Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

CYANOPHYTHA DAN CHLOROPHYTHA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Planktonologi
Tahun Akademik 2019/2020

Disusun oleh :

Kelompok 6 / Perikanan A
AnaMuslimah 230110190008

Farhan DwiGandiniSatriana 230110190013


SeptianZulvikar 230110190014
RegitaPutriMeliyanti 230110190023
Mia Sonia 230110190025
MellyanWahdaHestiana 230110190028

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN

2020
KATA PENGANTAR

Pujidan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Cyanophytha dan Chlorophyta” dengan tepat waktu.Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua.
Makalah ini kami susun sebagai bahan diskusi dan diharapkan dengan disusunnya
makalah ini akan menjadi acuan untuk mendukung proses pembelajaran mata
kuliah Planktonologi.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai biota air bagi para pembaca dan juga para penulis.
Dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu penyusunan makalah kami yaitu kepada para dosen
pengampu mata kuliah Planktonologi. Kami menyadari, bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dalam perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini memberi manfaat kepada para pembacanya.

Jatinangor,15 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................. ii

BAB1. PENDAHULUAN.............................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................... 2

BAB II. ISI.................................................................................... 6


2.1 Cyanophyta.............................................................................. 6
2.1.1 Habitat Cyanophyta................................................... 9
2.1.2 Reproduksi Cyanophyta............................................... 10
2.1.3 Peranan Cyanophyta.......................................................... 11
2.2 Chlorophyta............................................................................. 12
2.2.1 Habitat Chlorophyta………………………………………. 16
2.2.2 Reproduksi Chlorophyta……… ………………………… 16
2.2.3 Perannan Chlorophyta……………………………………………. 17
BABIII. PENUTUP...................................................................... 19
3.1 Kesimpulan............................................................................. 19
3.2 Saran....................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Plankton adalahsemua kumpulan makhluk hidup, baik hewan maupun
tumbuhan air yang berukuran mikroskopis dan hidupnya melayang mengikuti arus
(Odum, 1998).Istilah plankton diperkenalkanoleh Victor Hensentahun 1887,
berasaldaribahasaYunaniyaituplanktos, yang
berartimenghanyutataumengembara.Plankton terdiri atas fitoplankton yang
merupakan produsen primer utama zat-zat organik dan zooplankton yangtidak
dapat memproduksi zat-zat organik sehingga membutuhkan makanan dari
tumbuhan. Fitoplankton memiliki peranan yang sangat penting di dalam suatu
perairan, selain sebagai dasar rantai makanan juga sebagai parameter tingkat
kesuburansuatu perairan [ CITATION Yul12 \l 1057 ].
Fitoplanktonterdiridarilimadivisi, yaituCyanophyta, Chlorophyta,
Chrysophyta, Euglenophyta, danPyrrophyta. Masing-
masingmempunyaiperbedaandalamhalpigmen yang dimiliki, ciri-ciri, habitat,
carareproduksi, maupun peranan. Namun yang kami bahas dalam makalah ini
hanya mengenai Cyanophyta dan Chlorophyta.

1.2 RumusanMasalah
1. Apa itu plankton?
2. Apa itu fitoplankton?
3. Bagaimana ciri morfologi pada Cyanophyta dan Chlorophyta?
4. Bagaimana sistem reproduksi Cyanophyta dan Chlorophyta?
5. Dimana habitat dari Cyanophyta dan Chlorophyta?
6. Bagaimana peranan Cyanophyta dan Chlorophyta pada perairan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui mengenai organisme plankton
2. Mengetahui mengenai organisme fitoplankton
3. Mengetahui bagaimana ciri morfologi pada Cyanophyta dan Chlorophyta
4. Mengetahui bagaimana sistem reproduksi Cyanophyta dan Chlorophyta
5. Mengetahui habitat dari Cyanophyta dan Chlorophyta
6. Mengetahui peranan Cyanophyta dan Chlorophyta pada perairan

1.3 Manfaat

Memahami dan mengkaji tentang pengelompokan, morfologi,


reproduksi,habitat serta peranan dari Cyanophyta dan Chlorophyta baik dalam
perairan maupun luar perairan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cyanophyta

Cyanophytaataubiasadikenal algae biruhijau (Kynos = biru)


merupakanorganismeprokariotik yang penting di perairan,
selainbertindaksebagaiprodusenorganismeinijugaberperandalammenghasilkan
nitrogen dalamperairan. Cyanophytajugamerupakansalahsatuorganisme yang
seringmengalamiledakanpopulasiataubiasadikenal blooming,
halinidikarenakanperairantempatiatinggalmemilikikadarnutrisiyang tinggi.
Halinitentunyamerugikanbagiikan-ikan yang berada di
perairankarenaterjadinyaperebutankadaroksigen di
perairanantarafitoplanktondanjugaikan. Cyanophytaatau Cyanobacteria
hidupsecarauniselulerataujugaberkoloni, kumpulankoloni Cyanobacteria
dapatbergabungmenjadifilamen.

Gambar 1. Jenis-jenisCyanophyta

Sumber: https://www.google.com/cyanophyta

6
Cyanophytamemilikibeberapabentukdiantaranya :
1. Bentuk unisel (satu sel) : Chroococcus, Gloeocapsa,
Anacystis.
2. Bentuk koloni :Polycystis, Merismopedia, Nostoc,
Microcystis.
3. Bentuk filamen : Oscilatoria, Microcoleus,
Anabaena, Rivularia.
Organismeinijugatidakmemilikiflagelkarenatergolong
algae/tumbuhan.Selainitu, Cyanophytamemilikipigmenklorofil (berwarnahijau),
karotenoid (berwarnaoranye) sertapigmenfikobilin yang terdiridarifikosianin
(berwarnabiru) danfikoeritin (berwarnamerah).Gabunganpigmen-
pigmeninimembuatwarnanyahijaukebiruan.,tapitidaksemuaspesiesCyanophytaber
warnahijaupadasebagianspesies algae iniberwarnakemerah-merahan,
biasanyamudahdijumpai di lauthaltersebutterjadikarenakadarfikoeretin yang
tinggipadaspesiestersebut.

CiriUmumCyanophyta:

1. Berseltunggal(uniseluler), ada pula yang berkoloni.


2. Memilikiklorofil, karotenoid sertapigmenfikobilin yang
terdiridarifikosianindanfikoeritrin.
3. Dindingselmengandungpeptida, hemiselulosadanselulose, kadang –
kadangberlendir.
4. Intiseltidakmemilikimembran( prokariotik ).
5. Cyanophytabereproduksisecaraaseksual, yaitudenganpembelahanbiner,
fragmentasi, danpembentukanendospora.

7
PembelahanBinerFragmentasiPembentukanEndospora

Ciri Khusus Cyanophyta:

1. Mirip bakteri.
2. Susunan pigmen sitoplasmanya berbeda, dan tidak memiliki mitokondria,
aparatus golgi, reticulum endoplasma, dan vakuola.
3. Dinding selnya mempunyai subtansi yang bervariasi seperti 1-e-
diaminopilemic dan asam muramic yang juga ditemukan di dinding sel
bakteri gram-negatif.
4. Pada bagian pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil a,
karotenoid dan dua macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu:
fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritin yang berwarna merah
5. Di tengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang
mengandung asam deoksi-ribonukleat dan asam ribonukleat.
6. Ukuran tubuh Cyanophyta berkisar 1 mm-60 mm, sehingga mudah diamati
dengan mikroskop cahaya biasa. Oscillatoria princeps merupakan
Cyanophyta  berbentuk benang dengan ukuran tubuh terbesar.
7. Cyanophyta tidak berflagella, ia bergerak dengan cara meluncur dibantu
dengan lapisan lendir yang menyelimuti dinding sel.
8. Cyanophyta yang berbentuk benang disebut juga trikoma, terdiri atas sel-
sel yang tersusun seperti rantai. Pada trikoma terdapat beberapa sel dengan
bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.  

Klasifikasi

8
Divisi Cyanophyta menjadi 4 ordo, yaitu Stigonematales. Ordo
Chroococcales, Ordo Oscillatoriales memiliki 6 famili, 16 genus dan 139 spesies.
Ordo Nostocales memiliki 7 famili, 16 genus dan 109 spesies. Ordo memiliki 3
famili, 6 genus dan 15 spesies (Whitton dkk., 2002). Sejumlah sifat morfologi sel
Cyanophyta penting dalam identifikasi. Salah satu bentuk karakteristik dari sel
filamen dikenal sebagai heterokis, yaitu sel yang terdiferensiasi dari sel vegetatif
dan merupakan situs fiksasi nitrogen. Pada beberapa genera seperti Anabaena,
heterokisnya berkembang secara teratur sepanjang filamen. Berbeda dengan
Calothrix yang hanya memiliki satu heterokis yaitu pada salah satu ujung filamen
(Whitton dkk., 2002).
Cyanophyta masuk ke dalam kelas Cyanophyceae yang terbagi
menjadi 4 ordo, yaitu Chroococcales, Oscillatoriales, Nostocales Chroococcales
memiliki 12 famili, 35 genus dan 98 spesies. memiliki 6 famili, 16 genus dan 139
spesies. Ordo memiliki 7 famili, 16 genus dan 109 spesies. Ordo Stigonematales.
(Whitton dkk., 2002 dalam Sari, 2011).

2.1.1 Habitat
Cyanophyta bisa ditemukan pada berbagai kondisi lingkunagn baik
akuatik maupun terestrial seperti laut, lumpur, rawa, air tawar, payau, tanah, dan
bebatuan. Pada umumnya Cyanophyta banyak ditemukan pada perairan tawar
dengan pH netral. Meskipun begitu, ada pula Cyanophyta yang hidup pada
lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas, gunung berapi, kutub utara,
perairan dengan salinitas yang tinggi dan gurun. Oleh karena itu Cyanophyta
dikenal sebagai organisme yang kosmopolit (Graham & Wilcox, 2000 dalam
Sari, 2011).

2.1.2ReproduksiCyanophyta

9
Cyanophytabereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan
biner,fragmentasi, dan pembentukan endospora.

1. Pembelahan Biner

Pembelahan biner dapat terjadi pada Cyanobacteria uniseluler maupun


multiseluler yang berbentuk filamen (benang). Pada Cyanobacteria uniseluler,
sel-sel hasil pembelahan ada yang langsung memisah, dan ada pula yang tetap
bergabung sehingga membentuk koloni (misalnya Gloeocapsa). Sel-sel hasil
pembelahan pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen menyebabkan filamen
menjadi bertambah panjang.

2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh


yang terlepas akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada
Cyanobacteria yang berbentuk filamen. Pemutusan bagian tubuh dapat terjadi di
bagian-bagian tertentu pada sel-sel yang mati. Filamen hasil pemutusan disebut
hormogonium. Hormogonium ini memiliki panjang filamen yang berbeda-beda,
dan bila terlepas dan filamen induk maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria
baru. Contoh Cyanobacteria yang mengalami fragmentasi antara lain
Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum.

3. Pembentukan Endospora

Pembentukan endospora terjadi bila kondisi lingkungan kurang


menguntungkan, misalnya pada kondisi kekeringan. Sel yang mengandung
endospora ini disebut akinet. Akinet berasal dari sel vegetatif, berukuran lebih
besar dari sel-sel tubuh lainnya karena mengandung cadangan makanan, dan
berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan membaik, maka endospora akan
tumbuh menjadi Cyanobacteria baru, contohnya Nostoc sp.

2.1.3 Peranan Cyanophyta

10
Alga hijau-biru ada yang bersifat menguntungkan, ada pula yang
merugikan.

Alga hijau-biru yang merugikan


Alga hijau biru yang hidup diair ada yang mengeluarkan racun. Racunn
yang terlarut dalam air dapat meracuni organismeyang meminumnya. Contohnya
di Australia banyak biri-biri yan mati setelah minum air telaga. Ini meruakan sifat
merugikan alga hijau biru.
Sifat merugikan lainnya adalah alga ini dapat tumbuh ditembok dan batu,
sehingga tembok akan mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu
yang banyak terdapat di Indonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena
alga.
Alga hijau-biru yang menguntungkan
1. Pengikat Nitrogen Bebas
Nostoc, gleocapsa, dan Anabaena merupakan alga hijau-biru yang dapat
menangkap nitrogen. Kemampuan menangkap Nitrogen disebut pula sebagai
kemampuan melakukan fiksasi nitrogen. Anabaena azollae dapat bersimbiosis
dengan tumbuhan Azolla pinnata, yaitu tumbuhan yang banyak dijumpai di sawah
dan mengapung di atas air. Alga hijau-biru melakukan fiksasi nitrogen (N2)
dariudara dan mengubahnya menjadi ammonia. Hal demikian menguntungkan
petani. Azolla pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung nitrogen.

Gambar 2.Azolla pinnata di sawah


2. Sebagai Bahan Makanan

11
Ada pula alga hijau-biru yang dapat dijadikan makanan karena
mengandung protein yang cukup tinggi. Misalnya alga hijau-biru yang tubuhnya
berbentuk spiral dan disebut Arthrospira. Alga ini terkenal dengan nama
dagangnya, yaitu spirulina. Para pakar telah berhasil membudidayakan alga ini
untuk dipanen proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan alga ini dapat
dikembangbiakkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan protein bagi
kebutuhan umat manusia.

2.2Clorophyta

Chlorophyta adalah divisi dari alga hijau. Nama ini digunakan dalam dua
pengertian yang sangat berbeda, sehingga perhatian diperlukan untuk
menentukan penggunaan oleh penulis tertentu. Dalam sistem klasifikasi yang
lebih tua, mengacu pada kelompok yang sangat parafiletik dari semua ganggang
hijau dalam tumbuhan hijau (Viridiplantae) dan dengan demikian mencakup
sekitar 7.000 spesies dari organisme eukariotik fotosintetik yang sebagian besar
hidup di air.

Gambar 2 Chlorophyta

Sumber : TheBiologyPrimer.com

Dalam klasifikasi yang lebih baru, mengacu pada salah satu dari dua klad
yang membentuk Viridiplantae, yang merupakan chlorophyta dan streptophyta.
Klad Streptophyta terdiri dari dua divisi, yaitu Charophyta dan Embryophyta.
Dalamhal ini Chlorophyta hanya mencakup sekitar 4.300 spesies.

12
Sepertitumbuhan darat (bryophyta dan tracheophyta), ganggang hijau
mengandung klorofil a dan klorofil b dan menyimpan makanan dalam bentuk
pati di plastidamereka

Ciri-ciri

Ciri Umum Chloropyta

1. Struktur tubuhnya ada yang bersel satu, juga ada yang berupa koloni,
benang, lembaran atau tabung

2. Mempunyai klorofil yang terdapat dalam kloroplas


3. Sel-sel bersifat eukariotik

Ciri-ciri khusus Chloropyta


1. Mempunyai pigmen yang terdapat dalam kloroplas yang
didominasi olehklorofil a dan b sehingga menyebabkan alga
ini berwarna hijau.
2. Produk asimilasi berupa pati yang dalam pembentukkannya
berhubungan dengan pirenoid.
3. Gamet mempunyai 2 atau 4 flagel tipe whiplash yang sama
panjangnya terletak pada bagian anterior.
4. Reproduksi seksual isogami, anisogami, dan oogami.
5. Setiap sel mempunyai inti sejati (ada membran inti).
6. Dinding sel terdiri atas selulosa

Adapun ciri-ciri dari setiap ordonya, yaitu:

a. Ordo Chroococcales

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-


hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau
tembok yang basah. Setelah pembelahan sel-sel tetap bergandengan dengan

13
perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok-kelompok
atau koloni

b. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang
mempunyai spora. Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan
hormogonium yang dapat merayap dan merupakan koloni baru prosesnya
disebut fragmentasi.

c. Ordo Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi
suatu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak
bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai
percabangan semu. Benang-benang itu selalu dapat membentuk
hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena,
Spirulina dan Rivularia.

Klasifikasi
Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, ganggang hijau menjadi 6
macam genus, yaitu:

Alga/ganggang hijau bersel satu tidak bergerak.

Contoh:

1. Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi
secara vegetatif dengan membelah diri, banyak digunakan untuk
mempelajari fotosintesis.

2. Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara


vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif denganisogami.

Alga/ganggang hijau bersel satu dapat bergerak

14
Contoh:

1. Chlamydomonas sp. berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel,


kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pirenoid dan
stigma. Reproduksinya dengan membelah diri dankonjugasi
2. Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel, klorofil
dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga
mengelompokkannya ke dalam Protozoa.

Alga/ganggang hijau berbentuk koloni tidakbergerak

Contoh: Hydrodictyon sp., koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan


di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara
generatif dengan konjugasi.

Alga/ganggang hijau berbentuk koloni yangbergerak

Contoh: Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang


tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke dalam
Protozoa.

Alga/ganggang hijau berbentuk filamen(benang)

Contoh:

1. Spirogyra sp. (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas berbentuk


pita tersusun spiral, pirenoidbanyak).

2. Oedogonium sp. (filamen tidak bercabang, kloroplas berbentuk jala,


pirenoid banyak, inti satubesar).

Alga/ganggang hijau berbentuk thalus (lembaran)

Contoh:

15
1. Ulva lactua (selada laut), bentuknya lembaran seperti daun dan hidup
di laut menempel pada batu, dapat dimakan. Reproduksinya secara
vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan
isogami.

2. Chara sp., bentuknya seperti tumbuhan tinggi, memiliki batang-


batang dan cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar.
Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara
generatif dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium
dan sel sperma yang dihasilkan.

2.2.1 Habitat

Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan


sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air
payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air
menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup
di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau
ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah
lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air
mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada
yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.

Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales. Ia biasa


ditemukan di air tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel
eukariotik. Pigmen utama yang dikandung alga hijau adalah klorofil. Tubuhnya
berbentuk filamen yang tidak bercabang. Panjang tubuhnya mencapai 1 kaki
(30,48 cm). Benang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel
memiliki 1 atau lebih kloropas yang memanjang dari ujung ke ujung berbentuk
spiral. Pada kloropas yang berbentuk pita terdapat pirenoid.

2.2.2 Reproduksi Chlorophyta


ReproduksipadaChlorophytadilakukandenganduacaranyaitusebagaiberikut:

16
1. Reproduksi secara Vegetatif (Aseksual), yaitu dengan cara membelah diri,
misalnya Chloroccus, atau membelah spora yang tumbuh menjadi
tumbuhan baru misalnya Chlorella dan spora berflagela disebut Zoospore,
misalnya Chlamydomonas. Pada alga yang berbentuk filament,
pembelahan aseksual dilakukan secara fragmentasi.
2. ReproduksisecaraGeneratif (Seksual),
padadasarnyadilakukandenganpembetukansel-selgamet yang bersifat
haploid. Sel-selgametakanmeleburmembentukzigotberflagelaempat,
kemudianmemasukifaseistirahat yang ditandaidenganmenghilangnya
flagella. Meiosis terjadi di akhirfasetersebutdanmenghasilkanempatsel
haploid. Seliniakantumbuhdanberkembangmenjadiindividubaru.

Terdapat 3 tipe reproduksi seksual pada Chlorophyta yaitu:


1. Isogami, yaitu penyatuan dua gamet yang identik (tidak ada
perbedaanantara yang jantan dengan yang betina).
2. Heterogami, yaitu penyatuan dua gamet yang dapat dibedakan antara
gamet jantan dan gamet betina.
3. Oogami, yaitu penyatuan dua gamet yang benar-benar berbeda
(misalnyasatu gamet berukuran kecil dan motil, sedangkan gamet yang
lain sangat besar dan nonmotil). (Saptasari 2007).

2.2.3 PeranChlorophyta

Chlorophytamemilikiperan, baikperan yang merugikanmaupunperan yang


menguntungkan.Adapunperan-perantersebut, yaitu:

Menguntungkan

Chlorophytamemilikiperanan yang menguntungkan, antara lain:

1. Sebagai sumber protein sel tunggal contoh chlorella.


2. Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran.
3. Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting dalam
rantai makanan di perairan tawar.

17
4. Menghasilkan oksigen dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh
hewan lain untuk bernafas.
Merugikan

Chlorophytamemilikiperanan yang merugikan, antara lain:

1. Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur.


2. Membuat air berubah warna dan menjadi bau.
3. Menjadi masalah dalam proses penjernihan air.
4. Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air..

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cyanophyta (Algae BiruHijau) merupakanorganismeprokariotik yang
memilikiperansebagaiprodusen yang berperanmenghasilkan nitrogen
dalamperairan. Cyanophytamemilikibeberapabentukyaituunisel, koloni,
dan filament. Cyanophytamemilikiciriuniseluler, memilikiklorofil, inti
seltidakmemiliki membrane, dan lain sebagainya.
Cyanophytadapatditemukan di habitat laut, lumpur, rawa, air tawar, payau,
tanah, danbebatuan. Cyanophytabereproduksisecaravegetatif. Alga hijau-
biruada yang merugikankarenadapatmengeluarkanracun, adapula yang
menguntungkankarenadapatmengikat nitrogen bebas.

Chlorophytamerupakandivisidari alga hijau. Memilikiciriseleukariotik,


strukturtubuhnyaada yang bermacam-macam. Habitat
Chlorophytapadaumumnyaterletak di perairantawar.
Chlorophytabereproduksisecarageneratifdanvegetatif.
Memilikiperananmenguntungkansepertisumber protein seltunggalcontoh
chlorella danadapula yang
merugikanyaitudapatmengganggujikaperairanterlalusubur.

19
3.2 Saran
Agar dapatmemahamimateriinidenganbaik, penulismenghimbau agar para
mahasiswadapatmengulangmateridenganbaik,
khususnyamengenaiCyanophytadanChlorophyta, danmencari data-data
mengenaiCyanophytadanChlorophyta agar lebihlengkap,
melaluiberbagaijurnaldanpelajarilahdenganbaik

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Q. (1985) ‘Red Tide’, Oseana, X(2), pp. 48–55.


Betawati, Nining. 2008. Biodiversitas Cyanobacteria dariBeberapa Situ/ Danau di
Kawasan Jakarta- Depok-Bogor, Indonesia. DepatemenBiologi.
Universitas Indonesia Makara Sains 12(1):44-54
Hutabarat, P. U., Redjeki, S., & Hartati, R. (2014). Komposisi Dan Kelimpahan
Plankton Di Perairan Kayome Kepulauan Togean Sulawesi Tengah.
Journal of Marine Reserch, 3(4), 447-455.
Dodds WK. 2002. Freshwater Ecology: Concepts And Environmental
Aplications. Academic Pres. San Diego.
Romimohtarto, K., & Juwana, S. 2001. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.

Sachlan M. 1981. Planktonologi. Departemen Fakultas Peternakan dan Perikanan.


Universitas Diponogoro Semarang.
Sachlan. 1982. Planktonologi. UniversitasDiponegoro, Semarang
SHADDIQAH MUNWAROH FAUZIAH, A. N. (2015). Identifikasi Mikroalga
dari Divisi Chlorophyta di Waduk Sumber Air Jaya Dusun Krebet
Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Bioedukasi, 20-22.
Sulaiman T. G. 2012. Struktur Komunitas Bacillariophyta (Diatom) Di Area
Pertambakan Marunda Cilincing, Jakarata Utara. Skripsi. Universitas
Indonesia. Depok.
Yuliana, Adiwilaga, E. M., Harris, E., & Pratiwi, N. T. (2012). Hubungan Antara

20
Kelimpahan Fitoplankton dengan Parameter Fisik-Kimiawi perairan di
Teluk Jakarta. Akuatika, III(2), 169-179.

21

Anda mungkin juga menyukai