karbondioksida, air dan berbagai mineral yang ada sebagai ion anorganik dalam
tanah. Suatu unsur kimia tertentu dianggap sebagai suatu nutrien esensial jika
nutrien tersebut diperlukan agar suatu tumbuhan dapat tumbuh dari suatu biji dan
menyelesaikan siklus kehidupannya. Unsur yang diperlukan oelh tumbuhan dalam
jumlah yang relatif besar disebut makronutrien. Terdapat sembilan makronutrien,
yang meliputi enam unsur penyususn utama senyawa organik : karbon, oksigen,
hidrogen, sulfur dan fosfor. Tiga makronutrien lainnya adalah kalium, kalsium dan
magnesium. Unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit
disebut mikronutrien. Kedelapan mikronutrien tersebut adalah besi, klorida,
tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron, dan nikel (Campbell, dkk. 2002).
Garam dapur (NaCl) merupa-kan senyawa yang mengandung unsur
natrium yang merupakan unsur hara mikro esensial bagi tumbuhan. Peran utama
natrium dalam tanaman adalah untuk menggantikan sebagian kalium yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum (Brownell, 1979 dalam Iswadi, 2004).
Klor diserap oleh ta-naman dalam bentuk ion CL-, merupa-kan unsur hara mikro
yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Fungsi klor berkaitan langsung dengan
pengaturan tekanan osmosis di dalam sel tanaman (Novizan, 2002).
Pada kondisi garam tinggi, tumbuhan akan menghadapi dua masalah yaitu
memperoleh air dari tanah yang potensial airnya negatif dan me-ngatasi
konsentrasi ion tinggi natrium, carbonat dan klorida yang kemung-kinan beracun
(Salisbury dan Ross, 1995). Salah satu metode adaptasi tanaman terhadap salinitas
adalah melalui pengaturan osmotik dengan cara mensintesis senyawa-senyawa
asam amino prolin, asam amino lain, galak-tosilgliserol, dan asam organik.
Salinitas secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu keadaan di-mana
garam dapat larut dalam jumlah yang berlebihan dan berakibat buruk bagi
pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis diantaranya garam khlorida, sulfat dan
bikarbinat dari natrium, kalsium dan magnesium, masing-masing akan
memberikan berbagai tingkat salinitas. Salinitas dengan taraf sedang pada saat
perkembangan buah dapat merubah bagian dari fotosintesis dan meningkatkan
total padatan terlarut pada buah melon dan tomat (Shannon, 1999). Salinitas
menyebabkan bawang merah dapat berbunga lebih awal, se-dangkan salinitas
terjadi pada tanaman dicatat. Dan pada hari terakhir pengamatan, volume larutan
yang ada pada masing-masing botol M-150 diukur dan dicatat.
Sedangkan langkah kerja pada praktikum selektivitas penyerapan kation
dan anion pada tanaman kacang hijau yaitu larutan yang telah disiapkan
dimasukkan kedalam botol M-150 masing-masing 15 ml. lalu akar tanaman
dipotong didalam air dan diusahakan agar batang dalam keadaan bersih.
Selanjutnya tanaman ini ditanam dalam erlenmeyer yang berisi larutan,
diusahakan dalam keadaan tegak dengan bantuan kapas/karton. Dan dilakukan
pengamatan setiap hari untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Pada
pengamatan terakhir dilakukan pengecekan pH larutan pada masing-masing botol.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh salinitas terhadap penyerapan air
Tabel Pengamatan
a. Tabel pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan
tanaman kacang hijau selama 6 hari
Konsentrasi
NaCl (M)
0,00
0,01
0,05
0,10
0,20
Hari 1
0
0
0
0
0
Hari 6
12,025
14,475
16,925
12,025
13,25
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama enam hari diperoleh
hasil yang dituliskan pada table, NaCl dengan masing-masing konsentrasi 0,00 M,
0,01 M, 0,05 M, 0,10 M, dan 0,20 M, terjadi pengurangan volume pada larutan
NaCl. Pengurangan volume larutan NaCl terjadi secara seimbang. Pada
konsentrasi 0,20 M terjadi pengurangan volume lebih banyak dibandingkan
dengan larutan NaCl yang konsentrasinya lebih rendah, yaitu 0,00 M, 0,01 M,
0,05 M dan0,10 M. Berkurangnya volume larutan NaCl ini disebabkan
oleh potensial air dalam sel rendah sehingga air dapat masuk kedalam sel, dan
dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai bahan dalam fotosintesis, melarutkan zat-zat
0,00
0,01
0,05
0,10
0,20
TT
P
D
L
D
J
A
TT
P
D
L
D
J
A
TT
P
D
L
D
J
A
TT
P
D
L
D
J
A
TT
P
D
L
D
J
A
12,
5
3,5
1,3
16
3,5
1,5
13,
5
3,5
1,7
16
3,8
1,5
14
3,5
1,4
15,
5
3,8
1,5
17,
5
3,8
1,7
15,
8
3,9
1,8
17,
8
1,7
14,
2
3,7
1,5
15,
2
1,6
18
4,1
1,8
10
16
1,8
17,
9
3,8
1,9
14,
6
2,5
1,1
16,
9
4,1
1,7
14
20
4,2
2,1
16
18
4,4
2,3
15
4,1
1,9
15,
1
3,8
1,6
17,
3
4,2
1,8
32
20,
5
4,5
2,3
40
18,
8
4,7
2,6
27
15,
1
4,1
1,9
15,
2
3,8
1,6
17,
3
4,4
1,8
36
20,
8
4,1
2,4
54
19,
0
4,8
2,7
38
15,
1
4,1
1,9
15,
2
3,8
1,6
potensial osmotik dan stress garam yang terjadi pada tumbuhan akibat
peningkatan konsentrasi NaCl yang bersifat garam.
Tanaman yang diberi NaCl memiliki potensial osmotik yang kecil (nilai
negatifnya besar) dibandingkan dengan air. Semakin besar konsentrasi garam hara
yang diberikan maka semakin besar pula nilai negatif dari potensial osmotik. Nilai
negatif yang besar dari potensial osmotik menyebabkan energi bebas air akan
menurun sehingga penyerapan air juga akan berkurang. Akhirnya pertumbuhan
tanaman akan terganggu.
Pada percobaan diperoleh data yang sesuai dengan konsep di atas.
Tanaman yang diberi larutan NaCl 0,20 M (memiliki salinitas tinggi) menyerap
air lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman-tanaman lain yang diberi NaCl
dengan konsentrasi yang lebih rendah .
B. Selektivitas penyerapan kation dan anion pada tanaman kacang hijau
Hari ke:
NaNO3
Batang dan daun
K2SO4
Batang dan daun
(NH4)2SO4
Batang dan daun segar
segar
Batang dan daun
segar
Batang dan daun
segar , tinggi
segar , tinggi
tanaman serta
daun menghitam
Batang dan daun
segar , tinggi
segar , tinggi
tanaman serta
daun menghitam
Batang dan daun
segar , tinggi
segar , tinggi
tanaman serta
dan daun
daun menghitam
bertambah,salah
segar , tinggi
segar , tinggi
tanaman serta
dan daun
daun menghitam
bertambah,salah
segar , tinggi
segar , tinggi
tanaman serta
dan daun
daun menghitam.
bertambah,salah
pH awal
pH akhir
7
5
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan semua tumbuhan pada
ketiga larutan (NaNO3, K2SO4, hidup semua, selama enam hari pengamatan
hanya salah satu dari 3 tanaman yang mati pada larutan Na(NO) 3. Semakin lama
tanaman kacang hijau direndam dalam larutan tersebut maka tanaman tersebut
akan layu dan kemudian mati. Tanaman yang direndam pada larutan yang asam
akan cenderung layu dan akhirnya mati. Tanaman yang tumbuh pada pH asam
lebih banyak menyerap kation daripada anion. Berdasarkan teori yang ada bila pH
larutan lebih rendah dari 7.0 maka akan secara fisik akan merusak sistem
perakaran, terutama sel akar muda yang baru akan tumbuh sehingga pertumbuhan
tanaman terhambat. Tumbuhan yang tumbuh pada pH asam lebih banyak
menyerap kation dari anion.
Berdasarkan hasil pengmatan yang diamati tidak sesuai dengan teori yang ada,
karena seharusnya jika pHnya asam seharusnya mati, tetapi sebaliknya tumbuhan
segar dan akarnya banyak. Tumbuhan pada larutan K2SO4 yang memiliki pH
netral tumbuh subur sesuai dengan teori yang ada.
KESIMPULAN
Karena banyak aktivitas tumbuhan yang ditentukan oleh air dan bahan yang larut
dalam air. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan NaCl maka volume air akan
semakin berkurang sehingga tekanan osmotiknya akan besar, potensial osmotik
rendah dan potensial airnya juga akan rendahTanaman yang diberi NaCl memiliki
potensial osmotik yang kecil (nilai negatifnya besar) dibandingkan dengan air.
Semakin besar konsentrasi garam hara yang diberikan maka semakin besar pula
nilai negatif dari potensial osmotik. Nilai negatif yang besar dari potensial
osmotik menyebabkan energi bebas air akan menurun sehingga penyerapan air
juga akan berkurang. Akhirnya pertumbuhan tanaman akan terganggu.
Tanaman yang tumbuh pada daerah asam, lebih banyak menyerap kation dari pada
anion dan tanaman yang tumbuh pada daerah basa lebih cenderung untuk
menyerap anion. Selektivitas tanaman kacang hijau terhadap anion dan kation
sangat tinggi sehingga tanaman konsentrasi tinggi mengakibatkan tumbuhan tak
dapat bertahan hidup. Bila pH lebih rendah dari 7 maka secara fisik akan merusak
sistem perakaran, terutama sel akar muda yangbaruakan tumbuh sehingga
pertumbuhan terhambat
DAFTAR PUSTAKA
A Luchli And S.R. Grattan, Plant Growth And Development Under Salinity
Stress, Department Of Land, Air And Water Resources, University Of
California, One Shields Ave.Davis, Ca 95616, USA
Andr Dias de Azevedo Neto et. all,2004, Effects of salt stress on plant growth,
stomatal response and solute accumulation of different maize genotypes,
1Departamento de Biologia, Universidade Federal Rural de Pernambuco,
CEP 52171-900, Recife, PE, Brasil; 2Departamento de Bioqumica e
Biologia Molecular, Universidade Federal do Cear, CP 6039, CEP
60455-900, Fortaleza, CE, Brasil
Anthraper, A and DuBois, J. D. 2003. The Effect of NaCl on Growth, N2 Fixation,
and Percentage Total Nitrogen in Leucaena leucacephala var K-8.
American J.of Botany, Vol. 90:683-692