Kingdom: Protista
Divisi: Chlorophyta
2. Chlorella sp Kelas: Chlorophyceae
Ordo: chlorococcales
Famili: Oocystaceae
Genus: Chlorella
- Bersel tunggal
- Hidup di air tawar, air laut dan tempat
basah
- Berbentuk seperti bola
- Didalam tubuhnya terdapat kloroplas
berbentuk mangkuk
- Perkembangbiakannya terjadi secara
vegetatif dengan membelah diri
3. Kirchneriella Divisi: Chlorophyta
Kelas: Chlorophyceae
Ordo: Sphaeropleales
Family: Selenastraceae
Marga: Kirchneriella Schmidle
Ciri- ciri
Sel berkoloni
Berbentuk bulat
Koloni terdiri dari 4-16 individu sel
Individu sel berbentuk kurva atau bulan sabit
4. Coelosphaerium
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Chrococcophyceae
Ordo : Chrococcales
Family : Coelosphaeriaceae
Genus : Coelosphaerium
Ciri – ciri
Memiliki warna hijau kebiruan
Berbentuk bulat
Sel berjumlah sekitar 20
5. Acanthosphaera Divisi: Chlorophyta
Kelas: Trebouxiophyceae
Ordo: Chlorellales
Family: Chlorellaceae
Marga: Acanthosphaera
Ciri- ciri
Berbentuk bulat
Memiliki bulu cambuk
Dinding sel kompleks
Divisi: Chlorophyta
Kelas: Chlorophyceae
6. Gonium Ordo: Chlamydomonadales
Family: Goniaceae
Marga: Gonium
Koloni dari 4-8-16 sel
Sel-sel berbentuk telur hingga berbentuk pir
Kloroplas berbentuk cangkir tunggal yang
mengandung satu pirenoid
Setiap sel dengan dua silia dengan panjang yang
sama
Vakuola kontraktil di dasar silia, dan sebuah lubang
mata
Kingdom : Plantae
7. Chorocooccus Divisio : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Genus : Chroococcus
Ganggang bersel tunggal
Struktur tubuh masih sangat sederhana
Ukuran mikroskopis
Tubuh ditutupi lendir
Uniseluler atau tidak berkoloni
8. Keriochlamys Tanpa spora
Warna biru kehijauan.
Ciri Keriochlamys
Dapat hidup soliter atau
berkumpul membentuk
gumpalan sebanyak 8-12 sel
Sel berbentuk bulat
Tidak berinti
Memiliki kloroplas
9. Hormidium
Kingdom: Plantae
Phylum: Green algae (Chlorophyta).
Class: Chlorophyceae
Order: Ulothricales
Genus: Hormidium
Filamen ramping
Tidak bercabang
Habitat di air tawar
Tahan pH rendah dan konsentrasi logam
10. Microspora tinggi
Divisio : Chlorophyta
Klas : Chlorophyceae
Ordo : Ulotrichales
Subordo : Ulotrichineae
Famili : Microsporaceae
Genus : Microspora
Filamen koloni tidak bercabang
Pada waktu muda sesil( tertanam pada subtrat)
Banyak ditemukan di kolam air tawar
Dinding selnya berebentuk seperti huruf H
Dinding sel terdiri dari selulose, tapi lapisan terluar di filamen
tersusun dari pektin.
Sel berinti tunggal seringkali di dalam sel terlalu banyak tepung
untuk cadangan makanan sehingga sulit untuk menentukan bentuk
kloroplasnya.
11. Nanochloropsis Kingdom : Chromista
Super Divisi : Eukaryotes
Divisi : Chroniophyta
Kelas : Eustigmatophyceae
Ordo : Eustigmatales
Famili : Monodopsidaceae
Genus : Nannochloropsis
Berwarna hijau
Berbentuk bulat
Dinding sel tersusun atas selulosa
12. Scenedesmus Memiliki bintik mata
Philum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophycea
Ordo : Chlorococcales
Famili : Scenedesmaceae
Genus : Scenedesmus
Eukariot
Berwarna hijau terang
Ada yang unisel, koloni dan bersel banyak
Sel berbentuk silindris, umumnya membentuk
koloni
Koloni terdiri dari 2,4,8,16 sel tersusun lateral
Ukuran sel bervariasi panjang 8-20, lebar 3-9
Analisis Data
Pada pengamatan ini, sampel air diambil di kolam
ikan lele Sumbersari. Dari hasil pengamatan
menggunakan mikroskop ditemukan beberapa No. Titik Suhu (oC) pH
spesies alga diantaranya : Chlorella, Kirchneriella, Pengambil
Nanochloropsis, Coelastrum, Keriochlamys, an
Gonium, Chorocooccus, Nitzschia acicularis, 1 Permukaan 25 7
Coelosphaerium, Acanthosphaera. Pada titik atas
pengambilan vertikal bagian atas terdapat Nitzschia 2 Tengah 25 7
acicularis, Chlorella, Kirchneriella dan
3 Bawah 25 7
Coelosphaerium. Pada bagian tengah terdapat
Acanthosphaera, Gonium, Kirchneriella dan 4 Permukaan 25 7
Chorocooccus. Pada bagian dasar terdapat Chlorella kanan
dan Kirchneriella. Sedangkan pada titik 5 Permukaan 25 7
pengambilan horizontal permukaan kanan terdapat tengah
Keriochlamys, Chlorella, Kirchneriella. Pada 6 Permukaan 25 6
permukaan bagian tengah terdapat Kirchneriella kiri
dan Coelastrum. Pada permukaan bagian kiri
terdapat Nanochloropsis, Kirchneriella dan
Chlorella. Kolam yang tampak berwarna kehijauan
dan dindingnya ditumbuhi oleh lumut untuk
pengambilan sampel ini, di dalamnya terdapat
beberapa ekor ikan lele dan banyak hydrilla.
PEMBAHASAN
Pengambilan sampel secara vertikal
• Stratifikasi vertikal kolam air pada perairan tergenang
diakibatkan oleh intensitas cahaya yang masuk ke
perairan. Penurunan intensitas cahaya meyebabkan
penurunan temperature perairan, sehingga konsentrasi
oksigen terlarut pun ikut berkurang. Hal ini dapat
menyebabkan adanya perbedaan mikroalga pada
masing-masing kedalaman sesuai dengan kemampuan
hidup dari mikroalga tersebut (Effendi, 2003).
• Hasil yang didapat tidak sesuai dengan literatur, yaitu
ditemukannya mikroalga yang sama dalam kedalaman
yang berbeda.
• Nitzchia merupakan mikroalga yang termasuk
dalam kelas Bacillariophyceae
• Chlorella sp. termasuk dalam kelas
Chlorophyceae yang merupakan salah satu
kelompok alga hijau yang paling banyak
jumlahnya diantara alga hijau lainnya,
• Kirchneriella merupakan salah satu mikroalga
yang termasuk dalam kelas Chlorophyceae
• Coelosphaerium termasuk dalam kelas
Cyanophyceae yang memiliki warna hijau
biru, berebentuk bola, dan sel berjumlah
sekitar 20
• Acanthosphaera merupakan alga hijau yang
termasuk dalam family Chlorophyceae yang
memiliki dinding sel yang kompleks
• Gonium termasuk dalam Chlorophyceae terdiri
atas 4-16 sel dengan semua buluh cambuk ke
satu arah.
• Chorococcus termasuk Cyanophyceae yang
bereproduksi dengan pembelahan biner, bentuk
sel bulat dan diselubungi lendir yang
mengandung pigmen
• ditemukan tiga kelas mikroalga yang berbeda yaitu
Bacillariophyceae, Chlorophyceae, dan
Cyanophyceae.
• Fitoplankton yang termasuk dalam kelas
Bacillariophyceae mempunyai adaptasi yang tinggi
dan ketahanan hidup pada berbagai kondisi perairan
termasuk kondisi ekstrim.
• Mikroalga kelas Chlorophyceae merupakan golongan
terbesar dari ganggang, banyak terdapat di danau,
kolam, laut dan kebanyakan hidup di air tawar
• Mikroalga kelas Cyanophyceae secara umum lebih
mendominasi pada habitat dengan keasaman netral
atau sedikit alkali.
• Keberadaan dari mikroalga dalam perairan dapat
digambarkan dari warna hijau pada kolam
• menunjukkan bahwa di dalam kolam tersebut
tersedia nutrisi bagi mikroalga yang melimpah
berasal dari kotoran ikan, sisa pakan ikan, dan daun
yang jatuh ke kolam.
• dimungkinkan karena air kolam yang jarang diganti
dan pembersihan kolam yang tidak rutin sehingga
banyak materi organik yang menumpuk, lumpur dan
mencemari air
• Padatan tersuspensi dalam air kolam dapat
membahayakan ikan karena dapat mengganggu daya
lihat , menurunkan kadar oksigen dalam air,
menghambat penetrasi cahaya ke dalam air, dan
terjadinya gangguan respirasi
Pengambilan sampel secara Horizontal
• Hasil yang didapat sesuai dengan literatur, yaitu
semua jenis mikroalga yang ditemukan memiliki
klorofil yang menyebabkan mikroalga lebih
memilih permukaan air kolam daripada dasar
air kolam.
Hasil pengamatan menunjukkan, nilai suhu dari stasiun sampling kanan hingga kiri
250C. Menurut Effendi (2003), kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan mikroalga,
yaitu 20-300C. Maka dari itu, suhu tersebut sesuai bagi pertumbuhan mikroalga pada
umumnya.
pH Derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukkan
aktivitas ion hidrogen dalam aor. Nilai pH suatu peraira dapat
mencerminkan keseimbangan antar asam dan basa dalam perairan
tersebut. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa parameter, anatar lain
aktivitas biologi suhu kandungan oksigen dan ion-ion. Hasil dari
aktivitas biologi adalah gas CO2 yang merupakan hasil respirasi. Gas
ini akan membentuk ion buffer atau penyangga untuk menjaga
kisaran pH di perairan agar tetap stabil (Prescod, 1979).
Pada hasil pengamatan menunjukkan, nilai pH dari stasiun
sampling kanan hingga tengah adalah 7, sedangkan pH stasiun
sampling kiri 6. Menurut Nugroho (2006), pada umumnya air yang
normal memiliki pH netral sekitar pH 6 hingga pH 8. Dengan
demikian nilai pH pada perairan Kolam Ikan Lele Sumbersari masih
tergolong normal dengan nilai pH sekitar pH 6 sampai pH 7. Perairan
Kolam Ikan Lele Sumbersari yang masih normal menandakan bahwa
kolam tersebut masih dapat menopang beberapa kehidupan Alga,
sebab untuk setiap Alga mempunyai kemampuan adaptasi yang
berbeda.
Identifikasi Alga
Hasil identifikasi alga di Kolam Ikan Lele Sumbersari pada tiga titik
pengambilan sampel, yaitu pada stasiun sampling kanan didapatkan
dua genus, tengah 12 genus, dan kiri 3 genus. Perbandingan jumlah
individu antarspesies tidak cukup signifikan, Kirchneriella merupakan
alga yang ditemukan dihampir semua stasiun sampling dengan
individu paling banyak (27,78%), urutan berikutnya diikuti Chlorella
(22,22%), Keriochlamys (11,11%), Nitzschia (5,56%),
Coelosphaerium (5,56%), Acanthosphaerium (5,56%), Gonium
(5,56%), Chroococcus (5,56%), Coelastrum (5,56%), dan
Nanochloropsis (5,56%).
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil identifikasi mikroalga dengan
pengambilan sampel secara vertikal horizontal di Kolam
Ikan Lele Sumbersari ditemukan 16 genus mikroalga.
Keberadaan dari keanekaragaman mikroalga tersebut
dalam perairan dapat digambarkan dari warna hijau
pada kolam. Dengan tingginya kelimpahan mikroalga
tersebut maka semakin tinggi kesuburan dari
perairannya.
THANK YOU !
Any Questions?