Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL

MODUL V
KUANTIFIKASI JUMLAH SEL DAN VOLUME SEL

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUH IHSAN APRIASNYAH
NIM : G 401 20 013
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : ADINDA AMALIA

LABORATORIUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

APRIL, 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisme mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan


menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang merupakan
organisme mikroskopis. Keadaan bakteri di alam ini ada yang bersifat
menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi kepentingan manusia.
Ada berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel, antar lain dengan
hitungan cawan (plate count), hitungan mikroskopis langsung (direct
microscopic count) yang menggunakan mikroskop serta ruang hitung
(haemositometer) atau secara elektonis dengan bantuan alat yang disebut
penghitung coulter (Ferdias, 2008).

Untuk mengetahui konsentrasinya larutan tersebut harus dibakukan atau


distandarisasikan makanya disebut larutan baku/standar. Cara yang paling
umum untuk standarisasi adalah dengan titrasi. Pengenceran adalah
penambahan pelarut kedalam suatu larutan jadi pada prinsipnya jumlah mol
zat sebelum dan sesudah diencerkan tetap (Hutagaol, 2011).

Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri. Bakteri merupakan


organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu
sel membelah secara simetris. Untuk mempermudah penghitungan koloni
diperlukan pengetahuan mengenai morfologi bakteri tersebut sehingga
(Lukas, Stefanus, 2007).

Kehadiran mikrobia pada makanan dapat bersifat menguntungkan atau


merugikan. Ada beberapa cara untuk mengukur atau menghitung mikrobia
yaitu dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara
langsung, dan pendugaan massa sel secara tak langsung. Perhitungan jumlah
sel dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu dengan hitungan mikroskopik,
MPN (Most Probable Number), dan hitungan cawan. Dari ketiga metode
tersebut metode hitungan cawan paling banyak dan mudah digunakan
(Ferdias, 2008).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum adalah mengetahui dan terampil dalam menghitung


jumlah sel dengan metode hitungan mikroskopis menggunakan
hemasitometer dan menduga volume sel berdasarkan metode sentrifugasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan dapat didefinisikan secara umum yaitu sebagai pertambahan secara


teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, (ber sel
satu), pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang juga berarti penambahan
jumlah organisme yang membentuk populasi atau satu biakan. Pada organisme
seonostik (aseluler), selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar, tetapi tidak
terjadi pembelahan sel (Dwidjoseputro, 2005).

Mikroorganisme adalah mikroba atau organisme yang berukuran sangat kecil


sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat pembesar. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal meskipun beberapa protista bersel tunggal masih dapat
terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel yang tidak dapat
terlihat oleh mata telanjang. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua
prokariota, protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuran kecil dan tidak
membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang
tidak menyepakatinya (Tria, 2012).

Untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan suatu bakteri membutuhkan


pembuatan media dengan metode perhitungan bakteri yang ada dalam media. Ada
banyaknya metode yang digunakan dalam menghitung jumlah bakteri secara
kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Penentuan jumlah angka mikroorganisme
sangat penting dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan farmasi dan
makanan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme. Metode tersebut menghitung jumlah sel, massa sel, atau isi sel
yang sesuai dengan jumlah sel (Volk, 1993).

Hemasitometer adalah suatu ruang kaca dengan sisi yang menjulang dan kaca
penutup yang akan menahan cairan tepat 0.1 mm dari atas lantai ruang kaca.
Ruang hitung memiliki total luas permukaan 9 mm 2 (Gunawan, 2011). Ada
berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel, antara lain dengan hitungan
cawan (plate count), hitungan mikroskopis langsung (direct microscopic count)
yang menggunakan mikroskop serta ruang hitung (haemositometer) atau secara
elektonis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter (coulter counter)
(Hutagaol, 2011).

Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan


menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat yang
digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer. Jumlah cairan
yang terdapat antara coverglass dan alat ini mempunyai volume tertentu sehingga
satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu (Yustiah, 2011).

Colony counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni


bakteri atau mikroorganisme. Bakteri yang dihitung disini adalah dengan
melakukan pengenceran dari medium bakteri misalnya sampai tiga kali dalam
tabung reaksi, kemudian ditanam dan diinkubasi dalam incubator (Sanfa, 2011).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 7 april 2021 pada pukul 13.00
WITA sampai dengan selesai, bertempat di Laboratorium Biologi Sel dan
Molekul Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tadulako

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah hemasitometer, kaca


objek, kaca penutup, pipet mikro dan tip, mikroskop, tabung eppendorf, rak
tabung, sentrifuge, dan alat tulis sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah suspensi khamir yang telah diwarnai dengan methylene
blue, suspensi bakteri pada media Nutrient Agar.

3.3 Prosedur Kerja

Dibersihkan permukaan hitung hemasitometer dan kaca penutup dengan


kertas tisu yang telah dibasahi alcohol 70%. Kemudia Diletakkan pada meja
preparat. Diletakkan kaca penutup di atas permukaan hitung hemasitometer
Dan pipet suspensi khamir hasil pengenceran 10-1 dan 10 -2 sebanyak 01 - 0,5
ml. Ditaruh ujung pipet pada berbentuk V pada tepi kaca penutup
hemasitometer dan dibiarkan ruang hemasitometer terpenuhi dengan
suspensi khamir. digunakan telunjuk untuk mengatur aliran suspensi untuk
mencegah terbanjirinya bagian bawah kaca penutup oleh aliran yang
berlebihan diusahakan agar tidak ada cairan masuk di antara kaca penutup
dan penyangga kaca penutup. Kemudia diletakkan hemasitometer di atas
meja preparat mikroskop dengan hati-hati. Dan diamati dengan perbesaran
lensa objektif berkekuatan rendah dan hitunglah jumlah sel hidup yang
terdapat pada 80 buah kotak kecil yang terletak di dalam kotak bagian
tengah yang berukuran 1 mm². Amati dan hitunglah sel yang terlihat pada
hemasitor meter.

Pada peghitungan volume sel diambil 1 ml suspensi khamir dan masukkan


ke dalam tabung eppendorf, kemudia diatur spin pada kecepatan 13000 rpm
selama 1 menit. Lalu pipet kembali supernatant yang dihasilkan dengan
hati-hati tanpa menyentuh pellet yang mengendap di dasar tabung. Langkah
akhir adalah menghitung volume sel bakteri per ml dengan rumus (volume
awal supernatnt – volume akhir supernatnt).
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

N GAMBAR KETERANGAN
O
A
0 Jumlah sel pada kotak
B
1 A 0 Sel
C B 1 Sel
2 C 2 Sel
D D 2 Sel
1. 2 E 0 Sel
E
0
Menghitung Jumlah Sel

Menduga Volume Sel Suspensi Khamir


1 Supernatan
2 Pellet

2.

2
Menduga Volume Sel Suspensi Khamir
1 Supernatan
2 Pellet

3.
1

4.2 Analisi Data

Hasil perhitungan jumlah sel darah pada hemasitometer


Jumlah sel x 1,25 x Faktor pengenceran = 5 x 1,25 x 106
= 6,25 x 106 sel/ml

Suspensi khamir Suspensi Bakteri


V = Vsebelum-Vsesudah V = Vsebelum - Vsesudah
= 1 ml- 0,94 = 1 ml- 0,9
= 0,06 ml = 0,1 ml

4.3 Pembahasan

Mikroba dapat dihitung jumlahnya dengan metode penghitungan langsung


(direct count) dan penghitungan tidak langsung (indirect count).
Penghitungan secara langsung dilakukan di bawah mikroskop atau dengan
partikel elektronik. Perhitungan secara langsung juga dapat dilakukan
menggunakan counting chamber, menggunakan cara pengecatan dan
menggunakan filter membrane. Pada penghitungan tidak langsung, sel
mikroba dalam sampel dikonsentrasikan dan di tanam pada media yang
sesuai pembentukan koloni dalam medium agar digunakan untuk
memperkirakan jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam sampel.
Perhitungan jumlah mikroba secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan sentrifuge, berdasarkan ketentuan, berdasarkan berat kering,
dengan cara pengenceran, menggunakan cara  (MPN), dan berdasarkan
jumlah koloni (plate count) (Hastowo, 2013).

Faktor-faktor yang menyebabkan mikroba tumbuh yaitu konsentrasi nutrien,


temperatur, pH, tekanan osmosis dan O2. Konsentrasi nutrien sangat
menetukan kecepatan transport nutrient kedalam sel. Pada konsentrasi
rendah transport lebih sulit dilakukan sehingga mempengaruhi ketersediaan
nutrien dalam sel. Temperatur mempengaruhi pertumbuhan mikroba karena
enzim yang menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur.
Berdasarkan temperatur minimum, optimum dan maksimumnya mikroba
dapat digolongkan menjadi 3 yaitu termofilik, mesofilik, dan psikofilik.
Enzim transport elektron dan system transpor pada membran sel mikroba
sangat peka terhadap pH. Berdasarkan pH minimum, optimum, dan
maksimum untuk pertumbuhannya, mikroba digolongkan menjadi
asidofilik, mesofilik, dan alkafilik. Konsentrasi zat terlarut akan menentukan
tekanan osmosis suatu larutan. Semakin tinggi konsentrasi zat larutan maka
semakin tinggi pula tekanan osmosis larutan tersebut, demikian pula
sebaliknya. Tekanan osmosis mempengaruhi sel mikroba karena berkaitan
dengan ketersediaan air bagi sel mikroba. Banyak mikroba yang tidak dapat
tumbuh bila tidak tersedia O2, tetapi ada pula mikroba yang mampu tumbuh
bila terdapat O2 bebas. Berdasarkan keperluan atas O2, maka mikroba yang
ada bersifat aerob, anaerob, anaerob fakultatif serta aerofil.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Organisme mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan


menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang merupakan
organisme mikroskopis.

Hemasitometer adalah suatu ruang kaca dengan sisi yang menjulang dan
kaca penutup yang akan menahan cairan tepat 0.1 mm dari atas lantai ruang
kaca. Ruang hitung memiliki total luas permukaan 9 mm2.

Colony counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah


koloni bakteri atau mikroorganisme.

5.2 Saran

Praktikum kali ini sudah berjalan baik, walaupun dilakukan dalam kedua
cara yaitu online dan offline tapi tidak meyurutkan semangat teman-teman
praktikan dan asisten.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.

Ferdias. (2008). Stenrilisasi. Jakarta : Universitas Indonesia

Hutagaol. (2011). Mikrobiologi Umum. UMM Press : Malang

Hastowo. (2013). Perhitungan mikroba. Jurusan teknologi pangan fakultas teknik :


Universitas Pasudan

Lukas, Stefanus. (2006). Formulasi Steril. Yogyakarta : Andi.

Suriawira. (2005). Pengantar Mikrobiologi Umum . Angkasa : Bandung.

Sanfa. (2011). Mikrobiologi Dasar. Malang : Universitas Muhammadiyah.

Tria Ardi Puspa Laga. (2012). Laporan Praktikum Mikrobiologi Menghitung


Jumlah Sel. Laboratorium Ilmu Hama Dan Penyakit Tanaman Fakultas
Pertanian : Universitas Bengkulu

Volk (1993). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Erlangga.

Yusriani. (2008).Kumpulan Diktat Kuliah Mikrobiologi. UIT : Makassar.

Yustiah. (2011). Teknik Penyimpanan Dan Pemeliharaan Mikroba. Bogor : Balai


Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan.
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : MUH IHSAN APRIANSYAH


STAMBUK : G40120013
KELOMPOK: V (LIMA)
ASISTEN : ADINDA AMALIA

No Hari/Tanggal Koreksi Paraf


1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai