Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Tumbuhan dengan Air, Transpirasi dan Evaporasi

Nurjatmi Puteri Mayang Sari (1310421043)


Kelompok 5A (C)
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Andalas, Padang
Email: Mayangsarinurjatmi@yahoo.com
ABSTRAK
Pratikum tentang hubungan tumbuhan dengan air, transpirasi dan evaporasi
dilaksanakan pada hari Senin, 15 Maret 2015, di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan,
Universitas Andalas, Padang. dengan lima percobaan yaitu percobaan pertama
pengukuran kadar air jaringan tanaman untuk mengukur kadar air yang ada pada
bagian tanaman Bougenville spinosa, percobaan kedua pengukuran turgiditas relatif
jaringan tumbuhan untuk mengukur turgiditas relatif dan defisit air dari jaringan Zea
mays, percobaan ketiga perhitungan luas daun dan perkiraan kecepatan evaporasi
pada daun Bougenville spinosa, percobaan keempat perkiraan laju respirasi
permukaan dorsiventral daun Hibiscus rosasinensis dan percobaan kelima struktur
stomata dan aktivitas membuka dan menutup stomata. Pada percobaan pertama kadar
air dari tanaman Bougenville spinosa setelah pemanasan selama 48 jam yaitu Kadar
air daun Bougenville spinosa lebih besar daripada kadar air ranting, dengan rata-rata
Berat Basah (BB) 69,6 % dan Berat Kering (BK) 228,9 %. Percobaan kedua Berat
Segar (BS) daun Zea mays basah (penyiraman 14 hari) dan daun kering (penyiraman
12 hari) masing-masing 0,6 gram, Berat Turgid (BT) daun basah 0,052 dan daun kering
0,05, besar Turgiditas Relatif (TR) daun basah 70,3 % dan daun kering 190%, Berat
Kering (BK) daun basah 0,079 dan daun kering 0,039, dan besar defisit air dari daun
basah 29,6 % dan daun kering -90%. Pada percobaan ketiga mengenai daun
Bougenville spinosa, luas daun pertama 61,975 cm2, luas daun kedua 44,182 cm2 dan
luas daun ketiga 40,08 cm2. Pada percobaan keempat, transpirasi stomata lebih besar
daripada transpirasi kutikula. Pada percobaan kelima, pengamatan aktivitas membuka
dan menutupnya stomata saat diberi aquades dan sukrosa, stomata terbuka
sedangkan saat ditetesi NaCl stomata tertutup.
Keyword : Defisit air, Dorsiventral, Evaporasi, Turgiditas relatif

I. PENDAHULUAN lepas atau bergantung pada


1.1 Latar Belakang pengambilan air dan banyak hal.
Kebutuhan air pada tanaman dapat Banyak fungsi-fungsi tumbuhan secara
dipenuhi melalui tanah dengan jalan langsung bergantung pada sifat air dan
penyerapan oleh akar. Besarnya air senyawa-senyawa yang terlarut
yang diserap, oleh akar tanaman didalamnya. Sehingga dapat dikatan air
sangat tergantung pada kadar air memiliki hubungan yang sangat erat
dalam tanah ditentukan oleh PF dengan tumbuhan, karena banyak
(Kemampuan partikel tanah memegang aktivitas tumbuhan ditentukan oleh sifat
air), dan kemampuan akar untuik air dan bahan yang larut dalam air
menyerapnya ( Jumin, 1992). (Salisbury dan Ross, 1995)
Peranan air di dalam kehidupan Pentingnya air sebagai pelarut
tumbuhan adalah sangat penting dalam organisme hidup tampak amat
karena lebih dari 89% berat basah jelas, misalnya pada proses osmosis.
jaringan tumbuhan terdiri dari air. Baik Dalam suatu daun, volume sel dibatasi
dalam proses pertumbuhan maupun oleh dinding sel dan relatif hanya
perkembangan dari tumbuhan tidak sedikit aliran air yang dapat
diakomodasikan oleh elastisitas dinding dan buah sebagai ventilator. Transpirasi
sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis melalui lentisel hanya kurang lebih 80
(tekanan turgor) berkembang dalam % (Yusriadi, 2008).
vakuola menekan sitoplasma melawan Transpirasi terjadi akibat adanya
permukaan dalam dinding sel dan gradien atau perbedaan tekanan uap
meningkatkan potensial air vakuola. air antara rongga daun dan udara
Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel sekitarnya. Transpirasi terjadi pada
yang berdekatan saling menekan, udara yang lembab ke udara yang lebih
dengan hasil bahwa sehelai daun yang kering. Hal ini berlangsung di stomata.
mulanya dalam keadaan layu menjadi Transpirasi itu juga melibatkan
bertambah segar (turgid). Pada sebagian besar aliran massa.
keadaan seimbang, tekanan turgor Transpirasi itu pada hakekatnya sama
menjadi atau mempunyai nilai dengan penguapan, akan tetapi istilah
maksimum dan disini air tidak penguapan tidak kita gunakan pada
cenderung mengalir dari apoplast ke organisme hidup. Kita mengenal
vakuola (Fitter dan Hay, 1981). transpirasi melalui kutikula, stomata,
Pada tumbuhan, kohesi yang dan lentisel. Sebenarnya seluruh
terjadi karena adanya ikatan hidrogen bagian tanaman itu mengadakan
berperan pada pengangkutan transpirasi, namun kehilangan molekul
(transpor) air yang melawan gravitasi. air dari tubuh tanaman itu sebagian
Air mencapai daun melalui pembuluh- besar adalah lewat daun. Hal ini
pembuluh mikroskopik yang menjulur disebabkan karena luasnya permukaan
ke atas dari akar. Air yang menguap daun dan juga karena daun-daun itu
dari daun digantikan oleh air dari lebih kena udara daripada bagian lain
pembuluh dalam urat daun. Ikatan dari suatu tanaman (Dwijoseputro,
hidrogen menyebabkan molekul air 1994).
yang keluar dari urat daun dapat Transpirasi mempengaruhi
menarik molekul air yang berada lebih proses membuka dan menutupnya
jauh dalam pembuluh, dan tarikan ke stomata karena sebagian besar air
depan tersebut akan terus ditransmisi yang terdapat pada tanaman
sepanjang pembuluh sampai ke akar. dilepaskan secara transpirasi melalui
Adhesi, melekatnya satu zat pada zat permukaan bawah daun yang banyak
lain, juga berperan. Adhesi air pada terdapat stomata. Stomata membuka
dinding pembuluh membantu me-lawan karena sel penjaga mengambil air dan
gravitasi (Campbell, 2002). menggembung dimana sel penjaga
Fungsi penting air dalam yang menggembung akan mendorong
tumbuhan adalah untuk menjaga dinding bagian dalam stomata hingga
turgiditas sel. Ada 3 macam tipe merapat. Stomata bekerja dengan
transpirasi yaitu transpirasi stomata, caranya sendiri karena sifat khusus
kutikula, dan lentisel. Transpirasi yang terletak pada anatomi
stomata merupakan bentuk paling submikroskopik dinding selnya. Sel
umum dan kira-kira 90 % total penjaga dapat bertambah panjang
transpirasi. Stomata terdapat pada terutama dinding luarnya, hingga
permukaan daun, epidermis batang mengembang ke arah luar. Kemudian,
muda dan buah yang muda. Lentisel dinding sebelah dalam akan tertarik
terdapat pada periderm batang berkayu oleh mikrofibril tersebut yang
mengakibatkan stomata membuka 2.2.1 Pengukuran Kadar Air dari
(Salisbury dan Ross, 1995). Jaringan Tumbuhan
Bila persedian air dalam tanah Alat-alat yang digunakan dalam
sedikit maka tumbuhan akan menyerap percobaan ini adalah kotak karton,
air sedikit pula, sehingga tidak mampu timbangan dan oven. Sedangkan
mencukupi kebutuhannya. Jika bahan yang diperlukan adalah daun
persediaan air tanah makin kurang dan ranting tanaman Bougenville
maka tumbuhan tersebut akan spinosa.
mengalami kelayuan. Air merupakan
factor utama pertahanan tumbuhan 2.2.2 Pengukuran turgiditas relatif
(Bidwell, 1979). Fungsi lain dari air Alat-alat yang digunakan dalam
adalah menjaga turgiditas yang penting percobaan ini adalah cork borer,
bagi perbesaran sel dan pertumbuhan, timbangan, petridish dan kertas saring.
serta membentuk tanaman herba. Adapun bahan yang diperlukan adalah
Turgor penting dalam membuka dan daun tanaman Zea mays umur 14 hari,
menutupnya stomata, Pergerakan daun 7 hari dan aquadest.
dan pergerakan korola bunga dan 2.2.3 Perhitungan luas permukaan
terutama dalam variasi struktur daun, perkiraan laju evaporasi
tanaman. Kekurangan air dalam jumlah dan transpirasi permukaan
yang besar menyebabkan kurangnya dorsiventral daun
tekanan turgor pada tumbuhan Adapun alat yang digunakan pada
vegetatif (Campbell, 2002). praktikum ini adalah timbangan, jepitan
1.2 Tujuan kertas, gunting dan beker glass.
Adapun tujuan pratikum kali ini adalah Sedangkan bahan yang digunakan
untuk mengukur air yang ada pada yaitu daun Bougenville spinosa,
bagian tanaman, mengukur turgiditas Hibiscus rosasinensis, kertas kobalt
relatif dan defisit air dari jaringan dan vaselin.
tumbuhan, memperkirakan laju 2.2.4. Struktur Stomata dan Aktifitas
evaporasi dan respirasi permukaan Membuka-Menutup Stomata
daun dorsiventral serta mengetahui Alat yang digunakan yaitu objek glass,
struktur stomata dan aktivitas membuka cover glass, pipet dan mikroskop.
dan menutupnya stomata. Bahan yang digunakan adalah Hibiscus
II. METODE PRAKTIKUM rosasinensis, air, sukrosa dan NaCl.
2.1 Waktu dan Tempat
2.3 Cara Kerja
Pratikum tentang hubungan tumbuhan Adapun cara kerja dari praktikum ini
dengan air, transpirasi dan evaporasi adalah sebagai berikut :
dilaksanakan pada hari Senin, 15 Maret 2.3.1 Pengukuran Kadar Air dari
2015, di Laboratorium Fisiologi Jaringan Tumbuhan
Tumbuhan, Universitas Andalas, Bahan daun Bougenville spinosa yang
Padang. segar ditimbang seberat 10 gram dan
dibuat 3 sampel. Masing-masing
2.2 Alat dan Bahan
sampel disimpan di dalam kotak karton
Alat dan bahan yang digunakan pada
dan selanjutnya dipanaskan dalam
praktikum ini:
oven selama 48 jam dengan suhu
800C. Pemanasan dilakukan sampai
berat konstan. Berat yang hilang dari dan Transpirasi Permukaan
bahan yang dipanaskan, merupakan Dorsiventral Daun
berat air yang dikandung bahan 2.3.3.1 Menghitung Luas Daun
tersebut. Kadar air tumbuhan dihitung Diambil lembaran daun dari
dengan rumus: Bougenville spinosa lalu ditempelkan
pada selembar kertas yang telah
% BB = diketahui berat dan luasnya, dibuat
jiplakan daun di atas kertas tersebut,
% BK = kemudian hasil jiplakan digunting dan
ditimbang, dengan demikian luas daun
2.3.2 Pengukuran Turgiditas Relatif dapat dihitung dengan rumus :
Potongan daun Zea mays dibuat Luas daun
dengan menggunakan cork borer
sebanyak 10 buah dari tanaman yang
tanahnya dalam keadaan kapasitas 2.3.3.2 Perkiraan Kecepatan
lapang dan 10 buah lagi tanaman yang Evaporasi Daun
tanahnya agak kering (beberapa hari Diambil lembaran daun yang telah
tidak disiram). Berat masing-masing diketahui luas permukaannya,
poto-ngan daun ditimbang dan dicatat kemudian ditimbang dan digantung di
beratnya (berat segar). Potongan- bawah cahaya matahari dalam interval
potongan daun kemudian dimasukkan waktu 60 menit, dan dilakukan
ke dalam petridish dan diisi aquadest. penimbangan setiap 20 menit, dan
Petridish ditutup dan diletakkan pada dihitung kecepatan evaporasi dengan
ruangan dengan penerangan (lampu rumus :
neon yang berintesitas 25 lumen)
selama 3 jam. Setelah 3 jam potongan
daun diambil. Kelebihan air yang 2.3.3.3 Perkiraan Laju Respirasi Daun
menempel dihilangkan dengan cara Permukaan Dorsiventral
meletakkan sebentar potongan daun Diambil dua lembar daun ditimbang
diatas kertas tissue kemudian berat dan direndam dalam air, daun pertama
daun ditimbang. Berat ini adalah berat diolesi dengan vaselin pada bagian
daun dalam keadaan turgid, permukaan atas, dan pada daun ke dua
selanjutnya potongan daun dikering- diolesi vaselin pada bagian bawah,
kan dalam oven dengan suhu 80oC ditimbang kembali, kedua daun
sampai kering, lalu berat keringnya tersebut dijemur di bawah matahari
ditimbang. Besarnya turgiditas relatif selama 1 jam dan ditimbang kembali,
(TR) dari daun dihitung dengan rumus dan dibandingkan hasil tranpirasi
stomata dan transpirasi kutikula.
TR =
2.3.4 Struktur Stomata dan Aktivitas
Besarnya defisit air dihitung dengan
Membuka-Menutup Stomata
rumus :
Diteteskan akuadest pada permukaan
WD = kaca objek, kemudian dibuat sayatan
tipis epidermis atas dan bawah dari
WD = water defisisit dari daun.
daun Hibiscus rosasinensis, diletakkan
2.3.3 Perhitungan Luas Permukaan pada kaca objek dan diamati di bawah
Daun, Perkiraan Laju Evaporasi mikroskop. Setelah itu ditetesi sukrosa
pada saru sisi dan kelebihan air dihisap sampel daun adalah 10 gram tetapi
dengan kertas tissue pada sisi lain, setelah dioven berat tersebut berkurang
kemudian diamati kembali. Ditetesi menjadi 2,78 gram pada sampel
kembali dengan akuadest dan diamati pertama, 3,18 pada sampel kedua, dan
perubahan yang terjadi serta dicatat pada sampel ketiga 3,17. Dari segi
waktunya. Setelah itu ditetesi NaCl dan bentuk daun dapat mempengaruhi
diamati lagi perubahan yang terjadi. banyaknya air yang terdapat di dalam
daun tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hal ini sesuai dengan yang
Berdasarkan praktikum yang telah diungkapkan Loveless (1991)
dilakukan, maka didapatkanlah hasil kandungan air di daun juga dipengaruhi
sebagai berikut: tebal dan luas daun, atau dalam arti
3.1 Pengukuran Kadar Air Jaringan kata jumlah parenkim yang mampu
Tumbuhan menampung sejumlah air. Semakin
Hasil pengukuran kadar air jaringan
banyak sel parenkim daun maka
tumbuhan dapat dilihat pada tabel
kandungan airnya semakin banyak
berikut :
pula. Air dapat diserap dari pori di atas
Tabel 1. Hasil pengukuran kadar air
ke dalam sitoplasma melalui cara
jaringan tumbuhan osmosis melintasi membran semi-
Berat Berat Kadar Air (%)
permeabel. Potensi osmosis dalam
Bagian Basah Kering
%BB %BK sitoplasma tergantung pada meta-
(gr) (gr)
Ranting 1 10 3,93 60,7 154,4 bolisme. Proses-proses seperti penye-
Ranting 2 10 3,68 63,2 171,7 rapan ion secara aktif, sinteisis asam
Ranting 3 10 3,35 66,5 198,5
organik dan sintesis gula akan
Rata-rata 10 3,65 63,5 173,9
Daun 1 10 2,78 72,2 259,7 menurunkan potensi osmosis (air)
Daun 2 10 3,18 68,2 214,5 dalam sel dan berakibat mening-katkan
Daun 3 10 3,17 68,3 215,4 penyerapan air.
Rata-rata 10 3,04 69,6 228,9
Air yang terkandung di dalam
Dari tabel dapat dilihat bahwa kadar air
ranting juga memiliki peran penting di
untuk tiap-tiap jenis tanaman berbeda-
dalam kehidupan tubuh tumbuhan ini
beda. Kadar air pada ranting lebih kecil
yaitu untuk mengalirkan zat mineral dan
daripada kadar air pada daun. Pada
unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
bagian ranting juga dapat dilhat bahwa
tumbuhan, merupakam pelarut yang
dimana berat awal dari ranting ini
membawa nutrisi mineral dari tanah ke
adalah 10 gram, setelah dioven
dalam tumbuhan, merupakan medium
beratnya berkurang. Pada sampel
bagi reaksi-reaksi metabolisme,
pertama beratnya 3,93 gr, pada sampel
merupakan peraksi penting dalam
kedua 3,68 gr, pada sampel ketiga 3,35
fotosintesis dan proses-proses hidrolitik
gr. Dari data yang diperoleh, maka
dan air penting umtuk turgiditas,
dapat kita lihat perbandingan yang
pertumbuhan sel, mempertahankan
terdapat pada berat air di dalam ranting
bentuk daun, operasi stomata dan
dan di dalam daun. Pada daun banyak
pergerakan struktur tumbuhan (Kimball,
terdapat kandungan air karena pada
2000).
daun air sangat berperan penting
dalam melakukan proses fotosintesis.
Pada daun Bougenville spinosa
berat pertama dari masing-masing
perkiraan isi sel terhadap dinding sel
dan water defisit adalah perkiraan
kekurangan air pada sel tersebut.
Sedangkan menurut pendapat Noggle
dan Fritz (1979), menyatakan bahwa
tanaman akan mengalami turgiditas
Gambar 1. Ranting dan daun sebelum di
apabila berada pada lingkungan yang
oven (Sumber: 5A Kelas C)
banyak airnya sehingga air tersebut
akan masuk ke dalam sel sampai
dinding sel tidak mampu membesar.
Lingkungan yang kering
mengakibatkan sel tumbuhan
kehilangan air dari jalur metabolisme
ataupun penguapan. Kondisi
kekurangan ini menyebabkan tingginya
defisit relatif. Hal ini terjadi seiring
dengan berkurangnya turgiditas sel
karena potensial air dinding sel
Gambar 2. Hasil pengovenan ranting dan berkurang. Hal sebaliknya terjadi pada
daun (Sumber: 5A Kelas C)
lingkungan dengan lingkungan yang
3.2 Pengukuran Turgiditas Relatif basah (Khairunna, 2000).
Jaringan Tumbuhan
Hasil pengukuran turgiditas relatif
jaringan tumbuhan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2. Hasil pengukuran turgiditas
relatif dan Water Defisit
BS BK BT TR DA
Keadaan
(gr) (gr) (gr) (%) (%)

Kering (gr) 0,06 0,039 0,05 190 -90

Basah (gr) 0,06 0,079 0,052 70,3 29,6


Keterangan : BS = berat segar
BK = berat kering
BT = berat turgid
TR = turgiditas relatif
DA = defisit relatif Gambar 3. Zea mays Basah (atas), Kering
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa (bawah) (Sumber 5A Kelas C)
turgiditas relatif tanaman Zea mays
pada tanah yang basah (disiram 3.3 Perhitungan Luas Permukaan
selama 14 hari) berbeda dari turgiditas Daun, Perkiraan Laju Evaporasi
tanaman pada tanah kering (tanaman dan Transpirasi Permukaan
yang disiram selama 12 hari). Dorsiventral Daun
Sedangkan water defisit lebih besar
pada tanaman yang tanahnya kering
daripada tanah yang basah.
Menurut Devlin dan Withan
Tabel 3. Menghitung Luas Daun
(1983) Turgiditas relatif adalah
Daun Berat Luas
Kertas Daun Kertas Daun ketiga kecepatan evaporasi yaitu
1 0,47 0,88 622,45 61,075 0,00026 gr/cm2/menit. Adanya
2 0,47 0,89 622,45 44,182
perbedaan kecepatan evaporasi
3 0,47 1,12 622,45 48,08
Berdasarkan hasil pratikum yang telah disebabkan oleh luas permukaan daun
dilakukan, maka dapat diketahui yang berbeda. Besar pengurangan
masing-masing luas permukaan daun kadar air dalam interval waktu tertentu
Bougenville spinosa relatif hampir dibagi dengan luas permukaan daun
sama, namun masih memiliki itulah disebut kecepatan transpirasi.
Menurut Salisbury dan Ross
perbedaan yang bervariasi karena
(1995), faktor-faktor yang
pemilihan ukuran daun yang diambil
mempengaruhi kecepatan transpirasi
secara acak. Menurut Wilkins (1984),
antara lain faktor luar yaitu radiasi,
luas suatu permukaan daun dapat
temperatur, kebasahan udara, tekanan
dihitung berdasarkan perbandingan
udara, dan angin. Sedangkan faktor
berat replika daun dengan berat total
dari dalam tumbuhan itu sendiri antara
kertas. Metoda ini dipilih didasarkan
lain ukuran tebal tipisnya permukaan
pada teknis dan prinsipnya yang se-
daun, ada tidaknya lapisan lilin, jumlah,
derhana.
bentuk, dan lokasi stomata, serta ada
Tabel 4. Perkiraan Kecepatan tidaknya bulu pada permukaan daun.
evaporasi Daun
Dau Bera Setela Setela Setela
n t h 20 h 40 h 60
awal menit menit menit
1 0,88 0,87 g 0,86 g 0,85 g
g
2 0,89 0,88 g 0,83 g 0,82 g
g Gambar 4. Pengamatan kecepatan
3 1,12 1,11 g 1,08 g 0,87 g evaporasi daun Bougenville spinosa
g
Tabel 5. Perkiraan Laju Respirasi Daun
Daun
BP LD E Permukaan Dorsiventral
(gr) (cm2) (gr/cm2/menit) Daun Berat Berat
1 0,03 61,075 0,000024 sebelum setelah
2 0,07 44,182 0,000079 diolesi diolesi
3 0,25 48,08 0,00026 vaselin (gr) vaselin (gr)
Keterangan : BP = besar penguapan Vaselin diolesi 0,50 0,60
LD = luas permukaan daun
E = kecepatan evaporasi
dipermukaan
atas
Vaselin diolesi di 0,70 0,83
permukaan
bawah
Berdasarkan praktikum yang telah
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, maka dapat dilihat bahwa
dilakukan, dapat dilihat bahwa
kecepatan evaporasi dari masing-
transpirasi stomata lebih cepat terjadi
masing daun relatif sama dengan
daripada transpirasi kutikula, hal ini
selang interval waktu yang sama. Pada
disebabkan jumlah stomata lebih
daun pertama, kecepatan evaporasi
banyak dari pada kutikula, dan
yaitu 0,000024 gr/cm2/menit, pada dau
dikarenakan kutikula berada diatas
kedua kecepatan evaporasi yaitu
permukaan daun, dan masih ada organ
0,000079 gr/cm2/menit dan pada daun
tambahan pada tumbuhan yang dapat
menghambat transpirasi di kutikula,
seperti bulu-bulu halus di permukaan
daun.
Menurut Yusriadi (2008),
Transpirasi stomata merupakan bentuk
paling umum dan kira-kira 90 % total
transpirasi. Stomata terdapat pada Gambar 5. Daun Hibiscus rosasinensis
permukaan daun, epidermis batang diolesi kutikula bagian bawah (kiri) dan
muda dan buah yang muda. Lentisel bagian atas (kanan) (Sumber: 5A Kelas C)
terdapat pada periderm batang berkayu
3.4 Struktur Stomata dan Aktifitas
dan buah sebagai ventilator. Transpirasi
Membuka-Menutup Stomata
melalui lentisel hanya kurang lebih 80
Hasil pengamatan struktur stomata dan
%.
aktifitas membuka-Menutup Stomata
Proses transpirasi lebih banyak terjadi
pada stomata, sehingga pada daun ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Perlakuan Pengamatan Waktu
seharusnya stomata lebih leluasa
Stomata
melakukan transpirasi karena tidak Aquades Stomata terbuka 1 menit 20
terhalangi oleh lapisan vaselin. Menurut detik
Darmawan (1983), transpirasi pada Sukrosa Stomata terbuka 37 detik
struktur tanaman terjadi pada stomata NaCl Stomata 1 menit 15
yaitu 80-90 % dan pada kutikula hanya tertutup detik
terjadi sebanyak 10 %. Berdasarkan percobaan yang telah
Daun menyerap energi radiasi dilakukan, maka dapat diamati struktur
matahari sebanyak 1-5% digunakan dan aktifitas menutup dan membuka
untuk fotosintesis dan 75-85% stomata ketika diberikan perlakuan
digunakan untuk memanaskan daun senyawa kimia tertentu. Pada percobaa
dan untuk transpirasi. Peningkatan ini saat diberikan akuades (air), tidak
temperatur meningkatkan kapasitas terjadi aktivitas pada stomata.
udara untuk menyimpan air, yang Sedangkan jika diberi sukrosa maka
berarti tekanan atmosfer yang lebih stomata membuka dan diberi NaCl
besar. Makin besar kandungan air di stomata menutup. Hal ini berbeda
udara maka kelembaban relatif dengan literatur yang mengatakan
menurun. Transpirasi terjadi apabila air ketika diberi NaCl maka stomata
berdifusi melalui stomata. Apabila aliran membuka.
Menurut Suseno (1972),
udara (angin) menghembus udara
pemberian NaCl mengakibatkan
lembab di permukaan daun, perbedaan
kelarutan zat di dalam sel berkurang
potensial air di dalam dan tepat di luar
sehingga sel menjadi lebih potensial
lubang stomata akan meningkat dan
terhadap air, proses ini mengakibatkan
difusi bersih air dari daun juga
air masuk ke sel penjaga, sel menjadi
meningkat (Khairunna, 2000).
turgid dan stomata membuka.
Ketidaksesuaian hasil yang didapat
dengan literatur kemungkinan
diakibatkan oleh konsentrasi NaCl yang
diberikan tidak tepat mempengaruhi
terbukanya stomata, namun kedua
reaksi dengan aquades dan sukrosa Dari percobaan yang telah dilakukan,
memperlihatkan reaksi yang benar. maka dapat disimpulkan bahwa : .
Salisbury dan Ross (1995) 1. Kadar air daun Bougenville spinosa
menyatakan bahwa hal ini terjadi lebih besar daripada kadar air
karena adanya perbedaan konsentrasi ranting, dengan rata-rata Berat
antara lingkungan yaitu larutan sukrosa Basah (BB) 69,6 % dan Berat Kering
dengan dalam sel epidermis. Ketika (BK) 228,9 %.
konsentrasi lingkungan lebih tinggi 2. Turgiditas relatif tanaman Zea mays
daripada konsentrasi didalam jaringan, pada tanah yang basah atau segar
maka stomata akan menutup untuk lebih kecil daripada turgiditas
mencegah terjadinya pengeluaran air. tanaman pada tanaman Z. mays
yang tidak disiram selama 2 hari
yaitu sebesar 70,3 %.
3. Water defisit tanaman yang
tanahnya kering lebih besar dari
pada tanaman Zea mays yang
basah, yaitu sebesar 29,6 %
sedangkan tanah kering –90%.
a 4. Kecepatan evaporasi daun relatif
sama dan kecepatan evaporasi
paling tinggi sebesar 0,00026
2
gr/cm /menit.
5. Berat daun sebelum dijemur lebih
besar dibandingkan dengan berat
setelah dijemur.
6. Transpirasi stomata lebih cepat dari
pada transpirasi kutikula.
b 7. Pada percobaan epidermis daun
yang ditetesi aquades dan sukrosa,
stomata terbuka sedangkan saat
ditetesi NaCl stomata tertutup.

4.2 Saran
Setelah melaksanakan praktikum ini,
disarankan kepada praktikan agar
berhati-hati dalam melaksanakan
c pengukuran dan ketelitian lebih
ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 6. a. ditetesi aquades, b. ditetesi Bidwell, R.G.S.1979. Plant Physiology
sukrosa, c. ditetesi NaCl (Sumber: 5A edition 2. NewYork. Macmillion
Kelas C) Publishing Co.
Campbell. 2002. Biologi Edisi Kelima
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Jilid 1. Jakarta. Erlangga.
4.1 Kesimpulan
Darmawan, I. 1983. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Semarang.
Suryadan.
Devlin dan Withan. 1983. Plant
Physiology Third Edition. New
York. Nostrand Company.
Dwidjoseputro, D. 1994.Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta.
Gramedia.
Fitter. A. H. dan Hay, R. K. M. 1991.
Fisiologi Lingkungan Tanaman.
Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Jumin, H. B.1992. Ekologi Tanaman
suatu Pendekatan Fisiologi.
Jakarta. Rajawali Press.
Khairunna,L 2000.Tanggapan Tanaman
Terhadap Kekurangan Air. Medan.
Fakultas Pertanian USU.
Kimball, J W. 2000. Biologi Jilid 3.
Jakarta. Erlangga.
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-Prinsip
Biologi Tumbuhan Untuk
Daerah Tropik 1. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama.
Noggle, F.R dan G.J. Fritz.1979.
Introductory Plant Physiology.
New York. Van Hostrand Rain
Hold.
Salisbury, J.W. and Ross.1995.
Fisiologi Tumbuhan jilid 2.
Bandung. ITB.
Suseno, H. 1972. Fisiologi Tumbuhan.
Bogor. IPB.
Wilkins, M. 1984. Advanced Plant
Physiology. London. British
Pittman Press.
Yusriadi. 2008. Evaporasi dan
Transpirasi. Jakarta. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai