Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM ZOOLOGI INVERTEBRATA

FILUM ECHINODERMATA

Thesya Netriani (1612220122)

Dosen Pembimbing.
Dian Mutiara, M. Si

Asisten.
1. Muhammad Julian
2. Puja Tiara
3. Rizki Suhertini

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kingdom Animalia adalah organisme yang memiliki ciri eukariotik,
multiseluler, tidak memiliki klorofil dan dinding sel , hidup heteretrof
(memperoleh makanan dari organisme lain), dapat bergerak pindah
tempat/bebas untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya.
Kingdom Animalia terbagi menjadi dua yaitu invertebrata (hewan tidak
bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang) (Falahudin,
2014).
Invertebarata dibagi menjadi beberapa filum, yaitu Protozoa, Porifera,
Coelentarata, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata, dan
Arthropoda. Protozoa adalah hewan mikroskopis yang ukurannya sangatlah
kecil. Hal ini berhubungan dengan pelajaran Mikrobiologi. Mikrobiologi
berasal dari bahasa Yunani, mikros artinya kecil dan bios artinya hidup dan
logos artinya kata atau ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan
dengan mikroskop (Falahuddin, 2014).
Echinodermata adalah hewan berkulit duri. Echinodermata adalah
hewan semata-mata hewan laut dan berada diantara hewan laut pada
umumnya dan distribusinya yang luas dijumpai di semua laut dari zona
intertidal sampai laut yang sangat dalam (Kastawi, 2001).
Echinodermata terbagi menjadi bebrerapa kelas yaitu Asteroidea,
Ophiuroidea, Echinodea, Holothuroidea, dan Crinoidea (Rusyana, 2011).

B. Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum pada kali ini yakni untuk mengetahui struktur
morfologi dari Filum Echinodermata.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan praktikum pada kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16
Mei 2017 pukul 07:30-09:20 WIB. Di laboraturium Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang.
B. Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah bintang laut (Protoreaster
nodosus).
C. Cara kerja
Pertama-tama amatilah bintang laut pada bagian atas yakni aboral
terdiri dari apa saja. Lalu, amatilah bagian bawah yang disebut oral.
BAB IIi
TINJAUAN PUSTAKA

A. Echinodermata
Nama Echinodermata dimunculkan pertama kali oleh Jacob Klein pada
tahun 1734. Echinodermta merupakan hewan laut yang hidup di pantai, tetapi
kebanyakan di dasar laut. Hewan-hewan yang termasuk pada filum ini adalah
hewan coelomata dengan simetri radial pentamerous, dimana tubuh dapat
dibagi menjadi 5 bagian tersususn mengelilingi sumbu pusat, tetapi larvanya
simetri bilateral. Tidak memiliki kepala. Memiliki endoskeleton berupa
ossikula kalkareus. Ada sebuah ceolom besar bersifat enterocoelous bersilia
membentuk ruangan dan beberapa berbelit-belit, satu diantaranya disebut
sistem pembuluh air yang dibangun dari kaki tabung yang halus. Organ
respirasinya berupa insang kecil. Echinodermata tidak mempunyai anggota
yang bersifat parasitik. Echinodermata memeliki kemampuan besar untuk
regenerasi (Kastawi, 2001).
B. Ciri-ciri Umum Echinodermata
Echinodermata adalah semata-mata hewan laut dan berada diantara
hewan laut pada umumnya dan distribusinya yang luas, dijumpai di semua
laut dari zona internal sampai laut yang sangat dalam. Tubuhnya simetri
radial. Tubuhnya tripoblastik , coelemata denga permukaan oral dan aboral.
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial
dengan penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok
organisme ini semuanya hidup di laut. Pergerakan dari echinodermata
termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau system
vaskuler air. System saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radial.
Sistem ekskresi pada Echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi
dilakukan melalui penonjolan kulit (brank/papula). Bentuk tubuh, struktur
anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas. Bentuk tubuh simetri
radial 5 penjuru, meskipun Echinodermata termasuk divisi Bilateria.
Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan
hidup sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami
metamorfosa menjadi simetri radial. Echinodermata tidak mempunyai kepala,
tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang
menyelubungi rangka mesodermal. Rangka di dalam dan terdiri atas ossicle
atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan atau tidak dapat digerakkan.
Bentuk dan letak ossicle tiap jenis adalah khas. Rongga tubuh luas dan
dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian rongga tubuh
menjadi sistem pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avetebrata
lain (Maskoeri, 1992).
Echinodermata terbagi atas 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea,
Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea. (Mukayat, 1989).
1. Astreroidea
Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan,
permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri.
Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu
pedicelleria, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah
serpihan-serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun di permukaan
tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki
madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vascular air. Di
tengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus, pada bagian
ventral terdapat mulut. Habitat dari bintang laut ini semuanya hidup di
daerah pantai atau di dasar laut yang tidak terlalu dalam.
2. Ophiuriedea
Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti
cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen
terbesar. Seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka
dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan
Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat
yang disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang
rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang
menempati setengah cakram. Ophirurodea menggunakan lengan mereka
untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki
tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang
sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan
mereka mirip dengan hewan simetri bilateral.
Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah
di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi
(gonad). Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram,
dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang
berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut
terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.Makanan
dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan
dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna, bahan-
bahan yang tidak tercerna dibuang ke luar melalui mulut. Jenis kelamin
hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil
pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya
bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis
menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.
3. Echinoidea
Landak laut termasuk kedalam filum Echinodermata yaitu
merupakan hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi tubuhnya,
yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium.
Landak Laut tergolong hewan triplobastik badan tubuhnya bertipe simetri
radial, tetapi ketika masih menjadi larva bertipe simetri bilateral. Rangka
tubuhnya bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya tersusun oleh zat
kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit. Echinoidea berjalan
dengan cara merayap. Echinoidea ini banyak ditemukan pada kedalaman
300 meter di bawah laut dan biasa sampai ke pantai (Mukayat, 1989).
4. Holothuroidea
Bentuk tubuh dewasa bulat panjang, atau menyerupai cacing
dewasa dengan warna tubuh yang bermacam-macam. Tidak mempunyai
lengan, pediselaria, dan duri. Mulut dikelilingi oleh 10-13 buah tentakel
yang dapat dikeluarkan atau dimasukkan. Dinding tubuh terdiri atas otot
sirkular dan otot longitudinal dan ditutupi oleh kutikula. Epidermis tanpa
silia. Kaki tabung terdapat disepanjang garis longitudinal. Pada bagian
ventral sering berubah menjadi segmen. Segmen tersebut disebut sole.
Holothuroidea atau yang seringb disebut mentimun laut bergerak dengan
menggunakan kaki tabung dan kontraksi otot sirkular dan longitudinal
yang terdapat pada dinding tubuhnya.
5. Crinoidea
Bagian mulut berbeda dengan spesies lain dari kelas
Echinodermata lainnya, yaitu menghadap keatas. Anus terletak di daerah
tonjolan dekat mulut. Tubuh atau kelopak ditutupi oleh kulit yang
mengandung lempengan zat kapur. Pada hewan dewasa biasanya
memiliki 5-10 buah lengan yang bercabang-cabang. Tidak mempunyai
madreporit, duri, dan pediselaria.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Pengamatan Morfologi Protoreaster nodosus (Oral).
No Gambar Keterangan

1. Madreprit
2. Anus
3. Duri
4. Tentakel

(Sumber: Adeanis, 2010)


Tabel 2. Pengamatan Morfologi Protoreaster nodosus (Aboral)
No Gambar Keterangan

1. Celah
amburakral
2. Kaki tabung
3. Mulut (Rima
oris)

(Sumber: Adeanis, 2010)

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yakni pada pengamatan Filum Echinodermata
dengan contoh bintang laut (Protoreaster nodosus) dapat kita ketahui bahwa
bintang laut adalah hewan berkulit duri. Echinodermata adalah hewan yang
distribusinya sangat luas, dijumpai di semua laut dari zona intertidal sampai
laut dangkal (Kasrtawi, 2001).
Bintang laut dibagi menjadi permukaan oral dan aboral. Adapun pada
bagian amburakral terdapat madreporit yatu tempat masuknya air.pada aboral
terdapat juga anus dan duri. Duri itu sendiri tersusun atas zat kapur. Di
sekeliling duri pada bagian dasar terdapat dari yang sudah mengalami
perubahan yang disebut pediselaria. Pediselaria berfungsi untuk melindungi
insang kulit (Rusyana, 2011).
Pada permukaan oral terdapat mulut. Terdapat juga celah amburakral, dari
masing-masingnya memancar sebuah alur sempit yang berjalan sepanjang
tengah-tengah dari permukaan oral dari masing-masing lengan. Ada juga kaki
tabung, kaki tabung terdiri dari podia yang berfungsi untuk pergerakan.
Terdapat juga duri-duri. Terdapat pula 5 tentakel yang tak berpasangan.
Pada aboral yakni sisi yang menghadap ke atas, cembung dan berwarna
orange terang sampai keunguan. Pada permukaan aboral terdapat anus, anus
terletak pada permukaan aboral terdapat anus. Terdapat juga medraporit
merupakan lempengan berlubang-lubang seperti ayakan. Duri-duri pada bagian
aboral di tutupi oleh sejumlah duri (turbecle kalkareus). Berbentuk pendek,
keras, dan tumpul.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah
organisme yang termasuk dalam pilum echinodermata adalah Asteroidea,
Ophiuroidea, Echinodea, Holothuroidea, dan Crinoidea. Bintang laut dan
bintang laut. Bintang laut (Protoreaster nodosus) tubuhnya tertutupi oleh duri
yang tersusun dari zat kapur. Dibagi menjadi oral dan aboral. Oral sendiri
terdapat mulut, celah amburakral, dan tabung kaki. Sedangkan pada bagian
aboral terdapat duri-duri yang keras dan tumpul, madreporit. Madreporit
yakni tempat masuknya air.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjojo, Mukayat Djarubito.1987. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.


Falahuddin, Irham dkk. 2014. Biologi Dasar. Palembang: Afwa Smart Media.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Kastawi, Yusuf dkk. 2001. Zoologi Avertebrata. Malang: UNM.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai