Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SALINITAS PENYERAPAN AIR DAN SELEKTIVITAS

PENYERAPAN KATION DAN ANION TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)
Shintia Oktaviani
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Riau
Pekanbaru 28293
email: shintiaoktaviani43@yahoo.com
RINGKASAN
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh salinitas NaCl terhadap
penyerapan air dan mengetahui selektivitas penyerapan kation dan anion
pada tanaman kacang hijau. Penelitian dilakukan dengan metode
eksperimen. Dari hasil percobaan
PENDAHULUAN
Salinitas menunjukkan kadar garam terlarut dalam air maupun
tanah. Salinitas yang tinggi merupakan salah satu cekaman lingkungan
yang mengakibatkan ketidakseimbangan hara, toksisitas ion tertentu, dan
cekaman osmotik. Cekaman tersebut mempengaruhi hampir semua proses
biologis dan biokimia serta tahap pertumbuhan tanaman (Harjadi dan
Yahya, 1988).
Salah satu bahan utama garam adalah Natrium klorida (NaCl).
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif
(kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa
bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Natrium
bukanlah termasuk mikrohara dan bukan juga termasuk unsur essensial,
tetapi apabila natrium itu berada dalam jumlah yang sedikit maka dapat
dikatakan sebagai unsur essensial bagi tumbuhan (Loveless, 1987).
Menurut Seputro (1998), faktor-faktor yang mempengaruhi suplai
ketersediaan unsur hara yaitu suplai dari fase padat, pH dan suplai air.
Unsur yang diserap oleh tanaman berada dalam bentuk ion-ion yaitu anion
dan kation.
Tumbuhan memerlukan unsur-unsur hara dalam tanah untuk tetap
bertahan hidup. Bentuk unsur hara dalam tanah umumnya dalam bentuk
kompleks yang sukar larut dalam bentuk sederhana, larut dalam air dan
mudah diserap oleh tanaman. Hara mineral diserap dari dalam tanah
bersama air dan ada juga yang diberikan lewat daun. Zat hara makro yang
dibutuhkan tumbuhan seperti C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg sedangkan unsur
hara mikro yang dibutuhkan tanaman berupa B, Cl, Cu, Fe, Mn, Zn, Mo,
dsb. Diketahui bahwa bagian yang paling aktif dalam penyerapan garam
bukan bagian rambut akar pada tanaman tersebut melainkan darah
perpanjangan sel tepatnya dibagian ujung akar. Ion pada larutan tanah akan
diserap oleh akar melewati koteks dan xylem sehingga garam mineral akan
dapat diangkut dengan mudah ke pucuk (Loveless, 1987).

Mekanisme ketahanan tanaman terhadap salinitas dapat dilihat dalam


dua bentuk adaptasi, yaitu mekanisme morfologi dan mekanisme fisiologi.
Mekanisme toleransi yang paling jelas adalah dengan adaptasi morfologi.
Bentuk adaptasi morfologi adalah perubahan struktur mencakup ukuran
daun yang lebih kecil, stomata yang lebih kecil persatuan luas daun,
peningkatan sukulensi, penebalan kutikula dan lapisan lilin pada permukaan
daun serta lignifikasi akar yang lebih awal (Harjadi dan Yahya, 1988).
Mekanisme fisiologi terdapat dalam beberapa bentuk yaitu
osmoregulasi atau pengaturan potensial osmosis, kompartmentasi dan
sekresi garam serta integritas membran. Osmoregulasi pada kebanyakan
tanaman melibatkan sintesis dan akumulasi solute organik yang cukup untuk
menurunkan potensial osmotik sel dan meningkatkan tekanan turgor yang
diperlukan bagi pertumbuhan. Senyawa-senyawa organik tsb adalah asamasam organik, asam-asam amino dan senyawa gula yang disentesis sebagai
respon langsung terhadap menurunnya potensial air eksternal
(Sipayung,2003). Pada beberapa tanaman, akumulasi sukrosa yang
berkontribusi terhadap penyesuaian osmotika merupakan respon terhadap
salinitas (Harjadi dan Yahya, 1988).
Berdasarkan permaslahan diatas maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui mengetahui pengaruh salinitas NaCl terhadap penyerapan air
dan mengetahui selektivitas penyerapan kation dan anion pada tanaman
kacang hijau (Vigna radiata).
Permasalahan yang diangkat dalam laporan ini adalah bagaimanakah
pengaruh salinitas NaCl terhadap penyerapan air dan bagaimanakah
selektivitas penyerapan kation dan anion pada tanaman kacang hijau (Vigna
radiata).
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 November 2014 di
Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Erlenmeyer 100 ml (botol kaca) dan Kertas karton manila. Bahan yang
digunakan adalah Stek tanaman kacang hijau yang masih muda, Larutan
NaCl 1 M, Akuades, Larutan 0,2% NaNO3, Ca(NO3)2, K2SO4,
(NH4)2SO4, KOH dan HCl.Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen.
Langkah kerja untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap
penyerapan air adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan larutan NaCl sebanyak 100 cc dengan konsentrasi 0,00 M,
0,01 M, 0,05 M, 0,10 M dan 0,20 M
2. Masing-masing larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer dan diberi
label.
3. Setiap erlenmeyer dimasukkan dua buah steak tanaman kacang hijau.
4. Mulut erlenmeyer ditutup dengan potongan kertas karton manila
yang diberi lobang kecil agar tanaman bisa tetap tegak.
5. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam selama 6 hari dan dicatat semua
perubahan-perbahan yang terjadi pada tanaman.

6. Dihari akhir pengamatan, volume larutan pada masing-masing


erlenmeyer diukur dan dicatat.
Langkah kerja untuk mengetahui selektivitas penyerapan kation dan
anion pada tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan larutan NaNO3, Ca(NO3)2, K2SO4 dan (NH4)2SO4.
2. Masing-masing larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer sebanyak 15
ml dan diberi label.
3. pH larutan diatur sekitar 7 dengan penambahan KOH atau HCl.
4. Akar tanaman dipotong didalam air dan batang tanaman dalam
keadaan bersih.
5. Setiap erlenmeyer dimasukkan dua buah steak tanaman kacang hijau.
6. Mulut erlenmeyer ditutup dengan potongan kertas karton manila
yang diberi lobang kecil agar tanaman bisa tetap tegak
7. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat perubahanperubahan yang terjadi pada tanaman kacang hijau.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh salinitas terhadap penyerapan air.
Hasil pengukuran / pengamatan? Pengaruh salinitas NaCl terhadap
penyerapan air dan pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata)
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 1. Pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan
tanaman kacang hijau (Vigna radiata) selama 6 hari.
Konsentrasi
NaCl (M)
0,00
0,01
0,05
0,10
0,20

Volume air yang


hilang (ml)
0,2
0,4
0,4
0,4
0,3

Keadaan Tanaman

Pengaruh salinitas pada tanaman sangat kompleks. Salinitas akan


menyebabkan stres ion, stres osmotik dan stres sekunder. Stres ion yang
paling penting adalah keracunan Na+. Ion Na yang berlebihan pada
permukaan akar akan menghambat serapan K+ oleh akar. Ion K sangat
berperan untuk mempertahankan turgor sel dan aktivitas enzim (Xiong dan
Zhu, 2002). Na pada partikel tanah akan mengakibatkan pembesaran dan
penutupan pori-pori tanah yang memperburuk pertukaran gas serta dispersi
material koloid tanah (Sipayung, 2003). Stres osmotik terjadi karena
peningkatan konsentrasi garam terlarut dalam tanah akan meningkatkan
tekanan osmotik sehinggga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur
yang berlangsung melalui proses osmosis. Jumlah air yang masuk ke dalam
akar akan berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah

persediaan air dalam tanaman. Stres osmotik pada tanaman ini


mengakibatkan tanaman mengalami kekeringan (Bintaro, 1981). Stres ion
dan stres osmotik karena salinitas yang tinggi pada tanaman akan
menyebabkan stres sekunder yaitu kerusakan pada struktur sel dan
makromolekul seperti lipid, ensim dan DNA (Xiong dan Zhu, 2002). Gejala
kekurangan hara dan keracunan pada tanaman dicirikan dengan nekrosis,
klorosis dan daun gugur (Majerus, 1996).
Tabel 2. Pengaruh salinitas NaCl terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau (Vigna radiata) selama 6 hari.
0
0,01
0,05
0,1
0,2
Hari
ke JA TB LD PD JA TB LD PD JA TB LD PD JA TB LD PD JA TB LD PD
1
2
3
4
5
6

B. Selektivitas penyerapan kation dan anion pada tanaman kacang


hijau (Vigna radiata).
Hasil pengukuran / pengamatan? Pengaruh salinitas NaCl terhadap
penyerapan air dan pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata)
dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Penyerapan kation dan anion pada tanaman kacang hijau (Vigna
radiata)
hari
ke
1
2
3
4

NaNO3
batang dan daun
segar

keadaan tanaman pada larutan


Ca(NO3)2
K2SO4
batang dan daun
batang dan daun
segar
segar

batang dan daun


segar

batang dan daun


segar

batang dan daun


segar

batang dan daun


mulai layu
batang layu, daun
layu dan mulai
keriput

batang dan daun


segar

batang dan daun


segar

(NH4)2SO4
batang dan daun
mulai layu
batang mulai layu
an daun mulai
keriput
batang layu, daun
layu dan keriput

batang dan daun


segar

batang dan daun


segar

batang layu, daun


layu dan keriput

batang layu, daun


layu dan keriput

batang dan daun


mulai layu, daun
memiliki bercak
hitam

batang layu dan


kurus. Daun mati

batang layu. Daun


layu dan
menghitam

batang dan daun


layu

pH
awal

batang dan daun


mulai layu

batang layu. Daun


layu, keriput dan
mulai timbul
bercak hitam
batang kurus, layu
dan ditumbuhi
jamur. Daun layu,
keriput dan
kehitam-hitaman
7

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Bintoro, M. H. 1981. Pengaruh NaCl terhadap Pertumbuhan beberapa
Kultivar Tomat. Bul. Agr. XIV (1) : 13-35.
Campbell, NA., Reece, JB., Mitchell, LG., 2002. Biologi jilid II edisi ke
lima. Erlanga. Jakarta
Harjadi, S. S. dan S. Yahya. 1988. Fisiologi Stress Lingkungan. PAU-IPB,
Bogor
Loveless, R.A. 1987. Prinsip-prinsip biologi tumbuhan untuk daerah tropik,
Gramedia Jakarta
Majerus, M. 1996. Plant Materials for Saline Alkaline Soils. USDA Natural
Resources Conservation Services, Montana State University, USA.
Seputro, K., 1998. Pengantar Anatomi Tubuhan. Bina Aksara. Jakarta
Sipayung, R. 2003. Stres Garam dan Mekanisme Toleransi Tanaman. USU,
Medan.
Xiong, I dan J.K. Zhu. 2002. Salt Tolerance in The Arabidopsis. American
Society of Plant Biologists.

Anda mungkin juga menyukai