Anda di halaman 1dari 12

LKM

PHYLUM ECHINODERMATA

disusun oleh :

TIM DOSEN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
A. Judul
Filum Echinodermata

B. Tujuan Praktikum
1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Echinodermata
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh Echinodermata
3. Mengelompokkan hewan-hewan Echinodermata ke dalam classis yang berbeda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis

C. Dasar Teori
Echinodermata berasal dari kata Yunani: Echinos= duri, derma= kulit, berarti
hewan yang kulitnya berduri. Echinodermata merupakan hewan sesil atau hewan
yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Bagian
internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali
berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari
lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena
adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari
Echinodermata adalah sistem pembuluh air (water vascular system), suatu
jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki
tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu
jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.
Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan
laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang
mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang
bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah
yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui
peranan Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya (Yusuf Kastawi, 2005: 267).
1. Ciri-Ciri Umum
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan
penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok
organisme ini semuanya hidup di laut. Pergerakan dari echinodermata termasuk
lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau system vaskuler air.
System saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radial. Sistem ekskresi
pada Echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui
penonjolan kulit (brank/papula). Bentuk tubuh, struktur anatomi dalam
fisiologi echinodermata sangat khas. Bentuk tubuh simetri radial 5 penjuru,
meskipun echinodermata termasuk divisi Bilateria. Sebenarnya pada waktu
larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai plankton,
tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial.
Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-
aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal.
Rangka di dalam dan terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat
digerakkan atau tidak dapat digerakkan. Bentuk dan letak osscile tiap jenis
adalah khas. Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam
perkembangannya sebagian rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu
organ yang tidak terdapat pada avetebrata lain (Maskoeri, 1992: 117).
2. Anatomi
Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas satu discus sentralis dan
lima radii. Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah
discus, terdapat mulut atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang
disebelah atas disebut aboral. Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat.
Laminae ini disebut juga ossicula. Mereka terletak diantara dua lapisan
jaringan pengikat daidalam dinding badan. Diantara isscula terdapat serabut-
serabut otot. Diantara mereka juga terdapat pori kecil yaitu pori dermal. Pada
dataran aboral, pada ossicula berpangkal spinae. Diantara spinae tersebut ada
yang dapat digerakkan. Pada dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis.
Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu
ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain
sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah
(Yusuf Kastawi, 2005: 267).
3. Struktur Tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau
runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.
Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar
tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral
memiliki alat isap (Yusuf Kastawi, 2005: 269).
4. Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran
cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial
selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung
dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga
ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di
ampula (Yusuf Kastawi, 2005: 272).
5. Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan
dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang
telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan
selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi
larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri (Yusuf
Kastawi, 2005: 277).
6. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh.
Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke
usus, dan terakhir di anus (Yusuf Kastawi, 2005: 273).
7. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan
ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang
bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi
di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke
dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh (Yusuf Kastawi,
2005: 273).
8. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati.
Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut
dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan
(Yusuf Kastawi, 2005: 274).
9. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya
(Yusuf Kastawi, 2005: 275).
10. Klasifikasi
Echinodermata terbagi atas 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut),
tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian
dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri
berupa penjepit, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-
serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga
untuk menangkap mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidea (bintang ular)
memiliki bentuk tubuh bola cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada
lengan terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah dan
cabang-cabang system vascular. Pada lengan juga terdapat kaki ambulakral
yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas Echinoidea, landak laut
yang berbentuk bulat , tidak berlengan, tapi memiliki duri. Vicera tersimpan
dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada permukaan aboral,
mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah gigi yang kuat dan
tajam.  Kelas berikutnya Holothuroida, mentimun laut memiliki tubuh bulat
memanjang mengandung ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior terdapat
mulut dan 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki
ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat hisap yang
berfungsi untuk bergerak. Kelas Crinoidea Anggota dari classis ini tidak
bertangkai dan bergerak bebas, tubuh terdiri atas mangkuk aboral, disebut
calyx dan penutup oral atau atap, disebut tegmen dan struktur kuat bercabang
lima atau kelipatannya. Tangan-tangan dapat digerakkan, sederhana, umumnya
bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh dengan atau tanpa
pinula (Mukayat, 1989: 71).

D. Metode Praktikum
1. Alat dan Bahan
Tabel 1.1 Alat yang dibutuhkan dalam pengamatan awetan basah dan kering

No Alat Jumlah
1.
2.

Tabel 1.2 Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum

No Alat Jumlah
1.
2.

2. Langkah Kerja

E. Hasil Pengamatan
Tabel F.1 Hasil Pengamatan
No Nama Simetri Bentuk Rangka Oral Aboral Pentamer Celah Classis
Species Tubuh Tubuh kapur Berlengan Ambu
dengan lakral
duri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Tabel F.2 Klasifikasi Echinodermata


Gambar Internet
No Klasifikasi Gambar Pengamatan
1.

Gambar 1.a Arbacia punctulata


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

2.

Gambar 2.a Ophiura sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

3.

Gambar 3.a Asterias sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

4.

Gambar 4.a Holothuria sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)
5.

Gambar 5.a Pentaceros sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

6.

Gambar 6.a Diadema sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

7.

Gambar 7.a Diadema antillarum


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

8.

Gambar 8.a Ophiotrix sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

9.

Gambar 9.a Ophioderma sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)
10.

Gambar 10.a Actinopyga echinites


(Dok. Kelompok 5A, 2018)

11.

Gambar 11.a Strongylocentrotus sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

12.

Gambar 12.a Echinarachnius sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

13.

Gambar 13.a Thyone sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)

14.

Gambar 14.a Linkhia sp


(Dok. Kelompok 7A, 2018)
F. Pembahasan

G. Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap species
yang Anda temukan? tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species
tersebut sehingga dimasukkan pada kelas yang berbeda? Tuliskan
perbedaannya!
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap kelas pada kolom berikut:
Tabel Ciri Khas Kelas dari Filum Echinodermata
Kelas Ciri khas

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Echinodermata yang anda


temukan!

Phylum Pencernaan Eksresi Pernapasan Sistem Reproduksi


Makanan Syaraf
Atrhropod
a

H. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.


Jasin, Maskoeri. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Kastawi Yusuf, dkk. 2001. Zoologi Avertebrata. Yogyakarta : UM PRESS

Anda mungkin juga menyukai