Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN HEWAN

STRUKTUR TUBUH DAN KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA

Nama : Husni Wulandari

NIM : 21304241002

Kelas : Pendidikan Biologi C

Kelompok : 5 (Arthropoda)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengenal ciri morfologi hewan Echinodermata


2. Mahasiswa mampu mengelompokkan kelompok hewan Echinodermata ke kelompok
taksonominya yang sesuai

B. DASAR TEORI

a. Pengertian Echinodermata

Echinodermata adalah sekelompok hewan yang memiliki tubuh diselubungi oleh kulit yang
berduri. Tubuh pada Echinodermata tidak bersegmen. Echinodermata sebagian besar memiliki
kulit yang tajam dikarenakan oleh tonjolan rangka dam duri. Echinodermata memiliki ciri unik
yakni memiliki sistem pembuluh darah air (water vascular system), jejaring kanal hidraulik yang
bercabang-cabang menuju penjuluran yang biasanya disebut kaki tabung (tube feet) berfungsi
untuk mencari makan, pertukaran gas, dan lokomosi.

b. Karakteristik Echinodermata

Echinodermata mempunyai larva yang bisa berenang dengan bebas, namun ada beberapa
jenis Echinodermata yang larvanya disertai metamorfosis. Hewan Echinodermata mempunyai
daya regenerasi yang sangatlah tinggi. Echinodermata tidaklah memiliki kepala dan otak. Filum
ini memiliki sistem saraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang menuju arah radial.
Echinodermata memiliki karakteristik yang sangat mencolok yakni memiliki kepingan duri
endoskeleton, sistem vaskular air, lapisan brancia atau lapisan pernapasan, dan modifikasi duri.

c. Struktur Tubuh Echinodermata

Echinodermata mempunyai bentuk tubuh tanpa segmen, simetri radial atau kaki buluh
(dewasa), tidak memiliki kepala (larva) atau simetri bilateral. Filum ini memiliki tubuh yang
terbagi menjadi lima belahan, yakni bulat, silindris, atau seperti bintang. Hewan Echinodermata
mempunyai rangka dalam, sistem saluran air, dan memiliki rongga tubuh yang terlapisi oleh
peritoneum bersilia. Rongga tubuhnya juga biasa disebut dengan enteroselus. Rongga tubuh pada
Echinodermata berisi sel-sel amubosit yang bebas, tingkat larva rongga tubuh Echinodermata
umumnya berfungsi sebagai sistem saluran air dengan kaki ambulakral yang berfungsi untuk
berjalan dan menangkap mangsa.

d. Sistem Pencernaan, Pernapasan, Ekskresi, dan Transportasi

Echinodermata memiliki saluran pencernaan yang sempurna. Sistem pencernaan hewan


pada filum Echinodermata dimulai dari mulut yang letaknya terdapat di permukaan tubuh, lalu
dilanjutkan melalui faring menuju kerongkongan, lambung, dan berakhir di anus (akan tetapi ada
beberapa Echinodermata yang tidak memiliki anus). Anus pada Echinodermata terletak pada
permukaan atas tubuh. Hewan Echinodermata memiliki lambung yang bercabang lima dan
masing-masing cabang menuju ke lengan.

Hewan pada filum Echinodermata berespirasi dengan menggunakan insang kulit kecil,
sebagian jenisnya berespirasi dengan menggunakan kaki ambulakral atau kaki tabung. Namun
pada Holoturoidea berespirasi dengan menggunakan batang-batang yang menyerupai pohon,
berbentuk cloaca. Sedangkan untuk Ophiuroidea berbentuk bursea. Echinodermata mempunyai
sistem ekskresi yang dilengkapi oleh derma branchial yang letaknya berada di lapisan luar kulit
di sekitar duri. Sistem ekskresi pada Echinodermata dibantu oleh sel amebosit. Echinodermata
memiliki sistem peredaran darah yang biasanya tereduksi dan sulit untuk diamati. Sistem
peredaran darahnya terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulutnya dan dihubungkan
oleh lima buah pembuluh radial menuju setiap bagian lengan.

e. Reproduksi Echinodermata

Hewan pada filum Echinodermata bereproduksi secara seksual. Fertilisasi pada


Echinodermata berlangsung secara eksternal dengan air sebagai media berfertilisasi. Gamet
Echinodermata dikeluarkan di air. Zigotnya berkembang menjadi larva bersimetri bilateral dan
menetap di dasar laut. Selanjutnya, larva Echinodermata akan berkembang menjadi individu
dewasa yang bertipe simetri radial.

f. Klasifikasi Echinodermata

Hewan pada filum Echinodermata dibagi menjadi lima kelas yakni Asteroidea, Echinoidea,
Ophiuroidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.

1. Kelas Asteroidea
Echinodermata pada kelas ini biasanya disebut sebagai bintang laut. Asteroidea memiliki
tubuh yang pipih berbentuk pentagonal menyerupai bintang, memiliki lima lengan atau
lebih yang tersusun secara simetri radial. Pada ujung-ujung lengannya terdapat alat sensor
yang berbentuk menyerupai tentakel dengan bintik mata pada ujungnya dan mengandung
pigmen merah yang peka oleh cahaya. Permukaan tubuh bagian atasnya (aboral) ditutupi
oleh duri-duri tumpul. Selanjutnya, lekukan ambulakral membuka, berisi kaki tabung dan
umumnya dilengkapi oleh sucker (batil penghisap). Contoh hewan pada anggota kelas ini
yaitu bintang laut biru (Linckia sp., Archaster sp., Pentaceros sp., dan bintang laut merah
(Asterias sp.).

2. Kelas Ophiuroidea
Echinodermata pada kelas ini umumnya disebut bintang ular. Hewan pada kelas ini
memiliki tubuh yang memipih, menyerupai bintang dengan lengan ramping fleksibel. Akan
tetapi, anggota kelas ini tidaklah memiliki kaki ambulakral, pediselaria, dan anus. Dengan
demikian, sisa makanannya dikeluarkan melalui mulut. Lengan yang dimiliki Ophiuroidea
memiliki fungsi sebagai pergerakan dengan gerakan menyerupai ular. Ketika lengan pada
Ophiuroidea putus maka akan dapat beregenerasi. Contoh anggota kelas ini yaitu Opiotrix
spiculata dan Opiotrix fragilis.

3. Kelas Echinoidea

Echinodermata pada kelas Echinoidea biasa disebut sebagai landak laut. Tubuh yang
dimiliki hewan kelas Echinoidea berbentuk globuler, bulat (oval), dan tidak memiliki
lengan. Duri-durinya tumbuh panjang yang digerakkan oleh otot dan berfungsi untuk
berjalan. Akan tetapi, pergerakan pada Echinoidea juga dibantu oleh kaki ambulakral yang
juga memiliki fungsi untuk mengangkut makanan. Lekukan ambulakralnya tertutup dan
kaki tabungnya dilengkapi sukers, memiliki tiga pediselaria menyerupai rahang, mulutnya
terletak di bagian tengah serta dikelilingi oleh selaput peristoma. Hewan pada kelas ini
memiliki kerangka yang tersusun oleh lempengan-lempengan kapur, membentuk cangkang
yang kaku berbentuk menyerupai kotak. Contoh hewan anggota kelas ini yaitu bulu babi
(Diadema sp.), dolar pasir (Echinarachinus parma), dan landak laut (Echinus sp.).
4. Kelas Holothuroidea

Echinodermata pada kelas Holothuroidea biasa dikenal sebagai ketimun laut. Tubuh yang
dimiliki Holothuroidea berbentuk memanjang dalam sumbu oral menyerupai cacing,
simetri bilateral, mulut dan anusnya terletak di kedua ujung yang berlawanan. Hewan pada
kelas Holothuroidea tidak memiliki duri (mereduksi menjadi spikula) dan lengan. Kulit
pada Holothuroidea tipis dan lunak. Holothuroidea menangkap mangsanya dengan
menggunakan lendir pada permukaan tentakelnya yang terletak di sekeliling mulut.
Selanjutnya, sistem pernapasan pada Holothuroidea disebut sebagai pohon respirasi
dikarenakan terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Air
masuk dan keluar sistem ini melalui anus. Contoh hewan pada kelas ini yaitu Cucumaria
sp., teripang (Holothuria sp.), dan Elapidia sp. .

5. Kelas Crinoidea

Echinodermata pada kelas ini mempunyai tubuh yang menyerupai tumbuhan. Crinoidea
hidup pada tumbuhan laut atau karang. Crinoidea yang memiliki tangkai biasanya dikenal
sebagai lili laut, sedangkan untuk Crinoidea yang tidak memiliki tangkai umumnya dikenal
sebagai bintang laut berbulu. Kedua kelompok Crinoidea tersebut mempunyai sisi oral
yang menghadap ke atas dan lengan panjang menyerupai daun, berjumlah lima atau
kelipatannya (disebut pinnula). Pinnula itu mengelilingi bagian dasar tubuhnya yang
terdapat mulut dan anus. Panjang pinnula pada Crinoidea dapat mencapai 80-200 cm.
Beberapa jenisnya memiliki tangkai yang berasal dari daerah aboral dan berfungsi untuk
melekatkan diri terhadap substrat. Ambulakralnya terdapat pada permukaan oral. Contoh
hewan pada kelas ini yaitu lili laut (Metacrinus rotundus) dan bintang laut berbulu
(Ptilometra australis).

g. Peranan Echinodermata

Echinodermata berperan untuk menjaga kebersihan ekosistem laut dengan perannya yakni
memakan sisa-sisa bahan organik. Kerangka Echinodermata dapat dijadikan sebagai hiasan.
Beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai makanan seperti landak laut dan timun laut.
Selanjutnya untuk lili laut dan bintang laut dapat dimanfaatkan sebagai penghias akuarium air
laut.
C. ALAT DAN BAHAN

Observation set-up :

Alat yang digunakan : Bahan (Objek yang diamati) :

1. Loupe Spesimen :

2. Bak paraffin 1. Landak laut

3. Pinset 2. Bintang laut

4. Jarum preparat 3. Bintang mengular

4. Mentimun laut

Sasaran pengamatan :

Ambil spesimen, amati mengenai :

1. Morfologi umum

2. Simetri tubuh

3. Alat gerak

4. Posisi oral dan aboral


D. CARA KERJA

Langkah-langkah pengamatan :

Ambillah salah satu spesimen, kemudian gambar morfologi umumnya

Amati bagian-bagian tubuhnya, dan tekankan pada organ-organ fungsional

Beri keterangan gambar secara jelas, termasuk posisi normalnya

Lakukan pengamatan terhadap seluruh objek yang disediakan


E. ANALISIS DATA

No Objek Ciri yang Diamati


. Bentuk Simetri Alat Posisi
Tubuh Gerak Oral- Ket
Aboral

1. Asterias sp. Memiliki tubuh Simetri Bergerak Oral -Memiliki


yang berbentuk bilateral menggunak terletak cakram pusat
bintang. an kaki pada (segi 5)
Mempunyai tabung bagian
lima radial dan (ambulakra yang ada -Warna
satu diskus l) mulut dan bermacam-
sentralis Aboral macam
terletak
pada -Ketika
bagian dibalik
https://www.wikiwand.c yang ada terdapat
om/en/Asterias_amurens anus celah
is ambulakral

Diakses pada 19
Oktober 2021 pukul
17.30 WIB

2. Holothuria sp. Bentuk Simetri Bergerak Terdapat -Terdapat


tubuhnya bulat bilateral menggunak tentakel tentakel di
memanjang dari an kaki pada mulutnya
permukaan oral tabung bagian oral
ke aboral. (ambulakra dan anus -Memiliki
Tubuhnya l) pada tentakel
menyerupai bagian sebanyak 10-
timun. aboral 30

-Memiliki
bintil pada
https://www.researchgat
tubuhnya
e.net/topic/Holothuria

Diakses pada 19
Oktober 2021 pukul
17.35 WIB

3. Echinus sp. Memiliki tubuh Simetri Mengguna Bagian oral -Memiliki


berbentuk bulat bilateral kan kaki terdapat kerangka
(oval) atau dan buluh mulut dan yang
globuler simetri (ambulakra aboral tersusun atas
radial l) terdapat zat-zat kapur
setelah anus serta
dewasa medreporit -Warna
bermacam-
macam

http://www.marinespeci
es.org/aphia.php?p=taxd
etails&id=123386

Diakses pada 19
Oktober 2021 pukul
17.38 WIB

4. Echinometra sp. Berbentuk bulat Simetri Mengguna Terdapat - Memiliki


bilateral kan kaki mulut yang duri panjang
dan buluh dikelilingi dan mudah
simetri (ambulakra oleh patah
radial l) lapisan
setelah peristoma, - Rangka
dewasa gigi, dan tersusun oleh
10 keeping-
buccalpodi keping zat
a pada kapur yang
peristoman disebut
https://v3.boldsystems.o
ya di laminae
rg/index.php/Taxbrowse
bagian oral.
r_Taxonpage?taxid=844
Terdapat - Warna
29
periprok, bermacam-
anus, macam
Diakses pada 19
keeping (ungu, hitam,
Oktober 2021 pukul
madreporit, cokelat, dll).
17.40 WIB
dan genital
plate pada
bagian
aboral.

5. Arbacia sp. Tubuhnya Simetris Mengguna Di bagian - Berwarna


berbentuk bulat radial kan kaki oral hitam gelap
buluh terdapat
(ambulakra mulut dan - Memiliki
l) anus di duri yang
bagian berfungsi
aboral untuk
bergerak,
menggali,
dan
melindungi
permukaan
tubuhnya
dari kotoran

https://www.123rf.com/
photo_73404352_black-
sea-urchin-arbacia-
lixula-on-a-stone-which-
is-surrounded-by-
water.html

Diakses pada 19
Oktober 2021 pukul
17.55 WIB

6. Ophiotrix sp. Tubuhnya Simetri Bergerak Pada - Terdapat


berbentuk bola bilateral menggunak bagian oral duri di
cakral kecil dan an cakram terdapat bagian
terdapat 5 buah tengah kaki lateral.
lengan panjang ambulakral
, - Memiliki
madreporit, kaki tabung
dan mulut. tanpa
Bagian penghisap
aboral dan berfungsi
terdapat di untuk alat
pusat sensori serta
https://ranong.myspecie cakram membantu
s.info/category/clade/flo respirasi.
ra-and-
fauna/echinodermata/op
hiuroidea/ophiothrix-sp-
1

Diakses pada 19
Oktober 2021 pukul
17.58 WIB

7. Thyone sp. Tubuh Simetri Mengguna Terdapat - Terdapat


berbentuk bilateral kan kaki mulut pada tentakel
menyerupai tabung bagian oral bercabang
mentimun dan anus sebanyak 10-
untuk pada 30 buah di
bergerak bagian sekeliling
aboral mulutnya.

- Bergerak
fleksibel dan
tidak
memiliki
https://www.tekportal.ne lengan.
t/thyone/
Diakses pada 19 - Berwarna
Oktober 2021 pukul cokelat atau
18.00 WIB putih.

8. Colobocentratus sp. Tubuhnya Simetri Bergerak Pada - Warna


berbentuk bulat radial dengan bagian oral dominan
seperti kaki terdapat ungu.
mangkok ambulakral mulut dan
nya yang anus di - Memiliki
pendek bagian duri yang
aboral berbentuk
tumpul.

- Rangka
https://biodiversitywarri berupa
ors.kehati.or.id/foto/colo lempeng dari
bocentrotus-atratus/ zat kapur
yang
Diakses pada 19 berbentuk
Oktober 2021 pukul mangkok.
18.05 WIB
- Permukaan
aboralnya
berbentuk
lempeng.

9. Cucumaria sp. Tubuhnya Simetri Bergerak Terdapat - Terdapat


berbentuk bilateral menggunak mulut pada tentakel
menyerupai an kaki bagian oral bercabang di
mentimun tabung dan anus sekitar
pada mulutnya
bagian sebanyak 10-
aboral 30 buah.

- Bagian
tubuhnya
tertutupi oleh
http://www.marinespeci lapisan lunak
es.org/photogallery.php? yang terdiri
album=695&pic=11661 dari ossicle.
3

Diakses pada 19
Oktober 2021 pukul
18.08 WIB
F. PEMBAHASAN

Praktikum keanekaragaman hewan pada materi Avertebrata yakni topik struktur tubuh dan
keanekaragaman hewan Echinodermata dilakukan secara daring pada 11 Oktober 2021 melalui
penjelasan ibu dosen, memperhatikan penjelasan presentasi dari teman-teman, dan membaca
serta mempelajari materi terkait topik ini secara mandiri. Adapun pada pembahasan kali ini
akan membahas sesuai tujuan pada pembelajaran pada topik ini yaitu mampu mengenal ciri
morfologi hewan Echinodermata dan mampu mengelompokkan kelompok hewan
Echinodermata ke kelompok taksonominya yang sesuai.
Ciri morfologi Asterias sp. adalah memiliki bentuk tubuh menyerupai bintang dengan
dilengkapi lima lengan yang tersusun secara radial. Pada permukaan tubuh dorsal dan aboralnya
terdapat duri-duri. Terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam
sistem vaskular air atau abulakral pada salah satu bagian di antara dua bagian tubuh radialnya
(lengan). Di permukaan bagian bawah lengan memiliki kaki tabung (seperti cakram) yang
berfungsi untuk melekat di batuan serta merangkak secara perlahan-lahan sementra kaki
tabungnya memanjang, mencengkeram, berkontraksi, melemas, memanjang, kemudian
mencengkeram kembali. Penyokong tubuh Asterias sp. disusun oleh lembaran zat kapur
(ossicullus).
Ciri morfologi Holothuria sp. yakni mempunyai tubuh berbentuk memanjang dari
permukaan oralnya ke permukaan aboralnya. Tubuh Holothuria sp. memiliki tentakel pada
bagian oral (mulut) sebanyak 10-30 buah. Holothuria sp. memiliki kaki tabung di bagian ventral
tubuhnya yang digunakannya untuk bergerak (berjalan) serta memiliki mangkuk penghisap
seperti pada bintang laut. Kaki tabungnya juga terdapat di dua bagian dorsal yang biasanya
digunakan untuk bernapas dan merasakan.
Ciri morfologi Echinus sp. yakni memiliki bentuk tubuh yang bundar menyerupai bola
yang tertutup oleh duri pendek dan dapat digerakkan di seluruh permukaan tubuhnya. Tubuh
Echinus sp. terbagi menjadi bagian oral dan aboral. Terdapat mulut di bagian oralnya dan
terdapat anus di bagian aboralnya. Cangkang Echinus sp. tersusun oleh zat kapur membentuk
pola. Duri-duri pada permukaan tubuhnya bersendi di bagian yang menonjol (tuberkel)
sedangkan pada bagian yang tidak memiliki duri terdapat kaki tabung yang digerakkan oleh
sistem peredaran air.
Ciri morfologi pada Echinometra sp. yakni memiliki tubuh yang berbentuk bulat dan tidak
memiliki lengan. Tubuh yang dimiliki Echinometra sp. dilengkapi oleh duri yang panjang,
mudah patah, dan letak durinya tidaklah beraturan (umumnya berwarna hitam). Rangka
Echinometra sp. tersusun oleh keping-keping zat kapur yang disebut laminae yang menjadi satu
dan membentuk menyerupai mangkok. Bagian oral Echinometra sp. terdapat mulut yang
dikelilingi oleh lapisan peristoma, gigi, dan 10 buccal podia pada peristomanya. Sedangkan
pada bagian aboral Echinometra sp. memiliki keping madreporit, periprok, genital plate, dan
anus. Echinometra sp. bergerak menggunakan kaki tabung (ambulakral).
Ciri morfologi pada Arbacia sp. yakni bentuk tubuh yang dimilikinya bulat dan memiliki
duri yang lebih pendek dari Echinometra sp. Permukaan tubuh pada Arbacia sp. dipenuhi duri
yang tersusun dari kalsium. Arbacia sp. tergolong hewan tripoblastik, tubuhnya memiliki tipe
simetri radial. Akan tetapi ketika masih larva, Arbacia sp. akan memiliki tipe tubuh simetri
bilateral. Kerangka tubuh yang dimiliki Arbacia sp. tersusun oleh zat kapur yang terdapat pada
permukaan bawah kulitnya. Mulut Arbacia sp. terletak di bagian oral sedangkan anusnya di
bagian aboral. Arbacia sp. memiliki kaki tabung yang berfungsi untuk mengangkut makanan.
Ciri morfologi pada Ophiotrix sp. yakni pada umumnya memiliki lima lengan yang
berbentuk menyerupai cambuk. Rangka tubuh Ophiotrix sp. tersusun dari kalsium karbonat.
Ophiotrix sp. memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan Asteroidea. Ophiotrix sp. biasanya
disebut bintang ular. Semua lengan pada Ophiotrix sp. menempel pada cakram pusat yang
disebut calyx dan berada di bagian aboral. Pada bagian belakang rahangnya terdapat
kerongkongan yang pendek dan perut yang besar tetapi buntu yang menempati setengah
cakramnya. Tidak terdapat anus pada Ophiotrix sp. . Dengan demikian, ketika terdapat
makanan masuk ke dalam mulutnya maka makanan tersebut juga akan dikeluarkan melalui
mulut tersebut.
Ciri morfologi pada Thyone sp. yakni tubuhnya berbentuk memanjang menyerupai
mentimun dan pada umumnya berwarna putih atau cokelat. Pada tubuh Thyone sp. dilengkapi
kaki tabung yang tersebar di seluruh tubuhnya. Thyone sp. memiliki mulut yang dikelilingi oleh
tentakel dan terletak di bagian oral sedangkan pada bagian aboralnya terdapat anus. Tentakel
yang dimiliki Thyone sp. akan dikeluarkannya ketika ia memasukkan makanan ke dalam
mulutnya dan tentakelnya akan kembali dimasukkan ketika ia tidak sedang makan.
Ciri morfologi pada Colobocentratus sp. yakni memiliki bentuk tubuh yang bulat, lunak,
dan warnanya dominan ungu. Colobocentratus sp. memiliki duri yang berbentuk tumpul. Bagian
oral pada Colobocentratus sp. terletak di bagian bawah dan permukaan aboral yang dimilikinya
berbentuk lempeng. Tubuh pada Colobocentratus sp. juga berbentuk setengah lingkaran yang
sempurna. Kulitnya terbagi dalam beberapa bagian yakni terpisah-pisah membentuk segi 5-6,
selanjutnya terdapat semacam batang-batang silindris tipis di sepanjang tepi lingkaran tubuhnya
yang terletak di bagian dekat ventral.
Ciri morfologi yang dimiliki Cucumaria sp. yakni memiliki bentuk tubuh yang bulat panjang
dan lunak. Cucumaria sp. memiliki tubuh yang bertipe simetri bilateral dan mulutnya terletak pada
bagian anterior dan dikelilingi oleh 10-30 buah tentakel. Cucumaria sp. memiliki otot yang
berbentuk melingkar dan memendek. Cucumaria sp. memiliki alat pernapasan atau respirasi serta
alat ekskresinya yakni menggunakan sistem respiratory tree.

Pengelompokkan taksonomi pada hewan Echinodermata yakni dibagi menjadi 5 kelas yaitu
Asteroidea, Holothuroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, dan Crinoidea. Contoh hewan
Echinodermata pada pengelompokan taksonomi berdasarkan kelas dan spesimen yang digunakan
pada praktikum keanekaragaman dan struktur tubuh Echinodermata kali ini yakni :

1. Kelas Asteroidea :

a. Asterias sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea

Order : Forcipulatida

Family : Asteriidae

Genus : Asterias

Species : Asterias sp.

2. Kelas Holothuroidea

a. Holothuria sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Holothuroidea

Order : Dendrochirota

Family : Aspidochirota

Genus : Holothuria

Species : Holothuria sp.


b. Thyone sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Holothuroidea

Order : Dendrochirota

Family : Thyonidae

Genus : Thyone

Species : Thyone sp.

c. Cucumaria sp.

Klasifikasi :
Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Holothuroidea

Order : Dendrochirotida

Family : Cucumariidae

Genus : Cucumaria

Species : Cucumaria sp.

3. Kelas Echinoidea

a. Echinus sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Echinoidea

Order : Echinoida

Family : Echinidae

Genus : Echinus

Species : Echinus sp.


b. Echinometra sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Echinoidea

Order : Echinoida

Family : Echinometridae

Genus : Echinometra

Species : Echinometra sp.

c. Arbacia sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata

Class : Echinoidea

Order : Arbacioida

Family : Arbacioadeae

Genus : Arbacia

Species : Arbacia sp.

d. Colobocentratus sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Echinoidea

Order : Echinoida

Family : Echinometridae

Genus : Colobocentratus

Species : Colobocentratus sp.


4. Kelas Ophiuroidea

a. Ophiotrix sp.

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Phylum : Echinodermata

Class : Ophiuroidea

Order : Ophiurida

Family : Ophioridae

Genus : Ophiotrix

Species : Ophiotrix sp.

Sedangkan untuk praktikum keanekaragaman dan struktur tubuh Echinodermata pada 11


Oktober 2021 tidak menggunakan contoh spesimen dari kelas Crinoidea. Namun untuk contoh
hewan pada kelas ini yaitu lili laut (Metacrinus rotundus) dan bintang laut berbulu (Ptilometra
australis).
G. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang sudah ada pada Praktikum Struktur Tubuh dan Keanekaragaman
Echinodermata, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Ciri umum morfologi hewan Echinodermata yaitu hewan pada filum Echinodermata merupakan
hewan tripoblastik selomata, memiliki tubuh simetri radial tetapi pada saat larva bertipe simetri
bilateral, kulit tubuh hewan-hewan filum Echinodermata tersusun atas lempeng-lempeng zat
kapur, memiliki tonjolan duri-duri. Echinodermata memiliki kaki tabung untuk bergerak atau
sering disebut kaki ambulakral. Hewan-hewan pada filum Echinodermata tidak memiliki kepala
dan tubuhnya terbagi menjadi sistem oral-aboral. Tubuh Echinodermata tertutup oleh epidermis
tipis yang menyelubungi rangka mesodermalnya.

2. Pengelompokkan hewan filum Echinodermata dalam taksonominya dibagi menjadi 5 kelas yaitu
Asteroidea, Holothuroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, dan Crinoidea. Contoh hewan
Echinodermata menurut taksonomi klasifikasinya yakni :

a. Kelas Asteroidea : Asterias sp.

b. Kelas Holothuroidea : Holothuria sp., Thyone sp., dan Cucumaria sp.

c. Kelas Echinoidea : Echinus sp., Echinometra sp., Arbacia sp, Colobocentratus sp.

d. Kelas Ophiuroidea : Ophiotrix sp.

e. Kelas Crinoidea : Metacrinus rotundus dan Ptilometra australis


H. DISKUSI

1. Dari hasil analisamu, diskusikan mengenai fungsi organ pada Echinodermata, kemudian
berdasarkan ciri yang ada ditambah dengan pengetahuan dari bacaan/informasi lain,
kelompokkan spesimen-spesimen tersebut ke dalam kedudukan taksonominnya.
Jawab :

Echinodermata memiliki fungsi organ yakni pada organ pencernaannya sudah


sempurna. Sistem pencernaan hewan pada filum Echinodermata dimulai dari mulut yang
letaknya terdapat di permukaan tubuh, lalu dilanjutkan melalui faring menuju
kerongkongan, lambung, dan berakhir di anus (akan tetapi ada beberapa Echinodermata
yang tidak memiliki anus). Anus pada Echinodermata terletak pada permukaan atas tubuh.
Hewan Echinodermata memiliki lambung yang bercabang lima dan masing-masing cabang
menuju ke lengan. Untuk organ pernapasan atau respirasi Echinodermata yakni hewan
pada filum Echinodermata berespirasi dengan menggunakan insang kulit kecil, sebagian
jenisnya berespirasi dengan menggunakan kaki ambulakral atau kaki tabung. Namun pada
Holoturoidea berespirasi dengan menggunakan batang-batang yang menyerupai pohon,
berbentuk cloaca. Sedangkan untuk Ophiuroidea berbentuk bursea. Echinodermata
memiliki sistem gerak menggunakan kaki ambulakral untuk menangkap mangsanya serta
untuk berjalan. Hewan filum Echinodermata mempunyai kemampuan autotomi yakni
kemampuan untuk membentuk kembali setiap organ tubuhnya yang terputus. Hewan-
hewan pada filum Echinodermata memiliki organ reproduksi yang terpisah dalam individu
yang berbeda sehingga Echinodermata dapat bereproduski secara seksual, namun ada juga
yang hermaprodit.

Berdasarkan ciri-ciri yang ada, dapat dikelompokkan bahwa Asteria sp. merupakan
kelas Asteroidea karena Asterias sp. memiliki ciri yaitu bentuk tubuhnya menyerupai
bintang dengan dilengkapi lima lengan pada tubuhnya, permukaan tubuh Asterias sp.
mempunyai duri. Terdapat mulut dan kaki tabung untuk bergerak pada permukaan bawah
tubuhnya atau permukaan oral. Selanjutnya pada bagian aboral (atas) terdapat anus dan
madreporit yaitu saluran penghubung air laut dengan sistem pembuluh air yang ada di
dalam tubuhnya. Selanjutnya pada Holothuria sp, Thyone sp., dan Cucumaria sp. termasuk
ke dalam kelas Holothuroidea dikarenakan memiliki ciri-ciri yaitu bentuk tubuhnya
memanjang menyerupai mentimun sehingga disebut juga mentimun laut atau teripang,
terdapat mulut yang terletak di bagian anterior dan anusnya di bagian posterior. Memiliki
3 baris kaki di daerah ventralnya untuk bergerak dan dua baris lainnya ada di bagian dorsal
yang digunakannya untuk bernapas. Hewan-hewan ini memiliki duri yang halus dan
berbeda dengan Echinodermata yang lainnya. Setelah itu pada Echinus sp., Echinometra
sp., Arbacia sp., dan Colobocentratus sp. yakni termasuk ke dalam kelas Echinoidea
dikarenakan hewan-hewan ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki bentuk tubuh bulat atau
oval (setengah bola) dan dikelilingi oleh duri dan memiliki mulut yang terletak pada bagian
oral yang dilengkapi 5 buah gigi serta bagian aboralnya terdapat anus, lubang kelamin, dan
madreporit. Sedangkan untuk Ophiotrix sp. yakni termasuk ke dalam kelas Ophiuroidea
dikarenakan memiliki ciri-ciri yaitu memiliki tubuh yang dilengkapi lima lengan yang
dapat bergerak menyerupai gerakan ular sehingga disebut juga sebagai bintang ular. Tubuh
yang dimilikinya memipih seperti bintang dengan kelima lengannya yang ramping dan
fleksibel. Apabila lengannya putus maka akan dapat mengalami regenerasi. Ophiotrix sp.
tidak memiliki kaki ambulakral, anus, dan pediselaria sehingga sisa makanannya
dikeluarkan melalui mulut.
I. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A dan Reece, Jane. B. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga

Ermawati, Ristie. Aziz, Rifki. Sikat Habis Biologi. KOMPAS ILMU

Katawi, Yusuf. 1996. Zoologi Avertebrata. Malang: UM Press.

Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrate. Bandung: CV Alfabeta.

Prastiwi.2004. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta

Rahmadina. 2019. Taksonomi Invertebrata


J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai