Anda di halaman 1dari 10

KULTUR KALUS

KELOMPOK 2:
Latar Belakang
Tujuan Kultur kalus
• Tujuan kultur kalus adalah untuk memperoleh
kalus dari eksplan yang diisolasi dan
ditumbuhkan dalam lingkungan terkendali.
Kalus diharapkan dapat memperbanyak
dirinya (massa selnya) secara terus menerus.
Pengertian
• Kalus merupakan proliferasi massa sel yang
belum terdiferensiasi dan terdiri dari sel yang
tak beraturan, kultur kalus yaitu sekumpulan
sel yang tidak terorganisir yang berasal dari
berbagai jaringan tumbuhan (Rohmah,2007)
Pembentukan kultur kalus
• Kultur kalus dapat dikembangkan dengan
menggunakan eksplan yang berasal dari
berbagai sumber, misalnya tunas muda, daun,
ujung akar, buah, dan bagian bunga.
• Pembentukan kalus dapat dibagi menjadi 3
yaitu:
– Tahap perkembangan induksi,
– pembelahan sel,
– dan diferensiasi
Faktor-faktor penentu pertumbuhan
kultur kalus
• Faktor-faktor penentu kultur kalus yaitu
sebagai berikut
– sumber eksplan
– komposisi nutrisi pada medium
– dan faktor lingkungan
Sel-Sel Penyusun Kalus
• Sel-sel penyusun kalus berupa sel parenkim
yang mempunyai ikatan yang renggang
dengan sel-sel lain. Dalam kultur jaringan,
kalus dapat dihasilkan dari potongan organ
yang telah steril, di dalam media yang
mengandung auksin dan kadang-kadang juga
sitokinin. Organ tersebut dapat berupa
kambium vaskular, parenkim cadangan
makanan, perisikle, kotiledon, mesofil daun
dan jaringan provaskular.
Inisiasi Kalus
• Kalus dapat diinisiasi dari hampir semua
bagian tanaman, tetapi organ yang berbeda
menunjukkan kecepatan pembelahan sel yang
berbeda pula. Jenis tanaman yang
menghasilkan kalus, meliputi dikotil berdaun
lebar, monokotil, gymnospermae, pakis dan
moss. Bagian tanaman seperti embrio muda,
hipokotil, kotiledon dan batang muda
merupakan bagian yang mudah untuk
dediferensiasi dan menghasilkan kalus.
Fase-Fase Pertumbuhan Pada Kalus
• Fase pertumbuhan kalus terbagi menjadi lima
fase, yaitu:
a. Fase lag
b. Fase eksponensial
c. Fase linear
d. Fase deselerasI
e. Fase stationer
Manfaat Kultur Kalus
• Kultur kalus bermanfaat untuk mempelajari
beberapa aspek dalam metabolisme tumbuhan
dan diferensiasinya, antara lain:
1. Mempelajari aspek nutrisi tanaman.
2. Untuk menghasilkan varian somaklonal (genetic atau
epigenetic).
3. Sebagai bahan awal kultur protoplast dan kultur
suspensi.
4. Untuk produksi metabolit sekunder dan regulasinya.
5. Transformasi genetik menggunakan teknik biolistik.
6. Digunakan untuk seleksi in-vitro.

Anda mungkin juga menyukai