Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM

FISIOLOGI TANAMAN
“HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN”

Nama : Cahya Ningrum


NPM : E1K021016
Hari tanggal : Kamis, September 2022
Dosen :1.Ir.Usman Kris Joko Suharjo, M.Sc.,Ph. D.
Co-ass : 1. Selta Fiona ( E1K018021 )

LABORATORIUM AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan tanaman, tanpa air maka mobilitas
akan tanaman tersebut akan terganggu dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan akan tanaman tersebut. Air mempunyai fungsi yang sangat pnting bagi tanaman,
salah satu fungsinya adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi.
Ketika tanaman melakukan proses fotosintesis, maka tanaman akan menghasilkan energi yang
berguna untuk tanaman tumbuh dan berkembang.
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk
hidup karena ia tidak dapat bergerak. Mereka memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan
tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks
untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi
tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-
tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut.
Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri
dari xylem dan juga floem. Berikut ini, akan dipapaparkan betapa pentingnya mereka bagi
proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air
dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ
tanaman dapat berkembang secara maksimal.
Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan Xilem yang berfungsi sebagai
saluran pengangkutan air dan zat-zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain serta jaringan
floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil assimilasi dari daun ke tempat-tempat
penyimpanan makanan cadangan dan bagian tubuh lainnya. Sel-sel penyusun jaringan xylem
berdinding tebal dan keras,pada penampang lintang selnya kelihatan sebagai bagian yang jernih.
Sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis,pada penampang melintang kelihatan
sebagai bagian yang jernih.
I.2 Tujuan Pratikum
a) mempelajari proses pengankutan air oleh jaringan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kebutuhan air di sini adalah suatu gambaran besarnya kebutuhan air untuk keperluan
tumbuhnya tanaman sampai tanaman (padi) itu siap panen. Kebutuhan air ini harus
dipertimbangkan terhadap jenis tanaman, keadaan medan tanah, sifat-sifat tanah, cara pemberian
air, pengolahan tanah, iklim, waktu tanam (pola tanaman), kandungan air tanah, efisiensi irigasi,
curah hujan efektif, koefisien tanaman bulanan, pemakaian air konsumtif, perkolasi, kebutuhan
air untuk tanaman, dan kebutuhan air di sawah (Mustahib, 2011).
Ketersediaan air adalah berapa besar cadangan air yang tersedia untuk keperluan irigasi.
Ketersediaan air ini biasanya terdapat pada air permukaan seperti sungai, danau, dan rawa-rawa,
serta sumber air di bawah permukaan tanah. Pada prinsipnya perhitungan ketersediaan air ini
bersumber dari banyaknya curah hujan, atau dengan perkataan lain hujan yang jatuh pada daerah
tangkapan hujan (catchment area/ watershed) sebagian akan hilang menjadi evapotranspirasi,
sebagian lagi menjadi limpasan langsung (direct run off), sebagian yang lain akan masuk sebagai
infiltrasi. Infiltrasi ini akan menjenuhkan tanah atas (top soil), kemudian menjadi perkolasi ke
ground water yang akan keluar menjadi base flow Di samping data meteorologi, dibutuhkan pula
data cahaya permukaan (exposed surface), dan data kelembaban tanah (soil moisture),
(Mustahib, 2011).
Evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan, maupun dari
tumbuh-tumbuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi ini antara lain: suhu
udara, kembaban udara, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari, ketinggian lokasi
proyek, dan lain sebagainya. Di dalam perencanaan irigasi, penilaian jumlah air yang dibutuhkan
untuk suatu areal tidak memisahkan antara evaporasi dan transpirasi. Istilah yang digunakan
adalah ET, dan merupakan kombinasi antara evaporasi dan transpirasi. Oleh karena air yang
digunakan oleh tanaman untuk proses metabolisme hanya sedikit atau kurang dari 1%, nilai
tersebut diabaikan (Sudjarwadi, 2012).
Evapotranspirasi atau ET merupakan penguapan total dari permukaan air, permukaan tanah,
dan dari tumbuh-tumbuhan. Untuk menentukan besarnya kebutuhan air bagi tanaman secara teliti
pada umumnya terbentur pada kesukaran untuk mendapatkan hasil pengukuran yang teliti di
lapangan. Metode perhitungan untuk menentukan kebutuhan air bagi tanaman yang berdasarkan
rumus-rumus pendekatan seringkali dipakai. Rumus-rumus pendekatan umumnya berupa rumus-
rumus empiris yang dikembangkan berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. Rumus-rumus
tersebut antara lain: Blaney Criddle, Hergreaves, Penman, Penman Modifikasi, Penman
Mounteith, Radiasi, Panci Evaporasi, Thornthwaite, Wickman, IRRI, Lowry Johnson,
Christiansen, dan lain-lainnya. Di dalam kajian ini, penulis mencoba membahas mengenai
perbandingan pemakaian rumus Blaney Criddle, Hargreaves, dan Penman Modifikasi terhadap
luas daerah irigasi yang dapat diairi dari ketiga metode tersebut. (Diah, 2011).
III. METODEOLOGI
3.1 Bahan dan Alat

Bahan yang diperlukan meliputi ranting tanaman berkayu penting Alamanda sebanyak 30 cm
dan masih memiliki pucuk, air, dan gumpalan gum sebagai penutup jaringan tanaman. Alat-alat
yang diperlukan dalam pratikum meliputi pisau stek, botol, dan gelas ukur.
3.2 Cara Kerja

1. Menyiapkan air yang cukup di dalam botol Tandai permukaan air dengan marker
permanen.
2. Potong tangkai tanaman bunga alamanda yang masih mempunyai banyak daun.
3. Membawa potongan tangkai ke ember berisi air.
4. Memotong dan membuat bagian dasar tangkai daun kira-kira 5 cm dari pangkal dan
sisakan 5 daun pada tangkai yang akan digunakan.
5. Mengupas kulit batang sepanjang 3 cm dari bawah jaringan floem dari kayu dan
buanglah.
6. Menyiapkan tiga tangkai daun dengan cara yang sama.
7. Menutup jaringan xilem tangkai pertama dengan lanolin.
8. Menutup jaringan floem tanpa kedua dengan lanolin.
9. Jaringan xilem dan floem dibiarkan terbuka.
10. Memasukkan tangkai berdaun 7, 8, 9 ke dalam botol yang berisi air dan ukur volume air.
11. Menutup botol dengan kapas lapisi plastik wrap agar tidak ada air bisa menguap melalui
mulut botol.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Perlakuan Hari ke Catatan morfologi
5
Xylem ditutup 2,5 cm 3,5 cm Daun gugur sebagian daun gugur
Floem ditutup 1,5 cm 2,5 cm Daun gugur sebagian Daun gugur,tapi masih
ada yang tumbuh
Kontrol 0,3 cm 0,5 cm Daun gugur dan Daun gugur dan
megunning menguning.
4.2  .Pembahasan
Selama dilakukan pengamatan yang dilakukan tiga hari sekali, maka didapatkan hasil seperti
di atas yang menunjukan bahwa pada percobaan xylem tertutup hanya sedikit air yang terserap
dan tanaman semakin menunjukan keadaan layu,untuk floem tertutup di dapatkan keadaan air
yang terserap lebih banyak daripada keadaan xylem tertutup,dan keadaannya tidak terlalu layu.
Sedangkan untuk control dimana xylem dan floem dalam keadaan terbuka,didapatkan kondisi
yang hampir sama dengan kondisi floem tertutup atau xylem terbuka. Hal ini di sebabkan karena
jaringan yang berfungsi mengangkut air adalah Jaringan xylem. Sehingga pada saat xylem
terbuka lebih banyak menyerap air daripada keadaan xylem tertutup. Selanjutnya diketahui
bahwa pada sebagian besar tumbuhan,tahanan besar terhadap air terdapat pada runutan daun atau
di pangkal tangkai daun,Ini berate apabila dalam keadaan rawan air timbul karena kekeringan,
peronggaan pertama-tama terjadi pada daun sehingga daunnya melayu dan mati, tetapi sistem air
di batang dapat dikatakan tetap utuh. Daun baru lebih mudah dihasilkan daripada batang baru.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem, dimana Xylem berguna
untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan Floem mengangkut gula sukrosa dan
juga asam amino dari organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali daun, ke
bagian-bagian lain dalam tumbuhan (semua hasil dari fotosintesis). Penyusun utama xylem
adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai
serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi
dalam berbagai kegiatan metabolisme. Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari
beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut
dan sklereid.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat
dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan utuk belajar seputar
percobaan sebelum melakukan percobaan ini. Yang terakhir Praktikan diharapkan agar selalu
semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Suharjo, Usman K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Universitas
Bengkulu: Bengkulu

Lakitan, B. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Salisbury, F.B., and C. W. Ross. 2012. Plant Physiology,4th ed. Wadsworth Publishing
Company. Belmont.

Aryuliana, Diah, dkk. 2012. Biologi. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai