Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN LENGKAP

BIOSISTEMATIKA AVERTEBRATA

MODUL IV
ARTHROPODA (CRUSTACEAE)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUH IHSAN APRIANSYAH


NIM : G 401 20 013
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : TRY STAR GABRIEL

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA HEWAN DAN EVOLUSI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

DESEMBER, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata arthropoda dari bahasa yunani yaitu “arthros” yang artinya sendi atau ruas
dan “podos” yang artinya kaki, jadi dapat diartikan bahwa arthropoda merupakan
hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi. Hewan ini banyak ditemukan di air
tawar, air laut dan sebagian didarat. Arthropoda merupakan hewan yang paling
banyak jenis atau spesiesnya yaitu lebih dari 75% dari jumlah keseluruhan
spesies hewan didunia yang telah diketahui (Setiati, 2012).

Menurut Nandar (2019) alam bahasa latin “crusta” berarti cangkang atau hewan
bercangkang, udang-udangan (Crustacea) merupakan kelompok besar dari
artropoda, jenis yang paling umum adalah udang dan kepiting. Crustacea
umumnya berada di air tawar dan air laut, tubuh crustacea memiliki tiga bagian
utama yaitu kepala dada (cephalothoraks), bagian belakang (sofit abdomial) dan
bagian kaki.

Berdasarkan uraian di atas maka yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum


ini yaitu untuk mengenal dan mengidentifikasi karakteristik subphylum
Crustacea, ordo Decapoda, Infraordo Ceridae menggunakan kunci determinasi. .

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal karakteristik subphylum


Crustacea, ordo Decapoda, Infraordo Ceridae beserta mempelajari ciri
identifikasi menggunakan kunci determinasi..
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Crustacea adalah hewan akuatik yang hidup di air laut, air tawar dan tempat yang
lembab. Ukurannya bervariasi dari mikroskopis (penyusun zooplankton) hingga yang
berukuran besar seperti kepiting. Sistem peredaran darahnya terbuka. Darah tidak
berwarna karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin. Pada
umumnya crustacea bernapas dengan insang kecuali crustacea tingkat rendah
menggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk pertukaran gas (Zaldi, 2009).

Menurut Zaldi (2009) menyatakan bahwa Crustacea merupakan hewan yang yang
memiliki tubuh bersegmen (beruas) yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu kepala
dada (cephalothoraks) dan perut (sofit abdomial). Pada bagian ujung depan
(anterior) tubuh besar dan lebih lebar, dan ujung belakang (posterior) yang sempit.
Pada bagian kepala terdpat dua mata, sepasang antena dan antenulla, sepasang rahang
(mandible) dan dua pasang maksila (maxilla). Terdapat lima pasang kaki jalan
(pereiopod) dan lima kaki renang (pleopod).

Udang air tawar adalah anggota ordo Caridae yang dapat menghuni habitat air tawar
seperti kolam, danau, rawa dan sungai (Wowor et al., 2009). Udang air tawar
ditemukan pada berbagai habitat yang berbeda diperairan yaitu di bawah serasa
dedaunan, kayu yang sudah lapuk, bawah akar tanaman air atau disekitar rumput dan
di antara bebatuan (Manggesa et al., 2016).

Udang air tawar dapat hidup di hampir semua perairan tawar baik di perairan lentik
(tergenang) maupun lotik (mengalir). Salah satu kawasan perairan di Sulawesi yang
telah diketahui keanekaragaman udang air tawarnya adalah Danau Poso dan perairan
sekitarnya. Salah satu spesies udang air tawar penghuni Danau Poso adalah Caridina
ensifera. Spesies ini merupakan udang air tawar endemik yang diketahui hanya
terdistribusi di Danau Poso (Rintelen and Cai, 2009).
Secara alami penyebaran udang air tawar meliputi dataran Indo-Pasifik mulai dari
bagian timur benua Afrika sampai ke kepulauan Malaysia termasuk Indonesia.
Penyebaran udang galah di Indonesia tersebar luas mulai Sumatera, Jawa,
Kalimantan Sulawesi, sampai Irian (New, 2002).

Famili Atyidae merupakan anggota Crustacea yang umum ditemukan di perairan


tawar. Ciri utama dari famili Atyidae adalah tidak memiliki duri hepatik (hepatic
spine) pada bagian karapas (carapace) serta kaki jalan (pereiopod) pertama dan
kedua yang memiliki setae pada ujung (chela) (Wowor, 2004). Famili Atyidae terdiri
atas 469 spesies yang sebagian besar merupakan genus Caridina, genus ini memiliki
290 spesies (De Grave and Fransen, 2011).

Famili Palaemonidae merupakan anggota infraordo Caridea yang menghuni air


tawar, air payau maupun air laut. Famili ini dapat dibedakan dari famili udang air
tawar lainnya berdasarkan beberapa karakter yang dimilikinya (De Grave and France,
2011). Famili Palaemonidae terdiri dari 21 genus, dimana genus Macrobrachium
merupakan kelompok genus yang terbesar dengan jumlah kurang lebih 200 spesies.
Genus Macrobrachium memiliki karakter khusus pada bagian tubuhnya yaitu adanya
duri hepatik atau (hepatic spine) pada bagian karapas (carapace), adanya duri atau
sisik pada permukaan kaki jalan kedua dominan (major pereiopod) serta terdapat dua
pasang duri pada telson di bagian ekor (uropod) (Mandayasa, 2007).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Desember 2021 pada pukul 09.00
WITA sampai dengan selasai, yang dilakukan di laboratorium Biosistematika
Hewan dan Evolusi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum antara lain cawan petri, pinset, jarum
suntikan dan mikroskop stereo. Dan bahan yang digunakan pada praktikum kali
ini adalah udang air tawar dan alkohol.

3.3 Prosedur Kerja

Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, lalu diamati ciri-ciri
morfolog udang air tawar dengan menggunkan mikroskop stereo, beserta
karakteristik utama yang penting dalam pross identifikasi, kemudian di
indentifikasi dari family hingga spesies menggunkan kunci determinasi setelah
itu di gambarkan morfologi udang air tawar.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang didapatkan sebagai berikut :

No Gambar Keterangan

1. Mulut (Prostomium)

2
3

4.2 Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diidentifikasi sampel udang


dengan menggunakan kunci spesies yang berasal dari famili Palaemonidae. Pada
kunci identifikasi menuju spesies morfologi udang air tawar di sampel pertama,
yaitu jumlah gigi pada bagian dorsal rostrum di belakang mata 1 sampai 3 dan
distal margin dari scaphocerite membulat ditengah, sehungga didapatkan spesies
pertama yaitu Macrobrachium lanchesteri, dengan ukuran ukuran panjang tubuh
keseluruhan 4 cm, panjang carapas 1 cm dan panjang ruas kaki kedua 0,5 cm.

Morfologi umum pada udang Macrobrachium lanchesteri didapatkan bagian-


bagian berupa kepala dan dada yang bersatu dan dinamakan cepalothorax,
rostrum yang terdapat dibagian atas kepala dan bergerigi, terdapat sepasang
mata, antenulla yang berfungsi untuk makan, antenna yang berfungsi untuk
mendeteksi arus air, scaphocerite merupakan pembatas antara antenulla dan
antenna, pada scaphocerite terdapat rambut-rambut halus, terdapat maxilliped
yang berfungsi untuk menyaring makanan, pada bagian ekor terbagi menjadi dua
yaitu telson yang digunakan untuk menentukan arah dan uropod berupa uropod
ekso dan uropod endo yang berfungsi sebagai tulang penyangga, udang air tawar
ini memiliki 5 pasang kaki jalan dan 5 pasang kaki renang, pada kaki jalan
terdapat capit (Chella) dan pada bagian abdomen udang air tawar terdapat 6 ruas
bagian tubuh yang terdapat rambut-rambut halus serta pada segmen kedua
disebut pleuron.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil pengamatan menggunakan kunci


identifikasi ialah didapatkan species Macrobrachium lanchesteri dari famili
palamonidae dengan karakterisitik berupa hepatic spine pada carapace dan distal
scaphocerite membulat ditengah.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengamati bagian-bagian yang terdapat


dalam setip spesimen agar hasil yang didapat lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

De Grave, S., and Fransen, C. H. J. M. (2011). Carideorum Catalogus: the Recent


Species of the Dendrobranchiate, Stenopodidean, Procarididean and Caridean
Shrimps (Crustacean: Decapoda), Zoologische mededelingen Leiden 85.

Mandayasa, I. W. G. (2007). Studi Keragaman Genetik Populasi Udang Galah


(Marcobrachium rosenbergii) Berdasarkan Polimorfisme Mitokondria DNA.
Skripsi. Bogor: IPB.

Manggesa, H. E., Fahri, & Annawaty. (2016). Inventarisasi Udang Air Tawar di
Sungai Toranda, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia. Natural Science,
5(3): 288-295.

Nandar, M., S. (2019). Laporan Praktikum Biologi laut. Kendari: Universitas


Haluoleo.

New, M. B. (2002). Farming Freshwater Praw, A Manual For The Culture Of Giant
River Prawn (Macrobranchium rosenbergii), FAO Fisheries Technical Paper
Oxford: Inggris.

Rintelen, V. K., and Cai, Y. (2009). Radiation of Endemic Species Flocks in Anciant
Lakes: Systematic Revision of the Freshwater Shrimp Caridina H. Milne
Edwards, 1837 (Crustacea: Decapoda: Atyidae) from the Ancient Lakes of
Sulawesi, Indonesia, with the Description of Eight New Species. The Raffles
Bulletin of Zoology, 57(2): 343-452.

Setiati. (2012). Arthoropda. Jakarta: Lusdt.

Wowor. (2004). Crustacea: Decapoda, Caridea. In: Yule CM, Yong HS (eds).
Freshwater invertebrates of the Malaysian Region. Malaysia: Monash
University Malaysia

Wowor, D., Muthu. V., Meier. R., Balke. M., Cai. Y., and Ng. P. K. L. (2009).
Evolution of life history traits in asian freshwater prawns of genus
Macrobrachium (Custacea: Decapoda: Palaemonidae) based on multilocus
molecular phylogenetic analysis. Mol. Phylogenetic and Evol 52: 340-350.

Zaldi. (2009). Avertebrata Air (Filum Crustacea). Pontianak: Universitas


Muhammadiyah.
LEMBAR ASISTENSI

Nama : Muh Ihsan Apriansyah


Stambuk : G40120013
Kelompok : III (Tiga)
Asisten : TRY STAR GABRIEL

No. Hari/Tanggal Asistensi Paraf

1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai