PERCOBAAN V
ISOLASI DNA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
402019718012
Farmasi 3A
Kelompok 6
A. Tujuan
Agar mahasiswi mengetahui isolasi DNA pada buah.
B. Alat
Pisau 1 buah
Mortar 1 buah
Spatula 1 buah
Gelas arloji 3 buah
Gelas ukur 100 ml 1 buah
Gelas beaker 150 ml 2 buah
Gelas beaker 200 ml 1 buah
Pipet tetes 2 buah
C. Bahan
Jus buah pisang 4 ml
Jus buah naga 4 ml
Jus buah apel 4 ml
Detergen 4 ml
Garang dapur secukupnya
Kertas saring 4 buah
Etanol 96% 15 ml
Aquadest
D. Cara Kerja
Putih,
Kuning,
Buah Apel Krem oranye Sedikit
putih
jernih
Merah
bata,
Buah Naga Ungu tua Ungu Banyak
ungu,
putih
F. Pembahasan
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi
atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi
atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak [ CITATION Yuw08 \l 1033 ].
Pada sel eukariotik termasuk tanaman dan hewan bagian terbesar dari DNA
berada pada nukleus yaitu organel yang dipisahkan dari sitoplasma dengan membran.
Nukleus terdiri dari 90 % keseluruhan DNA seluler. Sisa DNA adalah organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Karena DNA terdapat pada nukleus, maka perlu
adanya metode pelisisan sel sampai pemanenan sel. Dimana metode tersebut
merupakan bagian dari metode isolasi DNA [ CITATION Elo07 \l 1033 ].
DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian DNA
secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma
dan membran inti baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Isolasi DNA
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa
protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. Pemecahan dinding sel secara
mekanik dapat dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar
dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen.
Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk
mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA [ CITATION Sur04 \l 1033 ].
Pada praktikum ini praktikan melakukan isolasi DNA menggunakan sampel jus
buah naga, buah pisang, dan buah apel.
Selanjutnya, penambahan etanol 96% sebanyak 5 ml. Fungsi dari etanol tersebut
adalah memisahkan DNA dari organel sel yang lain. Etanol tidak melarutkan DNA an
berat jenis Alkohol yang lebih ringan ari air membuat DNA naik dan melayang-
layang dipermukaan.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya
membrane sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan
protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa “lipid protein-deterjen
kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung
hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk
suatu ikatan kimia.
G. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada sampel buah naga terdapat
banyak serabut putih yang muncul, dan pada buah pisang serabut putih yang muncul
hanya kurang sedikit dari serabut buah naga, dan pada buah apel hanya sedikit serabut
putih yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena kadar air setiap buah yang berbeda-
beda, sehingga hasil yang didapatkan pula berbeda-beda.
H. Daftar Pustaka
Albert. (1994). Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.