mengikat promotor spesifik
dalam DNA prokariotik. DNA ini dibuka dan dikenal sebagai kompleks terbuka.
RNA polimerase mentranskripsi DNA dan menghasilkan transkrip yang tidak
dapat meninggalkan enzim sampai p-faktor memisahkan dari enzim inti.
• Elongasi – promotor berbeda dalam kekuatan dan ini adalah bagaimana
mereka mendorong transkripsi urutan DNA mereka yang berdekatan. Enzim
RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3′ dan membangun rantai
polinukleotida dan ini melibatkan pengembangan hamparan DNA yang
beruntai tunggal.
• Terminasi – Pada prokariota, pemutusan dapat dilakukan dengan dua cara
yang berbeda – terminasi intrinsik dan terminasi Rho-dependent. Terminasi
intrinsik adalah di mana transkripsi dihentikan ketika RNA yang baru disintesis
membentuk gC kaya jepit rambut lingkaran. Jenis Rho tergantung dari
terminasi, faktor protein yang dikenal sebagai Rho mendestabilkan interaksi
antara template dan kemudian mRNA melepaskan mRNA yang baru disintesis.
Transkripsi dalam Eukariota
• Inisiasi – Dalam inisiasi, transkripsi eukariota membutuhkan kehadiran
urutan promoter inti dalam DNA. Daerah Promotor pada eukariota
ditemukan bagian hulu (upstream) dari situs transkripsi. RNA polimerase
berikatan dengan promotor inti untuk memulai transkripsi. Proses
transkripsi lebih kompleks pada eukariota. Sekelompok protein yang
disebut faktor transkripsi memediasi pengikatan RNA polimerase dan
memulai transkripsi.
• Elongasi- RNA polimerase melintasi untai cetakan dan menambahkan basa
untuk melengkapi template DNA dan membuat salinan RNA. Elegonasi
pada eukariota juga melibatkan mekanisme proofreading yang
menggantikan basa yang salah ditempatkan.
• Terminasi – Pemutusan proses transkripsi pada eukariota kurang
dipahami. Ini melibatkan pemecahan transkrip RNA yang baru disintesis
yang diikuti oleh penambahan Seperti yang independen dari template
dengan ungng baru 3 ‘; Proses ini disebut poliadenilasi.
Pengertian Translasi
Transalasi merupakan proses penerjemahan
urutan nukleotida pada mRNA untuk
menghasilkan protein. mRNA dihasilkan
melalui proses transkripsi dalam nukleus,
kemudian akan dikeluarkan menuju sitoplasma
untuk menjalani translasi (pada eukariota).
Protein yang dihasilkan dalam translasi dapat
digunakan sebagai bahan pembangun tubuh,
protein enzim, maupun protein hormon.
Tahap Translasi
1. Inisiasi Translasi
Inisiasi diawali dengan menempelnya ribosom
subunit kecil pada mRNA. Pada ribosom terdapat 3 ruang
yaitu E, P, dan A. Ribosom subunit kecil akan menempel
pada mRNA dengan bagian P tepat pada kodon start
(AUG) dari mRNA. Kemudian datang tRNA yang memiliki
antikodon UAC yang akan berpasangan dengan kodon
AUG pada mRNA. tRNA ini membawa serta aam amino
metionin yang merupakan asam amino pertama untuk
translasi.
Berikutnya akan datang ribosom subunit besar yang
menyatu dengan ribosom kecil tadi sehingga terbentuk
kompleks ribosom aktif yang dapat bekerja menghasilkan
protein. Subunit yang telah menyatu akan menempatkan
tRNA tepat di ruang P pada ribosom aktif tersebut.
2. Elongasi translasi
Elongasi terminasi merupakan proses
penambahan asam amino baru terhadap rantai
asam amino yang telah sebelumnya terbentuk.
Ini diawali dengan datangnya tRNA yang
memiliki antikodon yang bersesuaian dengan
kodon dalam ruang A ribosom. tRNA tersebut
juga datang dengan membawa asam amino
tertentu yang sesuai dengan kodon pada
mRNA.
tRNA akan masuk ruang A, kemudian asam amino yang
telah sebelumnya terbentuk (di ruang P)akan disambungkan/
diikatkan dengan asam amino pada tRNA yang baru datang (di
ruang A). Hal ini menyebabkan tRNA dalam ruang P
kehilangan asam mino sedangkan dalam ruang A asam
aminonya semakin panjang. Setelah itu ribosom akan
bergeser menuju kodon berikutnya sehingga tRNA yang
tadinya berada dalam ruang P berpindah menuju ruang E, dan
tRNA dalam ruang A berpindah menuju ruang P.
tRNA yang telah kehilangan asam amino dan sekarang
berada di ruang E akan dikeluarkan dari kompleks ribosom.
Dan ruang A yang telah kosong memungkinkan datangnya
tRNA baru yang bersesuaian dengan kodon dalam ruang
tersebut. Proses ini akan terus berulang sepanjang rantai
mRNA hingga semua kodon diterjemahkan menjadi urutan
asam amino.
3. Terminasi Translasi
Terminasi atau akhir dari translasi terjadi saat ruang A
sampai pada kodon stop atau kodon akhir. Kodon ini
tidak akan memanggil tRNA tertentu, tapi akan
mengaktifkan faktor pelepas yang menyebabkan
ditambahkannya molekul air pada rantai asam amino
yang telah terbentuk. Penambahan molekul air ini
menyebabkan rantai asam amino lepas dari ribosom dan
siap dimodifikasi sehingga menjadi protein yang
fungsional.
Setelah itu kompleks ribosom dan mRNA akan
terpisah dan proses translasi berakhir. Ribosom subunit
kecil, subunit besar, dan mRNA akan berpisah sebagai
akhir dari proses translasi. mRNA tersebut dapat
mengalami translasi berulang kali oleh banyak ribosom
yang berbeda.
Sintesis protein merupakan proses pengubahan asam amino
yang melibatkan DNA dan RNA, proses ini bertujuan untk
membentuk protein yang spesifik dengan fungsi yang spesifik
pula.Proses sintesis protein terdiri dari transkripsi dan translasi.
Enzim yang berperan dalam proses sintesis protein yaitu :
• Enzim helikase : merupakan enzim yang berperan untuk
melepaskan ikatan hidrogen dan basa yang terdapat pada rangkaian
DNA.
• DNA helikase : merupakan enzim yang berperan untuk membuka
rantai ganda DNA induk.
• Enzim primase : merupakan enzim yang membentuk primer
(segmen pendek dari RNA) sebagai pemula untuk terjadinya sintesis
protein.
• Enzim ligase : merupakan enzim yang menghubungkan segmen-
segmen okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru.
• Enzim RNA polimerase : merupakan enzim yang berperan dalam
proses pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA.

Anda mungkin juga menyukai