Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“TRANSPIRASI”

OLEH

NAMA : GHEA NADA ULFA ARIIJ AMBRI

NIM : 18031042

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI B

DOSEN : Dr. AZWIR ANHAR, M. Si

ASISTEN : 1. INTAN PERMATA SARI

2. NOLA NURDIANATA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Uji Kemampuan Tanah Menahan Air

A. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui mekanisme transpirasi

B. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Jum’at/9 Oktober 2020

Waktu : 09.41-12.20 WIB

Tempat : Di Rumah Masing-masing

C. Dasar Teori

Proses transpirasi adalah proses kehilangan air karena penguapan melalui

bagian dalam tubuh tanaman, dipergunakan untuk membentuk jaring-jarinhan

tanaman yang kemudian dilepaskan melalui daun ke atmosfer. Ada banyak

langkah dimana perpindahan air dan banuak faktor yang mempengaruhi

pergerakannya. Besarnya uap air yang ditranspirasikan dipengaruhioleh beberapa

faktor antara lain faktor dari dalam dan luar tumbuhan. Faktor dari dalam

tumbuhan meliputi jumlah daun, luas daun dan jumlah stomata. Faktor luas

meliputi suhu, cahaya, kelembapan dandangin ( Sulistyowati, 2010).

Faktor yang mempengaruhi transpirasi salah satunya dalah stomata. Stomata

adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua celah sel penutup yang

berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan

epidermis. Sekitar 95% air yang hilang pada tumbuhan lolos melalui stomata,

walaupun pori-pori ini hanya menempati 1-2% dari permukaan ekstrenal daun.

Kutikula berlilin membatasi kehilanga air melalui permukaan eksternal daun yang

lain. Setiap stomata diapit oleh sepasang sel penjaga. Sel penjaga mengontrol
diameter stomata dengan mengubah bentuk, sehingga memperlebar atau

mepersempit celah diantara sel penjaga. Dalam kondisi lingkungan yang sama,

jumlah air yang hilang dari daun sangat bergantung pada jumlah stomata dan

ukuran rata-rata pori daun (Campbell, 2008).

Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi

air di akar. Siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat dari pada

penyerapan dari tanah. Hal tersebut menyebabkan devisit air dalam daun sehingga

terjadi penyerapan yang besar, pada malam hari terjadi sebaliknya. Jika

kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air

melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk

meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut

(Benyamin, 2012).

Air yang diabsorbsi oleh akar tumbuhan, hanya kurang dari 1% yang

digunakan dalam reaksi metabolism (hidrolisis). Sebagian besar air yang

diabsorbsi oleh akar hilang karena proses traspirasi pada daun. Traspirasi air oleh

tumbuhan dibagi dengan produksi berat kering selama pertumbuhan yang

disebut rasio transpirasi. Besarnya rasio transpirasi menunjukkan efisiensi

penggunaan air oleh tumbuhan. Jika rasio besar, berarti tumbuhan tidak efisien

dalam menggunakan air (Hanum, 2008).

Peranan transpirasi adalah pengangkutan air ke daun dan difusi antar sel,

penyerapan dan pengangkutan air dan hara, pengangkutan asimilasi membuang

kelebihan air, pengaturan bukaan stomata, mempertahankan suhu daun. Macam-

macam transpirasi adalah stomater 80-90% total transpirasi. Transpirasi sangat

berkaitan dengan stomata. Stomsta pada umumnya terdapat pada bagian daun atau
bagian yang bewarna hijau. Pada daun yang bewarns hijau daun terdapat pada

seluruh permukaan (Pearce, 2010).


D. Alat dan Bahan

A. Alat :

1) 2 buah plastik

2) Tali raffia

3) Gunting

B. Bahan :

1) Bougainvillea (Bunga Kertas)

2) Ruellia simplex (Kencana Ungu)


E. Prosedur Kerja

1) Memasukkan beberapa helai daun yang ada di dalam pot yang pertama
kedalam kantong plastik, kemudian mengikatnya dengan tali rafia.
Melakukan pekerjaan yang sama untuk tanaman dalam pot yang kedua.

2) Mengamati setelah 2 jam, air yang ada dalam kantong plastik.

3) Apakah air yang dihasilkan dari kedua kantong sama banyaknya?


F. Hasil Pengamatan

Berikut ini adalah hasil pengamatan Transpirasi

Tabel Pengamatan Transpirasi

Pengamatan Sebelum 2 Jam Setelah 2 Jam

Bougainvillea

(Bunga Kertas)

Jumlah air sedikit Transpirasi Lambat

Ruellia simplex (Kencana

Ungu)

Jumlah air banyak Transpirasi Cepat

a. Sebelum

Bougainvillea (Bunga Kertas) dan Ruellia simplex (Kencana Ungu)


b. Sesudah

Bougainvillea (Bunga Kertas) dan Ruellia simplex (Kencana Ungu)


G. Pembahasan

Pada hari jum’at tanggal 9 Oktober 2020 saya melakukan praktikum yang

berjudul “Transpirasi” dirumah. Dimana praktikum ini bertujuan untuk

mengetahui mekanisme transpirasi.

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan

hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang

kutikula, dan lentisel.

Dimana sekitar 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang

stomata, paling besar peranannya dalam transpirasi. Sebagian besar air yang

diserap tanaman ditranspirasikan.

Pada praktikum kali ini sama dengan praktikum sebelumnya. Dimana pada

praktikum kali ini saya mengerjakan praktikum dirumah bukan di laboratorium

dikarenakan kondisi yang masih belum kondusif. Praktikum ini dikerjakan dengan

alat dan bahan yang mudah di dapatkan dan menggunakan metode sederhana.

Pada praktikum Transpirasi saya menggunakan Bougainvillea (Bunga Kertas)

dan Ruellia simplex (Kencana Ungu) sebagai bahan percobaan. Dimana

Bougainvillea (Bunga Kertas) dan Ruellia simplex (Kencana Ungu) bagian ujung

daun dibungkus dengan plastik dan plastik tadi di ikat dengan menggunakan tali

rafia kemudian didiamkan selama 2 jam.

Setelah didiamkan selama 2 jam, hasil yang didapatkan yaitu, air yang

dihasilkan pada kantong tanaman Ruellia simplex lebih banyak di bandingkan air

yang berada di kantong Bougainvillea. Hal tersebut dapat terjadi karena proses
transpirasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun

eksternal. Faktor-faktor internal antara lain adalah ukuran daun dan jumlah daun.

Faktor-faktor eksternal antara lain yaitu kelembapan, suhu, cahaya, angin dan

kandungan air tanah.

a. Kelembapan

Secara alamiah di udara terdapat uap air yang dinyatakan dalam kelembapan.

Keluarnya air dari ruang udara pada daun juga dipengaruhi oleh kadar air yang

berada di sekitar tumbuhan. Jika kelembapan udara lingkungan di sekitar

tumbuhan tinggi maka difusi air dari dalam ruang udara pada tumbuhan akan

berlangsung lambat. Sebaliknya jika kelembapan di sekitar tumbuhan rendah

maka difusi air dari dalam ruang udara pada tumbuhan akan berlangsung lebih

cepat.

b. Suhu

Kenaikan suhu lingkungan akan diikuti dengan naiknya suhu sel-sel daun.

Keadaan ini mempercepat penguapan air dari dalam sel-sel mesofil daun ke

rongga-rongga antar sel yang mengakibatkan peningkatan laju transpirasi.

Pada suhu 30 derajat C daun dapat bertanspirasi 3 kali lebih cepat

dibandingkan di suhu 20 derajat C

c. Cahaya

Jika intensitas cahaya meningkat maka transpirasi tumbuhan meningkat. Hal

itu terjadi bukan karena cahaya berpengaruh langsung pada transpirasi tapi

karena cahaya mengakibatkan stomata terbuka sehingga tumbuhan kehilangan

banyak air.

d. Angin
Pada dasarnya angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena ia

menyapu uap air yang terkumpul dekat permukaan. Demikian juga angin

dapat mengakibatkan terbawanya udara lembap di sekitar daun ke tempat lain

sehingga udara lembap tersebut digantikan oleh udara yang tidak lembap.

Keadaan ini dapat memacu proses transpirasi selanjutnya. Angin yang sepoi-

sepoi pun dapat menyebabkan transpirasi berlangsung lebih cepat

dibandingkan tanpa angin.

e. Air Tanah

Jika kandungan air dalam tanah cukup banyak sehingga potensial air tanah

lebih tinggi daripada di dalm sel-sel tumbuhan maka aliran air dalam

pembuluh kayu dan transpirasi akan meningkat. Selain itu kadar air di sekitar

tanah tempat tumbuhan tumbuh akan mempengaruhi kecepatan proses

penyerapan oleh akar.

Jika kadar air pada tanah sangat sedikit maka proses penyerapan akan berjalan

lambat atau tidak seimbang dibandingkan daya kecepatan transpirasi. Jika

penyerapa air tidak seimbang dengan laju tranpsirasi maka tekanan turgor

menjadi berkurang. Berkurangnya tekanan turgor menyebabkan tertutupnya

stomata sehingga transpirasi lebih kecil daripada penyerapan air. Penutupan

stomata akan mengurangi laju transpirasi namun bila stomata terbuka

transpirasi menjadi tinggi sehingga harus diimbangi dengan tersedianya air

yang cukup pada tanah di sekitar tumbuhan.

f. Ukuran Daun
Sebuah daun yang mempunyai permukaan yang lebih besar akan

mengakibatkan transpirasi lebih cepat dibandingkan dengan daun yang

memiliki permukaan kecil.

g. Jumlah Daun

Apabila suatu tumbuhan mempunyai jumlah daun yang lebih banyak maka

hal tersebut berarti bahwa terdapat permukaan yang lebih besar dan juga

lebih banyak stomata untuk transpirasi. Hal tersebut akan membuat proses

penguapan terjadi lebih banyak.

Fungsi Transpirasi

a. Menstabilkan suhu pada daun

b. Penyerapan serta pengangkutan air dan garam mineral

c. Membuang kelebihan air yang ada pada tumbuhan

d. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel


H. Kesimpulan

1. Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan

hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata,

lubang kutikula, dan lentisel

2. Proses transpirasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal

maupun eksternal.

3. Faktor-faktor internal antara lain adalah ukuran daun dan jumlah daun dan

faktor-faktor eksternal antara lain meliputi radiasi cahaya, suhu, kelembaban

udara.

4. Air yang dihasilkan pada kantong tanaman Ruellia simplex lebih banyak di

bandingkan air yang berada di kantong Bougainvillea

5. Fungsi Transpirasi

a. Menstabilkan suhu pada daun

b. Penyerapan serta pengangkutan air dan garam mineral

c. Membuang kelebihan air yang ada pada tumbuhan

d. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel


DAFTAR PUSTAKA.

Benyamin, 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Hanum, 2008. Teknik Budidaya tanaman. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional

Neil A Cambell. 2008. Biologi jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Pearce, Brent. 2010. Principles of Plants. Kluwer: Academic Publishes.

Sulistyowati. 2010. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.

Jakarta: Gramedia.
Lampiran Bahan

Transpirasi

Lampiran Kegiatan

Transpirasi

Anda mungkin juga menyukai