Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt)

oleh:
Kelas 2 Ilmu Tanah
Odi Wahyuna
Zikri Wali
Khairul Fahmi
M. Rusdi Abduh Hasim
Husna
Muhammad Tamlicha
Julia Safriani
Semayang Itawari
Dhea Pratiwi
Cut Puteri Anjani
Tia Sufriani
Indah Ellyana

1505108010002
1505108010003
1505108010005
1505108010008
1505108010011
1505108010012
1505108010014
1505108010017
1505108010020
1505108010026
1505108010033
1505108010034

Riski Rezeki
Reni Mahara
Adhitya Dwi Prasetyo
Megawati
Ridha Tiara Suci
Teguh Agustian
Riska Ullyana
Nur Avifah
Chalvin Herdyansyah
Muhammad Isra
Taufiq Kurrahman
Fachrizal Rama Fitra

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2016

1505108010035
1505108010036
1505108010038
1505108010041
1505108010047
1505108010049
1505108010052
1505108010059
1505108010060
1505108010061
1505108010062
1505108010064

No
1
2
3

Pertemuan/Tanggal
13 Februari 2016
20 Februari 2016
27 Februari 2016

05 Maret 2016

5
6

12 Maret 2016
19 Maret 2016

26 Maret 2016

02 April 2016

09 April 2016

10
11

16 April 2016
22 April 2016

12

30 April 2016

13

03 Mei 2016

14

22 Mei 2016

Kegiatan
Pengarahan Umum.
Pengolahan Tanah.
Penanaman dan Aplikasi berbagai perlakuan,
pemupukan pertama.
Pengamatan potensi tumbuh dan penyulaman,
penyiangan gulma.
Penyulaman terakhir dan pemeliharaan.
Pembunbunan, pemupukan tahap II,
penyemprotan fungisida, pengukuran tinggi
tanaman dan pengamatan jumlah daun serta aspek
pemeliharaan lainnya.
Penaburan furadan pada pucuk tanaman,
Pengukuran tinggi tanaman.
Penyemprotan pestisida, penyiangan gulma,
pembunbunan, pengamatan tinggi tanaman dan
jumlah daun serta aspek pemeliharaan lainnya.
Pengukuran tinggi tanaman dan aspek
pemeliharaan lainnya.
Pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun.
Pengukuran tinggi tanaman, lingkar batang,
panjang dan lebar daun.
Penelaahan dan pemeliharaan tanaman serta
persiapan panen.
Panen dan pengamatan beberapa parameter pada
saat panen.
Pesta panen dan ujian final praktikum.
TANGGAL PRAKTIKUM

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting selain gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di Indonesia
(misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai
pakan ternak, diambil minyaknya, dibuat tepung, dan bahan baku industri.
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan
furfural.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui
bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan).
Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu
teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu,
dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum
bunga jantan. Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Akar jagung
tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul
akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga
tegaknya tanaman.
1.2. Tujuan Praktikum
Mengetahui dan memahami bagaimana sistem olah tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi jagung manis. Merekomendasi cara olah tanah yang
terbaik untuk budidaya jagung manis.
1.3. Hipotesis
Jarak tanam

II. TINJAUAN PUSTAKA


Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia juga menggunakan
jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
ditanam sebagai pakan ternak, diambil minyaknya, dibuat tepung, dan bahan baku
industri. Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
sebagai penghasil bahan farmasi (Pratama, 2010).

Pada waktu pengolahan lahan, keadaan tanah hendaknya tidak terlampau


basah, tetapi cukup lembab hingga mudah dikerjakan, sampai tanah cukup
gembur. Tanah berpasir atau tanah ringan tidak banyak memerlukan pengerjaan
tanah. Pada tanah berat dengan kelebihan air, perlu dibuat (drainase) pembuatan
saluran dan pembubunan yang tepat dapat menghindarkan terjadinya genangan air
(Poehlman, 1959).

Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh di lahan kering, sawah dan
pasang surut asalkan syarat tumbuh yang diperlukan terpenuhi. Jenis tanah yang
dapat ditanami jagung antara lain Andosol, Latosol, dan Grumosol. Tanah
bertekstur lempung atau liat berdebu (Latosol) merupakan jenis tanah yang terbaik
untuk pertumbuhan jagung. Tanaman jagung akan tumbuh dengan baik pada tanah
yang subur, gembur dan kaya humus. Pada tanah berpasir, tanaman jagung manis
hibrida bisa tumbuh dengan baik dengan syarat kandungan unsur hara tersedia dan
mencukupi. Pada tanah berat atau sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung
manis hibrida masih dapat tumbuh dengan baik dengan syarat tata air (drainase)
dan tata udara (aerasi) diperhatikan. Adapun tanah yang paling baik untuk
ditanami jagung manis hibrida adalah tanah lempung berdebu, lempung berpasir
atau lempung (Warisno, 1998).

III. METODE PENELITIAN


3.1. Bahan

3.2. Alat

3.3. Pelaksanaan dan Percobaan

IV. PENGAMATAN
Pilih tanaman secara acak (5 tanaman sampel), kemudian beri tanda dengan
papan. Tanaman yang dipilih tidak boleh di garis pinggir dan bukan tanaman di
ujung baris, kemudian 5 tanaman tersebut dijadikan sampel diukur setiap minggu
pertumbuhannya.
Pertumbuhan vegetatif dan reproduktif
1. Diukur tinggi tanaman setiap minggu hingga selesai fase vegetatif. Diukur
mulai dari permukaan tanah yang sudah diberi tanda sampai ke titik tumbuh
tertinggi dari setiap sampel.
2. Dihitung jumlah daun.
3. Dihitung jumlah tongkol tanaman, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol
tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, diameter tanpa kelobot,
perkiraan jumlah biji per tongkol dan hasil.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1. Hasil Pengamatan
A. Tabel Pengamatan Pra-Panen
Tabel 1. Potensi Tumbuh Benih (Diamati satu minggu setelah tanam)
Perlakuan
JT1
JT2
JT3

blok I
92,5 %
96,67 %
87,5

Blok II
90 %
85%
85

Blok III
93,75 %
91,67
95

Jumlah
276,65 %
273,34
267,5

Rata-rata
92,09%
91,11
89,16

Tabel 2. Tinggi Tanaman (Minggu ke-3 Setelah tanam)


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1
77
74
76
77
66
71
75
73
78

T2
71
75
73
77
67
71
70
68
79

T3
81
71
69
76
73
68
66
77
76

T4
81
82
71
78
71
62
78
83
82

T5
81
72
67
78
73
72
74
66
80

Jumlah
391
374
356
385
350
344
363
367
395

Rata-rata
78,2
74,8
71,2
77
70
68,8
71,6
73,4
79

T4
8
8
10
9
8
7
9
10
10

T5
9
7
8
10
9
8
8
9
9

jumlah
43
41
42
47
43
41
41
45
43

Rata-rata
8,6
8,2
8,4
9,4
8,6
8,2
8,2
9
8,8

Tabel 3. Jumlah Daun (Minggu ke-3 Setelah tanam)


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1
9
9
9
9
9
9
9
9
7

T2
9
9
8
9
8
8
8
8
9

T3
8
8
7
10
9
9
7
9
9

Tabel 4. Tinggi Tanaman (Minggu ke-4 setelah tanam)

Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1
115
112
112
118
97
109
106
112
104

T2
115
122
115
122
103
107
105
98
117

T3
121
113
106
121
107
109
90
112
117

T4
121
125
111
123
104
106
117
119
130

T5
124
122
109
121
109
114
107
105
115

jumlah
596
594
553
605
520
545
525
546
583

Rata-rata
119,2
118,8
110,6
121
104
109
105
109,2
116,6

T4
175
184
160
200
158
175
183
165
195

T5
175
185
148
195
165
155
178
183
168

jumlah
892
897
732
940
773
803
887
866
867

Rata-rata
178,4
178,8
146,4
188
154,6
160,6
177,4
173,2
173,4

T4
10
12
11
13
11
11
13
12
11

T5
11
11
13
12
12
13
11
12
11

Jumlah
55
57
83
62
57
55
63
60
56

Rata-rata
11
11,4
12,6
12,4
11,4
11
12,6
12
11,2

T4

T5

Jumlah

Rata-rata

Tabel 5. Tinggi tanaman (Minggu ke-5 setelah tanam)


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1
172
178
152
174
144
163
166
165
157

T2
175
172
140
189
149
147
185
180
173

T3
195
175
132
182
157
163
175
173
174

Tabel 6. Jumlah daun (Minggu ke-5 setelah tanam)


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1
11
10
13
11
12
10
13
12
12

T2
12
12
13
13
12
10
14
12
11

T3
11
12
13
13
10
11
12
12
11

Tabel 7. Tinggi tanaman (Minggu ke-6 setelah tanam)


Perlakuan
JT 1

T1

T2

T3

JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
Tabel 8. Lingkar batang (minggu ke 8 setelah tanam)
Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1

T2

T3

T4

T5

Jumlah

Rata-rata

T5

Jumlah

Rata-rata

Tabel 9. Panjang dan lebar daun (Minggu ke 8 setelah tanam)


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3
JT 1
JT 2
JT 3

T1

T2

T3

T4

B. Tabel pengamatan saat panen


Tabel 10. Jumlah tongkol tanaman
Perlakuan
Blok 1
JT 1
3
JT 2
3
JT 3
3
Tabel 11. Bobot tongkol berkelobot
Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3

Blok 1

Blok 2
3
3
3

Blok 3
3
3
3

Jumlah

Rata-rata

Blok 2

Blok 3

Jumlah

Rata-rata

Tabel 12. Bobot tongkol tanpa kelobot


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3

Blok 1

Blok 2

Blok 3

Jumlah

Rata-rata

Blok 2

Blok 3

Jumlah

Rata-rata

Blok 2

Blok 3

Jumlah

Rata-rata

Blok 3

Jumlah

Rata-rata

Blok 3
16
8
5

Jumlah
47
24
15

Rata-rata
15,6
8
5

Tabel 14. Panjang tongkol tanpa kelobot


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3

Blok 1

Tabel 15. Diameter tanpa kelobot


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3

Blok 1

Tabel 16. Perkiraan jumlah biji per tongkol


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3

Blok 1

Blok 2

Tabel 17. Hasil per bedeng tanpa tanaman pinggir


Perlakuan
JT 1
JT 2
JT 3

Blok 1
16
8
5

Blok 2
15
8
5

5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan diatas, maka dapat diperoleh hasil sebagai
berikut: tabel hasil pengamatan kelas 2 ILMU TANAH, potensi tumbuh rata-rata
benih (diamati satu minggu setelah tanam) adalah perlakuan JT1=92%,
JT2=91%, dan JT3=89%. Sehingga total dari potensi tumbuh benih menghasilkan
rata-rata nilai 90.6%.

Pada saat panen jagung, maka jagung memiliki hasil yang memuaskan
sehingga jumlah Bobot Tongkol Berkelobot hasil pengamatan kami adalah JT1
Blok1=...gram, Blok2=..gram, Blok3=..gram, sehingga dapat diperoleh totalnya
adalah.. gram dengan rata-ratanya.. gram. JT2 Blok1=..gram, Blok2=..gram,
Blok3=..gram, sehingga dapat diperoleh totalnya adalah.. gram dengan rataratanya.. gram. JT3 Blok1=..gram, Blok2=..gram, Blok3=..gram, sehingga dapat
diperoleh totalnya adalah.. gram dengan rata-ratanya.. gram. Sedangkan jumlah
Bobot Tongkol Tanpa Kelobot hasil pengamatan kami adalah JT1 Blok1=...gram,
Blok2=..gram, Blok3=..gram, sehingga dapat diperoleh totalnya adalah.. gram
dengan rata-ratanya.. gram. JT2 Blok1=..gram, Blok2=..gram, Blok3=..gram,
sehingga dapat diperoleh totalnya adalah.. gram dengan rata-ratanya.. gram. JT3
Blok1=..gram, Blok2=..gram, Blok3=..gram, sehingga dapat diperoleh totalnya
adalah..
gram
dengan
rata-ratanya..
gram.
Sedangkan jumlah Panjang Tongkol Tanpa Kelobot hasil pengamatan kami
adalah JT1 Blok1=...cm, Blok2=..cm, Blok3=..cm, sehingga dapat diperoleh
totalnya adalah.. cm dengan rata-ratanya.. cm. JT2 Blok1=..cm, Blok2=..cm,
Blok3=..cm, sehingga dapat diperoleh totalnya adalah.. cm dengan rata-ratanya..
cm. JT3 Blok1=..cm, Blok2=..cm, Blok3=..cm, sehingga dapat diperoleh totalnya
adalah.. cm dengan rata-ratanya.. cm. Sedangkan jumlah Diameter Tanpa Kelobot
hasil pengamatan kami adalah JT1 Blok1=...cm, Blok2=..cm, Blok3=..cm,
sehingga dapat diperoleh totalnya adalah.. cm dengan rata-ratanya.. cm. JT2
Blok1=..cm, Blok2=..cm, Blok3=..cm, sehingga dapat diperoleh totalnya adalah..
cm dengan rata-ratanya.. cm. JT3 Blok1=..cm, Blok2=..cm, Blok3=..cm, sehingga
dapat diperoleh totalnya adalah.. cm dengan rata-ratanya.. cm.
Dan Perkiraan Jumlah Biji Pertongkol hasil pengamatan kami adalah JT1
Blok1=... biji, Blok2=.. biji, Blok3=. biji, sehingga dapat diperoleh totalnya
adalah.. biji dengan rata-ratanya.. biji. JT2 Blok1=.. biji, Blok2=. biji, Blok3=.
biji, sehingga dapat diperoleh totalnya adalah.. biji dengan rata-ratanya.. biji. JT3
Blok1=.. biji, Blok2=..biji, Blok3=.. biji, sehingga dapat diperoleh totalnya
adalah.. biji dengan rata-ratanya.. biji.
Penggunaan benih bermutu merupakan syarat utama dalam pengembangan
setiap komuditi yang dibudidayakan, dari segi benih jumlah benih perlubang juga
harus diperhatikan dalam budidaya tanaman jagung jumlah benih yang terlalu
berlebihan per lubang tidak akan memberikan hasil yang optimal.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
1. Tanaman jagung yang terlindung oleh pohon yang berada disekitarnya
menyebabkan pertumbuhan jagung tersebut terganggu karena cahaya yang
dibutuhkan oleh tanaman tersebut tidak terpenuhi.
2. Tanaman jagung yang kekurangan air dapat dilihat dari bentuk
pertumbuhannya seperti tanaman jagung kerdil, layu, bahkan mati.
3. Penyemprotan pupuk daun dilakukan agar tanaman jagung terhindar dari
hama dan ulat daun, serta fotosintesis pada tanaman jagung tidak
terganggu.
6.2. Saran
1. Tanaman jagung akan tumbuh maksimal apabila tidak ditanam berdekatan
dengan tanaman lainnya dan pengaturan jarak tanam harus diperhatikan
supaya jagung dapat tumbuh dengan baik.
2. Kita meminimalisirkan stress fisiologi pada tanaman jagung dengan cara
melakukan penyiraman yang rutin dan sesuai dengan kebutuhan tanaman
jagung tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Poehlman.1959.Laporan Praktikum Jagung Manis.


http://agussalim11.blogspot.co.id/Laporan-praktikum-jagung-manis.html
(Diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

Pratama, Dody Marta.2010.Dasar-Dasar Agronomi Jagung Manis.


http://prayudimarta.wordpress.com/Laporan-praktikum-serelia-tanamanjagung (Diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

Warisno.1998.Budidaya Tanaman Jagung.


http://indrareflis.blogspot.co.id/Budidaya-tanaman-jagung.html
(Diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai