BIOSISTEMATIKA AVERTEBRATA
MODUL II
MOLLUSCA
DISUSUN OLEH :
NOVEMBER, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Mollusca yaitu kelompok biota disekitar perairan laut indonesia yang mempunyai
tingkat keragaman paling tinggi. Spesies mollusca banyak hidup didaerah
ekosistem seperti karang, mangrove dan padang lamun (Rokhmin, 2003). Sebagai
bagian integral dari rantai makan mollusca memegang peran penting, baik
sebagai predator atau pun sebagai mangsa (Vaghela dan kundu, 2011).
Gastropoda terdiri dari empat bagian utama, yaitu kepala, kaki, isi perut dan
mantel. Dimana Gastropoda memiliki cangkang yang tidak bersegmen, memiliki
satu cangkang dan tidak simetris, ukuran kakinya lebar, datar serta berotot dan
biasanya melewati daerah yang keras (Dharma, 1988).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal karakteristik filum Mollusca
khususnya kelas gastropoda yang penting dalam proses identifikasi serta belajar
mengidentifikasi menggunakan kunci determinasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gastopoda adalah salah satu hewan yang berasal dari filum mollusca. Gastopoda
berasal dari kata gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki, gastropoda
merupakan mollusca yang menggunakan perutnya sebagai kaki. Berikut salah satu
contoh sistem klasifikasi dari Gastropoda, yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda (Setiowati, 2010).
Pada cangkang gastropoda sebagian terbuat dari bahan kalsium karbonat pada bagian
luarnya yang dilapisi oleh periostrakum dan zat tanduk (Sutikon, 1995). Pada filum
gastropoda terdapat beberapa bentuk garis pada cangkang, ada yang sejajar dengan
sumbu pada cangkang yang disebut axial, dan ada garis yang mengelilingi sumbu
pada cangkang yang disebut spiral (Rokhim, 2003).
Gastropoda tersusun atas empat bagian utama, yaitu kepala, kaki, isi perut atau badan
dan mantel. Pada kepala terdapat alat peraba, dimana pada alat peraba ini terdapat
titik mata untuk membedakan gelap dan terang, mulut terdapat lidah parut dan gigi
rahang. Pada badan terdapat sistem pencernaan makanan sistem peredaran darah,
sistem pernapasan, sistem eksresi, sistem syaraf dan sistem reproduksi. Pada alat
gerak terdapat kaki yang saat aktif akan bergelombang dengan amplitudo kecil yang
disebabkan oleh aktivitas otot-otot didalam dindingnya. Pada gastropoda memiliki
mantel terletak dibagian belakang yang mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran
pada pertumbuhan siput gastropoda. Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan
larvarnya. Gerakan torsi pada gastropoda pada umumnya berputar dengan
berlawanan jarum jam dengan sudut 180° sampai kepala dan kaki kembali keposisi
awal (Dharma, 1988; Nontji, 2007).
Gastropoda kelas hewan mollusca yang saat ini sedang berkembang dengan sangat
baik, hal ini disebabkan karna kemampuanya yang dapat beradaptasi dengan semua
lingkungan. Gastropoda umumnya ditemukan berkembang biak dibermacam habitat
mulai dari danau, sungai, telaga, swah, hingga saluran irigasi mulai dari kedalaman
10 cm sampai 2 m (Fadhila et al, 2013). Beberapa jenis dari gastropoda hidup
menempel pada subtrat yang keras, akan tetapi ada juga yang hidup disubtrat yang
keras, akan tetapi ada juga yang hidup di subtrat seperti pasir dan lumpur.
Gastropoda juga dapat hidup di zona litoral, daerah pasang surut dengan menempel
pada terumbu karang, laut dalam maupun dangkal ada yang hidup di air tawar
(Barnes, 1987).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rizki (2019) di sungai Pomua Palandu dan
Sungai Toinasa ditemukan tiga jenis gastropoda yaitu Tylomelania toradjarum,
Tylomelania scalariopsis, Terebia granifera. Penyebaran jenis individu gastropoda
di Sungai Pomua Palandu dan Sungai Toinasa dimana kedua sungai tersebut
memiliki kecepatan arus yang sangat lambat dan substrar berupa rumput dan lumpur
berpasir (Reid, 1961).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 November 2021 pada pukul 09.00
WITA sampai dengan selasai, yang dilakukan di laboratorium Biosistematika
Hewan dan Evolusi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum antara lain mikroskop, cawan petri,
pinset, alat tulis, sikat gigi, botol sampel, jangka sorong, plastik es, plastik
obat.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini tisue, alkohol 70%, kertas
label, sampel gastropoda.
Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Pada
proses pengawetan, keong air tawar dimasukkan ke dalam botol sampel.
Dimasukkan alkohol 70% ke dalam botol sampel yang sudah terisi sampel keong.
Diambil dari botol sampel untuk diukur cangkang keong, mulai dari tinggi
cangkang, lebar cangkang, tinggi mulut dan lebar mulut. Dibuat perbandingan
antara spesies satu dengan yang lain. Diidentifikasi bentuk morfologi cangkang
keong berdasarkan kunci identifikasi untuk menentukan famili dan spesies.
BAB IV
.1 Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1. Mulut (Prostomium)
2. Peristomium
3. Klitelum
4. Tuberculla Puberstatis
5. Lubang kelamin betina
(Famale pore)
6. lubang kelamin jantan
(Male pore)
7. segmen
1
8. Chatea
9. Phygidium
10. Anus
1. Mulut (Prostomium)
2. Faring (Pharynx)
3. Kerongkongan (Esophagus)
4. Tobolok (Crop)
5. Jantung
6. Perut
7. Usus (Intestine)
8. Sum-sum saraf
9. Segmen
2
10. Pembuluh darah dorsal
11. Metanefsidium
12. Pembuluh darah ventral
13. Lambung (Gizzard)
14. Bibir mulut
15. Sekat Selum
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini diidentifikasi 2 sampel mollusca dari kelas Gastropoda.
Pada sampel 1, karakteristik morfologi yang diidentifikasi yaitu terdapat celah
umbilicus (pusar) dan hanya terdapat garis spiral sehingga nodule (bintil) tidak
ditemukan. Berdasarkan kunci identifikas menuju famili, karakteristik tersebut
termasuk ke dalam famili Viviparidae. Didapatkan karakteristik morfologi lain
yaitu ukuran tinggi cangkang 18,5 mm dan lebar cangkang 11,8 mm yang
hampir sama. Memiliki garis spiral sangat tebal sehingga permukaan cangkang
kasar dan outer lip atau bibir luar cangkang bergelombang. Alur sulur cangkang
yaitu dextral (searah jarum jam). Ukuran bibir cangkakng memiliki tinggi 7,7
mm dan lebar 6,5 mm. Berdasarkan kunci identifikasi menuju spesies,
didapatkan spesies Chalatai persculpta.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada praktikum ini adalah kita mendapatkan dua
jenis mollusca kelas gastropoda yang teridentifikasi berdasarkan kunci
determinasi yaitu pada sampel pertama Chalataia persclupta dengan family
Viviparidae terdapat celah umbilicus dan hanya terdapat garis spiral hingga
nodule tidak ditemukan, dan pada sampel kedua Tylomenia kuli dengan family
Pachychilidae tidak terdapat celah umbilicus dan terdapat garis axial dan spiral
yang saling memotong membentuk nodule.
5.2 Saran
Dharma, B. (1988). Siput dan Kerang Indonesia. Jakarta: PT. Sarana Graha.
Rizki, R. T., dan Annawaty. (2019). Keaneragaman Dan kelimpahan keong Air Twar
(Mollusca: Gastropoda) Di Sungai Pomua Palandu Dan Sungai Toinasa, Poso,
Sulawesi Tengah, Indonesia 02: 144-152.
1.
2.
3.