Fajri Hidayat
1710423023
4A
ABSTRAK
Praktikum Traspirasi dan Evaporasi dilaksanakan pada Jum’at tanggal 25 September 2018
di Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan praktikum ini dilaksanakan adalah untuk
menghitung luas permukaan daun dan laju evaporasi dan transpirasi dari lembaran daun
dan untuk mengetahui struktur umum stomata dan proses membuka dan menutupnya
stomata. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu metode eksperimen dan
pengamatan langsung. Hasil praktikum yang diperoleh pada penghitungan luas permukaan
daun adalah daun paling luas berukuran 110,541 cm2 dan luas permukaan paling kecil
91,34 cm2. Kecepatan evaporasi paling tinggi pada daun ketiga S.mahagoni yang memiliki
luas permukaan daun 95,34 cm2 dan dalam waktu penjemuran 60 menit. Daun setelah
dijemur memiliki berat paling tinggi 1,71gr, daun 3 memiliki nilai selisih berat sebelum dan
setelah dijemur yaitu sebesar 0,07gr. Pemberian sukrosa 1M membuat aktivitas stomata
menutup paling lama yaitu selama 2 menit 4 detik .
PENDAHULUAN
Secara alamiah tumbuhan mengalami eveporasi terjadi secara signifikan dan
kahilangan air melalui penguapan. dapat dilihat dari hilangnya volume air
Proses kehilangan air pada tumbuhan secara perlahan-lahan (Lakitan,
ini disebut transpirasi. Pada 2004).
transpirasi, hal yang penting adalah Proses transportasi pada
difusi uap air dari udara yang lembab tumbuhan sebagian besar terjadi
di dalam daun ke udara kering di luar pada bagian stomata atau mulut
daun. Kehilangan air dari daun daun. Saat stomata membuka, CO2
umumnya melibatkan kekuatan untuk akan terhisap masuk, sedangkan air
menarik air ke dalam daun dari berkas yang terdapat pada daun akan
pembuluh yaitu pergerakan air dari menguap dan terlepas ke udara.
sistem pembuluh dari akar ke pucuk, Selain pada stomata, transpirasi juga
dan bahkan dari tanah ke akar terjadi bagian kutikula daun dalam
(Lakitan, 2004). jumlah yang lebih sedikit. Lebih dari
Pengertian evaporasi adalah 20 persen air yang diambil oleh akar
proses perubahan molekul dalam dikeluarkan ke udara sebagai uap air.
keadaan cair (contohnya air) dengan Sebagian uap air yang
spontan menjadi gas (contonya uap ditranspirasikan oleh tumbuhan
air). Pada evaporasi, energi panas tingkat tinggi berasal dari batang,
sangat dibutuhkan sebagai penggerak bunga, dan buah selain dari daun
terjadinya penguapan. Proses (Dwijoseputro, 1985).
Perbedaan antara transpirasi Jumlah difusi keluarnya uap
dan evaporasi adalah pada transpirasi air dari stomata tergantung pada
terjadi proses fisiologis atau fisika tingkat kecuraman gradien
yang termodifikasi, mengatur bukaan konsentrasi uap air. Lapisan
stomata, mengatur beberapa macam pembatas yang tebal memiliki
tekanan yang terjadi di jaringan hidup gradient yang lebih rendah, dan
dan permukaan sel basah, sedangkan lapisan pembatas yang tipis memiliki
pada evaporasi terjadi proses fisika gradient yang lebih curam. Oleh
murni, tidak diatur bukaan stomata, karena itu, transpirasi melalui lapis
tidak diatur oleh tekanan, tidak pembatas yang tebal lebih lambat dari
terbatas pada jaringan hidup, dan pada yang tipis. Hal ini menunjukkan
permukaan yang menjalankannya mengapa lahu transpirasi pada
menjadi kering (Fitter, 1991). tumbuhan lebih tinggi pada udara
Ada banyak langkah dimana yang banyak hembusan angina
perpindahan air dan banyak faktor (Khairunnisa, 2000).
yang mempengaruhi pergerakannya. Beberapa penggantian air
Besarnya uap air yang berasal dari dalam sel daun melalui
ditranspirasikan dipengaruhi oleh membran plasma. Ketika air
beberapa faktor, baik dari dalam meninggalkan daun, molekul air
tumbuhan maupun dari luar menjadi lebih kecil. Hal ini akan
tumbuhan. Adapun faktor dari dalam mengurangi tekanan turgor. Jika
tumbuhan meliputi jumlah daun, luas banyak air yang dipindahkan,
daun, dan jumlah stomata. Tekanan turgor akan menjadi nol.
Sedangkan faktor dari luar tumbuhan Untuk mengetahui tingkat efisiensi
meliputi suhu, cahaya, kelembapan, tumbuhan dalam memanfaatkan air,
dan angin (Salisbury dan Ross, 1995). sering dilakukan pengukuran terhadap
Ruang interseluler udara laju transpirasi. Tumbuhan yang
dalam daun mendekati keseimbangan efisien akan menguapkan air dalam
dengan larutan dalam fibril sel pada jumlah yang lebih sedikit untuk
dinding sel. Hal ini berarti sel-sel membentuk struktur tubuhnya (bahan
hamper jenuh dengan uap air, keringnya) dibandingkan dengan
padahal banyaknya udara di luar daun tumbuhan yang kurang efisien dalam
hamper kering. Difusi dapat terjadi jika memanfaatkan air (Jumin, 1992).
ada jalur yang memungkinkan adanya Tujuan dari praktikum ini
ketahanan yang rendah. Kebanyakan adalah untuk menghitung luas
daun tertutup oleh epidermis yang permukaan daun dan laju evaporasi
berkutikula yang memiliki resistansi dan transpirasi dari lembaran daun
(ketahanan) yang tinggi untuk dan untuk mengetahui struktur umum
terjadinya difusi air. Namun stomata stomata dan proses membuka dan
memiliki resistansi rendah ketika menutupnya stomata.
membuka dan uap air berdifusi keluar
melalui stomata (Loveless, 1991).
METODA PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Transpirasi dan Evaporasi sinar matahari langsung. Dalam
dilaksanakan pada selasa tanggal 25 interval waktu tertentu (30 menit)
September 2018 di Laboratorium dilakukan penimbangan terhadap
Pendidikan IV, Jurusan Biologi, daun tersebut sebanyak 3 kali. Dibuat
Fakultas Matematika dan Ilmu daftar penimbangan pengurangan
Pengetahuan Alam, Universitas berat daun selama evaporasi.
Andalas, Padang. Perkiraan laju respirasi daun
permukaan dorsiventral dapat dicari
Alat dan Bahan dengan cara ditimbang dua lembar
Alat yang digunakan pada praktikum daun yang telah diketahui luasnya
ini adalah timbangan analitik, kertas pada percobaan a, kemudian
HVS, penjepit kertas, gunting, dan direndam dalam air dan dikeringkan
vaselin. Bahan yang digunakan dengan kertas tissue. Daun pertama
adalah daun Swietenia mahagoni, diolesi vaselin pada permukaan
NaCl, Sukrosa 1M dan aquades. atasnya dan yang kedua pada
permukaan bawahnya, dan ditimbang
Cara Kerja kembali. Kedua daun tersebut
diletakkan pada panas matahari
a. Perhitungan Luas Permukaan
selama 1 jam atau lebih, dan
Daun, Perkiraan Laju Evaporasi, dan
ditimbang kembali. Dibandingkan hasil
Tranpirasi Permukaan Dorsiventral
antara transpirasi kutikula dari
Daun
permukaan atas dan transpirasi
Menghitung Luas Daun stomata dari permukaan bawah.
Diambil 3 lembar daun Munthingia Dibuat daftar besar penguapan dan
calabura dan ditempelkan pada kecepatan evaporasi setiap menitnya
selembar kertas yang telah diketahui dengan rumus :
berat dan luasnya. Dijiplak lembaran Kec. Evaporasi = Besar penguapan :
daun Swietenia mahagoni pada kertas Waktu Luas permukaan daun
tersebut. Digunting jiplakkan kertas
dan ditimbang. Kemudian dihitung
luas daun dengan menggunakan b. Struktur Stomata dan Aktivitas
rumus : Membuka-Menutup Stomata
Diteteskan aquades pada permukaan
Luas dauh = Berat guntingan kertas × Luas kertas
Berat kertas object glass. Dibuat sayatan tipis
permukaan epidermis atas dan bawah
Mengukur Kecepatan Evaporasi Daun lembaran daun Mangivera indica.
Lembaran daun yang telah diketahui Ditutup dengan cover glass dan amati
luas permukaannya tadi kemudian dibawah mikroskop dan dilihat akfitas
ditimbang dan digantung dengan stomata. Setelah diamati kemudian
jepitan kertas di dalam ruangan atau aquades diserap menggunakan
tissue, diteteskan sukrosa pada kaca sisa sukros alah satu sisi dengan
objek dan diamati di bawah sukrosa dan di sisi lainnya dihisap
mikroskop, dilihat aktivitas stomata. aquades dengan tissue dan diamati
Kemudian ditetesi kembali dengan dibawah mikroskop dan dilihat
NaCl pada sisi lain kaca objek, dan aktivitas stomata.
Dari tabel hasil pengamatan dapat sel penutup stomata. Pengaruh sinar
dilihat bahwa ketika stomata ditetesi matahari membangkitkan klorofil
dengan air stomata menutup, saat untuk berfotosintesis, maka kadar
stomata ditetesi dengan sukrosa CO2 dalam sel tersebut menurun
stomata membuka, dan saat ditetesi karena sebagian karbondioksida
dengan air kembali stomata menutup. mengalami reduksi menjadi CH2O.
Ketika stomata ditetesi NaCl stomata Karena peristiwa-peristiwa reduksi
kembali membuka, dan kembali maka berkuranglah ion-ion H+.
menutup ketika ditetesi air kembali. Sehingga pH menjadi naik, kenaikan
Stomata membuka lebih lama setelah pH berguna untuk menaikan enzim
ditetesi sukrosa daripada setelah Phosphorelase untuk mengubah
ditetesi NaCl. amilum di dalam sel. Dengan
Hal ini sesuai dengan terbentuknya glukosa I-Phospat maka
pendapat Dwijoseputro (1985) yang nilai osmosis di dalam sel-sel penutup
menyatakan bahwa mekanisme menjadi naik yang menyebabkan air
membuka-menutupnya stomata masuk ke dalam sel penutup dari sel-
adalah karena perubahan-perubahan sel tetangga. Pertambahan volume
turgor dan perubahan turgor terjadi akan menyebabkan terjadinya
karena perubahan konsentrasi nilai perubahan turgor, sehingga sel
osmosis dari sel penutup. Pada pagi penutup mengembang pada bagian
hari amilum masih ditemukan pada yang tipis, akibatnya stomata terbuka.
1. Luas permukaan daun sangat
berpengaruh terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN
hilangnya molekul air dari
KESIMPULAN DAN SARAN tumbuhan.
2. Faktor yang mempengaruhi
Kesimpulan
laju evaporasi yaitu cahaya
dan besar kecilnya luas Saran
permukaan daun.
Diharapkan praktikan lebih teliti dalam
3. Penggunaan vaselin yang
melakukan penghitungan saat
diolesi pada permukaan atas
praktikum, lebih sigap dalam
daun untuk mengurangi
melaksanakan percobaan, dan lebih
penguapan pada permukaan
berhati-hati serta serius dalam
atas daun.
melaksanakan praktikum.
4. Mekanisme membuka dan
menutupnya stomata akibat
tekanan turgor.
DAFTAR PUSTAKA
Devlin, R.M. 1975. Plant Physiology Kekurangan Air. Medan :
Third Edition. New York : Fakultas Pertanian USU.
Mc.William Publishing Co.Inc
Lakitan,B. 2004. Dasar-Dasar
Dwidjoseputro,D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta :
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gramedia.
Loveless, A. R. 1991. Prinsip – Prinsip
Fitter. A. H.dan Hay, R. K. M. Biologi Tumbuhan Untuk
,1991, Fisiologi Lingkungan Daerah Tropik. Gramedia :
Tanaman, Yogyakarta : Jakarta.
Gadjah Mada University
Noggle and Fritz. 1979. Introduction
Press.
Plant Physiology. New Delhi :
Jumin, H. B. 1992.Ekologi Tanaman Practice Hall of India, Private
suatu Pendekatan Fisiologi. Limited india.
Jakarta : Rajawali Press. Salisbury, F. B dan Ross, C .W. 1995.
Khairunnisa, L. 2000. Tanggapan Fisiologi Tumbuhan Jilid I.
Tanaman terhadap Bandung : ITB.