Anda di halaman 1dari 8

ACARA II

JALAN PENGANGKUTAN AIR DALAM BATANG

2.1. Pendahuluan

2.1.1. Latar Belakang

Air merupakan unsur yang penting bagi tanaman, air berperan dalam proses fotosintesis,
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta sebagai pelarut unsur hara di dalam tanah.
Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah diawali dengan air diserap oleh akar. Air
dan mineral dari tanah akan masuk ke tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar,
dan masuk ke dlaam stele. Air dan mineral dari stele akan larut di dalam xilem kemudian akan
disebarkan ke seluruh organ-organ tanaman. Air yang disebarkan ke daun digunakan untuk
proses fotosintesis melalui jaringan floem. Tertutupnya pembuluh xilem akan menyebabkan
tanaman mengalami gangguan fisiologis karena tumbuhan tidak memperoleh suplai air. Floem
terletak di sebelah luar xilem yang berfungsi untuk mengantarkan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Proses pengangkutan air melalui dua tahap yaitu transportasi
ekstravaskuler dan intravaskuler. Transportasi ekstravaskuler pengangkutan tanpa melalui xilem,
sedangkan transportasi intravaskuler pengangkutan melalui xilem.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan praktikum Fisiologi dan Biokimia Acara Jalan Pengangkutan Air dalam Batang
adalah untuk membuktikan bahwa air diangkut dari akar menuju seluruh organ tanaman melalui
jaringan pengangkut xilem. Manfaat praktikum jalan pengangkutan air dalam batang adalah agar
mahasiswa dapat mengetahui jaringan tumbuhan yang berfungsi sebagai pengangkut air dalam
tumbuhan.
2.2. Tinjauan Pustaka

2.2.1. Gamal (Gliricidia sepium)

Gamal berasal dari wilayah kawasan pantai pasifik Amerika Tengah yang memiliki
musim kering. Gamal merupakan leguminosa pohon yang ketersediaannya dapat berlanjut di
sepanjang tahun. Tanaman gamal sering digunakan sebagai pakan ternak karena mudah dicerna.
Klasifikasi tanaman gamal sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia sepium. (Alwi, 2015)

Tanaman gamal dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah sampai ketinggian
1.300 m dpl. Tanaman gamal mengandung berbagai hara esensial yang cukup tinggi bagi
pemenuhan hara bagi tanaman.Gamal mengandung unsur nitrogen yang berguna sebagai pupuk
organik cair (Novriani, 2016).Tanaman gamal memiliki batang yang berukuran kecil hingga
sedang, tingginya 10 – 12 meter. Batang tanaman biasanya bercabang, memiliki kulit batang
yang halus dengan warna yang bervariasi dari putih abu-abu hingga merah kecoklatan (Winata
dkk, 2012). Gamal memiliki daun yang berbentuk elips atau oval dengan ujung daun yang lancip
dan pada pangkalnya berbentuk tumpul. Bunga gamal muncul pada musim kemarau dan
berbentuk kupu-kupu yang terkumpul pada ujung batang (Mayasari dkk, 2012).
2.2.2. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan xilem dan
floem terbentuk karena bergabungnya dua kalus melalui induksi hormon-hormon pertumbuhan.
Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke seluruh bagian
tumbuhan sedangkan jaringan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tanaman (Heryana dan Supriadi, 2011). Jaringan xilem tersusun atas beberapa
komponen yaitu komponen trakea, trakeida, parenkim dan serat. Jaringan ini memiliki fungsi
sebagai pengangkut air dan tempat penyimpanan makanan, serta sebagai penguat dalam batang.
Jaringan floem tersusun atas sel tapis, parenkim, sel pengiring dan serat. Jaringan ini berfungsi
sebagai pengangkut hasil metabolisme (Surachman dan Ratnawati, 2013).

2.2.3. Mekanisme Pengangkutan Air dalam Batang

Air merupakan komponen yang sangat penting bagi tanaman karena dibutuhkan dalam
jumlah yang besar yang dimanfaatkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Kekurangan air pada tanaman dapat mempengaruhi proses metabolisme pada tanaman yang
nantinya akan menurunkan pertumbuhan tanaman (Ai dan Torey, 2013). Tumbuhan menyerap
air dan mineral dari lingkungan sekitarnya secara osmosis melalui akar untuk memperoleh
bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pertumbuhan. Air akan terlarut dan masuk ke pembuluh
kayu yaitu xilem. Pengangkutan air terjadi secara vertikal dari akar menuju batang hingga ke
daun, kemudian akan dibawa ke seluruh bagian tumbuhan oleh jaringan tumbuhan yaitu floem
(Yuliani dkk, 2013).
Pengangkutan air pada tumbuhan dimulai dari akar sampai ke daun melalui berkas
pengangkut atau disebut berkas vaskular. Pengangkutan intravaskular pada tumbuhan, dimana air
diangkut dari xilem akar ke xilem batang kemudian diteruskan ke daun (Toto dan Yulisma,
2017). Pengangkutan air kedalam tumbuhan juga dapat melalui dinding sel tanpa menembus
membran sel. Pengangkutan ekstravaskular terdiri dari bagian yang tidak hidup dari akar
tumbuhan yaitu dinding sel dan ruang antar sel, sehingga air dapat masuk dengan cara difusi
(Advinda, 2018).
2.2. Materi dan Metode

Praktikum Fisiologi dan Biokimia Tanaman acara Jalan Pengangkutan Air dalam
Batang dilaksanakan pada hari Rabu, 24 September 2019 pukul 15.00 – 17.00 di Laboratorium
Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Semarang.

2.3.1. Materi

Materi yang digunakan dalam praktikum acara Jalan Pengangkutan Air dalam Batang
adalah berupa bahan dan alat. Bahan yang digunakan adalah batang gamal segar yang ada daun
nya sebagai bahan percobaaan dan vaselin yang digunakan sebagai bahan penutup bagian xilem
dan floem pada batang gamal. Alat yang digunakan adalah gelas kaca sebagai alat penampung
air untuk media tanam, gelas ukur untuk mengukur air untuk media percobaan, sterofoam
digunakan sebagai media tempat menancapkan batang gamal selotip digunakan untuk menutup
rongga-rongga gelas kaca, gunting digunakan untuk mengguting selotip, pisau digunakan untuk
merapikan sterofom untuk penutup gelas kaca, air

2.3.2. Metode

Metode yang digunakan pada pratikum acara Jalan Pengangkutan Air dalam Batang
adalah batang tanaman gamal yang ada daunnya disiapkan sebagai media percobaan sepanjang
15 cm dari tanah. Batang tanaman gamal yang masih ada daun segar dipotong pada ketinggian
15 cm dari permukaan tanah. Kulit batang dengan lebar 1,5 cm dikupas dari ujung potongan
batang sehingga bagian xilem dan bagian floem terlihat. Perlakuan A bagian xilem ditutup
dengan vaselin rapat-rapat pada satu batang dan pada perlakuan B bagian floem yang ditutup
dengan vaselin rapat-rapat pada satu batang lainnya.Perlakuan masing-masing dimasukkan ke
botol yang telah diisi dengan 400 ml air melalui tutup plastik dan letak batang didalam botol
diatur supaya ujung batang tidak menyentuh dasar botol. Kedua perlakuan dibiarkan di dalam
laboratorium selama 24 jam.Volume air di dalam botol perlakuan diukur setelah 24 jam.Volume
air yang hilang dihitung pada kedua perlakuan.

2.3. Hasil Pembahasan

Berdasarkan praktikum jalan pengangkut air dalam batang diperoleh hasil sebagai
berikut:

Tabel 2. Hasil Pengamatan Jalan Pengangkut Air dalam Batang Gamal


Volume air awal Volume air setelah 24
Perlakuan
(ml) jam (ml)

Xilem tertutup, floem terbuka (A) 200 195

Xilem terbuka, floem tertutup (B) 200 185


Sumber: Data Primer Praktikum Fisiologi dan Biokimia, 2019.

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa perlakuan xilem yang tertutup
volume air setelah 24 jam adalah 195 ml, sedangkan pada perlakuan xilem yang terbuka volume
air setelah 24 jam adalah 185 ml. Xilem yang tertutup pada perlakuan A dapat menghambat
masuknya air ke dalam batang, sehingga volume air setelah 24 jam lebih sedikit terserap yaitu 5
ml dibandingkan dari volume air pada perlakuan B xilem terbuka yaitu terserap 10 ml. Hal
tersebut dikarenakan air akan terserap terlebih dahulu ke pembuluh kayu yaitu xilem.
Pengangkutan air ini melalui berkas vaskular, yaitu air diangkut dari akar melalui xilem akar
kemudian menuju batang melalui xilem batang. Hal ini sesuai pernyataan dari Toto dan Yulisma
(2017) yang menyatakan bahwa pengangkutan intravaskular pada tumbuhan, yaitu air diangkut
dari xilem akar ke xilem batang kemudian diteruskan ke daun. Faktor yang dapat mempengaruhi
pengangkutan air teridiri dari suhu, jumlah air, kelembapan udara dan tekanan udara. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Rindam dkk. (2010) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi mekanisme pengangkutan air dalam batang adalah suhu, persediaan air dalam
tanah, kelembapan udara dan tekanan.
2.4. Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pembahasan acara Jalan Pengangkutan Air dalam Batang dapat
disimpulkan bahwa perlakuan xilem terbuka terdapat penyerapan air disebabkan perpindahan air
dari gelas ke tanaman lebih tinggi dibanding perlakuan xilem tertutup karena xilem merupakan
jaringan pengangkut intravaskular air pada tanaman.
Saran yang dapat diberikan pada acara Jalan Pengangkutan Air dalam Batang adalah
saat pengupasan kulit pada batang tanaman dilakukan dengan hati-hati agar jalan pengangkut
tidak ikut terkelupas.
DAFTAR PUSTAKA

Advinda, L. 2018. Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan. Deepublish, Yogyakarta

Ai, N. S., dan P. Torey. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada
tanaman. J. Bioslogos, 3 (1): 31-38

Alwi, M. A. 2015. Pertambahan bobot badan konversi pakan ternak kambing peranakan etawa
yang diberi pakan silase jerami padi dan daun gamal (Gliricidia sepium).Skripsi.
Universitas Hasanuddin Makasar.

Heryana, N. dan H. Supriadi. 2011. Pengaruh indole butyric acid (IBA) dan napthalene acetic
acid (NAA) terhadap keberhasilan grafting tanaman pala. J. Industrial and Beverage Crops,
2 (3): 279-284

Novriani. 2016. Pemanfaatan daun gamal sebagai pupuk organik cair untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga pada podsolik. J. Klorofil, 11 (1): 15-19.

Mayasari, D. Purbajanti, E. D., dan Sutarno. 2012. Kualitas hijauan gamal (Gliricidia sepium)
yang diberi pupuk organik cair dengan dosis berbeda. J. Animal Agriculture, 1 (2): 293-
301.

Rindam, M., T. N. L. Seman, R. Sulaiman dan R. Rashid. 2010. Proses sejatpeluhan tumbuhan
terpilih sebagai kaedah mendapatkan dan menangani masalah sumber air. J. Geografia, 6
(2): 10-19

Surachman dan Ratnawati. 2013. Pemanfaatan tanaman di halaman sekolah dalam pembelajaran
anatomi tumbuhan di SMA Negeri Bantul. J. Pendidikan Matematika dan Sains, 1 (1) : 67-
73.
Toto dan L. Yulisma. 2017. Analisis aplikasi konsep gaya dalam fisika yang berkaitan dengan
bidang biologi. J. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika, 3 (1) : 63-72.

Winata, N. A. S. H., Karno, dan Sutarno. 2012. Pertumbuhan dan produksi hijauan gamal
(Gliricidia sepium) dengan berbagai dosis pupuk organik cair. J. Animal Agriculture, 1 (1):
797-807.
LAMPIRAN

Sampel Batang Gamal

Gelas Ukur

Vaselin

Anda mungkin juga menyukai