Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Echinodermata (Y. Echinos, landak + derma, kulit) merupakan penghuni
pantai yang umum dan menyolok, mudah dikenali melalui karakteristik eksternal.
Sebagian besar bintang laut memiliki 5 lengan yang meruncing, beberapa
mempunyai lebih dari 50, dan beberapa berbentuk pentagonal. Bintang ulanr
mempunyai 5 lengan ramping, fleksibel, dan bersendi pada sebuah cakram pusat
kecil. Landak laut berbentuk hemisferikal dengan cangkang kuat yang
mengandung duri panjang yang dapat digerakan, dan sand dollar berbentuk pipih
dan memiliki cakram keras. Lilia laut menyerupai bunga, memiliki cakram
seperti cangkir yang mengandung lima lengan ramping yang bercabang-cabang.
Mentimun laut memiliki tubuh yang lunak dan berbentuk seperti sosis. Semua
anggota filum ;laut sebagian besar hidup bebas, tetapi bergerak lambat; beberapa
berlimpah, mereka tidak membentuk koloni. Hewan dari filum ini semua hidup
dilaut, hidup dari garis pantai sampai kedalaman 3.700 m. Diantara 700 atau lebih
anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam
kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea
(bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea
(timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi
pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata
dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas mengenai latar belakang Echinodermata dapat
disimpulkan beberapa rumausan masalah, yaitu:
1.2.1 Apa ciri umum Echinodermata?
1.2.2 Apa saja bagian tubuh dari Echinodermata dan fungsinya?
1.2.3 Bagaimana klasifikasi dari Echinodermata?
1.2.4 Bagaimana sistem reproduksi dan cara makan Echinodermata?
1.2.5 Bagaimana bentuk sistem saraf dan sistem pembuluh air?
1.2.6 Apa saja peran Echinodermata?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan kami membuat makalah ini
antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui ciri-ciri Echinodermata.

1
1.3.2 Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh dari Echinodermata dan
fungsinya.
1.3.3 Untuk mengetahui klasifikasi dari Echinodermata.
1.3.4 Untuk mengetahui sistem reproduksi dan cara makan dari
Echinodermata.
1.3.5 Untuk mengetahui bentuk sistem saraf dan sistem pembuluh air
1.3.6 Untuk mengetahui peran Echinodermata.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Echinodermata


Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya
kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Hewan ini
memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau
rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris
dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan me-miliki tonjolan
berupa duri (Dao, 2002). Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu
kelas Asteroidea (bintang laut) contoh: Archas-ter typicus, kelas Ophiuroidea (Bintang
Ular) contoh: Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Landak Laut) contoh:
Diademasetosium, kelas Crinoidea (lilia laut) contoh: Antedon-rosacea, dan kelas
Holothuroidea (Tripang Laut) contoh: Holothuriascabra.
Filum Echinodermata secara umum hidup di laut dengan ciri utama memiliki
kulit yang berduri. Tubuh bersimetri radial, hampir selalu pentamerous atau terbagi
menjadi lima bagian. Tubuhnya triploblastik selomata dengan permukaan oral dan
aboral yang jelas tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran tubuh filum
Echinodermata sedang namun ada yang besar.
Bentuk tubuhnya ada yang bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan
tangan sederhana yang bercabang-cabang. Permukaan tubuh agak halus tertutup lima
ruangan secara simetri memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulakral.
Dinding tubuh terdiri atas epidermis disebelah luar, dermis di tengah, dan peritoneum
di sebelah dalam (Campbell, 2002).
Memiliki Endoskeleton yang tersusun dari lempengan-lempengan yang
membentuk cangkang, biasanya disebut theca atau test yang tersusun atas ossikula-
ossikula kecil yang terpisah. Coelom dibatasi oleh peritonium yang ditempati oleh
sistem pencernaan makanan dan reproduksi. Mempunyai pembuluh air atau sistem
ambulakral yang terbuat dari tabung-tabung berisi cairan (Dao, 2002).
Echinodermata bergerak lambat dengan telapak tabung atau kaki pembuluh.
Gerakanya diatur oleh sistem tekanan hidrostastis yang disebut sistem vaskular air yang
berkembang dari coelom. Saluran makanan berupa tabung melingkar yang
membentang dari mulut di permukaan oral sampai anus pada permukaan aboral atau
oral (tergantung spesiesnya). Sistem sirkulasi atau sistem haemal (sistem darah)
bersifat spesifik yang terdiri dari sebuah bejana sirkular dan lima satuan radier. Namun
cairan dalam bejana dan saluran tersebut tidak mengalir (Campbell, 2002).
Pada Echinodermata tidak terdapat sistem respirasi dan sistem eskresi khusus.
Respirasi terjadi melalui stuktur bervariasi, misalnya papula pada bintag laut, insang
peristomial pada landak laut, bursa genital pada bintang ular laut, dan pohon

