Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN II
HIDROLISIS PATI DENGAN ASAM

OLEH :

NAMA

:HARDIYANTI

STAMBUK

:F1D1 15 023

KELOMPOK

:IV (EMPAT)

ASISTEN PEMBIMBING

:MULKI MUHAMMAD ADAM

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
OKTOBER 2016

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidolisis merupakan reaksi pengikut gugus hidroksil (OH) oleh suatu
senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis dapat digolongkan
menjadi hidrolisis murni, katalis asam, katalis basa, katalis gabungan alkali dengan
air dan hidrolisis dengan katalis enzim. Hidrolisis pati terjadi antara suatu reaktan pati
dengan reaktan air. Reaksi ini adalah orde satu karena reaktan air yang dibuat
berlebihan sehingga perubahan reaktan dapat diabaikan. Reaksi hidrolisis pati dapat
dilakukan menggunakan katalis H+ yang dapat diambil dari asam.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon,
hidrogen serta oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O.

Karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam

amino dan sebagian dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pati atau amilum merupakan karbohidrat yang tak larut dalam air. Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat yaitu amilosa dan amilopektin.

Amilosa

bersifat keras sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Sumber pati dalam
makanan

berasal

dari

banyak

sumber

salah

satunya

dari

tepung.

Polisakarida adalah senyawa yang terdiri dari unit terkecil monosakarida yang
dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Polisakarida akan menjadi monosakarida bila

dihidrolisis secara lengkap. Fungsi utama dari senyawa ini adalah sebagai komponen
struktural atau bentuk penyimpanan energi. Monosakarida adalah senyawa
karbohidrat sederhana yang mengandung gugus karbonil. Monosakarida juga sering
dinamai sesuai dengan jumlah atom karbon penyusunnya, salah satunya. Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka dilaksanakan praktikum hidrolisis pati dengan asam.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana mengetahui pati yang
terhidrolisis dengan asam ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui pati
yang terhidrolisis dengan asam.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang di dapat pada praktikum yaitu agar dapat mengetahui pati yang
terhidrolisis dengan asam.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis adalah suatu proses antara reaktan dengan air agar suatu senyawa
pecah atau terurai. Reaksi ini dianggap reaksi orde satu, karena air yang digunakan
berlebih, sehingga perubahan reaktan dapat diabaikan. Reaksi hidrolisis berlangsung
sangat lambat sehingga perlu ditambah katalisator untuk mempercepat reaksi.
Katalisator yang dipakai adalah asam (contoh: HCl, HNO3H2SO4) dan bisa juga
enzim. Proses hidrolisis pati dengan menggunakan asam dipengaruhi oleh ukuran
bahan, konsentrasi asam, suhu, waktu, ratio bahan dan pengadukan (Utami,2014).
B. Pengertian karbohidrat
Karbohidrat merupakan polisakarida aldehid dan keton atau zat yang
dihidrolisis menghasilkan keton dan suatu polihidroksi aldehid, proses hidrolisis ini
sangat berperan penting terhadap waktu dan konversi pati yang terkandung dalam ubi
kayu. Selain itu pula karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik suatu bahan makanan misalnya: rasa, warna, tekstur dan lain-lain.
Karbohidrat pada tanaman dibentuk dari reaksi CO 2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil. Proses yang
akan terjadi yaitu, O2 dilepas dari CO2 dan dikembalikan ke atmosfir pada waktu
karbohidrat terbentuk dalam tanaman yang hijau dan sebagian besar disimpan dalam

sel tanaman sebagai selulosa dan pati (polisakarida) serta glukosa (monosakarida)
(Irnayi, 2013).

C. Pengertian Pati
Pati adalah karbohidrat yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Amilosa
merupakan bagian polimer linier dengan ikatan -(1-> 4) unit glukosa. Derajat
polimerisasi amilosa berkisar antara 500-6.000 unit glukosa, bergantung pada
sumbernya. Amilopektin merupakan polimer -(1-> 4) unit glukosa dengan rantai
samping -(1-> 6) unit glukosa. Ikatan -(1->6) unit glukosa ini jumlahnya sangat
sedikit, berkisar antara 4-5%, namun, jumlah molekul dengan rantai yang bercabang,
yaitu amilopektin, sangat banyak dengan derajat polimerisasi 10 x10 unit (Herawati,
2011).

III. METODELOGI PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 10 Oktober 2016, pada pukul
13.30 - 15.30 WITA di Laboratorium
Genetika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan

No.
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama Alat
2
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Spektrofotometer UV
Gelas ukur
Pipet volume
Timbangan analitik
Hot plate
Pipet tetes
Gelas kimia

Kegunaan
3
Untuk mereaksikan larutan
Untuk meletakkan tabung reaksi
Untuk menghitung absorbansi larutan
Sebagai wadah mengukur volume larutan
Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
Untuk menimbang berat pati
Untuk memanaskan tabung reaksi
Untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil
Untuk meletakkan tabung reaksi yang akan
dipanaskan

2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan
No.
Nama Bahan
Kegunaan
1
2
3
1.
Pati ubi talas (Colacasia esculenta)
Sebagai bahan yang dihidrolisis
Tabel 3. Lanjutan

2.
3.
4.
5.
7.

Aquadest
HCl 4 M
K2HPO4 1M
Reagen nelson A dan B
Reagen arsenomolibdat

Untuk melarutkan pati


Untuk menghidrolisis pati
Untuk menghidrolisis pati
Untuk menghidrolisis pati
Untuk membantu membaca nilai absorbansi

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada ini dapat dilihat dalam diagram alir berikut:
1. Larutan pati
0,5 gr pati

Menambahkan 10 mL H20
Mengambil 5 ml
Larutan pati 5 mL
Menambahkan 5 mL HCL 4 N
Mengambil tiap 0,5 mL tiap tabung
Menambahkan 2,5 Ml K2HPO4
Menambahkan 7 mL H2
Memanaskan masing-masing selama 0 , 15 ,
30 , 45 dan 60
Menambahkan 1 mL reagen nelson A edan B
Memanaskan di air mendidih selama 20
Mendinginkan larutan
Menambahkan 1 mL reagen arsenomolibdat
Mengduk campuran
Nilai absorbansi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini tercantum pada Tabel berikut.
Tabel 3. Larutan glukosa standar
Tabung
1
2
A
[M]
Tabel 4. Larutan pati
Tabung
0
A
[M]

15

30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

45

Blanko

60

A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel.1. Hasil Pengamatan
Tabung

Jenis Perlakuan

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah

0,5 mL H2O + 2,5 mL


K2HPO4 1 M + 7 Ml H2O
di panaskan
selama
20menit
didinginkan
Tabung I dibaca nilai an]bsorbansi
(Kontrol pada
660
nm
di
)
spektofotometer

B. Pembahasan
Pengamatan kali ini dilakukan dengan menggunakan sisa pati pada praktikum
sebelumnya , kemudian pati ditimbang seberat 0,5 gr dan dilarutkan dengan 10 mL
aquades. Setelah pati larut maka diambil larutan 5 mL

masing-masing

dimasukkan pada 5 tabung reaksi. Perlakuan pertama dilakukan dengan


menghidrolisis pati ubi talas dengan asam, yakni larutan HCl 4 M

Anda mungkin juga menyukai