Anda di halaman 1dari 27

IDENTIFIKASI MIKROALGA SEBAGAI

BIOINDIKATOR DI KOLAM IKAN LELE


SUMBERSARI
Kelompok 4 Offering Pangan 2017

Anna Iriansyah Noor (170342615532)


Balqis Hanun Hanifah (170342615566)
Endah Retno Adtha S. (170342615552)
Mega Berliana (170342615550)
M. Herbert Hidayat (170342615576)
Mita Berliana (170342615544)
Latar Belakang
• Menurut PP No.82 2001 Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
• Menurut Oxborough (1997) keberadaan mikroalga dapat dijadikan
sebagai bioindikator adanya perubahan lingkungan perairan yang
disebabkan ketidakseimbangan suatu ekosistem akibat
pencemaran.
• Ukuran diversitas mikroalga suatu perairan dinyatakan sebagai
jumlah species mikroalga yang terdapat di perairan tersebut.
Semakin besar jumlah species maka semakin tinggi pula nilai
diversitasnya.
Tujuan
• Untuk mengetahui diversitas mikroalga dan
keberadaan mikroalga sebagai bioindikator
METODE PENELITIAN
• A. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi Universitas Negeri Malang, sedangkan sampel
diambil dikolam buatan gedung O5 Biologi Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilakukan
pada hari Jumat, 31 Januari 2020.
• B. Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain, botol plakon sebanyak 6 buah, kaca benda, kaca
penutup, mikroskop, lap, pipet, kertas label, termometer, indikator pH, kamera, buku dan alat
tulis.
• C. Pengamatan dan pengambilan data
Penelitian ini dimulai dari pengambilan air sampel dikolam ikan lele yang diduga terdapat mikroalga
ataupun makroalga. Sampel yang diambil sebanyak 6 titik dengan cara pengambilan vertikal dan
horizontal. Titik pengambilan sampel air vertikal terdiri antara lain, permukaan atas, tengah, dan
dasar. Sedangkan horizontal terdiri dari permukaan kanan, permukaan tengah dan permukaan
kiri. Total pengambilan sampel sebanyak 6 buah sampel. Sampel selanjutnya dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan pengamatan. Pengamatan sampel air dilakukan menggunakan
mikroskop. Setiap sampel air diukur suhu dan pHnya. Kemudian diambil sebanyak satu tetes
menggunakan pipet lalu diletakkan pada kaca benda, selanjutnya ditutup menggunakan kaca
penutup. Preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai. Mikroalga yang
berhasil diamati, diambil gambar dengan cara dipotret menggunakan handphone serta digambar
pada laporan sementara. Gambar yang telah diperoleh dianalisis berdasarkan ciri morfologi,
pigmen, bentuk selnya, dan lain-lain.
HASIL PENELITIAN
Devisi : Bacillariophyta
1. Nitzschia acicularis Kelas : Bacillariales
Ordo : Fraggilariales
Familly : Bacillariaceae
Genus : Nitzschia
-Berbentuk lonjong memanjang
-Uniseluler
-Berwarna biru kehijauan
-Dapat digunakan sebagai pakan
alami untuk organisme perairan

Kingdom: Protista
Divisi: Chlorophyta
2. Chlorella sp Kelas: Chlorophyceae
Ordo: chlorococcales
Famili: Oocystaceae
Genus: Chlorella
- Bersel tunggal
- Hidup di air tawar, air laut dan tempat
basah
- Berbentuk seperti bola
- Didalam tubuhnya terdapat kloroplas
berbentuk mangkuk
- Perkembangbiakannya terjadi secara
vegetatif dengan membelah diri
3. Kirchneriella Divisi: Chlorophyta
Kelas: Chlorophyceae
Ordo: Sphaeropleales
Family: Selenastraceae
Marga: Kirchneriella Schmidle
Ciri- ciri
Sel berkoloni
Berbentuk bulat
Koloni terdiri dari 4-16 individu sel
Individu sel berbentuk kurva atau bulan sabit
4. Coelosphaerium
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Chrococcophyceae
Ordo : Chrococcales
Family : Coelosphaeriaceae
Genus : Coelosphaerium
Ciri – ciri
Memiliki warna hijau kebiruan
Berbentuk bulat
Sel berjumlah sekitar 20
5. Acanthosphaera Divisi: Chlorophyta
Kelas: Trebouxiophyceae
Ordo: Chlorellales
Family: Chlorellaceae
Marga: Acanthosphaera
Ciri- ciri
Berbentuk bulat
Memiliki bulu cambuk
Dinding sel kompleks
Divisi: Chlorophyta
Kelas: Chlorophyceae
6. Gonium Ordo: Chlamydomonadales
Family: Goniaceae
Marga: Gonium
Koloni dari 4-8-16 sel
Sel-sel berbentuk telur hingga berbentuk pir
Kloroplas berbentuk cangkir tunggal yang
mengandung satu pirenoid
Setiap sel dengan dua silia dengan panjang yang
sama
Vakuola kontraktil di dasar silia, dan sebuah lubang
mata
Kingdom : Plantae
7. Chorocooccus Divisio : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili  : Chroococcaceae
Genus : Chroococcus
Ganggang bersel tunggal
Struktur tubuh masih sangat sederhana
Ukuran mikroskopis
Tubuh ditutupi lendir
Uniseluler atau tidak berkoloni
8. Keriochlamys Tanpa spora
Warna biru kehijauan.

Ciri Keriochlamys
Dapat hidup soliter atau
berkumpul membentuk
gumpalan sebanyak 8-12 sel
Sel berbentuk bulat
Tidak berinti
Memiliki kloroplas
9. Hormidium
Kingdom: Plantae
Phylum: Green algae (Chlorophyta).
Class: Chlorophyceae
Order: Ulothricales
Genus: Hormidium
Filamen ramping
Tidak bercabang
Habitat di air tawar
Tahan pH rendah dan konsentrasi logam
10. Microspora tinggi
Divisio : Chlorophyta
Klas : Chlorophyceae
Ordo : Ulotrichales
Subordo : Ulotrichineae
Famili : Microsporaceae
Genus : Microspora
Filamen koloni tidak bercabang
Pada waktu muda sesil( tertanam pada subtrat)
Banyak ditemukan di kolam air tawar
Dinding selnya berebentuk seperti huruf H
Dinding sel terdiri dari selulose, tapi lapisan terluar di filamen
tersusun dari pektin.
Sel berinti tunggal seringkali di dalam sel terlalu banyak tepung
untuk cadangan makanan sehingga sulit untuk menentukan bentuk
 kloroplasnya.
11. Nanochloropsis Kingdom : Chromista
Super Divisi : Eukaryotes
Divisi : Chroniophyta
Kelas : Eustigmatophyceae
Ordo : Eustigmatales
Famili : Monodopsidaceae
Genus : Nannochloropsis
Berwarna hijau
Berbentuk bulat
Dinding sel tersusun atas selulosa
12. Scenedesmus Memiliki bintik mata
Philum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophycea
Ordo : Chlorococcales
Famili : Scenedesmaceae
Genus : Scenedesmus
Eukariot
Berwarna hijau terang
Ada yang unisel, koloni dan bersel banyak
Sel berbentuk silindris, umumnya membentuk
koloni
Koloni terdiri dari 2,4,8,16 sel tersusun lateral
Ukuran sel bervariasi panjang 8-20, lebar 3-9
Analisis Data
Pada pengamatan ini, sampel air diambil di kolam
ikan lele Sumbersari. Dari hasil pengamatan
menggunakan mikroskop ditemukan beberapa No. Titik Suhu (oC) pH
spesies alga diantaranya : Chlorella, Kirchneriella, Pengambil
Nanochloropsis, Coelastrum, Keriochlamys, an
Gonium, Chorocooccus, Nitzschia acicularis, 1 Permukaan 25 7
Coelosphaerium, Acanthosphaera. Pada titik atas
pengambilan vertikal bagian atas terdapat Nitzschia 2 Tengah 25 7
acicularis, Chlorella, Kirchneriella dan
3 Bawah 25 7
Coelosphaerium. Pada bagian tengah terdapat
Acanthosphaera, Gonium, Kirchneriella dan 4 Permukaan 25 7
Chorocooccus. Pada bagian dasar terdapat Chlorella kanan
dan Kirchneriella. Sedangkan pada titik 5 Permukaan 25 7
pengambilan horizontal permukaan kanan terdapat tengah
Keriochlamys, Chlorella, Kirchneriella. Pada 6 Permukaan 25 6
permukaan bagian tengah terdapat Kirchneriella kiri
dan Coelastrum. Pada permukaan bagian kiri
terdapat Nanochloropsis, Kirchneriella dan
Chlorella. Kolam yang tampak berwarna kehijauan
dan dindingnya ditumbuhi oleh lumut untuk
pengambilan sampel ini, di dalamnya terdapat
beberapa ekor ikan lele dan banyak hydrilla.
PEMBAHASAN
Pengambilan sampel secara vertikal
• Stratifikasi vertikal kolam air pada perairan tergenang
diakibatkan oleh intensitas cahaya yang masuk ke
perairan. Penurunan intensitas cahaya meyebabkan
penurunan temperature perairan, sehingga konsentrasi
oksigen terlarut pun ikut berkurang. Hal ini dapat
menyebabkan adanya perbedaan mikroalga pada
masing-masing kedalaman sesuai dengan kemampuan
hidup dari mikroalga tersebut (Effendi, 2003).
• Hasil yang didapat tidak sesuai dengan literatur, yaitu
ditemukannya mikroalga yang sama dalam kedalaman
yang berbeda.
• Nitzchia merupakan mikroalga yang termasuk
dalam kelas Bacillariophyceae
• Chlorella sp. termasuk dalam kelas
Chlorophyceae yang merupakan salah satu
kelompok alga hijau yang paling banyak
jumlahnya diantara alga hijau lainnya,
• Kirchneriella merupakan salah satu mikroalga
yang termasuk dalam kelas Chlorophyceae
• Coelosphaerium termasuk dalam kelas
Cyanophyceae yang memiliki warna hijau
biru, berebentuk bola, dan sel berjumlah
sekitar 20
• Acanthosphaera merupakan alga hijau yang
termasuk dalam family Chlorophyceae yang
memiliki dinding sel yang kompleks
• Gonium termasuk dalam Chlorophyceae terdiri
atas 4-16 sel dengan semua buluh cambuk ke
satu arah.
• Chorococcus termasuk Cyanophyceae yang
bereproduksi dengan pembelahan biner, bentuk
sel bulat dan diselubungi lendir yang
mengandung pigmen
• ditemukan tiga kelas mikroalga yang berbeda yaitu
Bacillariophyceae, Chlorophyceae, dan
Cyanophyceae.
• Fitoplankton yang termasuk dalam kelas
Bacillariophyceae mempunyai adaptasi yang tinggi
dan ketahanan hidup pada berbagai kondisi perairan
termasuk kondisi ekstrim.
• Mikroalga kelas Chlorophyceae merupakan golongan
terbesar dari ganggang, banyak terdapat di danau,
kolam, laut dan kebanyakan hidup di air tawar
• Mikroalga kelas Cyanophyceae secara umum lebih
mendominasi pada habitat dengan keasaman netral
atau sedikit alkali.
• Keberadaan dari mikroalga dalam perairan dapat
digambarkan dari warna hijau pada kolam
• menunjukkan bahwa di dalam kolam tersebut
tersedia nutrisi bagi mikroalga yang melimpah
berasal dari kotoran ikan, sisa pakan ikan, dan daun
yang jatuh ke kolam.
• dimungkinkan karena air kolam yang jarang diganti
dan pembersihan kolam yang tidak rutin sehingga
banyak materi organik yang menumpuk, lumpur dan
mencemari air
• Padatan tersuspensi dalam air kolam dapat
membahayakan ikan karena dapat mengganggu daya
lihat , menurunkan kadar oksigen dalam air,
menghambat penetrasi cahaya ke dalam air, dan
terjadinya gangguan respirasi
Pengambilan sampel secara Horizontal
• Hasil yang didapat sesuai dengan literatur, yaitu
semua jenis mikroalga yang ditemukan memiliki
klorofil yang menyebabkan mikroalga lebih
memilih permukaan air kolam daripada dasar
air kolam.

• Hal ini dikarenakan pada permukaan air,


intensitas cahaya yang dapat diserap oleh
mikroalga lebih besar daripada bagian bawah
Chlorella: merupakan jenis alga hijau yang berbentuk bulat
dan mempunyai kloroplas tunggal yang dikelilingi oleh
butiran pati. Reproduksinya secara aseksual dengan
menghasilkan autospora

Keriochlamys: Salah satu jenis alga hijau yang berbentuk bulat


dan dapat ditemukan berupa satu sel atau membentuk suatu
koloni

Kirchneriella: Salah satu jenis chlorophita yang berbentuk


silinder dan membentuk bentukan sabit. Selnya tidak memiliki
inti sel, akan tetapi mempunyai kloroplas dan bereproduksi
secara aseksual dengan menggunakan autospora
Coelastrum: Chlorophyta. Genus ini membentuk
koloni dari 4, 8, 16, 32 atau 64 sel yang berbentuk
bola dan membentuk koloni yang berbentuk
piramidal atau berbentuk kubus yang biasanya
terdapat ruang kosong antara celah dinding antar
sel

Nannochloropsis: merupakan jenis mikroalga


termasuk dalam keluarga Monodopsidaceae.
Mikroalga ini merupakan sel uniseluler yang
memiliki Kloroplas parietal kuning-hijau yang
biasanya pigmennya berupa klorofil a dan β-karoten
• Keberdaan mikroalga pada permukaan air
menyebabkan permukaan kolam terlihat kehijau-
hijauan yang dikarenakan pigmen klorofil daro
alga.

• Hal ini jika tidak dilakukan pembersihan kolam


terhadap alga akan menyebabkan pertumbuhan
yang sangat derastis yang dimana nantinya dapat
mengganggu ikan yang dirawat pada kolam
tersebut.
Suhu
Suhu mampu mempengaruhi aktivitas organisme dimana suhu mempunyai rentang yang
dapat ditolelir oleh setiap jenis organisme. Suhu mempunyai peranan penting dalam
mengatur aktivitas biologis organisme baik hewan maupun manusia. Menurut Yuliani dan
Rahardjo (2012), suhu air dipengaruhi oleh suhu udara. Tinggi rendah suhu juga
berpengaruh terhadap aktivitas ikan. Tingginya suhu air akan mengurangi kadar oksigen
terlarut. Keadaan suhu air dan DO akan mempengaruhi aktivitas ikan. Suhu air sangat
berkaitan erat dengan konsentrasi oksigen terlarut dan laju konsumsi oksigen hewan air.

Hasil pengamatan menunjukkan, nilai suhu dari stasiun sampling kanan hingga kiri
250C. Menurut Effendi (2003), kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan mikroalga,
yaitu 20-300C. Maka dari itu, suhu tersebut sesuai bagi pertumbuhan mikroalga pada
umumnya.
pH Derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukkan
aktivitas ion hidrogen dalam aor. Nilai pH suatu peraira dapat
mencerminkan keseimbangan antar asam dan basa dalam perairan
tersebut. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa parameter, anatar lain
aktivitas biologi suhu kandungan oksigen dan ion-ion. Hasil dari
aktivitas biologi adalah gas CO2 yang merupakan hasil respirasi. Gas
ini akan membentuk ion buffer atau penyangga untuk menjaga
kisaran pH di perairan agar tetap stabil (Prescod, 1979).
Pada hasil pengamatan menunjukkan, nilai pH dari stasiun
sampling kanan hingga tengah adalah 7, sedangkan pH stasiun
sampling kiri 6. Menurut Nugroho (2006), pada umumnya air yang
normal memiliki pH netral sekitar pH 6 hingga pH 8. Dengan
demikian nilai pH pada perairan Kolam Ikan Lele Sumbersari masih
tergolong normal dengan nilai pH sekitar pH 6 sampai pH 7. Perairan
Kolam Ikan Lele Sumbersari yang masih normal menandakan bahwa
kolam tersebut masih dapat menopang beberapa kehidupan Alga,
sebab untuk setiap Alga mempunyai kemampuan adaptasi yang
berbeda.
Identifikasi Alga
Hasil identifikasi alga di Kolam Ikan Lele Sumbersari pada tiga titik
pengambilan sampel, yaitu pada stasiun sampling kanan didapatkan
dua genus, tengah 12 genus, dan kiri 3 genus. Perbandingan jumlah
individu antarspesies tidak cukup signifikan, Kirchneriella merupakan
alga yang ditemukan dihampir semua stasiun sampling dengan
individu paling banyak (27,78%), urutan berikutnya diikuti Chlorella
(22,22%), Keriochlamys (11,11%), Nitzschia (5,56%),
Coelosphaerium (5,56%), Acanthosphaerium (5,56%), Gonium
(5,56%), Chroococcus (5,56%), Coelastrum (5,56%), dan
Nanochloropsis (5,56%).
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil identifikasi mikroalga dengan
pengambilan sampel secara vertikal horizontal di Kolam
Ikan Lele Sumbersari ditemukan 16 genus mikroalga.
Keberadaan dari keanekaragaman mikroalga tersebut
dalam perairan dapat digambarkan dari warna hijau
pada kolam. Dengan tingginya kelimpahan mikroalga
tersebut maka semakin tinggi kesuburan dari
perairannya.
THANK YOU !
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai