Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA

PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAWANG MERAH


Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Yang dibina oleh Bagus Priambodo, S.Si., M.Si., M.Sc.

Disusun oleh :

Balqis Hanun Hanifah (170342615566)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Juli 2020
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan sayuran rempah yang memiliki
nilai ekonomis tinggi di Indonesia. Permintaan bawang merah terus meningkat setiap saat
sedangkan produksi bawang merah bersifat musiman, yang berpengaruh terhadap naik
turunnya harga di pasaran. Prospek pengembangan bawang merah sangat baik, yang ditandai
dengan meningkatnya konsumsi bawang merah seiring bertambahnya jumlah penduduk
(Departemen Pertanian, 2009).
Salah satu metode untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil bawang merah
yaitu dengan cara intensifikasi pemupukan, misalnya melalui peningkatan ketersediaan unsur
hara melalui pupuk yang diberikan. Namun cara tersebut seringkali tidak memberikan hasil
yang diharapkan, karena beberapa faktor, antara lain pemupukan yang diberikan tidak sesuai
dengan kebutuhan tanaman dan kondisi kesuburan lahannya (Sumarni et al, 2012).
Salah satu usaha peningkatan produktivitas bawang merah dengan perbaikan
teknologi yang memperhatikan aspek kemudahan pada perlakuan dan ketersediaan Zat
Pengatur Tubuh alami, salah satunya yaitu air kelapa muda.
Metode
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan
yaitu :
Faktor I : Konsentrasi Air Kelapa (K) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu :
K1 = 0% (kontrol / air biasa)
K2 = 25% (250 ml air kelapa dalam 750 ml air)
K3 = 50% (500 ml air kelapa dalam 500 ml air)
K4 = 75% (750 ml air kelapa dalam 250 ml air)
Faktor II : Lama Perendaman (L) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu :
L1 = 30 menit
L2 = 2 jam
L3 = 4 jam
L4 = 6 jam
Penelitian dilakukan dengan mencampur media tanam yaitu tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 2 :1. Media dimasukkan ke polibag dan disiram sampai kapasitas
lapang. Bibit bawang merah saat akan tanam dilakukan pemotongan ujung umbi sekitar 1/3
bagian, kemudian bibit direndam ZPT selama 30 menit, 2 jam, 4 jam dan 6 jam, selanjutnya
ditanam pada polibag dengan isi 1 biji per polibag. Penyiraman bawang merah dilakukan
secara rutin pada pagi atau sore hari dari mulai tanam.
Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman dan jumlah daun, dilakukan mulai
minggu ke 2-3 MST. Data yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan uji Analisis of
Variance (ANOVA). Jika terdapat pengaruh yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji
Duncan.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian. 2009. Statistik Pertanian 2009. Pusat Data dan Informasi Pertanian.
Departemen Pertanian, Jakarta.
Sumarni, N., Rosliani, R., Basuki, R.S., dan Hilman, Y. 2012. Pengaruh Varietas, Status K-
Tanah, dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan, Hasil Umbi, dan Serapan
Hara K Tanaman Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai