Anda di halaman 1dari 10

TUGAS IMMUNOBIOLOGI

BADAI CYTOKIN

Nama : Muh Ihsan Apriansyah


Nim : G 401 20 013
Dosen Pengampuh : Moh. Royfandi, S.Sos., M.A.P.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI

BADAI CYTOKIN

ABSTRAK

Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen, misalnya


bakteri, virus, fungus, protozoa, dan parasit yang menyebabkan infeksi pada manusia.
Infeksi yang terjadi pada orang normal umumnya singkat dan jarang meninggalkan
kerusakan permanen. Hal ini disebabkan tubuh manusia memiliki suatu sistem yang
disebut sistem imun yang memberikan respon dan melindungi tubuh terhadap unsur-
unsur patogen tersebut.
Sistem imun dapat dibagi menjadi sistem imun spesifik dan nonspesifik. Fungsi
sistem imun adalah fungsi protektif dan dalam hal proteksi terhadap tumor ia
mempunyai tiga peran utama. Pertama melindungi individu dari perkembangan tumor
dengan mengeliminasi atau menekan firus bersangkutan. Kedua mengeliminasi
patogen dan meredakan inflamasi secepatnya sehingga dapat mencegah terbentuknya
lingkungan inflamasi yang kondusif untuk perkembangan tumor. Ketiga sistem imun
dapat mengidentifikasi secara spesifik dan mengeliminasi sel tumor berdasarkan
ekspresi antigen atau molekul spesifik tumor yang terbentuk akibat perubahan sel
yang menjadi ganas.
Sitokin adalah golongan protein/glikoprotein/polipeptida yang larut dan diproduksi
oleh sel limfosit dan sel-sel lain seperti makrofag, eosinofil, sel mast dan sel endotel.
Sitokin berfungsi sebagai sinyal interseluler yang mengatur hampir semua proses
biologis penting seperti halnya aktivasi, pertumbuhan, proliferasi, diferensiasi, proses
inflamasi sel, imunitas, serta pertahanan jaringan ataupun morfogenesis. Kesemuanya
terjadi akibat rangsangan dari luar. Sitokin mempunyai berat molekul rendah, sekitar
8-40 KD, di samping kadarnya juga sangat rendah.
Pembahasan

Sitokin merupakan salah satu juga sangat rendah (Soeroso, 2007).


protein yang berperan dalam sistem
Atau dapat dikatakan bahwa
kekebalan tubuh. Dalam kondisi
Sindrom badai sitokin disebabkan oleh
normal, sitokin membantu sistem imun
peningkatan respons imun. Sejatinya
berkoordinasi dengan baik dalam
sistem kekebalan berfungsi untuk
melawan bakteri atau virus penyebab
membantu kita melawan infeksi.
infeksi. Namun, jika diproduksi secara
Namun, terkadang sistem imunitas ini
berlebihan, sitokin justru dapat
memberikan respons yang tidak
menyebabkan kerusakan di dalam
semestinya dan justru memperparah
tubuh. Inilah yang disebut sebagai
kondisi penyakit (dr. Sienny Agustina,
badai sitokin (dr. Sienny Agustina,
2021).
2021).

Beberapa pendapat mengenai badai


Sitokin adalah golongan
sitokin :
protein/glikoprotein/polipeptida yang
larut dan diproduksi oleh sel limfosit 1. Menurut Carl Fichtenbaum, MD,
dan sel-sel lain seperti makrofag, profesor di divisi penyakit
eosinofil, sel mast dan sel endotel. menular di Fakultas Kedokteran
Sitokin berfungsi sebagai sinyal Universitas Cincinnati, bagian dari
interseluler yang mengatur hampir respons ini melibatkan pelepasan
semua proses biologis penting seperti sitokin, yaitu bahan kimia biologis
halnya aktivasi, pertumbuhan, yang merangsang jalur sel dan
proliferasi, diferensiasi, proses memungkinkan komunikasi antar
inflamasi sel, imunitas, serta sel.
pertahanan jaringan ataupun
morfogenesis. Kesemuanya terjadi 2. Menurut data kesehatan yang

akibat rangsangan dari luar. Sitokin dipublikasikan oleh American

mempunyai berat molekul rendah, Cancer Society, sitokin ini pada

sekitar 8-40 KD, di samping kadarnya dasarnya memberi sinyal sistem


kekebalan untuk mulai melakukan biologiknya yang utama, yaitu :
tugasnya. Ini adalah situasi yang
1. Mediator dan regulator imunitas
wajar. Namun, ketika pelepasan
bawaan
sitokinnya terlalu banyak maka
Kelompok sitokin ini terutama
sistem kekebalan tubuh mulai
diproduksi oleh fagosit
menyebabkan kerusakan pada
mononuklear sebagai respon
tubuh.
terhadap agen infeksi. PAMP’s
3. Menurut medis, badai sitokin seperti lipopolisakarida atau LPS,
berarti jalur sel yang telah dsRNA virus, berikatan dengan
dihidupkan mengarah ke produksi TLR pada permukaan sel atau
sejumlah mediator biologis (yang dalam endosom makrofag dan
merupakan sejenis pemancar merangsang sintesis dan sekresi
sinyal) yang menyebabkan beberapa jenis sitokin. Sitokin
perubahan pada tubuh dan yang sama dapat juga disekresi
mengganggu fungsi sel normal. oleh makrofag yang diaktifasi oleh
limfosit-T yang distimulasi oleh
Ini berarti sejumlah besar sitokin
antigen sehingga bagian dari
yang dilepaskan menciptakan
respon imun didapat.
tingkat peradangan tinggi di area
tubuh yang sedang mengalami 2. Mediator dan regulator imunitas
peradangan sehingga bisa didapat
berakibat fatal. Badai sitokin ini
Kelompok sitokin ini diproduksi
juga dinilai lebih mematikan
terutama oleh limfosit-T sebagai
daripada virus asli yang sedang
respon terhadap pengenalan
bercokol ditibuh (dr. Rizal Fadli,
spesifik antigen asing. Sitokin
2020).
yang diproduksi sel T berfungsi
Bratawidjaya (2012) Sitokin dapat terutama untuk mengatur
diklasifikasikan dalam 3 kelompok pertumbuhan dan diferensiasi
fungsional berdasarkan aktivitas berbagai populasi limfosit, dengan
demikian memegang peranan diferensiasi dan fungsi serta
penting pada fase aktifasi respon mengontrol sel sistem imun dan
imun yang bergantung pada sel T. jaringan.
Sitokin yang lain yang diproduksi
Dengan teknik rekombinan DNA,
oleh sel T merekrut, mengaktifasi
sitokin dapat diproduksi dalam jumlah
dan mengatur sel-sel efektor
besar. Sesuai dengan peranan
spesifik seperti fagosit
biologisnya, maka sitokin dapat
mononuklear, neutrofil, dan
digunakan sebagai
eosinofil untuk mengeliminasi
penggantikomponen sistem imun yang
antigen dalam fase respon imun
imunokompromais atau untuk
yang didapat.
mengerahkan sel-sel yang diperlukan
3. Stimulator homopoesis dalam menanggulangi defisiensi imun
primer atau sekunder, merangsang sel
Diproduksi oleh sel-sel stroma
sistem imun dalam respons terhadap
dalam sum-sum tulang, leukosit,
tumor, infeksi bakteri atau virus yang
dan sel-sel lain, dan merangsang
berlebihan.
pertumbuhan dan diferensiasi
leukosit imatur. Kelainan pada produksi sitokin
atau reseptornya berhubungan dengan
Sitokin berperan dalam imunitas
beberapa jenis kanker. Kadar IL-6
nonspesifik dan spesifikdan
yang sangat tinggi dilepas oleh sel
mengawali, mempengaruhi dan
miksoma jantung (tumor jinak
meningkatkan respon imun
jantung), mieloma, sel plasmasitoma,
nonspesifik. Makrofag dirangsang oleh
kanker serviks dan kandung kemih.
IFN-ϒ, TNF-α dan IL-1 disamping
Pada mieloma dan plasmasitoma, IL-6
juga memproduksi sitokin sitokin
nampaknya berperan autokrin yang
tersebut. IL-1,IL-6 dan TNF-α
merangsang proliferasi sel. antiodi
merupakan sitokin pro inflamansi dan
monoklonal IL-6 yang ditambahkan ke
inflamasi spesifik. Selain itu dikenal
biakan sel mieloma in vitro akan
sitokin-sitokin yang berfungsi dalam
menghambat pertumbuhan sel.
Macam sitokin individual (Lee, 2011). klonal sel T setelah pengenalan
antigen. IL-2 ditemukan pada
1. Interleukin-1 atau IL-1 dikenal
tahun 1976 dan semula dikenal
sebagai leucocyte activating factor
dengan nama T cell growth factor
atau LAF, B cell activating factor
atau TCGF, thymocyte mitogenic
(BAF), mononuclear cell factor
factor (TMF). IL-2 dapat
(MCF), leucocyte endogenous
menginduksi proliferasi sel T dan
mediator (LEM), homopoetin-1
terutama menginduksi sel T yang
dan sejumlah nama lain, tetapi
memproduksinya sehingga ia
dengan ditemukannya antibodi
berfungsi sebagai faktor
terhadap IL-1 dan rekombinan IL-
pertumbuhan autokrin.
1, saat ini IL-1 diberikan kepada
substansi ini. Monosit atau 3. Interleukin-3 Dikenal dengan
makrofag teraktifasi baik nama multi-CSF, burst promoting
makrofag yang disebut sel kupfer, activity, mast cell growth factor
sel langerhans, sel dendritik, dan thy-1 inducing factor. IL-3
maupun makrofag yang terdapat diproduksi oleh sel T (Th1
dalam paru-paru, limfa atau maupun Th2), sel NK dan
tempat lain merupakan sumber mastosit, dan mempunyai
utama IL-1. IL-1 juga dapat pengaruh yang jelas pada
disintesis oleh hampir semua sel pertumbuhan dan diferensiasi
berinti yang lain, tetapi tidak oleh semua liniage sel homopoitik.
eritrosit. Fungsi utama IL-1 adalah
4. Interleukin-4 Diproduksi oleh sel
mediator respon inflamasi pejamu
T, mastosit dan sel B CD5. IL-4
pada imunitas bawaan atau
memegang peran penting pada
nonspesifik.
proses class-switching
2. Interleukin-2 Merupakan faktor imunoglobin, memudahkan class-
pertumbuhan untuk sel T yang switch menjadi IgG-1 dan IgE,
teraktifasi oleh antigen dan sementara menekan pembentukan
bertanggung jawab atas ekspansi IgM, IgG-3, IgG-2a dan IgG-2b.
5. Interleukin-5 Sebagai faktor dengan berat molekul rendah yang
pertumbuhan sel B pada mencit mempunyai sifat kemotaktik dan
karena mampu merangsang dapat meningkatkan adesi PMN
pertumbuhan dan produksi pada endotel vaskular. Sitokin ini
antibodi oleh sel B. Sitokin ini meningkatkan adesi leukosit pada
diproduksi oleh Th-2 dan sel endotel vaskuler dan mempercepat
mastosit yang teraktifasi. Fungsi rekuitmen leukosit ketempat
utama IL-5 adalah merangsang inflamasi.
pertumbuhan dan diferensiasi
9. Interleukin-9 Ada 2 substansi
iosinofil dan mengaktifasi
dengan sifat berbeda yang diduga
iosinofil.
merupakan IL-9 yaitu leukemia
6. Interleukin-6 Dahulu dikenal inhibitori factor (LIF) dan P 40.
sebagai IFN-β2, hepatocyte LIF dapat menyebabkan sel
stimulating factor dan leukemia mieloid M1
plasmocytoma growth factor dan berdiferensiasi menjadi makrofag.
merupakan sitokin yang berfungsi P 40 adalah suatu substansi yang
pada imunitas bawaan maupun diproduksi oleh sel T CD4.
didapat. Sumber utama IL-6
10. Interleukin-10 Fungsi utama IL-10
adalah makrofag, walaupun
adalah menghambat produksi
limfosit didaerah inflamasi juga
beberapa jenis sitokin (TNF, IL-1,
dapat mensekresikan sejumlah
chemokine, dan IL-12), dan
besar IL-6.
menghambat fungsi makrofag dan
7. Interleukin-7 Diproduksi oleh sel- sel dendritik dalam memantu
sel stroma dan berperan dalam aktifasi sel T sehingga bersifat
poliferasi sel progenitor limfosit B imunosupresi.
dan T.
11. Interleukin-12 Dikenal sebagai
8. Interleukin-8 Merupakan sitokin aktifator fungsi sitolitik sel NK
yang termasuk golongan peptida yang diproduksi oleh makrofag
tetapi sekarang diketahui bahwa ditangani secara intensif. Bila
IL-12 merupakan penginduksi dibiarkan tanpa penanganan, badai
yang poten untuk produksi IFN γ sitokin dapat menyebabkan dari
oleh sel T dan sel NK. kegagalan fungsi organ hingga
kematian (dr. Rizal Fadli, 2020).
12. Interleukin-15 Diproduksi oleh
berbagai jenis sel khususnya sel Badai sitokin (cytokine storm)
epitel dan monosit, fungsinya terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu
adalah merangsang poliferasi sel T banyak sitokin ke dalam darah dalam
sitotoksik dan memudahkan jangka waktu yang sangat cepat.
pembentukannya, serta Kondisi ini membuat sel imun justru
meningkatkan aktifasi sel LAK. menyerang jaringan dan sel tubuh
yang sehat, sehingga menyebabkan
13. Tumor Necrosis Factor (TNF)
peradangan. Kondisi ini diketahui
Merupakan mediator utama pada
dengan pemeriksaan D-dimer dan CRP
respon inflamasi akut terhadap
pada penderita COVID-19.
bakteri gram negatif dan berperan
dalam respon imun bawaan Tak jarang peradangan tersebut
tehadap berbagai mikroorganisme membuat organ-organ di dalam tubuh
penyebab infeksi yang lain serta menjadi rusak atau gagal berfungsi.
bertanggung jawab atas banyak Hal inilah yang membuat badai sitokin
komplikasi sistemik yang perlu diwaspadai, karena bisa sampai
disebabkan infeksi berat. menyebabkan kematian.

Pada era pandemi sekarang badai Pada penderita COVID-19, badai


sitokin merupakan hal yang tidak sitokin menyerang jaringan paru-paru
lumrah untuk didengar karna badai dan pembuluh darah. Alveoli atau
sitokin merupakan salah satu kantung udara kecil di paru-paru akan
komplikasi yang bisa dialami oleh dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak
penderita COVID-19. Kondisi ini memungkinkan terjadinya pertukaran
perlu diwaspadai dan perlu segera oksigen. Itulah sebabnya mengapa
penderita COVID-19 kerap mengalami sesak napas.

Sebagian besar penderita COVID- suhu tubuh, secara intensif,


19 yang terkena badai sitokin Pemasangan mesin ventilator,
mengalami dari demam dan sesak Pemberian cairan melalui infus,
napas hingga membutuhkan alat batu Pemantauan kadar elektrolit, Cuci
napas atau ventilator. Kondisi ini darah (hemodialisis), Pemberian
biasanya terjadi sekitar 6–7 hari obat anakinra atau tocilizumab (actem
setelah gejala COVID-19 timbul. ra) untuk menghambat aktivitas
sitokin.
Selain gejala tersebut, badai
sitokin juga menyebabkan berbagai Meski demikian, masih diperlukan
gejala, seperti Merasa kedinginan penelitian lebih lanjut untuk
terlihat menggigil, Kelelahan, mengetahui penanganan yang tepat
Pembengkakan di tungkai, Mual dan terhadap penderita COVID-19 yang
muntah, Nyeri otot dan persendian, mengalami badai sitokin. Pada
Sakit kepala, Ruam kulit, Batuk, penderita COVID-19, badai sitokin
Napas cepat, Kejang, Sulit dapat menyebabkan kerusakan organ
mengendalikan gerakan, Kebingungan yang bisa mengancam nyawa.
dan halusinasi, Tekanan darah sangat
Kesimpulan
rendah, dan yang terakhir
Penggumpalan darah. Sitokin merupakan salah satu
protein yang berperan dalam sistem
Penderita COVID-19 yang
kekebalan tubuh. Dalam kondisi
mengalami badai sitokin memerlukan
normal, sitokin membantu sistem imun
perawatan di unit perawatan intensif
berkoordinasi dengan baik dalam
(ICU). Beberapa langkah penanganan
melawan bakteri atau virus penyebab
yang akan dilakukan dokter dan tenaga
infeksi. Namun, jika diproduksi secara
medis mulai dari Pemantauan tanda-
berlebihan, sitokin justru dapat
tanda vital, yang meliputi tekanan
menyebabkan kerusakan di dalam
darah, denyut nadi, pernapasan, dan
tubuh. Inilah yang disebut sebagai
badai sitokin. menyebabkan kematian.

Badai sitokin (cytokine storm) Daftar Pustaka


terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu
Kresno, siti boedina. (2010).
banyak sitokin ke dalam darah dalam
Imunologi diagnosis dan prosedur
jangka waktu yang sangat cepat. laboratorium edisi 5. Jakarta: Fakultas
Kondisi ini membuat sel imun justru Kedokteran Universitas Indonesia.
menyerang jaringan dan sel tubuh Bratawidjaja, Karnen garna dan
Iris Rengganis. (2012). Imunologi
yang sehat, sehingga menyebabkan
dasar edisi 10. Jakarta: Fakultas
peradangan. Kondisi ini diketahui Kedokteran Universitas Indonesia.
dengan pemeriksaan D-dimer dan CRP
dr. Sinny Agustina. (2021).
pada penderita COVID-19. Penyebab Badai Sitokin, Gejala dan
Penanganannya.
Tak jarang peradangan tersebut
dr. Rizal Fadli. (2020). Ini Yang
membuat organ-organ di dalam tubuh Dimaksud Badai Sitokin Pengidap
menjadi rusak atau gagal berfungsi. Corona.

Hal inilah yang membuat badai sitokin Lee, Sylvia dan Kim Margolin.
(2011). Cytokines in Cancer
perlu diwaspadai, karena bisa sampai
Immunotherapy.

Anda mungkin juga menyukai