Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LAPANGAN

BIOSISTEMATIKA AVERTEBRATA

MODUL I ANNELIDA
DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK III

Sri Utami G40120004


Lela Resti G40120009
Muh Ihsan Apriansyah G40120013
Sumarni ABD Majid G40120018
Muafia Astuti Jamal G40120024
Salma G40120043
Syahrul Ramadhan G40120036
Neni Karlina G40120038
Vebi Nadila G40120045
Sindy Claudia G40120056

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
NOVEMBER, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan filum Annelida berasal dari kata latin “annul” yaitu cincin dalam bahsa
Yunani “eidos” yaitu bentuk yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh
anggota filum ini bersegmen tertutup kutikula yang merupakan hasil sekresi
dari epidermis, sudah ada rongga tubuh (coelom), dengan metamerisme
sebagai ciri utama, pembagian rongga tubuh, sistem persyarafan, peredaran
darah, dan sistem ekskresinya metameric. Saluran pencernaan lengkap (mulut,
usus, dan anus), berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh (Kimball, 1983).

Annelida berarti “cacing kecil” dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida.
Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar
antara kurang dari 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah Australia. Anggota
filum Annelida hidup di laut, sebagian besar habitat air tawar, dan tanah
lembab. Kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan
anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah. Selom cacing tanah terpartisi
oleh septa, tetapi saluran pencernaan, pembuluh darah longitudinal, dan tali
saraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh hewan itu
(pembuluh utama memiliki cabang bersegmen) (Campbell, 2003).

Salah satu contoh kingdom animalia tersebut adalah filum annelida. Annelida
yang sering juga disebut Annulata adalah cacing yang bersegmen, hidup di
dalam air tawar, air laut, dan di darat. Beberapa diantaranya hidup sebagai
parasite. Selain itu, annelida memiliki berbagai sistem organ tubuh yang baik
dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua
kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermadrofit. Contohnya cacing
tanah, cacing pasir, cacing kipas, dan lintah. Dalam filum annelida terdapat
tiga kelas yaitu kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinae (Kimball, 1983).
Tanda-tanda karakteristik filum Annelida yaitu: 1) Bilateral; simetris; tubuh
panjang dan jelas bersegmen-segmen, 2) Adanya alat gerak yan berupa bulu-
bulu kaku (setae) pada tiap segmen (tidak terdapat pada beberapa bentuk), 3)
Badan tertutup oleh kutikula yang licin, 4) Dinding badan dan traktus
digestivus dengan lapisan otot sirkuler dan longitudinal, 5) Traktus digestivus
lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu badan, 6) Sistem
kardiovaskular adalah sistem tertutup, pembuluh-pembuluh darah membujur,
7) Respirasi dengan kulit, 8) Organ eksresi terdiri atas sepasang nephridia
pada tiap segment, 9) Sistem pusat terdiri atas sepasang ganglia cerebrales
pada ujung dorsal otak, 10) Kebanyakan bersifat hermaphrodit dan
perkembangan secara langsung (Radiopoetro, 1996).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal karakteristik anggota filum


Annelida kelas Oligochaeta yang penting dalam proses identifikasi serta
belajar mengidentifikasi menggunakan kunci determinasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang beberapa
bersifat kommensal pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang bersifat parasit
pada Vertebrata. Annelida di samping tubuhnya bersegmen- segmen, juga tertutup
oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis. Filum ini sudah
mempunyai sistem nervosum, sistem cardiovascular tertutup dan sudah ada
rongga badan (celom) (Radiopoetro 1996).

Hewan-hewan annelida mempunyai sistem digesti, saraf, ekskresi, dan reproduksi


yang majemuk. Sistem-sistem tersebut biasanya bersifat metameric baik
seluruhnya atau sebagian. Sistem perototan biasanya diatur segmental. Sebagian
besar annelida mempunyai sistem pembuluh yang di dalamnya terdapat darah
yang bersikulasi. Hewan-hewan itu bersifat diesius atau hermafrodit. Walaupun
pada beberapa jenis terjadi reproduksi aseksul. Kebanyakan annelida
menghasilkan larva yang bersilia disebut larva trokofor (Pelczar, 2008).

Annelida hidup di dalam laut, sebagian di air tawar, dan tanah-tanah yang lembab.
Tubuh annelida bersegmen pada bagian luar dan bagian dalam tubuhnya. Antara
tiap segmen dan segmen lainnya terdapat sekat yang disebut yang septa.
Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di tiap segmen saling
berhubungan melewati septa. Annelida telah memiliki sistem pencernaan yang
terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, usus, dan anus. Sistem peredaran
darahnya tertutup karena telah memiliki pembubluh darah. Darah annelida juga
telah mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Untuk sistem saraf
annelida memiliki sistem saraf tangga tali (Kimball, 1983).

Annelida berbeda dengan kelompok-kelompok cacing yang lain dalam hal-hal


berikut: a) Tubuhnya dibagi ke dalam satu deretan memanjang ruas-ruas serupa
yang juga disebut metamer (metamere) atau somit (somites), yang kelihatan dari
luar dan karena adanya cekungan yang mengelilingi tubuh dan kelihatan dari
dalam karena adanya sekat yang dinamakan septa atau sekat, b) Rongga tubuh
antara saluran pencernaan dan dinding tubuh merupakan rongga tubuh yang
sebenarnya, c) Hewan ini mempunyai satu ruas pra-oral yang dinamakan
prostomium, d) Sistem saraf terdiri dari satu pasang ganglia pra-oral dorsal, otak,
dan satu pasang benang saraf ventral khas dengan satu pasang ganglia dalam
setiap ruas, dan e) Kutikula bukan dari bahan kitin (Rohmimohtarto, 2007).

Makanan cacing tanah terdiri atas sisa-sisa hewan dan tanaman. Cacing tanah ini
mencari makanannya di luar liang, pada saat malam hari, makanan diambil
melalui mulutnya. Makanan di dalam esophagus tercampur dengan cairan hasil
sekresi kelenjar kapur (calciferous glands) yang terdapat pada dinding esophagus
itu. Cairan ini bersifat alkalis, tetapi fungsinya yang tepat belum diketahui.
Mungkin cairan ini menetralkan makanan - makanan yang bersifat asam. Dari
esophagus, makanan terus masuk ke dalam proventriculus yang merupakan
tempat penyimpanan makanan yang bersifat sementara (Kastawi, 2001).

Sistem saraf (sistem nervosum) cacing tanah, terletak di sebelah dorsal pharynx di
dalam segmen yang ke 3 dan terdiri atas: ganglion cerebrale, yang tersusun atas 2
kelompok sel- sel saraf dengan comissura, berkas saraf ventralis dengn cabang -
cabangnya. Ganglion cerebrale terletak di sebelah dorsal pharynx, di dalam
segmen ke tiga. Dari tiap kelompok sel - sel tersebut terdapat: saraf - saraf yang
menginnervasi daerah mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok
sel - sel tersebut, cabang saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx.
Saraf ini disebut comissura circum pharyngeale, yang berhubungan dengan berkas
saraf ventralis (Kastawi, 2001).

Cacing tanah merupakan hewan hemafrodit, mereka melakukan pembuahan


secara silang. Sel sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk
kemudian diselubungi mukus (lendir) mebentuk kokon. Kokon dilepas dalam
tanah dan berkembang menjadi embrio yang siap menjadi individu baru.
Perkembangan vegetatifnya dengan cara fragmentasi tubuh yang diikuti dengan
regenerasi. Cacing-cacing yang termasuk dalam filum ini, hidup didalam tanah
yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya annelida hidup bebas,
beberapa juga termasuk parasit. Disamping tubuhnya bersegmen, juga tertutupi
oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidemis dan sudah ada rongga
tubuh. Simetri bilateral berbentuk seperti gelang. Memiliki ronnga badan
tripblastik. Ruas tubuhnya segmen disebut sistem pencernaan lengkap atau
sempurna. Annelida yang hidup ditanah berperan penting dalam memperbaiki
struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan mineral yang penting untuk
menjaga kesuburan tanah. Bersifat metameri (antara segmen yang satu dengan
segmen yang lainnya sama baik bentuk luar maupun alat-alat tubuhnya. Memiliki
tiga penyusun tubuh yaitu endoderma, mesoderma, dan ektoderma (Unaya, 2012).

Adapun ciri-ciri umum yang tergolong filum annelida yaitu tubuh bilateral
simetris, bersegmen, berbentuk tubular, dan memanjang sumbu tubuh.
Triploblastis, tiap segmen dipisahkan oleh septa tubuh ditutupi kutikula fleksibel
mempunyai seta, keras seperti kitin. Memiliki parapodia alat geraknya berupa
kontraksi otot tubuh dan chaetae pada tiap segmen. Respirasi yaitu epidermis pada
permukaan kulit (difusi) dan insang (Polychaeta). Saluran pencernaan lengkap
yaitu mulut, usus, anus (Rusyan dan adun, 2011).

Adapun peran cacing tanah yaitu penting bagi kesuburan tanah, cacing
menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan strukur anah.
Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi
baik. Keberadaan cacing tanah sangat bermanfaat antara lain meningkatkan
infiltrasi, memampatkan agregasi tanah, mengangkut bahan organik ke bagian
tanah yang lebih dalam meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan
tanaman (Slamet adeng, 2008).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum lapangan ini dilakukan di Desa Mataue Kec. Kulawi Kab. Sigi
Sulawesi Tengah pada tanggal 26 Oktober 2021.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah toples sosis 10 buah,
pacul/sekop, box alat besar, drawing pen, GPS (Global positioning system),
mistar 30 cm, meteran, sarung tangan. Bahan yang digunakan adalah isolasi
bening dan hitam, kertas kalkir, alkohol 96%, formalin 2% dan 4%, buku
lapangan dan label gantung, tisu, spidol permanent, benang katen.

3.3 Prosedur Kerja


BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini adalah cacing tanah termasuk kedalam filum
annelida dimana “annol” adalah cincin dan “edios” adalah segmen. Annelida
merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Filum annelida
terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-
buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda
dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda.

Annelida memiliki ciri-ciri tubuh bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel
(triploblastik), tubuhnya bulat memanjang biasanya dengan segmen yang jelas
baik eksternal internal, disebagian spesies memiliki setae berupa rambut, dan
setiap ruasnya memiliki banyak setea dan ada annelida yang memiliki tentakel
dan para podia dibagian kepala.

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta : Erlangga

Kimbal (1983). Biologi. Jakarta : Erlangga

Kastawi, Yusuf. (2001). Zoologi Invertebrata. Malang : Jicaimstep.

Radiopoetro. (1996). Zoologi . Jakarta : Erlangga

Rohmimohtarto, Kasijan. (2007). Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota


Laut. Jakarta : Erlangga

Rusyan, Adun. (2011). Zoologi Invertebrate. Alfeta : Bandung

Slamet Adeng, Madang Kodri. (2018). Zoologi Vertebrata. FKIP : Indaralaya

Unaya, wandi. Annelida (2012). Zoologi Dasar. Surabaya : Jaya

Pelczar, Jr Michael J. (2008). Dasar Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia :


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai