Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan disusun sangat teratur dalam hirarki yang terdiri dari tingkatantingkatan structural. Setiap tingkatan merupakan pengembangan dari tingkat yang
berada dibawahnya.Sel adalah tingkatan struktural terendah dimana semua sifat
kehidupan termasuk repirasi, reproduksi dan regulasi dapat muncul. Tubuh
manusia tersusun atas berbagai organ penting yang saling berhubungan dan
melakukan fungsi masing-masing. Salah satu organ yang sangat penting adalah
jantung. Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh karena
jantung membawa bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel seluruh
tubuh melalui medium darah, sehingga jantung berperan penting dalam sistem
sirkulasi.
Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem utama yang terdapat pada
organisme. Sistem sirkulasi berperan penting dalam mempertahankan kualitas dan
kuantitas caiaran yang ada dalam tubuh sehingga tetap dalam keadaaan
homeostatis. Apabila sirkulasi terhambat akibat dari keabnormalan dari organorgan penyusun sistem akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan
kematian. Sistem sirkulasi sangat erat kaitannya dengan darah. Darah merupakan
cairan yang bersirkulasi pada tubuh hewan vetebrata. Darah sangat penting bagi
kehidupan suatu oraganisme, sebab darahlah yang menjadi alat trasnportasi bagi
nutrisi, energi dan gas-gas yang dibutuhkan bagi tubuh suatu organisme.

Aktivitas suatu oraganisme sebagai contoh manusia sangat beragam,


terkadang dari aktivitasnya terjadi cedera. Ketika suatu individu mengalami
cedera atau luka maka darah akan keluar, namun semakin lama, darah tersebut
akan berhenti keluar, hal ini disebabkan karena adanya mekanisme pembekuan
darah dan proses pembekuan darah ini merupakan hal penting. Dengan demikian,
maka dilaksanakannya praktikum waktu koagulasi darah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana mengetahui waktu koagulasi darah?
2. Bagaimana pengukuran waktu koagulasi darah?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui waktu koagulasi darah.
2. Untuk mengetahui pengukuran waktu koagulasi darah.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu sebagai berikut::
1. Dapat mengetahui waktu koagulasi darah.
2. Dapat mengetahi pengukuran waktu pengukuran koagulasi darah.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Darah
Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh
manusia dan vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zatzat

dan

oksigen

yang

dibutuhkan

oleh

jaringan

tubuh,

sertamengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, selain


itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap virus
atau bakteri. Dalam dunia kedokteran golongan darah manusia
dibagi menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian ini
dilakukan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah. Untuk
mengetahui jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji
dengan cara meneteskan tiga jenis cairan atau reagen pada
sampel darah Jenis golongan darah sangat penting pada saat
tranfusi darah, seseorang harus menerima darah dari golongan
darah yang sama dengan pendonor.

Dalam proses pengujian

sampel darah menggunakan metode ABO, sampel darah akan


diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel darah akan
terjadi proses aglutinasi atau penggumpalan darah (Melati, 2011).
B. Koagulasi Darah

Pembekuan darah (koagulasi) adalah suatu proses kimiawi dimana


proteinproteinplasma berinteraksi untuk mengubah molekul protein plasma besar
yanglarut, yaitu fibrinogen menjadi gel stabil yang tidak larut yang disebut fibrin.
Koagulasi terjadi melalui tiga langkah utama. Pertama, sebagai respon
terhadaprupturnya pembuluh darah atau kerusakan sel darah itu sendiri.
Rangkaian reaksi kimiawi kompleks yang melibatkan lebih dari selusin faktor
pembekuan terjadidalam darah. Hasil akhirnya adalah aktivator protrombin.
Kedua, activator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin menjadi
trombin. Selanjutnya,trombin akan bekerja sebagai enzim untuk mengubah
fibrinogen menjadi benangfibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma
untuk membentukbekuan. Kecepatan pembentukan serta banyaknya jendalan
fibrin yang terbentukdiatur oleh mekanisme inhibitor dan sistem fibrinolitik
(Atwitasari, 2007).
Sistem

hemostatis

berfungsi

memulai

pembekuan

datah

dan

menghentikan pendarahan. Koagulasi merupakan proses yang merubah darah dari


keadaan cair menjadi bekuan darah seperti agar. Sistem hemostasis juga menjaga
pembekuan yang tidak diinginkan dan thrombosis. Hemostasis dimulai oleh luka
jaringan, yang menyebabkan gangguan sel endotel dan terbukanya jaringan
subendotel. Vasokonstriksi merupakan respon awal terhadap luka dan timbul
melalui pengerutan sel otot polos di dalam dinding pembuluh. Vasokonstriksi
berfungsi mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang rusak. Luka local pada

neutron dan trombosit di dekatnya, menimbulkan rangsangan bagi vasokonstriksi


(Sabiston, 1995).

C. Proses Koagulasi Darah


Pembekuan atau koagulasi darah terdiri dari suatu urutan atau jenjang
reaksi di mana zimogen diubah menjadi protease dan kofaktor aktif melalui
pemutusan satu atau lebih ikatan peptida mereka. Misalnya, faktor IXa, yang
merupakan suatu protease serin, mengaktifkan faktor IX, yang juga merupakan
suatu protease serin, dengan memutuskan faktor IX menjadifaktor IXa.
Pengaktifan yang cepat dan percepatan yang sangat besar dari kecepatan
pembentukan bekuan terjadi karena, disetiap tahapan jenjang I molekul enzim
membentuk banyak molekul enzim aktif yang mengkatalisis tahapan jenjang
selanjutnya. Jenjang ini berakhir pada pemutusan protrombin menjadi trombin,
yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin dan faktor XIII menjadi faktor XIII a
(Marks,dkk., 2000).
Proses koagulasi darah melibatkan lebih dari selusin protein dan faktor
pembekuan darah dengan hasil akhir terbentuknya fibrin yang tidak larut.
Fibrinogen yang yang terdapat dalam sirkulasi darah merupakan precursor dari
fibrin. Dengan pengaruh thrombin, fibrinogen darah iniakan diubah manjadi
fibrin. Trombin merupakan enzim yang beasal dari proenzim protrombin yang
diaktifkan oleh faktor X (stuart factor) menjadi trombin ekstrinsik hanya

memerlukan waktu beberapa detik saja untuk efektif. Hal ini terjadi karena pada
sistem ekstrinsik ini terdapat suatu lipoprotein yang disebut trombplastinjaringan
yang tidak terdapat dalam sirkulasi, yang segera mengaktifkan faktor X untuk
bekerja mengubah protrombin menjadi trombin. Untuk proses hemostasis yang
baik, diperlukan kedua sistem ini yang bekerja secara utuh (Staf Pengajar, 2008).

D. Homoestatis
Hemostasis

adalah

suatu

proses

penghentian

perdarahan

yang

bersifatfisiologis pada pembuluh darah yang cedera untuk mencegah hilangnya


darah.Salah satu mekanismenya adalah dengan terjadinya proses pembekuan
darah.Pembekuan darah sendiri terjadi dengan melibatkan berbagai komponen
didalam darah. Pembekuan darah ini timbul bila setelah terjadi konstriksi
pembuluhdarah

dan

pembentukan

sumbat

trombosit

tidak

berhasil

menghentikanperdarahan yang terjadi.1,2Mekanisme pembekuan darah terbagi


melalui 2 jalur utama, yaitu jalurintrinsik dan jalur ekstrinsik. Proses ini
membutuhkan faktorfaktor pembekuandarah, yang sampai saat ini telah dikenal
sebanyak 15 faktor. Di antara keduajalur tesebut jalur yang dipakai bersama,
disebut sebagai jalur umum / jalurbersama, dan satu terdapat satu jalur lain yaitu
jalur eksogen. Secara fisiologis,proses pembekuan darah ini akan dikendalikan
oleh sistem fibrinolitik dan antikoagulasi. Kedua sistem tersebut bertugas

merusak hasil bekuan darah yangtidak diharapkan oleh tubuh. Jadi hemosatasis
merupakan kerja sama di antara dua mekanisme tersebut (Prihadi, 2007).

III.

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 April 2015pukul 07.45
10.15WITA, bertempat di Laboratorium Unit Zoologi, jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum inidapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan.
No
Nama Alat
1
2
1 Kamera digital
2 Alat tulis
3 Blood lancet
4 Stopwatch
5 Kaca objek
6 Jarum pentul

Kegunaan
3
Mengambil gambar objek pengamatan
Menulis hasil pengamatan
Mengeluarkan darah
Menghitung lamanya pembekuan darah
Meletakkan darah
Alat untuk mengetahui pembekuan darah

C. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Table 2. Bahan dan kegunaan.
No
Nama bahan

Kegunaan

1
1
2

2
Darah
Alkohol 70%

Kapas

3
Sebagai objek pengamatan
Untuk mensterilkan jari yang akan diambil
darah dan untuk menghentikan pendarahan
Untuk mensterilkan jari yang diberi alkohol

D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengambil darah dari beberapa praktikan sebagai sampel pengamatan
koagulasi darah.
3. Meletakkan sampel darah diatas gelas objek kemudian dengan menggunakan
stopwatch untuk menghitung lamanya koagulasi darah.
4. Mencatat

hasil

pengamatan

atau

mendokumentasikan hasil pengamatan.

waktu

koagulasi

darah

dan

A. Pembahasan
Darah merupakan jaringan pengikat yang menghubungkan seluruh bagian
tubuh membentuk suatu integritas yang terdiri dari unsur sel dan substansi
intraseluler berbentuk plasma. Jika darah keluar dari tubuh baik disengaja maupun
tidak disengaja maka secara cepat mekanisme pemberhentian darah keluar, dalam
hal ini mekanisme pembekuan darah akan terjadi dalam waktu yang singkat.
Pembekuan darah dalam dunia medis disebut dengan koagulasi darah. Waktu
koagulasi darah merupakan cepat lamanya waktu yang dibutuhkan suatu sampel
darah yang dikeluarkan dari tubuh untuk membeku. Proses koagulasi dimulai
ketika darah dikeluarkan maka darah tersebut akan menjadi lengket dan segera
mengalami pengendapan sebagai zat kental berwarna merah dan seiring
berjalannya waktu secara cepat akan mengalami pengkerutan.
Trombosit adalah sel anuclear (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya)
dan mempunyai bentuk tidak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 m
merupakan fragmentasi dari megakariosit pendahulunya. Keping darah tersirkulasi
dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel yang
menimbulkan pembekuan darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah

yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat
meningkatkan resiko trombosis. Trombositmemiliki bentuk yang tidak teratur,
tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kesil dari eritrosit dan leukosit, dan
mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Fungsi Keping darah adalah dalam proses
pembekuan darah.
Proses pembekuan darah pada sel darah terjadi melalui jaringan yang luka
atau keping darah (trombosit) rusak atau pecah akan menghasilkan tromboplastin
atau trombokinase dimana merupakan aktivator dari prothrombin. Trombokinase
merubah

protrombin

menjadi

enzim

thrombin

dengan

bantuan

ion

kalsium.Prothrombin merupakan suatu protein plasma yang terdapat dalam


plasma normal dengan konsentrasi 15 mg/100ml.Trombin sebagai enzim
mengubah fibrinogen menjadi fibrinberupa benang-benang. Benang fibrin
mengakibatkan sel-sel darah merah dan plasma bersatu membentuk bekuan.

V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada praktikum waktu
koagulasi darah dapat disimpulan bahwa:
1. Waktu koagulasi adalah waktu mulai darah keluar sampai terbentuknya benang
fibrin.
2. Cara pengukuran waktu koagulasi darah yaitu mencatat waktu sebelum
terjadinya benang-benang fibrin sebagai waktu koagulasi dengan menarik atau
menusuk darah yang telah ditampung dengan menggunakan jarum pentul
setiap 30 detik, jika pada jarum tampak benang-benang fibrin berarti telah
terjadi koagulasi darah.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan dalam praktikum waktu koagulasi darah yaitu :
1. Untuk para praktikan diharapkan perhatian dan keaktifan lebih ditingkatkan
lagi.
2. Untuk para asisten diharapkan perhatian dan pembembingan pada praktikan
lebih ditingkatkan lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Atwitasari, 2007, Pengaruh Latihan Fisik Jangka Pendek Menggunakan Metode
Harvard Step Terhadap Waktu Pembekuan Darah, Unversitas Diponegoro,
Semarang
Marks, B. D., Marks, A. D., dan Smith, C. M., 2000, Biokimia Kedokteran Dasar
sebagai Pendekatan Klinis,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Melati, E., Passarella, R., Primartha, R., dan Murdiansyah,A., 2011, Desain dan
Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah Menggunakan Mikrokontroler, J.
Generic, 6(2): 48.
Prihadi, H., 2007, Pengaruh Waktu Aktifitas Fisik Ringan Terhadap Beda Rerata
Waktu Pembekuan Dalam Sistem Koagulasi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Sabiston, D. C., 1995, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Staf Pengajar Departemen Farkmakologi, 2008, Kumpulan Kuliah FarmakologiEdisi
2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai