BIOSISTEMATIKA AVERTEBRATA
MODUL IV
ARTHROPODA (CRUSTACEAE)
DISUSUN OLEH :
DESEMBER, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Kata arthropoda dari bahasa yunani yaitu “arthros” yang artinya sendi atau ruas
dan “podos” yang artinya kaki, jadi dapat diartikan bahwa arthropoda merupakan
hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi. Hewan ini banyak ditemukan di air
tawar, air laut dan sebagian didarat. Arthropoda merupakan hewan yang paling
banyak jenis atau spesiesnya yaitu lebih dari 75% dari jumlah keseluruhan
spesies hewan didunia yang telah diketahui (Setiati, 2012).
Menurut Nandar (2019) alam bahasa latin “crusta” berarti cangkang atau hewan
bercangkang, udang-udangan (Crustacea) merupakan kelompok besar dari
artropoda, jenis yang paling umum adalah udang dan kepiting. Crustacea
umumnya berada di air tawar dan air laut, tubuh crustacea memiliki tiga bagian
utama yaitu kepala dada (cephalothoraks), bagian belakang (sofit abdomial) dan
bagian kaki.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Crustacea adalah hewan akuatik yang hidup di air laut, air tawar dan tempat yang
lembab. Ukurannya bervariasi dari mikroskopis (penyusun zooplankton) hingga yang
berukuran besar seperti kepiting. Sistem peredaran darahnya terbuka. Darah tidak
berwarna karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin. Pada
umumnya crustacea bernapas dengan insang kecuali crustacea tingkat rendah
menggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk pertukaran gas (Zaldi, 2009).
Menurut Zaldi (2009) menyatakan bahwa Crustacea merupakan hewan yang yang
memiliki tubuh bersegmen (beruas) yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu kepala
dada (cephalothoraks) dan perut (sofit abdomial). Pada bagian ujung depan
(anterior) tubuh besar dan lebih lebar, dan ujung belakang (posterior) yang sempit.
Pada bagian kepala terdpat dua mata, sepasang antena dan antenulla, sepasang rahang
(mandible) dan dua pasang maksila (maxilla). Terdapat lima pasang kaki jalan
(pereiopod) dan lima kaki renang (pleopod).
Udang air tawar adalah anggota ordo Caridae yang dapat menghuni habitat air tawar
seperti kolam, danau, rawa dan sungai (Wowor et al., 2009). Udang air tawar
ditemukan pada berbagai habitat yang berbeda diperairan yaitu di bawah serasa
dedaunan, kayu yang sudah lapuk, bawah akar tanaman air atau disekitar rumput dan
di antara bebatuan (Manggesa et al., 2016).
Udang air tawar dapat hidup di hampir semua perairan tawar baik di perairan lentik
(tergenang) maupun lotik (mengalir). Salah satu kawasan perairan di Sulawesi yang
telah diketahui keanekaragaman udang air tawarnya adalah Danau Poso dan perairan
sekitarnya. Salah satu spesies udang air tawar penghuni Danau Poso adalah Caridina
ensifera. Spesies ini merupakan udang air tawar endemik yang diketahui hanya
terdistribusi di Danau Poso (Rintelen and Cai, 2009).
Secara alami penyebaran udang air tawar meliputi dataran Indo-Pasifik mulai dari
bagian timur benua Afrika sampai ke kepulauan Malaysia termasuk Indonesia.
Penyebaran udang galah di Indonesia tersebar luas mulai Sumatera, Jawa,
Kalimantan Sulawesi, sampai Irian (New, 2002).
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Desember 2021 pada pukul 09.00
WITA sampai dengan selasai, yang dilakukan di laboratorium Biosistematika
Hewan dan Evolusi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako.
Alat yang digunakan pada praktikum antara lain cawan petri, pinset, jarum
suntikan dan mikroskop stereo. Dan bahan yang digunakan pada praktikum kali
ini adalah udang air tawar dan alkohol.
Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, lalu diamati ciri-ciri
morfolog udang air tawar dengan menggunkan mikroskop stereo, beserta
karakteristik utama yang penting dalam pross identifikasi, kemudian di
indentifikasi dari family hingga spesies menggunkan kunci determinasi setelah
itu di gambarkan morfologi udang air tawar.
BAB IV
.1 Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1. Mulut (Prostomium)
2
3
4.2 Pembahasan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Manggesa, H. E., Fahri, & Annawaty. (2016). Inventarisasi Udang Air Tawar di
Sungai Toranda, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia. Natural Science,
5(3): 288-295.
New, M. B. (2002). Farming Freshwater Praw, A Manual For The Culture Of Giant
River Prawn (Macrobranchium rosenbergii), FAO Fisheries Technical Paper
Oxford: Inggris.
Rintelen, V. K., and Cai, Y. (2009). Radiation of Endemic Species Flocks in Anciant
Lakes: Systematic Revision of the Freshwater Shrimp Caridina H. Milne
Edwards, 1837 (Crustacea: Decapoda: Atyidae) from the Ancient Lakes of
Sulawesi, Indonesia, with the Description of Eight New Species. The Raffles
Bulletin of Zoology, 57(2): 343-452.
Wowor. (2004). Crustacea: Decapoda, Caridea. In: Yule CM, Yong HS (eds).
Freshwater invertebrates of the Malaysian Region. Malaysia: Monash
University Malaysia
Wowor, D., Muthu. V., Meier. R., Balke. M., Cai. Y., and Ng. P. K. L. (2009).
Evolution of life history traits in asian freshwater prawns of genus
Macrobrachium (Custacea: Decapoda: Palaemonidae) based on multilocus
molecular phylogenetic analysis. Mol. Phylogenetic and Evol 52: 340-350.
1.
2.
3.