Struktur dan Fungsi Jaringan Hepar, Ginjal dan Pulmo pada Hewan
OLEH :
KELOMPOK IV
SELVI
SITI SABARIANI
TITIN EKA YANTI
SITI SUHARTINI ISMAIL
UMI KALSUM
UMROATUS SHOLIHAH
VALERIA DEWI
VERANDA SUSANTI
WAHYUNI
SARTIKA
WA ODE SITI NURHALIZA
WANDI
WA ODE MIFTAKHUL
JANNAH
YUDHA ADE KUSUMA
JURUSAN BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia diciptakan berasal dari sel-sel hidup yang kemudian membentuk
jaringan, dan akan terbentuk organ-organ yang nantinya akan mempunyai fungsi
yang berbeda-beda. Salah satu contoh yaitu organ penyusun sistem ekskresi pada
manusia. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dalam
tubuh yang tidak dapat digunakan lagi atau yang bersifat racun. Zat-zat sisa
metabolisme tersebut dapat berupa zat padat, zat cair ataupun zat gas. Zat-zat sisa
inilah yang nantinya akan dikeluarkan dari tubuh manusia melalui organ-organ
penyusun sistem ekskresi pada manusia. Tujuan pengeluaran zat-zat sisa ini yaitu
agar racun-racun yang ada di dalam tubuh manusia tidak menumpuk di dalam
tubuh manusia, karena setiap hari tubuh manusia melakukan proses pembakaran
atau metabolisme.
Proses ini menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh yang dimana zatzat tersebut akan diserap oleh tubuh, sedangkan zat-zat sisa yang tidak berguna
bagi tubuh akan dikeluarkan melalui sitem ekskresi. Hal ini bertujuan untuk
mengeluarkan racun-racun yang ada di dalam tubuh, kerena apabila racun-racun
ini dibiarkan maka tubuh manusia akan menimbulkan penyakit. Sistem ekskresi
merupakan proses pengeluaran dan pada umumnya terjadi pada mahkluk hidup.
Organ-organ yang termasuk ke dalam sistem ekskresi yaitu: kulit, paru-paru, hati
dan ginjal. Organ-organ ini memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana struktur dan fungsi jaringan pulmo, ginjal dan hepar pada
1.3
hewan ?
Tujuan dan Manfaat Makalah
Untuk mengetahui struktur dan fungsi jaringan pulmo, ginjal dan hepar
pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paruparu.) adalah organ utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan
berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi.
Fungsinya adalah untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
darah atau sering disebut bernapas. Pada umumnya paru-paru terdapat pada
hewan mamalia termasuk juga manusia.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Jaringan pada paru-paru adalah jaringan epitelium yang merupakan jaringan
yang melapisi permukaan organ. Paru-paru perlu dilindungi karena merupakan
salah satu organ penting. Paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi pada
manusia dan sistem pernapasan pada manusia.
1. Jaringan yang melapisi paru-paru adalah jaringan epitel squamosa
berlapis. Jaringan epitel squamosa berlapis adalah sel epitel pipih yang
berlapis banyak Jaringan ini membentuk pleura. Jaringan epitel ini
2. Jaringan lainnya yang terdapat pada paru-paru adalah jaringan epitel skuamosa
sederhana yang merupakan sel epitel pipih selapis. Jaringan ini terdapat pada
alveoli paru-paru. Struktur dari sel epitel ini yaitu memiliki sitoplasma jernih,
inti sel bulat terletak di tengah, bersifat semi permeabel, sel sel tipis, terusun
sangat rapat seperti ubin, bagian tepi tidak beraturan, sedangkan bagian
permukaan terdapat sedikit mozaik. pelapis bagian dalam rongga dan saluran
(endothelium), tempat difusi zat, tempat infiltrasi zat, tempat osmosis zat,
sebagai proteksi dan tempat sekresi zat.
Kedua adalah cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Tulang rawan
termasuk jaringan ikat. yang memberikan dukungan untuk proses fisik, dan
dalam hal ini, ia mencegah keruntuhan pada bronkus selama menarik dan
menghembuskan napas. Bagian belakang cincin tulang rawan tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Fungsinya adalah untuk mempertahankan trakea
agar tetap terbuka.
Yang terakhir adalah otot polos yang termasuk jaringan otot. Otot polos
memungkinkan paru-paru bekerja dibawah kesadaran kita.
2. Ginjal
ANATOMI GINJAL
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen,
retroperitoneal antara vetebra lumbal 1 dan 4. pada neonatus kadang-kadang dapat
diraba. Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap ginjal terdiri dari 8-12 lobus
yang berbentuk piramid. Dasar piramid terletak di korteks dan puncaknya yang
disebut papilla bermuara di kaliks minor. Pada daerah korteks terdaPat
glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan distal. Panjang dan beratnya
bervariasi yaitu 6 cm dan 24 gram pada bayi lahir cukup bulan, sampai 12 cm
atau lebih dari 150 gram. Pada janin permukaan ginjal tidak rata, berlobus-lobus
yang kemudian akan menghilang dengan bertambahnya umur.1
Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron (glomerulus dan tubulus yang
berhubungan dengannya ). Pada manusia, pembentukan nefron selesai pada janin
35 minggu. Nefron baru tidak dibentuk lagi setelah lahir. Perkembangan
selanjutnya adalah hipertrofi dan hiperplasia struktur yang sudah ada disertai
maturasi fungsional.
Fungsi Ginjal
Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan
ekstrasel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini
dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.
Fungsi utama ginjal terbagi menjadi :
1. Fungsi ekskresi
Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan
mengubah ekskresi air. Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan
mengeluarkan
kelebihan
H+
dan
membentuk
kembali
HCO3.
yang menyusun hati. Tiap sinusoid disusun atas dua macam sel yang berbeda,
yaitu:
1. Sel Kupffer
Sel ini merupakan makrofag (kelompok sel darah putih) yang
terletak khusus menyusun hati. Fungsi dari sel kupffer ialah menghancurkan
sel darah merah yang rusak atau telah mati.
2. Sel Hepatosit (sel hepar)
Sel hepar merupakan sel epitel kuboid. Sel- sel ini merupakan
penyusun sebagaian besar hati dan juga yang menjalankan fungsi hati seperti
menghasilkan empedu, menjalankan fungsi metabolisme di dalam hati dan
lainnya. Saluran empedu merupakan saluran yang mengumpulkan empedu
untuk di sekresikan ke dalam kantung empedu.
Hepar terdiri dari:
Lobus kiri dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan
dengan lobus kiri.
Vena sentralis pada bagian tengah tiap lobulus. Vena bergabung menjadi
vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika yang kemudian
menuju ke dalam vena kava inferior
dan
ekskresi
empedu,
kandung
empedu
menyimpang