3
respirasi kloakal pada mentimun laut (Ludwig, 2015). Fungsi ekskresi dilakukan
oleh proyeksi atau penonjolan kulit yang disebut brank yang terdapat diantara papan
kapur pada kulit. Memiliki sistem syaraf primitif yang terdiri dari cincin oral (jaringan
seperti jala yang terkonsentrasi dalam tali syaraf ganglion) dan tali syaraf radier.
Echinodermata memiliki kelamin terpisah atau dioecious dengan beberapa
perkecualian. Reproduksi biasanya seksual namun beberapa berkembangbiak secara
aseksual atau regenerasi. Fetilisasi terjadi secara external di dalam air namun beberapa
ada yang vivipar. Larva yang terbentuk bersimetri bilateral dan dapat berenang secara
bebas disebut bipinnaria (Campbell, 2002).
2.2 Bagian tubuh dan fungsi
Kaki tabung : untuk bergerak dan menangkap mangsa.
Gonads : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
Anus : untuk mengeluarkan sisa hasil pencernaan. Anus ini letaknya ada di
permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi.
Digestive glands : kelenjar yang digunakan untuk mengatur pencernaan
Echinodermata.
Stomatch : sebagai alat pencernaan.
Mulut : tempat menyerap makanan.
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau
runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut
testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral
berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki
ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem
ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan
pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik (Dao, 2002).
Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf
Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak
memiliki otak. Untuk reproduksi
Echinodermata ada yang bersifat
hermafrodit dan dioseus.Reproduksi
seksual pada anggota filum ini
umumnya melibatkan hewan jantan
dan betina yang terpisah (dioecious)
dan pembebasan gamet dilakukan di
air. Hewan dewasa yang radial
berkembang dari larva bilateral
melalui proses metamorfosis.

4
2.3 Klasifikasi Echinodermata
2.3.1 Kelas Ophiuroiddea
Ophuiroidea (Bintang mengular), memiliki cakram tengah yang jelas terlihat, dan
tangannya panjang dan sangat mudah
bergerak. Kaki tabungnya tidak memiliki
penyedot, dan mereka bergerak dengan
mencambukkan lengannya (Campbell,
2003) Bintang ular adalah hewan dari filum
Echinodermata yang memiliki hubungan
dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan
di dasar laut dengan menggunakan lengan
fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang
ular umumnya memiliki lima lengan
berbentuk seperti cambuk yang panjangnya
bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Ada sekitar 1.500 spesies bintang
ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih
dari 500 meter. Ophiuroidea tidak memiliki celah ambulakral (Dao, 2002). Contoh dari
Ophiuroidea adalah Ophiutrix sp, Ophiura sp, dan Ophiuderma sp.
2.3.2 Kelas Echinoidea
Echinoidea memiliki tubuh yang bulat atau pipih bundar, tidak bertangan, dan
mempunyai duri-duri panjang yang dapat digerakkan. Echinoidea memiliki lima baris
kaki tabung yang berfungsi dalampergerakan lambat.Semua organ dalam terletak di
dalam tempurung yang terdiri atas 10 pelat ganda. Pada permukaan tempurung terdapat
tonjolan pendek yang membulat tempat menempelnya duri. Echinoidea tidak memiliki
celah ambulakral dan tangan (Campbell, 2002). Echinoidea memilki alat pencernaan
khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsidari tembolok
tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupaganggang atau sisa-sisa
organisme.
Contoh dari echinoidea, antara lain Arbacia
punktulata, Diadema sp, Echinarachnius sp,
Strongylocentrolus sp, Colobocentrotus sp, dan
Heterocentrotus sp. Struktur anatomi echinoidea
terdiri dari : a. Mulut, b. Faring, c. Esofagus, d. Usus,
e. Anus, f. Kelenjar aksial, g. Madreporit, h. Gonad, i.
Cincin saraf, j. Ampula, k. Duri

2.3.3 Kelas Holothuroidea


Holothuroideamemiliki tubuh yang lunak dan panjang, simetris bilateral
secarasekunder karena sumbu oral-aboral memanjang dan terletak sejajar dengan

5
substrat. Mulut dikelilingi 10-30 buah tentrakel retraktil, semacam kaki tabung. Letak
mulut di anterior dan anus terletak di posterior (Théel, 2016). Pada bagian ventral
terdapat 3 daerah kaki tabung yang mengandung alat penempel, berfungsi sebagai
alat gerak. Holothuroidea memiliki kulit duri yang halus dan tubuhnya menyerupai
mentimun (Théel, 2016). Gerakan holothuroidea
fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan.
Echinodermata kelas ini memiliki tentakel
(Campbell, 2002). Contoh dari holothuroidea,
antara lain Thyone briares dan Holothuria sp.
Struktur anatomi holothuroidea, antara lain: a.
Mulut, b. Esofagus, c. Usus, d. Kloaka, e. Anus,
f. Mesentrium, g. Pohon pernapasan, h.
Tentakel, i. Madreporit, j. Gonad, k. Gonofor
2.3.4 Kelas Asteroidea
Pada asteroida, bentuk hewan menyerupai bintang, sehingga sering diebut
sebagai bintang laut. Tubuh terbagi menjadi lima tangan (pentamer). Asteroidea
memiliki celah ambulakral dan pada bagian ujung tangannya terdapat bintik mata dan
tentakel. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain digunakan untuk bergerak, juga
berfungsi sebagai alat pengisap sehingga dapat melekat (Ken, 2017). Sistem
ambulakral asteroidea terdiri dari medreporit, yaitu lempengan berpori pada
permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh. Saluran cincin terdapat dirongga
tubuh cakram pusat. Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap
lengan. Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar (Campbell,
2002). Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat
besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang
rusak dapat diganti. Tangan bagian bawah disebut oral sedangkan bagian atas disebut
obural. Dari mulut sampai ujung tangan terdapat lekukan memanjang. Pada tiap
lekukan terdapat duri-duri yang dapat digerakkan untuk melindungi kaki tabung.
Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut
Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi
permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Sistem pencernaan
asteroidea adalah dengan mensekresikan getah pencernaan. Asteroidea mencerna
tubuh lunak moluska di dalam cangkangnya sendiri.Diameter tubuh asteroidea adalah
antara 10-20 cm. Contoh dari asteroida, antara lain Asterias forbest, Penta ceros sp.,
dan Linkhia sp. Struktur anatomi Asteroidea terdiri dari :

6
a. Mulut (permukaan
oral/ventral)
b. Lambung
c. Kelenjar pencernaan
d. Anus (permukaan
basal/dorsal)
e. Central disk
f. Saluran ambulakral
g. Gonad
h. Cincin saraf
i. Insang
j. Duri & pediselaria
k. Derma branchial
l. Madreporit
2.3.5 Kelas Crinoidea
Crinoidea disebut juga lily laut
karena bentuknya seperti bunga lily, bentuk
tangannya seperti bulu unggas bagian oral
menghadap ke atas. Crinoidea biasanya
menempel ke substratum melalui batang.
Crinoidea adalah suatu kelas purba yang
tidak banyak berubah selama proses
evolusinya, lily laut yang memfosil dengan
umur sekitar 500 juta tahun hamoir tidak
dapat dibedakan dari anggota modern kelas
tersebut (Campbell, 2002). Ciri lain dari
kelas Crinoidea adalah mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan oral dan
tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan
menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas,
sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan. akan pindah dan menempel pada
tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil-kecil,
bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai. Calyx berbentuk seperti mangkok
dengan tangan bercabang, ambulakral terbuka, kaki tabung, tidak mengandung alat
penghisap, dantidak mempunyai madreporite, duri-duri maupun pedicellaria.
Crinoidea terdiri dari 630 spesies hidup dan 5000 spesies fosil. Contoh dari
Crinoidea, antara lain Metacrinus spdanAntedon tenella.
2.4 Sistem Reproduksi dan Cara Makan dari Echinodermata
2.4.1 Sistem Reproduksi Echinodermata

7
Sistem reproduksi dari filum echinodermata ini berada sesuai dengan jenisnya.
Seperti pada kelas asteroidean melakukan reproduksi dengan cara asexsual
(pembelahan) yang disebut fissiparity artinya membelah dengan jalan fission diawali
dengan penyekatan pisin pusat menjadi 2 bagian kemudian memisah dan masing-
masing potongan melengkapi bagian tubuhnya. Ada juga secara sexual dioecius
mempunyai 5 pasang gonad pada tiap tangannya. Telur dan sperma dilepas ke air,
pembuahan di luar, 2 hari kemudian menjadi blastula yang berenang bebas dan masih
simetri bilateral, gastrula dan larva bipinnaria, enam atau tujuh minggu kemudian larva
turun ke substrat dan mengalami metamorfora menjadi bentuk simetri radial seperti
yang dewasa (Supono, 2010). Untuk kelas ophiurridem juga dioecius, pembuahan di
luar, larvanya disebut ophiopluteus yang berenang bebas untuk kelas echinoidea sama
dengan ophiurridea, hanya nama larva yang dihasilkan disebut echinopluteus. Untuk
kelas holothuridea dioecius tetapi ada yang hermaprodit porotandri, gonad hanya
sebuah berbentuk seperti sekat pembuluh yang bercabang dan menyatu menjadi
gonaduct yang berhubungan dengan gonopore di pangkal tentakel. Larvanya disebut
auricularia untuk kelas crinoidea dioecius (Yusron, 2003). Gonad terletak pada pangkal
beberapa pinnule atau pangkal tangan, pembuahan di luar. Larvanya disebut vitelaria
yang tidak makan, berenang bebas untuk beberapa hari selanjutnya turun dan melekat
dan menjalani proses metamorfosa menjadi bentuk larva bertangkai yang kecil disebut
larva pentacrinoid.

2.4.2 Cara Makan Echinodermata


Sistem pencernaan makanan Echinodermata sudah sempurna. Pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian

8
diteruskan melalui faring, ke dalam kerongkongan, selanjutnya di bawa ke lambung,
lalu ke usus, dan terakhir di anus (Yusron, 2009). Anus pada Echinodermata terletak di
permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata, anus tersebut tidak berfungsi.
Pada hewan ini, lambung memiliki lima cabang yang masing-masing cabang menuju
ke lengan.
2.5 Sistem saraf dan sistem pembuluah air pada Echinodermata
2.5.1 Sistem saraf
Echinodermata memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang
melingkari kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan dan tali
saraf pada bagian lengan-lengannya. Cincin syaraf melingkar disekitar mulut dibawah
epidermis peristome, kemudian menyebar ke serat-serat syaraf lalu esofagus dan
bagian dalam peristome (Susetiono, 2005). Tiap sudut segilima dari cincin syaraf
berhubungan dengan syaraf radial pada amburakral di tiap tangan.
2.5.2 Sistem pembuluh air (Amburakral)
Sistem pembuluh air pada Echinodermata berfungsi untuk pengumpulan dan
pengangkutan makana serta sebagai daya penggerak untuk Echinodermata itu sendiri.
Pada Echinodermata contohnya Bintang Laut, air laut masuk melalui lempeng dorsal
yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian
dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut
saluran radial, selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki
tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.
Dari saluran lateral, air masuk ke ampula dan juga berkahir di ampula. Jika ampula
berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya, kaki
tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan,
maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya
akan bebas (Yusron, 2009). Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan
bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang
objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini
bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan
gerakan lengan-lengannya.
2.6 Peran Echinodermata
Echinodermata memiliki peran penting dalam mejaga kebersihan laut
ataupun pantai, karena Echinodermata pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran
hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih
laut ataupun pantai (Susetiono, 2005). Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai
bahan makanan, mislanya teripang. Biasanya manusia mengkonsumsi teripang sebagai
bahan sup atau kerupuk. Selain itu, telur bulu babi dapat dikonsumsi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian mengenai Echinodermata pada pembahasan diatas, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Echinodermata merupakan hewan laut yang memiliki kulit berduri.
2. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea
(bintang laut), kelas Ophiuroidea (Bintang Ular), kelas Echinoidea (Landak
Laut), kelas Crinoidea (lilia laut), dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut)
contoh: Holothuriascabra.
3. Ciri-ciri Echinodermata : kulit berduri, tubuh simetri radial, Bentuk tubuhnya
ada yang bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan tangan sederhana
yang bercabang-cabang, memiliki Endoskeleton yang tersusun dari lempengan-
lempengan yang membentuk cangkang, pergerakannya lambat, dll.
4. Bagian tubuh Echinodermata terdiri dari kaki tabung, gonad, anus, digestive
glands, stomach, mulut.
5. Sistem reproduksi Echinodermata secara aseksual yang disebut fissiparity dan
ada juga secara sexual dioecius mempunyai 5 pasang gonad pada tiap
tangannya.
6. Echinodermata memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf dan
tali saraf pada bagian lengan-lengannya.
7. Pencernaan Echinodermata dimulai dari mulut, faring, kerongkongan,
lambung, dan terakhir anus.
8. Sistem pembuluh air pada Echinodermata berfungsi untuk pengumpulan dan
pengangkutan makana serta sebagai daya penggerak untuk Echinodermata.
9. Peranan Echinodermata sebagai pembersih pantai dan dapat digunakan sebagai
bahan pangan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al.
safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
Dao, T.H. 2002. The echinoderm fauna of the coastal waters of Khahn Hoa province
(Central Vietnam). Journal of Marine Science and Technology, 1:1–11.
Ludwig, H. 2015. List of the holothurians in the collection of the Leyden Museum.
Notes Leyden Mus., IV (10): 127–137.
Ken Suwartimah, Dwi Saniscara Wati, Hadi Endrawati, Retno Hartati. 2017.
Komposisi Echinodermata Di Rataan Litoral Terumbu Karang Pantai Krakal,
Gunung Kidul, Yogyakarta. Oseanol. Limnol. Indonesia, 6(1): 53–60.
Supono and Susetiono. 2010. Struktur komunitas ekhinodermata dibeberapa lokasi
perairan Wori, Minahasa Utara. Prosiding Seminar Nasional Kelautan IV,
Universitas Hangtuah, 3: 85–91.
Théel, Hj., 2016. Holothurioidea. Part 2. Rep. scient. Res. Voy. Challenger (Zool.), 39:
1–290. Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji and M.K. Moosa.
Yusron, E. 2003. Beberapa catatan fauna ekhinodermata dari perairan Tapak Tuan,
Aceh Selatan, Nangroe Aceh Darussalam. Makara Sains,7(3): 97-103.
Yusron, E. 2009. Biodiversitas fauna ekhinodermata di perairan Selat Lembeh, Bitung-
Sulawesi Utara. Oseanol. Limnol., 35(2): 225–-237.
Yusron, E and Susetiono. 2005. Fauna ekhinodemata dari perairan Tanjung Merah,
Selat LembehSulawesi Utara. Makara Sains,9 (2): 60–65.

11
LAMPIRAN

1. Jurnal

12
2. Pertanyaan
1. Hami Aziziyah N (1631011022)
Apa yang dimaksud ambulakral dan fungsinya itu untuk apa?
Jawab : Ambulakral adalah sistem saluran air padaanatomi Echinodermata.
Fungsinya untuk bergerak, bernafas, atau membuka mangsa
2. Wianda Nurfauziah (1631011025)
Anggota Uphiuredea tidak memiliki anus, terus bagaimana cara pembuangan
kotorannya?
Jawab : Karena ophiuredea tidak memiliki anus jadi pembuangannya itu lewat
mulut
3. Andri Kurnia R (1631011008)
Kelas ophiuredea memiliki ciri-ciri lengan 5, waktu itu saya menemukan yang
6 lengan, apa akibanya?
Jawab : Dari ciri umumnya itu emang ada 5 lengan, yang andri temukan itu
mungkin ada ciri tertentu lagi
4. Lulu Robiatul F (1631011011)
Apa yang dimaksud dengan holozoik dan saprozoik?
Jawab : Holozoik adalah suatu sifat makhluk hidup yang mengambil makanan
dari lingkungan sekitar dalam bentuk padat atau pemakan organisme,
sedangkan saprozoik adalah suatu makhluk hidup yang mengambil makanan
dari organisme yang telah mati.

13

Anda mungkin juga menyukai