1 ISSN 1979-8911
ABSTRAK
Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman obat yang belum
banyak diketahui oleh masyarakat dari segi bentuk, manfaat maupun khasiatnya, sehingga
tanaman ciplukan di petani belum ada yang membudidayakannya secara komersial.
Penelitian perbanyakan tanaman ciplukan menjadi hal penting sebagai awal untuk
membudidayakannya secara komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil
perbanyakan tanaman ciplukan secara generatif dan vegetatif. Penelitian pada cara
vegetatif ini dilaksanakan di Kebun Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung sejak bulan Mei – Juni 2014, pada cara generatif
dilakukan di Rajawali Timur Gang Dunguscariang Andir Bandung sejak bulan Juni – Juli
2014. Metode yang digunakan dengan cara eksperimental antara lain Cianjur, Garut, dan
Bandung. Metode pertama menggunakan cara generatif yaitu dengan membuat benih
sendiri dan uji viabilitas benih, metode kedua menggunakan vegetatif yaitu dengan cara
stek runduk. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara generatif yaitu warna cangkap benih
berpengaruh terhadap persentase kecambah normal. Kecambah normal tertinggi pada
cangkap kuning sebanyak 11,42%, agak kuning 6% dan cangkap kering 0%, sedangkan
hasil penelitian pada cara vegetatif, tanaman ciplukan dapat diperbanyak dengan cara
vegetatif yaitu dengan cara stek runduk. Tanaman ciplukan dapat diperbanyak dengan cara
generatif dan vegetatif.
ABSTRACT
Ciplukan (Physalis angulata L.) is a plant which haven't been know by majority of
farmer from it's appearance, utility, or medical usage, which majority of farmer haven't
been cultivated commercially yet. Research of ciplukan cultivating become important for
beginning to cultivating it for commercial. This research aims for knowing the result of
ciplukan cultivation, either generative and vegetative. Research of the vegetative
cultivation is implemented at This research carried outinthe garden of Agrotechnology
Faculty of Science and Technology UIN Sunan Gunung Djati Bandung since May - June
2014, and generative cultivation immplemented at Rajawali Timur, Gang Dunguscariang
Andir Bandung since June - July 2014. The Methode used is with experimental way which
involve seed from Cianjur, Garut and Bandung. First methode used generative way which
made their own seed and viability test, second methode uses vegetative way which uses
82
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
stoop cutting methode. Result of research showed that generative methode the colours of
seed ling effect normal seeding presentages, normal seeding highest result is at yellow
(11,42 %), slightly yellow(6 %) and dry (0%), despite that the result of vegetative method,
ciplukan could be cultivated by vegetative method which is stoop cutting method. Ciplukan
could be cultivated with both of generative and vegetative methode.
83
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
tanaman, sehingga usaha budidaya dan perbanyakan generatif maka penulis ingin
tanaman yang terstandarisasi. Bahan dapat dilakukan dengan cara stek runduk.
tanaman yang terstandarisasi berupa benih Stek runduk sering disebut cangkok tanah
atau bibit tanamaan obat yang mutu atau cangkok runduk karena dilakukan
genetiknya baik juga harus memiliki dengan merundukkan cabang pohon induk
kualitas vigor benih yang tinggi. Perlu sampai menyentuh tanah, lalu menutupnya
dilakukan upaya untuk perbaikan mutu dengan media (Redaksi Agromedia, 2007).
84
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
digunakan adalah tanah, sabut kelapa, Keterangan dari petani berupa penggunaan
bawang merah (ZPT), buah ciplukan yang obat dan tempat tumbuh tanaman ciplukan
diambil dari beberapa tempat yaitu dari; yang akan dijadikan pertimbangan dalam
Pada penelitian eksplorasi ini bunga, batang, buah dan akar serta tempat
informasi baik dari warga sekitar maupun - Cara generatif: faktor yang digunakan
dari data kepustakaan. Kegiatan ini adalah tiga jenis buah ciplukan yaitu
85
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
sebanyak sepuluh dahan yang permukaan laut (mdpl), dengan suhu rata-
Eksplorasi b. Garut
dan meminta data profil wilayah tersebut kecamatan Peundeuy, kabupaten Garut.
Kemudian dilakukan pencarian tanaman ketinggian 550 mdpl, dan memliki curah
ciplukan ke lapangan di tiga lokasi yaitu hujan 258 mm, keadaan suhu rata-rata
Cianjur, Garut, dan Bandung. Berikut 270C – 300C. Cinangsi merupakan salah
penjelasan mengenai karakteristik geografi satu daerah yang memiliki jenis tanah
Kampung Kulur Kulon atau sering orgaik, ciri morfologi tanah ini berwarna
disebut kampung Kulur desa Tanjungsari coklat sampai hitam, tidak liat, tidak lekat,
kecamatan Sukaluyu kabupaten Cianjur struktur remah atau granular, pH antara 4,5
subur, gembur agak lembab atau jenis ciplukan banyak tersebar di daerah ini.
hujan 164 mm per tahun, dan berada di kota yang terletak pada ketinggian 768
ketinggian 375-371 meter di atas mdpl, yang berada di koordinat 1070 – 430
86
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Selatan. Keadaan geologis dan tanah kota diidentifikasi mulai bentuk,dan warna
Bandung merupakan jenis tanah andosol, bunga. Sedangkan pada buah, buah
dengan suhu rata-rata 250C, dan curah diamati mulai dari bentuk, warna, ukuran
hujan rata-rata 200,4 mm per tahun dan panjang dan diametr buah. Identifikasi
hari hujan rata-rata 21,3 hari per bulan. selanjutnya yaitu pengukuran panjang
87
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
yang padat dan bernas, bentuk dan metobolisme biji hingga dapat
bersih, dan tidak cacat. Kemudian, biji komponen kecambah (plumula dan
hasil seleksi fisik direndam dalam air. Biji radikula). Definisi perkecambahan adalah
yang tenggelam dipilih, karena ini jika sudah dapat dilihat atribut
tinggi dibandingkan dengan biji yang rdikula dan keduanya tumbuh normal
terapung. Air perendaman dibuang dan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
ditiriskan dan di jemur 4 jam selama dua menggunakan metode Uji Kertas Digulung
hari, penjemuran dilakukan sampai kadar (UDK) atau Uji Kertas Digulung dalam
air ± 14%, biji ciplukan dikemas plastik. Pada metode ini dianggap mudah
menggunakan klip plastik, dan dibungkus karena bahan yang diperlukan mudah
dengan alumunium foil dilipat rapat dan dicari, kelembaban lebih tahan lama. Uji
dimasukan kedalam kertas coklat yang daya kecambah ini menggunakan kertas
telah dilipat seperti amplop kecil dan di stensil karena lebih mudah didapatkan dari
beri label, pemberian label dilakukan pada toko kertas, kemudian tahan lama
klip plastik, pada bungkus kertas coklat, menyimpan air, tidak mudah sobek, dan
dan amplop, ini dilakukan agar benih tidak lebih simpel, kertas ini digunakan untuk
tertukar dengan benih lain. alas dan penutup benih yang akan diuji,
88
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
89
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
untuk dijadikan benih dan diamati ekspektoran, dan diuretic (Nofrizal, 2007).
dengan cara membungkus ranting ciplukan silet yang tajam, kemudian disemprotkan
dengan menggunakan media sabut kelapa perasan air bawang ke buku ciplukan yang
dan tanah dengan perbandingan 3:1. akan dibungkus. Tanaman ciplukan dibalut
Ciplukan yang akan dirundukan diambil dengan sabut kelapa yang telah dicampur
dari Bandung dengan memiliki beberapa dengan tanah dan diikat dengan tali rapia.
kriteria tanaman ciplukan yang sehat, Penyiraman dilakukan setiap hari dan
normal, kekar, buahnya banyak, daun lebat pengamatan minggu ke-1 sampai minggu
air bawang merah ini, kerana bawang morfologi dan agronomi tanaman
lain minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, utamanya adalah adanya pertumbuhan akar
saponin, peptide, fitohormon, vitamin, dan bulan. Kecambah yang normal ialah
menghangatkan, rasa, dan bau tajam, sistem perakaran yang baik terutama akar
90
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dengan daun yang hijau dan tumbuh baik Kecambah yang normal terlihat
di dalam atau muncul dari koleoptil, dan plumula tumbuh dengan sempurna dengan
satu kotiledon yang dimilikinya. warna daun yang hjau dan tumbuh baik.
Sedangkan kecambah abnormal ialah Pada hipokotil atau calon batang tumbuh
kecambah yang rusak, tanpa kotiledon, dengan baik tanpa ada kerusakan pada
embrio yang pecah dan akar primer yang jaringannya, kotiledon yang ditunjukan
pendek, atau bentuknya yang cacat, juga terlihat sempurna tidak terlihat lemas
perkembangannya lemah atau kurang atau layu (Gambar. 2 a). Adapun untuk
seimbang dari bagian yang penting, Gambar. 2 (b) ialah kecambah yang
plumula yang yang terputar, hipokotol, kekurangan satu atribut embrio yaitu akar
akar yang pendek (Purnobasuki, 2011). yang diakibatkan oleh tersedianya air pada
91
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
sebanyak 20 tanaman atau 11,42% dari terbawa oleh benih menjadi aktif setelah
kecambah abnormal atau tidak tumbuh akibatnya benih menjadi busuk atau terjadi
bahwa setiap biji yang dikecambahkan tumbuh atau abnormal dari tiga perlakuan
ataupun yang diujikan tidak selalu cangkap yang dilakukan, dengan cara,
persentase pertumbuhan kecambahnya media, dan tempat yang sama. Media yang
sama. Ada beberapa faktor yang digunakan pada ketiga perlakuan benih
menyebabkan benih berkecambah normal, yang sama yaitu substrat stensil. Tempat
abnormal, dan benih tidak tumbuh sama tumbuh dan lingkungan tumbuhnya juga
sekali. Faktor tersebut dikemukakan oleh seragam, yaitu menggunakan uji UDK (Uji
mengakibatkan benih tidak tumbuh diletakan dalam bak plastik di rak pada
diantaranya benih yang dipilih adalah kondisi suhu kamar yang sama.
benih yang diambil dari buah yang telah Dalam konsep Steinbauer – Sadjad
jatuh hingga benih itu pecah dan keadaan (Sadjad, 1980) dikemukakan bahwa biji
terbuka. Benih dalam keadaan seperti ini berkecambah yang berbeda selama proses
telah mengalami kontaminasi oleh bakteri, pematangannya, dan secara umum dapat
cendawan, virus maupun nematoda bahkan dibedakan ke dalam tiga fase. Fase
mungkin telah tersentuh oleh binatang pertama adalah saat biji pada kondisi
yang memiliki bakteri atau penyakit matang morfologis sampai biji matang
92
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Selain itu faktor internal yang lain mengontrol reaksi kimia di dalam sel,
adalah kemasakan benih. Jika benih yang misalnya sintesis protein yang merupakan
sudah masak maka cadangan makanan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan,
pada benih tersebut sudah ada, sehingga dikendalikan oleh gen secara langsung.
waktu benih itu ditanam maka Benih ciplukan diambil dari warna
perkecambahan akan mudah karena dalam cangkap yang berbeda, yaitu cangkap agak
melakukan aktivitasnya dengan cadangan kering yang diambil dari dua lokasi yaitu
makanan tersebut (Pramono, 2010). Garut dan Bandung sebanyak ±100 biji.
Menurut Sutopo (2010), cadangan Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat
makanan tersebut ialah cadangan makanan viabilitas yang tumbuh dari tingkat
yang tersimpan dalam biji umumnya kematangan yang berbeda. Hasil penelitian
terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan dari benih yang dikecambahkan
Menurut Sutopo (2010) ada dua sebanyak 6% dari warna cangkap agak
faktor yang dapat berpengaruh terhadap kuning dan 11,42% dari warna cangkap
hormon, ukuran dan kekerasan biji dan warna cangkap yang dicobakan
93
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
benih yang dikecambahkan. Hal ini makanan yang nantinya akan dirombak
bahwa benih yang dipenen sebelum tingkat memiliki cadangan makanan yang lebih
kemasakan fisiologis tercapai tidak banyak daripada biji yang kecil, sehingga
dikarenakan tingkat kemasakan benih yang perkecambahan akan berjalan dengan baik.
belum cukup, benih belum mempunyai Menurut Hendromono (1997) ukuran biji
cadangan makan yang cukup untuk dan media semai sangat berpengaruh
benih yaitu hormon. Hormon merupakan benih tanaman memiliki masa dormansi
yang mencukupi dalam biji dapat akan semakin lambat, begitu pula
imbisisi dan mempercepat perkecambahan dilatarbelakangi oleh faktor luar yaitu air,
(Sadjad, 1980). Ukuran dan kekerasan biji suhu, cahaya dan oksigen. Air merupakan
bahwa di dalam biji terdapat cadangan berfungsi sebagai pelunak kulit biji,
94
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
kadar air ketika proses perkecambahan tanaman, disamping ada yang memerlukan
mutlak diperlukan (Sutopo, 2010). Air suhu tinggi atau lebih rendah untuk
dibutuhkan benih sekitar 40%-60% (67%- kondisi tertentu, di bawah itu yaitu pada
150% atas dasar kering) akan meningkat temperatur minimum rendah (00C-50C)
pada saat munculnya radikula sampai kebanykan jenis benih akan gagal untuk
Suhu merupakan syarat penting 2010). Hasil analisis suhu dapat dilihat
yang kedua dari faktor air yang pada lampiran 8 Rata-rata suhu dilapangan
benih. Suhu optimum adalah suhu yang pada suhu kamar untuk perbanykan secara
penting bagi perkecambahan benih dan kerusakan pada benih, karena akan
radikula, hipikotil, dan plumula, serta cair dari dalam benih, sehingga benih akan
perkembangan sel dan jaringan serta kehilangan daya imbibisi dan kemampuan
optimum untuk terjadinya morfogenesis Protoplasma dari embrio dapat mati akibat
95
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
benih.Suhu optimum untuk penyimpanan watt/865 daylight dengan 220-240 volt dan
benih jangka waktu panjang terletak antara lama penyinarannya tanpa henti selama 12
(-180C - 00C). Antara kandungan air benih jam. Cahaya merupakan faktor penting
sangat erat dan timbal balik. Jika salah satu tanaman, arena selainberperan dominan
tinggi maka yang lain haru rendah pada proses fotosintesis juga berperan
(Sutopo, 2010). Telah lama diketahui sebagai pengendali, pemicu dan mudalator
bahwa suhu rendah lebih efektif daripada respon morfogenesis khususnya pada tahap
viabilitas benih dapat semakin dikurangi, Tutup bak plastik dibuka ± 1,5 cm
sedangkan semakin tinggi suhu semakin agar benih tetap mendapatkan oksigen
benih. Hal ini sesuai dengan kaidah dari berpendapat bahwa oksigen diperlukan biji
1972) yang kedua yaitu bahwa untuk akan meningkat disertai pula dengan
tempat penyimapanan maka umur benih pelepasan karbon dioksida, air dan energi
akan menjadi setengahnya. Hukum ini yang berupa panas. Terbatasnya oksigen
berlaku pada suhu antara 00C – 500C. Suhu akan menghambat perkecambahan benih.
diamati adalah 190C – 230C. penelitian ini ialah substrat stensil. Stensil
Faktor cahaya yang digunakan ini memiliki penyerapan air yang tinggi,
dalam proses perkecambahan berasal dari mudah didapatkan di toko kertas terekat,
96
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
harganya yang murah, sehingga tepat pengujian viabilitas benih dengan metode
benih. Pengujian viabilitas benih ini (2005) menunjukkan bahwa kertas stensil
(UDK). Hal ini sesuai dengan pernyataan substrat perkecambahan benih. Sedangkan
Kamil (1979) menyatakan bahwa substrat kertas merang sulit dijumpai di toko kertas
kertas lebih banyak dugunakan karena karena pembuatan kertas merang yang
lebih praktis dan memenuhi persyaratan- masih dalam skala industri rumah tangga
mutu benih secara modern. Substrat dapat menyebabkan terbatasnya produksi kertas
97
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
tergantung pada pemilihan bibit unggul. tanaman agar asupan air selalu
akarnya banyak, ketika bibit dipindah Bandung saja, hal ini disebabkan sulitnya
dapat tumbuh lebih cepat kokoh dan jarak tempuh ke tempat penelitian
menghijau serta tahan hama dan penyakit sehingga tanaman ciplukan mudah layu
tanaman ciplukan yang masih muda atau tanaman lain, untuk menjaga kemungkinan
sudah mencapai umur kurang lebih 1 atau terjadinya penyerbukan silang dengan
2 bulan dengan ciri-ciri tanaman muncul tanaman lain yang tidak jelas asal usulnya
bunga atau sudah berbuah ciplukan dapat dan keunggulan sifatnya. Jika ini terjadi,
Perundukan ini diawali dengan memilih akan memiliki keragaman sifat yang
tanaman yang tumbuh normal, berbatang tinggi, tetapi belum tentu semuanya
kekar, memiliki perakaran yang kuat, bersifat unggul. Setelah tanaman dipilih
pertumbuhannya baik dan sehat. Karena kemudian daun tanaman yang akan di
induk dipindahkan ke pot lalu dipndahkan ranting tanaman yang sebelumnya telah
ke lokasi penelitian dan sebagian lagi diolesi ZPT air bawang merah, kemudian
ditanam di pinggir sawah, hal ini ranting ciplukan dibungkus dengan media
98
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dan dibalut dengan plastik transparan yang terserap secara maksimal, akan tetapi
sebelumnya telah diberi lubang udara dan terbuang bersamaan air ketika penyiraman
runduk yang tumbuh sebanyak 3 ranting makanan dari pohon induknya. Sedangkan
yang tumbuh dari 10 ranting yang cabang yang tidak tumbuh disebabkan oleh
dicobakan. Jumlah akar yang tumbuh pertumbuhan pohon induk yang terganggu,
mulai dari satu akar sampai 3 akar.dengan pohon induk yang digunakan berasal dari
perlakuan yang sama yaitu pohon induk daerah yang berbeda lalu ditanam
yang diambil dari satu tempat yang sama, dipinggir sawah. Sehingga pertumbuhan
ditanam di tempat yang sama yaitu di pada akar, batang, dan daun terganggu,
pinggir sawah. Keberhasilan tersebut dapat sehingga dibutuhkan waktu yang cukup
diduga karena cabang atau ranting yang untuk proses adaptasi pada lingkungan
99
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
yang baru. Beberapa faktor lain yang dapat diperbanyak dengan menggunakan
berpengaruh terhadap pertumbuhan akar cara vegetatif yaitu melalui stek runduk
pada stek dipengaruhi oleh faktor luar dan pada ranting ciplukan.
Soekotjo, 2004).
perlakuan ditempatkan pada lingkungan (a) Ciplukan yang siap dipotong dan
perlakuan relative seragam. ZPT bawang (b) Ciplukan yang baru tumbuh satu akar
merah mampu untuk menstimulasi (c) Akar ciplukan yang siap dipisah dari
auksin yang berfungsi sebagai stimulasi Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
100
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dari ciplukan warna agak kuning Gaedner, F.P., Pearce, R. B, dan Mitchell,
R. L. 1991. Fisiologis Tanaman
sebanyak 6%, dan warna cangkap Budidaya (Terjemahan). Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI
kuning 11,42%. Press).
101
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
102
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
103