Anda di halaman 1dari 8

ACC FIX

Koagulasi dan Golongan Darah


Coagulation and Blood Type

Nabillah Hazimah1, Gresia Puteri2, Miftahul Rahmah3, Panji Christy4, Silvia Indra Dewi5,
Wilka Ramadhia6
1)
NIM. 1710423009, Kelompok III A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
2)
NIM. 1710422033, Kelompok III A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
3)
NIM. 1610422018, Kelompok III A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
4)
NIM. 1710422007, Kelompok III A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
5)
NIM. 1710421001, Kelompok III A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
6)
NIM. 1710422031, Kelompok III A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
* Koresponden: nabillahhazimah@gmail.com

ABSTRACT
An experiment about Coagulation and Blood Type was held on September 27, 2019 at 2nd Teaching
Laboratory, Biology Departement, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University.
The aim of the experiment was to know the process of coagulation and the factors that influence, to
understand the principle and process of testing human blood group AB0 system. The results shown that
the mean of the coagulation time in the hot temperature was 54,5 s for Bufo sp. and 111,3 s for Mus
musculus. In the cold temperature was 216,7 s for Bufo sp. and 614,9 s for Mus musculus. Meanwhile
in the room temperature was 151,8 s for Bufo sp. and 745,04 s for Mus musculus. The results for the
blood type test, the precentage of the blood type A was 40%, 26,67% for blood type B, 33,33% for
blood type O, and 0% for blood type AB.
Keywords: AB0 System, Precentage, Temperature.

PENDAHULUAN
Darah adalah suatu jaringan yang bersifat mengandung fibrin) untuk menghentikan
cair yang terdiri dari sel- sel dan pigmen- pendarahan dan memulai proses perbaikan.
pigmen sel yang terdapat secara bebas Kelainan koagulasi dapat meningkatkan
dalam medium yang bersifat air ialah resiko pendarahan atau trombosis
plasma darah. Secara fisiologis, (Hattaway and Goodnight, 1993).
kepentingan darah yang utama pada hewan Sesaat setelah terjadi luka maka
adalah untuk mengangkut bahan makanan akan terjadi proses koagulasi pada
dan gas pernafasan, dari bagian permukaan pembuluh darah dengan rusaknya
hewan ke berbagai sel yang melaksanakan endotelium. Tahapan terjadinya koagulasi
metabolisme di dalam tubuhnya. Fungsi adalah dimana terjadi pelepasan komponen
lain peredaran darah yaitu untuk fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan
mengangkut hormon dan bahan lain serta fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi
berperan dalam pengaturan suhu tubuh. berantai. Segera setelah itu keping darah
(Goenarso, 2005). bereaksi membentuk penyumbat pada
Hemostasis merupakan peristiwa permukaan luka, reaksi ini disebut
penghentian perdarahan yang diakibatkan hemostasis awal. Hemostasis lanjutan
karena putusnya pembuluh darah. terjadi bersamaan protein dalam plasma
Koagulasi adalah bagian penting dari darah yang disebut faktor koagulasi
hemostasis, yaitu saat penambalan dinding merespon secara berjenjang dan sangat
pembuluh darah yang rusak oleh keping rumit untuk membentuk jaring fibrin yang
darah dan faktor koagulasi (yang
memperkuat penyumbatan darah Prothrombin merupakan sebuah faktor
(Goenarso, 2005). koagulasi yang merupakan protein plasma
Beberapa faktor yang akan dan diubah menjadi bentuk aktif trombin
memepengaruhi proses penggumpalan (faktor IIa) oleh pembelahan dengan
darah berupa fibrinogen, protrombin, mengaktifkan faktor X (Xa) di jalur umum
proconvertin dan ekstrinsik darah. dari pembekuan. Fibrinogen kemudian
Permukaan kasar, suhu lungkungan panas, memotong ke bentuk aktif fibrin.
dan pengadukan mempercepat Fibrinogen merupakan sebuah faktor
penggumpalan, sedangkan permukaan koagulasi yang tinggi berat molekul
halus, suhu lingkungan dingin, dan protein plasma dan diubah menjadi fibrin
pengenceran menghambat proses melalui aksi trombin (Defita, 2010).
koagulasi. Sementara itu antikoagulan Golongan darah merupakan hasil
seperti EDTA, heparin, natrium sitrat akan dari pengelompokkan darah berdasarkan
menghentikan proses koagulasi (Kimball, ada atau tidaknya substansi antigen pada
1983). permukaan sel darah merah (eritrosit).
Mekanisme koagulasi, terdiri Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat,
daridua jalur yaitu melalui jalur ekstrinsik protein, glikoprotein, atau glikolipid.
yang dimulai dengan terjadinya trauma Golongan darah manusia bersifat herediter,
pada dinding pembuluh dan jaringan dan sangat tergantung pada golongan darah
sekitarnya serta melalui jalur instrinsik kedua orang tua manusia yang
yang berawal di dalam darah itu sendiri. bersangkutan. Molekul sebagai penentu
Pada kedua jalur ini, baik ekstrinsik golongan darah dalam sistem ABO ada 4
maupun instrinsik, berbagai protein macam, yaitu Dgalactose, N-
plasma, terutama betaglobulin, memegang acetylgalactosamine, N-acetylgluco-
peranan utama. Bersama dengan faktor lain samine, dan L-fucose (Wattimena, 1990).
yang telah diuraikan dan terlibat dalam Jenis penggolongan darah terbagi
proses pembekuan, semuanya disebut menjadi dua, yaitu penggolongan ABO
faktor pembekuan darah, dan dan Rhesus. Selain ABO dan Rh, masih
padaumumnya, semua itu dalam bentuk ada lagi macam penggolongan darah lain
enzim-enzim proteolitik yang inaktif. Bila yang ditentukan berdasarkan antigen yang
berubah menjadi aktif, kerja enzimatiknya terkandung dalam sel darah merah. Di
akan menimbulkan proses pembekuan dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46
berupa reaksi-reaksi yang beruntun dan jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
bertingkat (Abbas dan Santoso, 2009). hanya saja lebih jarang dijumpai.
Penggumpalan darah (koagulasi) Penggolongan darah dengan system ABO
terjadi apabila darah ditampung didasarkan pada antigen (anglutinogen)
dandibiarkan begitu saja. Ada 4 faktor dalam sel darah dan antibodi plasma darah.
penggumpalan darah, yaitu tromboblastin, Fungsi penggolongan darah manusia
protrombin, Ca2+ dan fibrinogen. sangat besar manfaatnya, yaitu untuk
Tromboplastin merupakan koagulasi proses transfusi darah dan membantu
faktor yang berasal dari beberapa sumber penyelidikan tindak kriminal
yang berbeda dalam tubuh, seperti otak dan (Prawirohartono, 1995).
paru-paru, jaringan tromboplastin penting Adapun tujuan praktikum kali ini
dalam pembentukan prothrombin yaitu untuk memahami proses koagulasi
ekstrinsik yang mengkonversi prinsip di dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
jalur koagulasi ekstrinsik (Arlina, 2010). dan untuk memahami proses dan prinsip
pengujian golongan darah manusia sistem
ABO.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat yang sebelumnya sudah dimatikan. Lalu,
Praktikum ini dilaksanakan pada hari darah dari masing-masing hewan
Jum’at, 27 September 2019 pukul 13.30 - percobaan ditetesi diatas kaca objek
16.00 di Laboratorium Teaching 2, Jurusan dengan 3 perlakuan yaitu suhu ruang, suhu
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu dingin dan suhu panas. Diamati waktu
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. yang diperlukan sampel untuk
berkoagulasi dan dicatat waktu yang
Alat dan Bahan diperlukan tersebut dari awal tetesan
Adapun alat yang digunakan pada hingga terjadi koagulasi.
praktikum ini diantaranya kapas,alat
bedah, jarum suntik 1 ml dan 3 ml, kaca Pengujian Golongan Darah
objek, pinset, penangas air, kolom uji Disiapkan blood lancet dan kapas yang
golongan darah dan blood lancet. telah dibasahi alkohol 70%. Ujung jari
Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu manis kiri praktikan dibersihkan dengan
Bufo sp., Mus musculus, alkohol 70% dan kapas yang mengandung alkohol 70% lalu
serum anti A dan B. disuntik dengan blood lancet. kedua
diteteskan ke kolom uji golongan darah.
Cara Kerja Serum anti A dan B diteteskan sesuai letak
Pengujian Kecepatan Koagulasi kolomnya. Pengamatan terjadinya
Dilakukan pembedahan pada Bufo sp. aglutinasi pada tiap kolom dicatat dan
dengan cara mendekapitasi bagian thoraks diinterpretasikan data dengan tabel
dan pembedahan pada Mus musculus perbandingan.
dengan cara mendekapitasi bagian thoraks

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil:
Tabel 1. Hubungan Perbedaan Suhu Terhadap Waktu Koagulasi Darah Bufo sp. dan Mus
musculus
Koagulasi Waktu (detik)
Perlakuan Suhu Ya Tidak Bufosp Mus musculus
Suhu dingin √ 216.7 745.04
Suhu ruang √ 151.8 614.9
Suhu panas √ 54.5 111.3
800
700
600

Waktu (detik)
500
400
300 Bufo sp.
200 Mus musculus
100
0
Panas Ruang Dingin X
Suhu

Grafik 1. Hubungan Perbedaan Suhu Terhadap Waktu Koagulasi Darah Bufo sp. dan Mus
musculus

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, yang dapat menjadi basah oleh air sebelum
didapatkan hasil bahwa pada perlakuan dapat menggumpal sedangkan parafin
suhu panas untuk darah Bufo sp. terjadi tidak memiliki permukaan yang basah oleh
koagulasi selama 54,5 detik dan darah Mus air, dapat ditambah kalium sitrat atau
musculus terkoagulasi selama 111,3 detik. natrium sitrat yang meyingkirkan garam
Pada perlakuan suhu dingin atau suhu kalsium yang dalam keadaan normal.
rendah, darah Bufo sp. mengalami Menurut Pearce (1997), yang
koagulasi paling lama yaitu selama 216,7 menyatakan bahwa kenaikan suhu sistem
detik, dan darah Mus musculus koloid akan menyebabkan tumbukan antar
terkoagulasi selama 614,9 detik. partikel-partikel sol dengan molekul-
Sedangkan pada perlakuan suhu ruang, molekul air bertambah banyak. Hal ini
darah Bufo sp. terkoagulasi selama 151,8 melepaskan elektrolit yang terabsorpsi
detik dan darah Mus musculus mengalami pada permukaan koloid. Akibatnya
koagulasi selama 745,04 detik. partikel tidak bermuatan dan darah akan
Hasil tersebut menunjukkan cepat melakukan penggumpalan.
bahwa semakin tinggi suhu maka akan Suhu dapat menjadi salah satu
semakin cepat proses koagulasi dalam faktor penting yang mempengaruhi
darah, dan semakin rendah suhu maka akan produksi metabolit, mengingat suhu
memperlambat terjadinya proses mempengaruhi kecepatan reaksi kimia,
koagulasi. Seperti pada darah bufo dengan konfigurasi tiga dimensi protein dan
perlakuan suhu rendah, darah mengalami kecepatan aktivitas enzim. Suhu yang
koagulasi paling lama dibandingkan pada tinggi menyebabkan reaksi tinggi karena
perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan cukup energi untuk mencapai suatu
pendapat Price dan Lioraine (2003), yang reaksi.Pada suhu yang lebih tinggi molekul
menyatakan bahwa penggumpalan enzim yang terproduksi lebih aktif dan
(koagulasi) darah dipercepat oleh panas terjadi tumbukan molekul, dapat memulai
yang sedikit lebih tinggi dari suhu badan, suatu reksi selama protein enzim tidak
kontak dengan bahan kasar, atau dengan terdenaturasi. Optimal produksi enzim
pembalut. Diperlambat karena dingin, didefinisikan sebagai maksimum produk,
apabila disimpan dalam tabung berlapis pada kondisi ini enzim diproduksi terus-
lilin di sebelah dalamnya sebab darah menerus sehingga membantu dalam
memerlukan kontak dengan permukaan percepatan koagulasi (Rani, 2014).
Tabel 2. Pengujian Golongan Darah
No. Golongan Darah Jumlah Praktikan Presentase (%)
1. A 6 40%
2. B 4 26,67%
3. 0 5 33,33%
4. AB - 0
Jumlah 15 100%

Pengujian Golongan Darah


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
A
A BB CO AB
AB
Presentase
Presentase (%)
(%)

Grafik 2. Pengujian Golongan Darah

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, manusia berdarah O karena melalui


didapatkan hasil bahwa praktikan dengan keturunan yang selalu memiliki gen O.
golongan darah A memiliki presentase Orang yang berdarah A memiliki peluang
tertinggi yaitu sebanyak 40%. Praktikan untuk mempunyai keturunan berdarah O.
dengan golongan darah B memiliki Begitu pula pada orang yang berdarah B
presentase 26,67%, praktikan dengan akan memiliki peluang banyak memiliki
golongan darah O sebesar 33,33%. keturunan berdarah O. Sehingga darah O
Sedangkan golongan darah AB tidak yang resesif banyak muncul pada
dimiliki oleh praktikan yang melakukan uji keturunan.
golongan darah. Pada darah individu yang
Pada praktikum yang telah memiliki golongan darah O, saat diuji
dilaksanakan, golongan darah yang paling dengan serum anti A maupun serum anti B,
banyak dimiliki yaitu golongan darah A. tidak ada diantara keduanya yang
Hal ini dikarenakan hanya beberapa mengalami koagulasi. Hal ini sesuai
praktikan saja yang melakukan uji dengan literatur bahwasannya jika kedua
golongan darah, dan kebanyakan dari serum anti-A dan anti-B tidak
praktikan tersebut memiliki golongan mengakibatkan aglutinasi, maka individu
darah A. Namun pada dasarnya, golongan tersebut tidak memiliki aglutinogen
darah O merupakan golongan darah yang (golongan darah O) (Wijaya, 2009).
memiliki peluang terbanyak untuk dimiliki Menurut Ryan (2009) golongan
manusia. Hal ini ditegaskan oleh Ryan darah A dan B hanya memiliki dua peluang
(2009), bahwa di dunia inikebanyakan terbentuknya golongan darah yaitu
golongan darah A dan golongan darah O hanya memiliki dua kemungkinan
serta golongan darah B dan golongan darah golongan darah yaitu golongan darah Adan
O. Pernyataan ini di dukung oleh literatur, golongan darah B. Hal ini sesuai dengan
bahwasannya orang yang berdarah A pendapat Ryan (2009) yang menjelaskan
memiliki peluang untuk mempunyai bahwa golongan darah AB sangat langka
keturunan berdarah O. Begitu pula pada atau jumlahnya didunia ini sangat sedikit
orang yang berdarah B akan memiliki dibandingkan dengan golongan darah lain
peluang banyak memiliki keturunan karena hanya ada dua peluang untuk
berdarah O. Menurut (Guyton 1996), golongan darah ini yaitu anti gen A dan
golongan darah A mengandung antigen B (Ryan, 2009).
aglutinogen tipe A dan aglutinin anti B Wijaya (2009) menyakatakan
sehingga darah mengalami aglutinasi saat bahwa pada golongan darah AB, jika
ditetesi serum anti A. Sedangkan, individu kedua serum anti-A dan anti-B
dengan golongan darah B akan mengakibatkan aglutinasi, maka individu
memproduksi aglutinin anti A dalam tersebut memiliki aglutinogen A dan B
plasma dan memiliki aglutinogen tipe B (golongan darah AB). Yatim (1990)
secara alami (Goodnight, 2011). menjelaskan kembali bahwa golongan
Golongan darah yang paling darah AB mengandung anti gen A dan B
sedikit dimiliki adalah golongan darah AB. dalam eritrosit, tetapi tidak terdapat kedua
Hal ini dikarenakan golongan darah AB aglutinin dalam plasma.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah 3. Serum anti-A dan anti-B tidak
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa: mengakibatkan aglutinasi pada
1. Semakin tinggi suhu maka akan golongan darah O, golongan darah
semakin cepat proses koagulasi A mengandung aglutinogen A dan
dalam darah, dan semakin rendah aglutinin anti B, golongan darah B
suhu maka akan memperlambat memiliki aglutinin anti A dan
terjadinya proses koagulasi. aglutinogen tipe B, golongan
2. Golongan darah A merupakan darah AB memiliki aglutinogen A
golongan darah yang paling dan B.
banyak didapat.

DAFTAR PUSTAKA
Abbas, N. D dan Santoso, P. 2009. Buku Pearce, R. C. 1997. Anatomi dan Fisiologi
Ajar Fisiologi Hewan. Universitas Untuk Para Medis. Gramedia.
Andalas. Padang. Jakarta.
Goodnight SH, Hathaway WE. 2011. Rani, D. M. 2014. Hubungan Antara
Disorder of haemostatis Jumlah Leukosit DenganPenderita
&thrombosis a clinical guide. Kanker Paru. Skripsi.
McGraw Hills. New York. repository.ugm.ac.id diakses pada
Guyton, A. C. 1990. Fisiologi Manusia 29 September 2019.
dan Mekanisme Penyakit Wijaya, G. E. 2009. Golongan Darah.
Terjemahan. Kedokteran EGC. Repository USU. Medan.
Jakarta.
Yatim, W. 1990. Biologi Modern Price, Sylvia A dan Lorraine, M.W. 2003.
Nistologi. Tarsito. Bandung. Patofisiologi Konsep Klinis
Goenarso, D. 2005. Fisiologi Hewan. Proses- Proses Penyakit edisi 6
Universitas Terbuka. Jakarta. volume 1. Penerbit Buku
Hattaway, W. E., Goodnight, S. H. 1993. kedokteran EGC. Jakarta.
Physiology of hemostasis and Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi
thrombosis. Disorder of untuk Pemula. EGC. Jakarta.
hemostasis and thrombosis 2nd Solomon. 1993. Biology 3rd ed. Saunders
edition. McGraw-Hill Inc. New Publishing. Philadelphia.
York. 3-20. Wattimena, J.R dan Elin, Y.S. 1990.
Prawirohartono, S. 1995. Sains Biologi. Fisiologi Manusia II Sistem
Bumi Aksara. Jakarta. Transfort dan Metabolisme. ITB.
Bandung.

LAMPIRAN

A B C
Lampiran 1. Koagulasi Darah Bufo sp Pada Perlakuan Suhu. (Ket: A. Panas, B. Ruang, C.
Dingin)

A B C
Lampiran 2. Koagulasi Darah Mus musculus Pada Perlakuan Suhu. (Ket: A. Panas, B.
Ruang, C. Dingin)
Lampiran 3. Uji Golongan Darah Nabillah Hazimah (Golongan Darah O)

Anda mungkin juga menyukai