Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

JARINGAN PENGANGKUT AIR

oleh:
Kelompok 2

Adhitya Dwi Prasetyo


Indah Ellyana
Ridha Tiara Suci
Semayang Itawari
Taufiq Kurrahman
Zikri Wali

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2016

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERCOBAAN
Jika pemasukan air ke dalam akar dibayangkan sebagai gerakkan horizontal,
bagian-bagian akar yang dilewatinya adalah bulu-bulu akar, sel-sel korteks, sel
endodermis, sel perisikel dan akhirnya air itu sampai di pembuluh kayu (xylem). Di
dalam tubuh tanaman, xylem merupakan pipa-pipa yang satu dengan yang lainnya
saling berhubungan meskipun tidak secara langsung.
Keadaan air di dalam tanaman sangat tergantung pada kecepatan absorbs oleh akar
dan kehilangan air oleh transpirasi. Transpirasi yang terjadi secara besar-besaran
dapat mengakibatkan defisit air di dalam tubuh tanaman sehingga terganggu proses
hidupnya.
Translokasi air dalam batang hanya dapat terlaksana karena adanya pertolongan
sel-sel hidup, dalam hal ini adalah sel-sel parenkim kayu dan sel-sel empelur yang
berada di sekitar xylem. Percobaan berikut akan membuktikan apakah benar
pembuluh kayu (xylem) berperan sebagai jaringan pengangkut air dalam tanaman.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Memahami proses jaringan pengangkut air.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Xylem merupakan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh yang
dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh. Pembuluh kayu berfungsi menyalurkan zat
bahan fotosintesis dari akar ke daun. Pembuluh kayu merupakan saluran utama bagi
transportasi air beserta semua substansi yang terlarut di dalamnya dari akar (dan juga
bagian tubuh tumbuhan lain yang menyerap air) menuju bagian lain tumbuhan,
terutama daun. Kayu dibentuk terutama dari kumpulan pembuluh kayu. Pergerakan
air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu
(mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor
penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar
akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar
perakaran. (Anonim, 2016)
Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yamg
terlarut didalamnya, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman, terutama daun,
melalui pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun merupakan
suatu sistem yang kontinu, berhubungan satu sama lain. (Lakitan, 2002)
Pembuluh xilem berasal dari sel-sel silindris yang biasanya mengarahkeujungujung. Pada saat matang dinding sel-sel itu melarut dan kandungansitoplasmiknya
mati. Hasilnya adalah pembuluh xilem, saluran bersambung yangtidak mati. Hasilnua
adalah pembuluh xilem bersambung dengan transpor air danmineral keatas
(Salisburry,1995).

III. BAHAN DAN METODE PERCOBAAN


A. Tempat dan Waktu Percobaan
Tempat percobaan: Laboratorium Fisiologi tumbuhan
Waktu percobaan:

Selasa, 22 Maret 2016, pukul 10.00 WIB

B. Bahan dan Alat Percobaan


Bahan:

- Cabang tanaman Allamanda cathartica

Bahan Kimia:

- Vaselin
- Aquades

Alat:

- Erlenmeyer
- Tutup gabus atau karet
- Pisau
- Baskom
- Mistar

C. Metode Kerja
1. Sediakan 6 cabang tanaman yang ukurannya kira-kira sama besarnya.
2. Buanglah jaringan-jaringan yang ada diluar xylem dari cabang tadi sepanjang 3
cm dari pangkalnya. Pngupasan dilakukan dalam air.
3. Masukkan cabang tanaman ke dalam tutup gabus dan masukkan dalam
erlenmayer yang telah diisi aquades, sehingga pangkalnya berada kira-kira 1cm
di atas dasar wadah.
4. Tutup xylem 2 cabang tanaman dengan vaselin, sedangkan floemnya tetap
terbuka. Kemudian segera masukkan kembali dalam erlenmayer yang tadi dan
tutup rapat dengan cara mengoles vaselin pada tutup gabus.
5. Tutup floem 2 cabang tanaman lainnya dengan vaselin dan xylem dibiarkan
terbuka. Kemudian masukkan kembali kedalam erlenmayer yang telah berisi
aquades kemudian tutup rapat dengan olesan vaselin.
6. Buat juga perlakuan yang sama sebagai kontrol (2 cabang).
7. Tentukan tinggi permukaan air dalam erlenmayer pada awal percobaan.
8. Amatilah setelah 3, 5, 7, dan 10 hari setelah perlakuan, amati tinggi permukaan
air pada erlenmayer, bila berkurang tambahkan aquades hingga permukaannya
mencapai batas semula.
9. Catat jumlah penambahan air tersebut dan keadaan morfologisnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
No

Perlakuan

Jumlah penambahan air

Xylem terbuka

(ml)
8
1,2

3
-

6
9

Keadaan morfologis tumbuhan

11
0,1

3
Segar

6
Segar

8
Segar

11
Segar

1,1

Segar

Segar

Segar

Segar

Floem tertutup 1
2

Xylem terbuka
Floem tertutup 2

Xylem tertutup

Layu

Layu

Layu

Layu

Floem terbuka 1
Xylem tertutup

0,2

0,2

Layu

Layu

Layu

Layu

5
6

Floem terbuka 2
Kontrol 1
Kontrol 2

12
5

1,4
1,4

1,4
1,4

Segar
Segar

Segar
Segar

Segar
Segar

Segar
Segar

B. Pembahasan

a. Xylem terbuka, Floem tertutup


Pada percobaan ini morfologi tumbuhan masih segar, karena xylem tanaman tidak
ditutup, karena seperti yang diketahui organ yang berfungsi mengangkut air adalah
xylem, sedangkan floem berfungsi sebagai penyebar hasil fotosintesis
b. Xylem tertutup, Floem terbuka
Pada percobaan ini tampak morfologi tumbuhan layu, hal ini dikarenakan
tumbuhan tidak bisa menyerap air dikarenakan xylem dari tumbuhan sudah ditutup
oleh vaselin.
c. Kontrol
Pada percobaan ini tanaman tampak segar, hal ini terjadi karena pada tanaman
kontrol tidak dilakukan apa-apa.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A.Kesimpulan
1. Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan
(daun) untuk melakukan fotosintesis.
2. Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan.
3. Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu. transportasi dari akar ke daun
melalui pembuluh xylem..
4. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata.
5. Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh
akar dibandingkan laju transpirasi.

B. Saran
Pada saat memilih tanaman, usahakan dilakukan pada saat sebelum akan dilakukan
praktikum, agar tanaman tidak layu ketika sudah dilakukan percobaan.

Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Pembuluh kayu. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_kayu.
(Diakses pada 5 April 2016)
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.
Salisburry, F.B dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Penerbit ITB.
Bandung.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai