Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN VI
ECHINODERMATA

OLEH :
NAMA : WA TEO
STAMBUK : F1D119070
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN PEMBIMBING : DAHLIA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Filum Echinodermata adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup

bintang laut, teripang dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini

ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode

kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13. 000

spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas yang masih hidup sekarang

mencakup Asteroidea bintang laut sekitar 1.500 spesies yang menangkap

mangsa untuk makanan mereka sendiri concentricycloidea dikenal karena

sistem pembuluh air mereka yang unik dari terdiri dari hanya dua spesies

dimana digabungkan kedalam Asteroidea. Echinoidea (bulu babi) dikenal

karena duri mereka yang mampu digerekkan sekitar 1.000 spesies.

Kelompok Echinodermata yang sesil hanyalah kikia laut.

Echinodermata berarti berkulit duri, tampilan khusus anggota filum ini tepat

dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka.

Echinodermata adalah simetri pentaradial, tubuhnya berkembang dalam bidang

lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya

berada di tengah. Sistem pencernaanya lengkap, walapun anus tidak berfungsi.

Echinodermata tidak memiliki kepala dan tidak memiliki sistem ini

memungkinkan seekor Echinodermata merenggangkan dan menarik kaki

tabung. Kaki tabung dipakai untuk bergerak dan pada beberapa spesies dipakai

untuk menangkap mangsa. Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah

sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi diluar tubuh yaitu

didalam air laut.


Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem

pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada dibawah permukaan

tubuh, kemudian diteruskan melalui faring, kerongkongan, lambung, usus dan

anus. Echinodermata bernapas menggunakan paru-paru kulit atau dermal

branchiae yaitu penonjolan dinding rongga tubuh yang tipis. Sistem peredaraan

darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan

dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan sistem terdiri dari

cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. Berdasarkan uraian di

atas maka dilakukan praktikum Echinodermata.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana ciri morfologi

dan anatomi dari filum Echinodermata?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

ciri morfologi dan anatomi dari filum Echinodermata.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada paraktikum ini adalah dapat

mengetahui ciri morfologi dan anatomi dari filum Echinodermata.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Filum Echinodermata

Filum Echinodermata merupakan hewan yang termasuk invertebrata.

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani echinus artinya duri, derma artinya

kulit. Secara umum Echinodermata yang berarti hewan yang memiliki kulit

berduri atau berbintil. Hewan ini memiliki berbagai ukuran, bentuk, struktur

dan warna ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang dan seperti

tumbuhan bunga. Habitat Echinodermata ditemukan hampir di semua

ekosistem laut, namun diversitas tertinggi di terumbu karang dan pantai

dangkal. Kelimpahan Echinodermata sangat dipengaruhi baik faktor biotik

maupun abiotik yang saling terkait satu dengan yang lain serta interaksi antara

berbagai spesies yang membentuk sistem tersebut. Echinodermata mempunyai

cara dan kemampuan berbeda dalam menentukan lokasi yang cocik untuk

tempat hidupnya sehingga perbandingan jenis dan kelimpahan Echinodermata

di lokasi dan waktu yang berbeda (Bahan, 2019).

B. Ciri- Ciri Echinodermata

Ciri-ciri Echinodermata diantaranya simetri radial pada hewan yang

telah dewasa memiliki 5 bagian, sedangkan larvanya simetri bilateral, memiliki

3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak memiliki kepala, otak,

dan tidak bersegmen. Permukaan tubuh yang umumnya simetri radial, memiliki

kaki buluh atau kaki ambulakral. Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus

dengan disokong oleh penguat berupa kepingan kapur yang disebut laminae
atau ossicula yang mudah digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan

pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur yang halus. Saluran

pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memiliki anus).

Memiliki sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi, coelom dilapisi oleh

peritoneum bersilia, rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-

amoebocyt bebas. Pada tingkat larva coelom biasanya berfungsi sebagai sistem

vascular air dengan kaki-kaki ambulakral yang banyak digunakan untuk

berjalan, menangkap mangsa atau respirasi (Ariyanto, 2016).

C. Jenis-Jenis Echinodermata

Echinodermata merupakan salah satu hewan yang sangat penting

dalam ekosistem laut dan bermanfaat sebagai salah satu komponen dalam

rantai makanan, pemakan sampah organik dan hewan kecil lainnya. Kelompok

utama fhilum Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas bintang laut

(Asteroidea) contohnya Archastertypicus, kelas Bintang Ular (Ophiuroidea)

contoh, Amphiodiaurtica, kelas Landak Laut (Echinoidea) contohnya

Diademasetosium, kelas lilia laut (Crinoidea) contoh: Antedon-rosacea, dan

kelas Teripang Laut (Holothuroidea) contohnya Holothuriascabra. Asteroidea

(bintang laut) dan Ophiuroidea (bintang mengular) memiliki peranan sebagai

pelindung karang dari pertumbuhan alga yang berlebihan. Holothuroidea dan

Echinoidea memiliki peranan sebagai pendaur ulang nutrien (Farizi, 2019).


D. Kelas Holothuroidea

Teripang merupakan salah satu anggota hewan dari filum

Echinodermata. Teripang tidak memiliki duri seperti Echinodermata lain dan

endoskeletonnya lebih tereduksi. Tubuhnya juga memanjang pada sumbu oral

dan aboral. Teripang bergerak dengan menggunakan kaki tabung dan kontraksi

otot sirkular dan longitudinal yang terdapat pada dinding tubuhnya. Susunan

bentuk dasar tidak jelas terlihat dibandingkan pada bentuk luar karena

kerangka luarnya tidak ada. Tetapi memiliki keping kecil berkapur yang

mikroskopis, tersebar dalam jaringan dinding tubuhnya. Tubuh teripang

umumnya berbentuk bulat panjang atau silindris sekitar 10 sampai 30 cm,

dengan mulut pada salah satu ujung dan ujung lainnya karena bentuk

umumnya seperti mentimun. Habitat teripang tersebar luas dilingkungan

perairan di seluruh dunia mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam

terutama di samudra Hindia dan samudra pasifik Barat (Elfidasari, 2012).

Kelas Ophiuroidea merupakan salah satu biota bentik dan mempunyai

kebiasaan bersembunyi di bawah batu atau karang. Bintang mengulur ini

mempunyai kemiripan dengan bintang laut lain karena mempunyai bentuk

tubuh yang simetris pentaradial. Tubuh berbentuk cakram yang dilindungi oleh

cangkang kapur berbentuk keping dan dilapisi dengan granula serta duri-duri.

Tubuhnya terdapat berbagai organ sepertigonad, saluran pencernaan dan

sistem pembuluh darah. Tubuh yang berbentuyk cakram ini secara radial

tumbuh 5 atau lebih lengan yang memanjang berbentuk silindris dan juga

fleksibel. Gerakan lengan ini kadang-kadang mirip gerakan ular sehingga biota
ini dikenal dengan nama binatang mengular. Kelompok dari ophiuroidea dapat

hidup menempati berbagai macam habitat dan kedalaman seperti rataan

terumbu karang, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, koloni karang hidup

dan karang mati (Aziz, 2011).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Januari 2021, pukul

08.00 WITA–selesai dan bertempat di Laboratorium Biologi Unit Ekologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No Nama Bahan Kegunaan
.
1 2 3
1 Bulu Babi (Diadema setosum) Sebagai objek pengamatan
2 Bintang laut (Protoreaster nodosus) Sebagai objek pengamatan
3 Teripang (Holothuria scabra) Sebagai objek pengamatan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Alat dan Kegunaan
No Nama Alat Kegunaan
.
1 2 3
1 Cutter Untuk membedah hewan yang diamati
2 Lembar pengamatan Untuk menggambar morfologi dan
anatomi hewan yang diamati
3 Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan
4 Kamera Untuk mendokumentasikan
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati morfologi mollusca dari Bulu Babi (Diadema setosum), Bintang laut

(Protoreaster nodosus) dan Teripang (Holothuria scabra).

3. Menggambar morfologi echinodermata dilembar pengamatan.

4. Membedah echinodermata dengan menggunakan cutter.

5. Mengamati dan menggambar anatomi echinodermata dilembar pengamatan.

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

7. Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan.


VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3, 4 dan 5.

Tabel 3. Hasil pengamatan bulu babi (Diadema setosum)


No. Jenis Gambar Keterangan

Morfologi (Inspectio) Anatomi (Sectio)

1 2 3 4 5

1. Bulu Babi (Diadema setosum) Gambar Pengamatan Gambar Literatur Morfologi (Inspectio)
5 1. Duri primer
2. Mulut
2 3. Duri sekunder
3 4. Anus
5.Tuberkel
4
1 Suryanti, 2020
Gambar Pengamatan Gambar Literatur

Anatomi (Sectio)
1. Lentera aristoteles
1 2. Lambung
3. Radial canal
2
4. Ampulla
4
3
Suryanti, 2020

Tabel 3 Lanjutan. Deskripsi Bulu Babi (Diadema setosum)


No Jenis Klasifikasi Deskripsi
1 Bulu Babi (Diadema Kingdom  : Animalia Diadema setosum memilki tubuh bulat dan
setosum) Filum : Echinodermata berduri yang panjang dan dapat bergerak.
Kelas : Echinoidea Diadema setosumhidup pada daerah padang
Ordo : Diadematoida lamun dan bersembunyi di terumbu karang.
Famili : Diadematidae Diadema setosum termasuk echinoid beraturan
Genus : Diadema karena mempunyai struktur cangkang seperti
Spesies : Diadema setosum bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak
pipih pada bagian oral dan aboral. Diadema
setosumberwarna hitam dengan duri berwarna
hitam juga, memilki 5 titik putih pada bagian atas
yang terletak di antara segmen setiap 1 titik
putih.
Tabel 4. Hasil pengamatan Bintang laut (Protoreaster nodosus)
1 2 3 4 5

2. Bintang laut (Protoreaster Gambar Pengamatan Gambar Literatur Morfologi (Inspectio)


nodosus) 1 1. Tangan
2. Celah amburakral
3. Kaki tabung
2

3
Al Farizi, 2019

Gambar Pengamatan Gambar Literatur Anatomi (Sectio)


1. Mulut

1
Al Farizi, 2019

Tabel 4. Lanjutan. Deskripsi Bintang laut (Protoreaster nodosus)


No Jenis Klasifikasi Deskripsi

1 Bintang laut (Protoreaster Kingdom : Animalia Protoreaster nodosus memilki bentuk tubuh seperti
nodosus) Filum : Echinodermata bintang dengan 5 lengan dan setiap lengan
Kelas : Asteroidea mempunyai tonjolan-tonjolan berwarna hitam.
Ordo : Valvatida Protoreaster nodosusbergerak menggunakan sistem
Famili : Oreasteridae avskular air, bintang laut hanya bergerak mengikuti
Genus : Protoreaster arus air laut sehingga hewan ini banyak ditemukan di
Spesies : Protoreaster nodosus pantai. Protoreaster nodosus pada bagian belakang
tubuhnya mempunyai kaki-kai kecil yang jumlahnya
sangat banyak yang dapat bergerak. Protoreaster
nodosusbernapas menggunakan insang kulit,
mempunyai jenis kelamin terpisah sehingga ada
jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Tabel 5. Hasil pengamatan teripang (Holothuria scabra)
1 2 3 4 5

3. Teripang (Holothuria scabra) Gambar Pengamatan Gambar Literatur Morfologi (Inspectio)


1. Badan
1 2. Tentakel

Efildasari dkk, 2012

Gambar Pengamatan Gambar Literatur Anatomi (Sectio)


1. Usus
2. Gonad
3. Anus
4. Lambung
5. Saluran faring
1
4
5
3
2

Al Farizi, 2019

Tabel 5 lanjutan. Deskripsi teripang (Holothuria scabra)


No Jenis Klasifikasi Deskripsi

1 Deskripsi teripang (Holothuri Kingdom : Animalia Holothuria scabra mempunyai bentuk bulat panjang


a scabra) Filum : Echinodermata di sepanjang sumbu oral dan aboral. Mulut dan anus
Kelas : Holothuroidea Holothuria scabra terletak pada ujung poros yang
Ordo : Aspidochirotida berlawanan
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra
B. Pembahasan

Echinodermata merupakan hewan invertebrate yang memiliki duri

pada permukaan kulitnya. Echinodermata terbagi menjadi lima kelas yaitu

kelas Asteroidea (bintang laut), dimana tubuhnya berbentuk bintang dengan

lima lengan, permukaan tubuh pada bagian dorsal terdapat duri-duri, di duri

tersebut terdapat penjepit berupa pedicelleria yang berfungsi melindungi insng

dermal, dan mencegah sepihan-serpihan. Kelas opiroidea (bintang ular) yang

memiliki tubuh bola cakram kecil dengan lima lengan bulat panjang. Lengan

pada bintang ular tersebut terdapat saluran kecil, batang saraf, pembulu darah

dan cabang-cabang sistem vascular.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari filum

echinodermata yaitu bulu babi (Diadema setosum) memilki tubuh bulat dan

berduri yang panjang dan dapat bergerak. Bulu babi (Diadema setosum) hidup

pada daerah padang lamun dan bersembunyi di terumbu karang. Bulu babi

(Diadema setosum) termasuk echinoid beraturan karena mempunyai struktur

cangkang seperti bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak pipih pada

bagian oral dan aboral. Bulu babi (Diadema setosum) hitam dengan duri

berwarna hitam juga, memilki 5 titik putih pada bagian atas yang terletak di

antara segmen setiap 1 titik putih.

Tubuh bulu babi sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian oral,

aboral dan bagian diantara oral dan aboral, pada bagian tengah sisi aboral

terdapat sistem apilkal dan pada bagian tengah sisi oral terdapat sistem

peristomial. Lempeng-lempeng ambulakral dan interambulakral berada diantara


sistem apikal dan sistem peristomial ditengah-tengah sistem apikal dan sistem

peristomial termaksud lubang anus yang dikelilingi oleh sejumlah keping anal

(periproct) termaksud diantaranya adalah keping–keping genital. Keping

genital yang berukuran paling besar merupakan tempat bermuaranya sistem

pembuluh air (waste vascular system). Sistem ini menjadi ciri khas phylum

Echinodermata, berfungsi dalam pergerakan, makan, respirasi dan ekskresi,

sedangkan pada sistem peristomial terdapat pada selaput kulit tempat

menempelnya organ “lentera aristotle”, yakni semacam rahang yang berfungsi

sebagai alat pemotong dan penghancur makanan.

Pengamtan pada teripang yaitu Holothuria scabra mempunyai bentuk

bulat panjang di sepanjang sumbu oral dan aboral. Mulut dan anus Holothuria

scabra terletak pada ujung poros yang berlawanan. Pengamtan pada bintang

laut yaitu Protoreaster nodosus memilki bentuk tubuh seperti bintang dengan 5

lengan dan setiap lengan mempunyai tonjolan-tonjolan berwarna hitam.

Protoreaster nodosusbergerak menggunakan sistem avskular air, bintang laut

hanya bergerak mengikuti arus air laut sehingga hewan ini banyak ditemukan di

pantai. Protoreaster nodosus pada bagian belakang tubuhnya mempunyai kaki-

kai kecil yang jumlahnya sangat banyak yang dapat bergerak. Protoreaster

nodosusbernapas menggunakan insang kulit, mempunyai jenis kelamin terpisah

sehingga ada jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini yaitu, hasil pengamatan yang didapat

ada tiga macam jenis spesies dari phylum Echinodermata antara lain bulu babi

(Echinoidea) jenis Diadema setosum memilki tubuh bulat dan berduri yang

panjang dan dapat bergerak, mempunyai struktur cangkang seperti bola yang

biasanya sirkular atau oval dan agak pipih pada bagian oral dan aboral. Bintang

laut (Asteroidea) jenis Protoreaster nodosus, memilki bentuk tubuh seperti

bintang dengan 5 lengan dan setiap lengan mempunyai tonjolan-tonjolan

berwarna hitam dan Teripang (Holothuroidea) jenis Holothuria scabra terdiri

dari beberapa bagian yaitu, anus, badan, mulut, peritonium, gonad dan saluran

faring.

B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk asisten pembimbing agar dapat lebih bekerja sama lagi dengan

praktikan.

2. Untuk praktikan agar dapat melaksanakan praktikum lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, D.R, Suryanti dan Ruswahyuni, 2105, Perbedaan Kelimpahan Bintang


Mengulur (Ophiuroidea ) pada Daerah Teluk dan Daerah Lepas Pantai
p[ada Perairan Pantai Krakal, Gunungkidul, Yogyakarta, Management of
Aquatic Resources Journal, 4(2): 65-74
Ariyanto, T.P., 2016, Keanekaragaman dan Kelimpahan Ehicodermata di Pulau
Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota Makasar, Skripsi, UIN
Analudin, Makasar.
Bahan, L.D, Duana, F.K dan Momo, A.N., 2019, Analisis Habitat dan
Kelimpahan Echinodermata di Pantai Lalendo Kecamatan Kupang Barat
Kabupaten Kupang, Jurnal Biotropika Sains, 16(1): 12-14
Elfidasari, D, Noriko, N, Wulandari, N dan Perdana, A.T., 2012, Identifikasi Jenis
teripang genus Holothuria Asal Perairan sekitar Kepulauan Seribu
Berdasarkan Perbedaan Morfologi, Jurnal Al-azhar Indonesia Seri Sains
dan Teknologi, 1(3): 140-146
Farizi, A.H., 2019, Diversitas Asteroidea (Bintang Laut) di Pulau Mandangia
Sampingan Madura, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai