Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN V
ISOLASI DNA

Dosen Pengampu:

Nurul Marfu’ah, S.Si., M.Si

Disusun Oleh:

Hanifa Abdillah Rasyid

402019718012

Farmasi 3A

Kelompok 6

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2020
PRAKTIKUM 5
ISOLASI DNA

A. Tujuan
Agar mahasiswi mengetahui isolasi DNA pada buah.
B. Alat
 Pisau 1 buah
 Mortar 1 buah
 Spatula 1 buah
 Gelas arloji 3 buah
 Gelas ukur 100 ml 1 buah
 Gelas beaker 150 ml 2 buah
 Gelas beaker 200 ml 1 buah
 Pipet tetes 2 buah
C. Bahan
 Jus buah pisang 4 ml
 Jus buah naga 4 ml
 Jus buah apel 4 ml
 Detergen 4 ml
 Garang dapur secukupnya
 Kertas saring 4 buah
 Etanol 96% 15 ml
 Aquadest

D. Cara Kerja

Disiapkan alat dan bahan


Jus buah naga, pisang dan apel yang telah
disiapkan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berbeda-beda sebanyak 4 ml

Dimasukkan detergen sebanyak 4 ml kedalam


setiap tabung reaksi

Ditambahkan 1 spatula NaCl kedalam setiap


tabung reaksi, diaduk hingga larut

Larutan dihomoenkan menggunakan vortex


selama 2 menit

Ditunggu selama 10-15 menit

Diamati dan dicatat banyak atau tidaknya serabut


putih yang muncul disetiap larutan
E. Hasil

Perubahan warna Jumlah serabut


Sampel Etanol Detergen NaCl Gambar
putih

Buah Putih Putih


Jernih Lumayan banyak
Pisang pekat pekat

Putih,
Kuning,
Buah Apel Krem oranye Sedikit
putih
jernih

Merah
bata,
Buah Naga Ungu tua Ungu Banyak
ungu,
putih

F. Pembahasan
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi
atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi
atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak [ CITATION Yuw08 \l 1033 ].

Pada sel eukariotik termasuk tanaman dan hewan bagian terbesar dari DNA
berada pada nukleus yaitu organel yang dipisahkan dari sitoplasma dengan membran.
Nukleus terdiri dari 90 % keseluruhan DNA seluler. Sisa DNA adalah organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Karena DNA terdapat pada nukleus, maka perlu
adanya metode pelisisan sel sampai pemanenan sel. Dimana metode tersebut
merupakan bagian dari metode isolasi DNA [ CITATION Elo07 \l 1033 ].

Terdapat organel-organel bermembran ganda di dalam sitoplasma, termasuk


mitokondria baik pada tumbuhan maupun hewan. Oleh karena itu perlu dilakukan
isolasi DNA pada tanaman dan hewan untuk mengetahui dan mempelajari DNA dari
tanaman dan hewan tersebut. Sel eukariotik memiliki DNA lebih banyak, lengkap
dengan komponen-komponen lain. DNA tanaman dan hewan tersimpan dalam
nucleusyang terbungkus oleh membran. Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat
untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan
presipitasi.Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan
berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan
berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas
tabung. Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu
supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah. Presipitasi merupakan
langkah yang dilakukan untuk mengendapkan suatu komponen dari campuran
[ CITATION Alb94 \l 1033 ].

DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian DNA
secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma
dan membran inti baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Isolasi DNA
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa
protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. Pemecahan dinding sel secara
mekanik dapat dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar
dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen.
Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk
mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA [ CITATION Sur04 \l 1033 ].

Pada praktikum ini praktikan melakukan isolasi DNA menggunakan sampel jus
buah naga, buah pisang, dan buah apel.

Isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi


ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi
DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian
tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya senyawa
polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat
pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar air
pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda-beda pula.
Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin
sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit [ CITATION Elo07 \l 1033 ].
Seperti pada buah apel, hasil serabut putih yang didapatkan hanya sedikit, karena
kadar air yang berbeda dengan pisang dan buah naga.

Dalam isolasi DNA, Langkah pertama yang dilakukan adalah pemecahan


jaringan menjadi sel-sel yang lebih kecil. Proses dilakukan secara mekanik atau fisik
dengan menumbuha atau menggerus bahan yang akan digunakan yaitu buah pisang
buah naga dan buah apel. Penggerusan bahan menggunakan mortar atau blender,
keduanya adalah proses pemecahan dinding sel dan membrane sel lapisan
pembungkus DNA. Struktur utama pembentuk membran dan dinding sel adalah
lemak. Untuk itu kita gunakan detergen dan garam dapur. Kedua bahan digunakan
untuk merusak sel sehingga isi inti sel DNA dapat keluar [ CITATION Pat12 \l 1033 ].

Selanjutnya, penambahan etanol 96% sebanyak 5 ml. Fungsi dari etanol tersebut
adalah memisahkan DNA dari organel sel yang lain. Etanol tidak melarutkan DNA an
berat jenis Alkohol yang lebih ringan ari air membuat DNA naik dan melayang-
layang dipermukaan.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya
membrane sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan
protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa “lipid protein-deterjen
kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung
hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk
suatu ikatan kimia.

G. Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada sampel buah naga terdapat
banyak serabut putih yang muncul, dan pada buah pisang serabut putih yang muncul
hanya kurang sedikit dari serabut buah naga, dan pada buah apel hanya sedikit serabut
putih yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena kadar air setiap buah yang berbeda-
beda, sehingga hasil yang didapatkan pula berbeda-beda.

H. Daftar Pustaka

A.R, P. (2012). Biokimia Dasar. Makassar: Lembah Harapan Press.

Albert. (1994). Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Elord. (2007). Genetika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Suryo. (2004). Genetika Strata 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Yuwono. (2008). Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai