Anda di halaman 1dari 20

NAMA : WA ODE NURHADI

NIM : 19010107015
PRODI : Tadris IPA

Soal

1. Perlu diketahui bahwa 70 persen tubuh tumbuhan tersusun atas


molekul air. Air berfungsi sebagai bahan baku tanaman dalam proses
fotosintesis dan juga dapat menjaga kelembaban tumbuhan agar tidak layu.
Bagaimana peran air untuk mendukung proses metabolieme pada tanaman.
2. Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal
dari air dalam tanah, diserap oleh rambut akar. Air dan mineral tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam
stele. Dari stele, air dan mineral melalui xylem, air tiba di daun pada dahan
tertinggi. Coba saudara jelaskan secara komprehensif faktor apa yang
menyebabkan sehingga air dapat naik ke daun. Dan jelaskan apa yang
dimaksud dengan pengangkutan air secara ektra vasikuler dan intravasikuler
3. Hara adalah bermacam-macam mineral yang terdapat di dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Coba saudara jelaskan
apa saja hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman serta bagaimana
dampak yang ditimbulkan jika tanaman mengalami difisensi hara.
4. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik
yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun,
yaitu klorofil. Bagaiamana mekanisme fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM.
Apa perbedaan mendasar dari proses fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM.
5. Proses respirasi pada tumbuhan sendiri, merupakan kebalikan dari proses fotosintesis.
Jika fotosintesis mengonversi energi cahaya menjadi energi potensial,
sedangkan respirasi mengubah energi potensial menjadi energi kinetik. Bagaimana
proses respirasi yang terjadi pada yang terjadi pada jaringan tumbuhan.
6. Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan karena menghasilkan pesan
sinyal kepada sel untuk melakukan pembelahan dan juga dapat mengaktivasi
enzim. pada musim gugur tanaman jati akan mengugurkan daunnya. Horman apa yang
terlibat dan bagaimana mekanisme kerja hormon?
7. Benih atau yang sering disebut dengan biji adalah bahan tanam dalam
budidaya. Benih merupakan bahan tanam yang digunakan untuk memulai awal dari
munculnya kehidupan tanaman. Coba saudara jelaskan bagaimana mekanisme
penyabaran benih pada tanaman dan apa saja ciri-ciri benih yang baik.
JAWAB

1. Peran air untuk mendukung proses metabolisme pada tanaman.

Peran air pada tumbuhan sangatlah penting, fungsi pertama dari air adalah sebagai senyawa
utama penyusun protoplasma. Protoplasma merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang
terdapat di dalam sitoplasma maupun vakuola sel. Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah
kultur protoplas, yaitu apabila sel yang telah dihilangkan dinding selnya (tinggal membran
plasma dan seluruh komponen di dalamnya meliputi sitoplasma, inti sel, dan vakuola)
ditumbuhkan di dalam media kultur jaringan.
Air sangat penting bagi tanaman. Fungsinya antara lain sebagai berikut.
Salah satu contoh peran air pada tanaman yait sebagai berikut :
Pengisi cairan tubuh tanaman.
Pelarut unsur hara yang terdapat di dalam tanah.
Membantu penyerapan unsur hara (makanan) dari dalam tanah oleh akar tanaman.
Mengangkut unsur hara ke seluruh organ tanaman.
Membantu memperlancar metabolisme terutama pada proses fotosintesis lalu mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
Melancarkan aerasi udara dan suplai oksigen dalam tanah.
Dalam proses biokimia tumbuhan, air juga berfungsi penting sebagai medium reaksi
maupun bahan bagi reaksi-reaksi metabolisme dalam tumbuhan. Dalam proses hidrolisis
pati misalnya, pemecahan pati menjadi glukosa diperlukan air. Demikian juga
reaksi-reaksi hidrolisis lainnya. Air juga mempunyai peran penting dalam proses reaksi
terang fotosintesis. Dalam proses tersebut air merupakan sumber elektron, yaitu ketika
molekul air dipecah untuk menghasilkan O2, H+, dan elektron. Walaupun proporsi
kebutuhan air dalam reaksi sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan pada
reaksi-reaksi biokimia lainnya.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi air dalam mempertahankan
turgiditas sel, pertumbuhan sel dan pergerakan struktur tertentu dari tumbuhan.
Turgiditas sel atau dikenal dengan istilah sel turgor adalah tekanan sel akibat masuknya
air ke dalam sel. Ketika sel tanaman mengalami banyak kehilangan air sehingga menjadi
layu maka pada saat tersebut sel mempunyai nilai tekanan turgor yang sama dengan nol.
Ketika air masuk ke dalam sel maka tekanan turgor akan meningkat (positif) dan sel
akan mengembang sehingga sel mencapai ukuran yang maksimum. Ketika ini terjadi
maka sel tumbuhan berada dalam keadaan turgor penuh. Pada pagi hari ketika air tanah
atau media tanam cukup, biasanya sel-sel tumbuhan ada dalam keadaan turgor penuh.
Pada tengah hari, saat matahari terik dan tumbuhan telah kehilangan banyak air akibat
penguapan mungkin tumbuhan akan mengalami kehilangan tekanan turgor atau bahkan
sampai mencapai nol (layu).
Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari air di
dalam tanah diserap oleh rambut akar. Air dan mineral dari tanah memasuki tumbuhan
melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele. Dari stele air
dan mineral – mineral terlarut di dalam xilem. Air mengalir karena ada perbedaan
kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel. Pemasukan air ke dalam akar sebagai
gerakan horisontal, maka bagian – bagian akar yang dilewatinya adalah bulu akar, sel –
sel korteks, sel – sel endodermis, sel – sel perisikel, dan akhirnya air itu sampai pada
pembuluh kayu (xilem)
Air berfungsi sebagai bahan baku tanaman dalam proses fotosintesis dan juga dapat
menjaga kelembaban tumbuhan agar tidak layu.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, air diserap oleh akar tumbuhan dan
dikirimkan ke daun, tempat melakukan fotosintesis.
Kelebihan penyerapan air pada tanaman diatasi dengan cara membuka stomata
untuk melakukan penguapan. Stomata adalah celah kecil pada epidermis daun yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran karbon dioksida dan oksigen hasil fotosintesis.
Stomata akan membuka untuk melakukan penguapan air, namun akan menutup untuk
menghemat air pada kondisi lingkungan yang kering.

Selain sebagai penyusun protoplasma tumbuhan, air merupakan pelarut yang baik bagi hara
mineral sehingga sangat membantu penyerapan hara tanaman. Selain itu air juga berperan
langsung dalam metabolisme tumbuhan atau sebagai medium reaksi- reaksi metabolisme
tumbuhan

2. Faktor pengangkutan air pada tumbuhan

Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah


intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti dalam, dan vaskuler yang berarti
pembuluh. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang
terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya
adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh xilem.
Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan
dilakukan oleh floem. Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali
dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut mengalir menuju
epidermis. Dari epidermis, air dan zat terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan
ke sel-sel endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem
akar. Selanjutnya, air dan zat terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem
daun. Di dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil
daun sebagai bahan proses fotosintesis.
Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa diangkut pembuluh
floem menuju seluruh jaringan tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun.
Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses transpirasi. Kecepatan
pengangkutan zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembaban,
suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah. Semakin tinggi kelembaban udara di sekitar
tumbuhan, maka difusi yang terjadi di dalam tumbuhan berlangsung lambat.
Sebaliknya, semakin rendah kelembaban udara lingkungan, difusi di dalam tumbuhan akan
semakin cepat.
Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan intensitas ncahaya yang
meningkat serta angin yang semakin kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan semakin
tinggi. Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan angin yang semakin
besar mengakibatkan proses pengangkutan zat berlangsung lambat. Semakin banyak
kandungan air di dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. Akibatnya, proses
transportasi zat pada xilem dan laju transpirasi semakin meningkat.

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi sampainya air hingga ke dahan tertinggi,
yaitu:

1. Tekanan akar

Saat rambut akar menyerap air, cairan sel akan menjadi lebih encer. Karena sel
bagian dalam lebih pekat, maka sel bagian dalam akan menyerap air dari rambut
akar dan dengan cara ini maka air akan bergerak dari sel sampai di xilem batang.
Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel menimbulkan suatu tekanan yang
disebut tekanan akar.

2. Daya Kapilaritas

Naiknya air dan garam mineral tersebut merupakan akibat gaya adhesi antara
dinding xilem dengan molekul air. Gaya adhesi pada xilem menyebabkan air
cenderung menempel dan merambat ke atas, sehingga semakin sempit
pembuluhnya, semakin tinggi air naik.

3. Daya Isap Daun

Proses transpirasi (pengeluaran uap air) pada daun menyebabkan berkurangnya air
pada daun, yang mengakibatkan munculnya daya isap daun. Daya isap daun
mengakibatkan air dalam saluran ikatan pembuluh terisap naik ke dalam daun. Air
yang terisap berfungsi untuk menggantikan air yang hilang akibat proses transpirasi.
Tenaga yang ditimbulkan dari transpirasi adalah daya isap daun. Transpirasi
(pengeluaran uap air) dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :

(1) Suhu yang tinggi dapat meningkatkan transpirasi tumbuhan.

(2) Kelembapan relatif yang rendah mempercepat transpirasi, dan sebaliknya.

(3) Semakin rendah tekanan atmosfer, transpirasi semakin meningkat.


(4) Cahaya dengan intensitas tinggi menyebabkan transpirasi meningkat, karena
cahaya dapat menyebabkan stomata terbuka.

(5) Persediaan air tanah yang banyak, maka transpirasi berlangsung cepat.

* Pengangkutan Ekstravaskular

Pengangkutan ekstravaskular adalah transpor zat yang tidak melalui pembuluh


angkut.

Pada pengangkutan ini, air masuk ke silinder pusat (stele) tumbuhan dari epidermis.
Setelah air berada dalam silinder pusat, air dapat bergerak bebas menjangkau
seluruh bagian tumbuhan.

* Pengangkutan Intravaskular

Pengangkutan intravaskular adalah transpor zat melalui berkas-berkas pembuluh


angkut. Berkas-berkas pembuluh angkut dibagi dua berdasakan zat yang diangkut,
yakni xilem dan floem.
3. Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman

* Unsur Hara Makro

Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah yang relatif besar. Daftarnya adalah sebagai berikut :

1. Nitrogen (N)

Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel
tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai
bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan
memasuki fase vegetatif. Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini digunakan
dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

2. Fosfor atau Phosphor (P)

Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein,
ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA
dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada
pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar adalah dengan
membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi pun
menjadi lebih baik.

3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis,
akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau
mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun
seperti terbakardan akhirnya gugur.

4. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di
dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk
ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar
proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim
di berbagai proses sintesis protein.

5. Kalsium (Ca)

Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan
mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik
tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu
, dan berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan
perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.

6. Belerang atau Sulfur (S)

Kelebihan Sulfur

Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein
dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan
glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang
salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan
disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil
metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator,
kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman

Kekurangan Sulfur

Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan
S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya
klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan
tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda
dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam
tanaman (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun
merupakan gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S
menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N
dan nitrat organik terlarut.

* Unsur Hara Mikro


Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit . Walaupun hanya
diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses
dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro , bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai
, dll. Unsur mikro itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan molibdenum.

1. Boron (B)

Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan


diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam
sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk
tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam jumlah
terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering dijumpai pada
adenium. Cirinya mirip daun variegeta.

2. Tembaga (Cu)

Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia juga berperan
membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam funsi
reproduksi.

3. Seng atau Zinc (Zn)

Hampir mirip dengan Mn dan Mg , sengat berperan dalam aktivator enzim , pembentukan
klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media yang
sudah lama digunakan.

4. Besi atau Ferro (Fe)

Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil.
Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus
menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi
kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentangan atau antagonis dengan unsur mikro
lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti
EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang
bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi
berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.

5. Molibdenum (Mo)

Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga
berperan dalam fiksasi nitrogen.

6. Mangan (Mn)

Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai koenzim,
sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan
fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan
yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan
mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya
menjadi hidrogen dan oksigen.

7. Khlor (Cl)

Kelebihan Khlor

Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel), keseimbangan ion yang
diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.

Kekurangan Khlor

Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada
tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.

8. Natrium (Na)

Kelebihan Natrium

Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu
kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi ketersediaan K.

Kekurangan Natrium

Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.

9. Cobalt (Co)

Kelebihan Cobalt

Cobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat
kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.

Kekurangan Cobalt

Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen

10. Silicone (Si)

Kelebihan Silicone

Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan


menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen
dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut menghasilkan tanaman yang
lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman, toleransi silikon dapat
disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi
dinding sel oleh jamur menyerang.
Kekurangan Silicon

Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.

11. Nikel (Ni)

Kelebihan Nikel

Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan


nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel diperlukan
untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah. Tanaman tumbuh
tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat
mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi

* Dampak yang ditimbulkan jika tanaman mengalami defensiasi hara

Nitrogen (N), bermanfaat pada pembentukan klorofil dan penyerapan air. Kekuarangan
unsur ini berakibat daun luruh, mengguning dan menggulung (dimulai dari daun tua) serta
pucuk mengalami kematian

Posfor (P), unsur ini berperan dalam proses fotosintesis, respirasi, penyimpanan energi dan
pembelahan sel. Akibat yang ditimbulkan dari kekurangan P yaitu : pertumbuhan terhambat
dan daun memucat yang dimulai dari daun muda
Kalium (K), adalah unsur hara yang berperan dalam proses fotosintesis dan sintesa protein.
Gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan unsur hara ini yaitu warna daun memudar dan
terjadi nekrosis (bercak coklat) pada ujung daun

Magnesium (Mg), merupakan elemen pusat klorofil yang sangat berperan dalam proses
fotosintesis. Gejala yang ditimbulkan akibat dari kekurangan unsur hara ini adalah terjadinya
perubahan warna daun dari hijau menjadi cokat/perunggu, dimulai dari bagian tengah sampai
bagian tepi daun.
Besi (Fe), berperan aktif sebagai katalis dalam pembentukan klorofil. Berkurangnya unsur Fe
menyebabkan terjadinya perubahan warna daun menjadi kuning keputihan dengan urat daun
berwarna hijau, dimulai dari daun muda

Seng (Zn), adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam pembentukan klorofil dan produksi
gula. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun muda mengalami perubahan bentuk
(mengecil) dan warnanya menguning
Boron (B), dibutuhkan dalam pengangukatan gula dan pembentukan protein serta dapat
merangsang pertumbuhan polen. Defisiensi unsur ini mengakibatkan pertumbuhan daun
muda terhambat, warna daun berubah menjadi hijau terang dan pembungaan berkurang

4. mekanisme fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM. Apa perbedaan


mendasar dari proses fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM.

Fotosintesis Tanaman C3, C4, dan CAM Pertumbuhan adalah pertambahan volume
yang meliputi pembelahan dan pemanjangan sel serta proses awal dari diferensiasi,
sedangkan perkembangan adalah spesialisasi struktur dan fungsi dari sel membentuk
jaringan dan organ tanaman. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis dengan menurunkan respirasi
tanaman. Saat ini pemanasan global telah menjadi isu dunia, di mana Indonesia telah
merasakan adanya peningkatan suhu bumi. Kondisi ini disebabkan oleh industrialisasi
yang menyebabkan peningkatan CO2 di muka bumi. Peningkatan CO2 dari 300 ppm
menjadi 340 ppm diharapkan dapat meningkatkan laju fotosintesis yang merupakan
proses penangkapan energi cahaya matahari oleh kloroplas untuk membentuk senyawa
organik yang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup umat manusia di mukabumi.
Namun demikian, kenyataannya peningkatan suhu bumi tidak secara nyata
meningkatkan fotosintesis, tetapi meningkatkan laju fotorespirasi. Fotorespirasi
merupakan proses perombakan komponen organik menjadi energi yang dibutuhkan
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Untuk itu saat ini tengah
dibicarakan bagaimana cara meningkatkan

(1) efisiensi fotosintesis,

(2) menurunkan laju fotorespirasi, dan

(3) pengoptimalan lahan suboptimal.

Secara umum fotosintesis terjadi melalui 2 tahap reaksi, yaitu :

* Reaksi terang, yaitu proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2)

* Reaksi gelap, yaitu terjadinya seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar
CO2 dan energi (ATP dan NADPH) dengan bantuan enzim Rubisco (pada tanaman C3).
Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.. Dalam
reaksi gelap terjadi Siklus Calvin yang membentuk senyawa antara, yaitu 3PGA.

Terdapat 3 tipe fotosintesis, yaitu:


* C3: Hasil pertama dari fotosintesis adalah molekul yang mempunyai 3 atom karbon,

yaitu 3 PGA (Phospho gliseric acid). Pada tanaman C3 fiksasi CO2 terjadi melalui siklus
calvin. Contoh tanaman
C3 adalah gandum, kentang, kedelai, dan lain-lain.

* C4: Hasil dari fotosintesis adalah molekul dengan 4 atom karbon, yaitu malat. Contoh
tanaman C4: jagung, tebu, sorgum.

* CAM (Crasculacean Acid Metabolism). Seperti halnya tanaman C4, pada tanaman
CAM molekul pertama dari fotosintesis adalah malat. Tanaman CAM mempunyai
keistimewaan, yaitu dapat dorman pada keadaan ekstrim tanpa merusak sel, dan akan
tumbuh kembali pada keadaan normal. Contoh tanaman CAM adalah kaktus, stone
crop.

Tanaman C3 Tanaman

C3 mempunyai efisiensi fotosintesis yang rendah karena enzim Rubisco mempunyai


peran ganda, yaitu

(a) untuk pengikatan CO2, dan

(b) pengaktifan oksigenase dalam Fotorespirasi. Pada tanaman C3, pemanfaatan CO2
hanya sebesar 50% karena adanya fotorespirasi, sehingga efisiensi fotosintesis
rendah.

Tanaman C4:
1. Mempunyai 2 tipe sel fotosintesis, yaitu mesofil dan bundle-sheath, sehingga CO2
yang dihasilkan dari siklus Calvin di Bundel Sheath ditangkap kembali dan
dipergunakan di mesofil.

2. CO2 dilakukan oleh enzim PEPC yang afinitas terhadap CO2 lebih tinggi
dibandingkan pada tanaman C3, yaitu enzim Rubisco. Substrat pada tanaman C4
adalah CA (Carbonic Anhydrose).

3.Ada pemisahan tempat antara: reduksi NO2 + NO3 dan reduksi CO2

4. Tidak ada fotorespirasi yang terukur.

* Perbedaan tanaman C3 dan C4

C3

* Tidak mempunyai seludang pembuluh (bundle sheath)


* CO2 difiksasi Rubisco à siklus Calvin (dalam mesofil)
* Rubisco daya ikat lebih rendah
* Tidak mempunyai PEPC
* Adaptasi: panas + lembab
* Fotorespirasi (dari sampingan siklus Calvin)
* Laju fotosintesis lebih rendah

C4

* Mempunyai kloroplas dalam seludang pembuluh (bundle sheath).


* CO2 difiksasi PEP membentuk asam berantai C4, ditranslokasi di seludang
pembuluh
*. PEPC daya ikat kuat
* Mempunyai Rubisco (<< C3) ± 10%
*. Adaptasi: panas, kering, lembab
* Tidak ada fotorespirasi yang terukur
* Laju fotosintesis tinggi

Perbedaan

tanaman c3

biasanya adalah tanaman yang umumnya berada di wilayah dingin, bisa


berfotosintesis lebih baik dari tanaman c4 di bawah 25 derajat celcius. Pada
tanaman c3, fiksasi CO2 terjadi secara langsung oleh siklus Calvin. Contohnya
adalah gandum, beras.

tanaman c4
hampir sama semua cara kerjanya dengan tanaman c3, tetapi tanaman c4 perlu
membentuk molekul c4 dahulu sebelum bisa memfiksasi CO2. Contoh : jagung,
tebu.

CAM (Crassulacean-Acid-Metabolism)

dilakukan oleh tanaman sukulen, biasanya hidup di tempat yang kering. Bedanya
dengan tanaman c4 mereka membuka stomata mereka pada malam hari. Contoh :
paku-pakuan, kaktus, teratai.

5. Ada beberapa proses respirasi pada tumbuhan

Respirasi dilakukan pada satuan sel. Respirasi juga menghasilkan karbon dioksida dan air
sebagai produk sampingan. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi
dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP

Ada beberapa tahapan dalam proses respirasi tumbuhan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Oksigen ditangkap atau diserap dari udara bebas dilingkungan sekitar.


Proses transportasi gas-gas secara keseluruhan berlangsung secara difusi.
Oksigen (O2) masuk dalam sel tumbuhan kemudian mengalami difusi melalui ruang antar
sel, sitoplasma, dan membran sel.
Karbondioksida yang dihasilkan akan dikeluarkan dari sel tumbuhan melalui proses difusi
Jika O2 sudah diambil dari udara bebas, barulah proses respirasi terjadi. Proses ini terdiri dari
beberapa tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat, dan trasnpor
elektron.
Berikut penjelasan selengkapnya!
Glikolisis adalah tahapan perubahan glukosa yang dipecah menjadi dua molekul, yaitu
molekul asam piruvat (beratom C3). Peristiwa tersebut terjadi di sitosol. Dalam tahap
glikolisis akan mengahasilkan 2 molekul ATP sebagai energi dan dua molekul NADH yang
digunakan untuk proses transpor elektron. Kemudian asam piruvat akan diproses ditahap
dekarboksilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif yaitu proses pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA dengan
melepaskan CO2. Selain asetil KoA, NADH juga dihasilkan dalam proses ini. Bedanya, asetil
KoA diproses melalui siklus asam sitrat, sedangkan NADH digunakan dalam transpor
elektron.
Siklus kreb atau daur asam sitrat adalah pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi
CO2 dan H2O serta energi kimia. Siklus krebs ini terjadi di membran mitokondria.
Transfer elektron yaitu suatu rangkaian reaksi yang melibatkan pembawa elektron. Dalam
reaksi ini akan menghasilkan H2O, dalam proses ini dibantu oleh enzim seperti sitokrom,
quinon, piridoksin, dan flavoprotein.
Respirasi terbagi menjadi dua jenis respirasi yaitu respirasi aeron dan respirasi anaerob.
Respirasi aerob, proses respirasi yang membutuhkan oksigen untuk menjalankan proses
respirasi. Tahapan proses ini adalah penyerapan oksigen, pemecahan senyawa organik seperti
glukosa menjadi CO2 dan H2O, pembebasan energi sebagai pengatur suhu dan proses
kehidupan, dan pembebasan CO2 dan H2O.
Respirasi anaerob, proses respirasi yang tidak membutuhkan oksigen. Respirasi ini biasa
disebut dengan proses fermentasi. Kadar O2 dalam proses respirasi ini sangatlah minim.
Laju proses respirasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah suhu, jenis
dan jumlah substrat, kelembaban, jumlah oksigen, tipe dan usia dari tumbuhan.

Pada saat pohon jati menggugurkan daunnnya hormone apa saja yang berperan dan
bagaimana mekanismenya
Pada saat tumbuhhan jati menggugurkan daunnya itu dilakukan karena adanya
cuaca yang sangat panas , dan pada saat pengguguran daun ini hormone yang
berperan yait hormone Asam Absisat, baimana cara kerja dari hormone ABA berikut
penjelasannya:
Cara kerja dari asam absisat ini seperti merangssng penutupan stomata pada waktu
kekurangan air , mempertahankan dormasi dan biasanya terdapat pada
daun,batang,akar , buah berwarna hijau. Pengangkutan hormone ABA dapat menjadi
lebih baik di xylem maupun floem dsn arah pergerakanya bias naik turun . transfortasi
dari floem menuju saun dapat dirangsang oleh salinitas . pada tumbuhan tertentu ,
terdapat perbedaan tranfortasi ABA dalam siklus hidupnya . daun muda memerlukan
ABA dari xilem dan floem , seangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan
dapat ditransfor keluar daun. Daun dan buah dapat menjadi rontok karena adanya
pengaruh kerja hormone asam absisat . hormon ini dapat menghambat pertumbuhan
dan pembelahan sel , kareena itu jika hormone ini bekerja maka proses yang terjadi
didalam sel akan berkurang dan kelamaan akan berhenti , berhentinya aktivitas sel
berarti juga berhentinya asupan nutrisi kedalam sel tumbuhan tersebut. Sehingga ,
bagian seperti daun akan kekurangan nutrisi dan kering karena penguapan terus
terjadai, namun tidak ada asupan air , dan kelamaan dauna akan rontok
Hormone ini dapat menutup stomata pada daun dengaan menurunkn tekanan
osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor . akibatnya cairan tanaman hilang yan
disebabkan oleh transpirasi melaui stomata dapat dicegah . ABA juga mencegah
kehilanga air daritanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin .
selain itu , ABA jufa dapat menstimulaasi pengambilan air melalui akar , dalam
menghadapi kekeringan , ABA juga berfungsi dalam mengjadapi lingkunagn shu
rendah dan kadar garam yang tinggi.
tahapan dalam proses respirasi tumbuhan, diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Oksigen ditangkap atau diserap dari udara bebas dilingkungan sekitar.


Proses transportasi gas-gas secara keseluruhan berlangsung secara difusi.

2. Oksigen (O2) masuk dalam sel tumbuhan kemudian mengalami difusi melalui
ruang antar sel, sitoplasma, dan membran sel.
Karbondioksida yang dihasilkan akan dikeluarkan dari sel tumbuhan melalui proses
difusi

3. Jika O2 sudah diambil dari udara bebas, barulah proses respirasi terjadi. Proses
ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam
sitrat, dan trasnpor elektron.

Berikut penjelasan selengkapnya

1. Glikolisis adalah tahapan perubahan glukosa yang dipecah menjadi dua molekul,
yaitu molekul asam piruvat (beratom C3). Peristiwa tersebut terjadi di sitosol. Dalam
tahap glikolisis akan mengahasilkan 2 molekul ATP sebagai energi dan dua molekul
NADH yang digunakan untuk proses transpor elektron. Kemudian asam piruvat akan
diproses ditahap dekarboksilasi oksidatif.

2. Dekarboksilasi oksidatif yaitu proses pengubahan asam piruvat menjadi asetil


KoA dengan melepaskan CO2. Selain asetil KoA, NADH juga dihasilkan dalam
proses ini. Bedanya, asetil KoA diproses melalui siklus asam sitrat, sedangkan
NADH digunakan dalam transpor elektron

3. Siklus kreb atau daur asam sitrat adalah pembongkaran asam piruvat secara
aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Siklus krebs ini terjadi di membran
mitokondria

4. Transfer elektron yaitu suatu rangkaian reaksi yang melibatkan pembawa


elektron. Dalam reaksi ini akan menghasilkan H2O, dalam proses ini dibantu oleh
enzim seperti sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein.

6. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman


Hormon utama atau mayor ini merupakan kelompok terbesar dari hormon yang
paling berpengaruh dalam merangsang pertumbuhan dari suatu tanaman. Contoh
dari hormon ini diantaranya hormon auksin, sitokinin, giberelin, etilen serta asam
absisat.

Mekanisme kerja hormon pada tanaman

Hormon bekerja dengan mengikat reseptor protein baik di dalam sel target atau
pada membran plasma mereka. Pengikatan hormon steroid membentuk kompleks
hormon-reseptor yang mempengaruhi ekspresi gen dalam inti sel target.

Pengikatan hormon non-steroid mengaktifkan messenger kedua yang


mempengaruhi proses dalam sel target. Hormon steroid. Bagaimana mereka
bekerja? Sebagai hormon, mereka adalah pesan dari sistem endokrin. Jelas mereka
harus mengubah sesuatu di dalam sel.

7. Mekanisme penyebaran benih pada tanaman

Penyebaran benih adalah perpindahan, penyebaran atau pengangkutan benih


menjauhi tanaman induk. Tumbuhan memiliki mobilitas yang terbatas dan
bergantung pada berbagai vektor penyebaran untuk mengangkut propagulnya,
termasuk vektor abiotik seperti angin dan vektor hidup ( biotik ) seperti burung. Benih
dapat tersebar jauh dari tanaman induk secara individu atau kolektif, serta tersebar
baik dalam ruang dan waktu. Pola penyebaran benih sebagian besar ditentukan oleh
mekanisme penyebaran dan ini memiliki implikasi penting untuk struktur demografi
dan genetik populasi tanaman, serta pola migrasi dan interaksi spesies. Ada lima
cara utama penyebaran benih:gravitasi , angin, balistik, air, dan oleh hewan.
Beberapa tanaman bersifat serotin dan hanya menyebarkan bijinya sebagai respons
terhadap stimulus lingkungan. Penyebaran melibatkan pelepasan atau pelepasan
diaspora dari tanaman induk utama.

Pemilihan benih merupakan faktor yang amat penting dalam rangkaian budidaya
tanaman, karena benih merupakan awal kehidupan sehingga untuk mendapatkan
produksi yang tinggi perlu dipilih benih yang baik dan bermutu.

Benih bermutu dapat digolongkan menjadi tiga macam :

1) Benih bermutu secara genetis

2) Benih bermutu secara fisiologis

3) Benih bermutu secara fisik


Benih bermutu secara genetis merupakan benih yang berasal dari benih murni dari
spesies/varietas yang dapat menunjukkan identitas secara genetis dari tanaman
induknya, seperti berumur pendek/genjah, produksi tinggi, tahan terhadap penyakit,
respon terhadap pemupukan beradaptasi baik pada lingkungan. Benih bermutu
secara fisiologis adalah benih yang mempunyai daya tumbuh tinggi, percepatan
perkecambahannya tinggi dan viabilitas tinggi. Benih bermutu secara fisik
merupakan benih berkualitas yang ditunjukkan berdasarkan kwalitas fisiknya.

b. Persyaratan benih yang baik

Umumnya benih dikatakan baik secara fisik apabila menunjukkan ciri-ciri sebagai
berikut:

1) Benih bersih dari kotoran

Benih berstandar menghendaki tingkat kebersihan yang tinggi terhadap benih


tanaman lain, gulma, kotoran dari sisa-sisa bagian tanaman lain, butiran tanah, pasir
dan kerikil. Apabila benih bersih ini diproduksi maka akan menunjukkan sifat-sifat
yang sama dari kelompoknya.

2) Benih berisi atau bernas

Benih bernas adalah benih yang berisi atau tidak hampa. Untuk mengetahui secara
pasti dari benih bernas dapat melalui penimbangan benih. Jika ditimbang
menunjukkan berat benih standar maka benih tersebut baik, dapat juga melalui
perendaman pada air, jika benih terendam berarti benih bernas. Namun ada jenis
benih tertentu walaupun terapung benih tersebut tetap bernas.

Benih bernas biasanya berat, benih berat mengandung cadangan makanan lebih
banyak dibandingan dengan benih hampa, sehingga jika disemai akan memberikan
pertumbuhan kecambah lebih besar. Standar yang digunakan untuk mengukur benih
bernas adalah dengan menimbang berat 1000 biji untuk benih-benih kecil, dan 100
biji untuk benih-benih besar. Kemudian dari hasil penimbangan dibandingkan
dengan standar berat benih 1000 biji atau 100 biji yang dapat dilihat pada tabel
benih.

3) Warna benih cerah

Warna benih dapat mengidentifikasikan kualitas suatu benih, terutama untuk


mengetahui lamanya benih disimpan dan tingkat kesehatan benih dari penyakit.

Benih yang baik, menunjukkan warna kulit yang cerah atau terang sesuai dengan
warna aslinya. Benih yang disimpan dalam lingkungan yang tidak terkendali dan
yang terkontaminasi dengan patogen akan memberikan warna yang lebih kusam
atau tidak sesuai warna dasar aslinya.
4) Ukuran benih normal dan seragam

Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih. Benih
yang baik adalah benih yang memiliki ukuran normal, tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil

Anda mungkin juga menyukai