Anda di halaman 1dari 12

PROSES BIOKIMIA ALAMI DAN ORGANISME DI

BIOSFER

NAMA: WA ODE NURHADI

19010107015

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT NEGERI AGAMA ISLAM

KENDARI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. . Latar Belakang

Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang ada di
dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup. Sebagai subdisiplin dari biologi dan
kimia, biokimia dapat dibagi menjadi tiga bidang: biologi struktural, enzim, dan metabolisme.
Selama beberapa dekade terakhir pada abad ke-20, biokimia telah berhasil menjelaskan proses
kehidupan melalui tiga subdisiplin ilmu ini. Hampir semua bidang ilmu hayat sedang ditemukan
dan dikembangkan melalui metodologi dan penelitian biokimia. Biokimia berfokus pada
pemahaman dasar kimiawi yang memungkinkan molekul biologis memunculkan proses-proses
yang terjadi di dalam sel hidup dan di antara se, yang pada gilirannya berkaitan erat dengan
pemahaman jaringan dan organ, serta struktur dan fungsi organisme. Biokimia berkaitan erat
dengan biologi molekuler yang mempelajari mekanisme molekuler dari fenomena biologi.
Sebagian besar biokimia berhubungan dengan struktur, fungsi, dan interaksi makromolekul
biologis, seperti protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Molekul-molekul ini membangun
struktur sel dan melakukan banyak fungsi yang berhubungan dengan kehidupan. Sifat kimiawi sel
juga bergantung pada reaksi molekul dan ion kecil. Mereka dapat berupa senyawa anorganik
(misalnya air dan ion logam) atau organik (misalnya asam amino yang digunakan untuk
menyintesis protein). Mekanisme yang digunakan oleh sel untuk memanfaatkan energi dari
lingkungannya melalui reaksi kimia dikenal sebagai metabolisme. Temuan biokimia diterapkan
terutama di bidang kedokteran, nutrisi, dan pertanian. Dalam pengobatan, ahli biokimia
menyelidiki penyebab dan penyembuhan penyakit Ilmu gizi mempelajari bagaimana menjaga
kesehatan dan kebugaran serta pengaruh dari kekurangan gizi Di bidang pertanian, ahli biokimia
menyelidiki tanah dan pupuk. Meningkatkan budidaya tanaman, penyimpanan tanaman, serta
pengendalian hama juga merupakan tujuan penerapan biokimia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. jelaskan klasifikasi organisme kehidupan?

2. jelaskan klasifikasi nutrisi dari organisme?


3. Jelaskan aspek dasar ekologi?

4. Jelaskan siklus biogeokimia

BAB II
PEMBAHASAN

A. klasifikasi organisme kehidupan


Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu
persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk
hidup. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok,
adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri. Memberikan istilah tertentu untuk
setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap
jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Pengelompokan makhluk hidup tersebut dapat dengan mudah kamu dapatkan informasinya melalui
buku berjudul Buku Pintar Hewan oleh Jumanta yang menjelaskan segala hal yang harus kamu
ketahui mengenai hewan yang ada di dunia.Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering
digunakan merupakan cara pengelompokan yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada
tahun 1969. Dia membagi makhluk hidup menjadi 5 kelompok besar yaitu monera, protista, jamur,
tumbuhan, dan hewan.

1. KINGDOM MONERA
Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti atau
disebut juga organisme prokariotik. Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini
memiliki bahan inti berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat). Organisme yang termasuk ke dalam Kingdom Monera adalah organisme
dengan ciri-ciri sebagai berikut: Bersel satu Tidak memiliki selaput inti atau prokariot, dapat
membuat makanan sendiri atau autotroph, juga bergerak atau berpindah tempat. Monera dapat
dibagi lagi menjadi dua, yaitu bakteri dan alga biru

2. PROTISTA
Protista adalah makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti
(selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, hanya mempunyai
sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan, dan jamur. Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan
merupakan hewan dan tumbuhan masuk dalam kelompok Protista.

Kelompok Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok Protista yang
menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok Protista yang menyerupai jamur adalah
jamur lendir dan jamur air. Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang
melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau.

3. JAMUR
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan
cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil,
berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidup di tempat yang lembap, bersifat
saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah
busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang
ditempelinya).
Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke
dalam kerajaan tumbuhan atau plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan
tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya yang
memiliki banyak kesamaan.
4. KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)
Kelompok ini beranggotakan makhluk hidup bersel banyak
yang mampu berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis ini
dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofil
memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membuat
makanan. Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk
hidup bersel banyak adalah dalam struktur selnya.

Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang terbuat dari


bahan selulosa (sejenis karbohidrat). Oleh karena itu,
tumbuhan biasanya bersifat kaku dan tidak mudah patah.
Kingdom Plantae dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (tidak mempunyai xilem
dan floem) dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan yang
termasuk ke dalam kelompok tumbuhan tidak berpembuluh
adalah tumbuhan lumut. Sedangkan, tumbuhan paku dan
tumbuhan berbiji termasuk tumbuhan berpembuluh.
5. KINGDOM
ANIMALIA (HEWAN)
Dalam klasifikasi makhluk hidup, hewan termasuk ke dalam kingdom animalia. Hewan merupakan
kelompok makhluk hidup yang hidup dengan cara memakan makhluk hidup lain. Perbedaan utama
antara hewan dan tumbuhan adalah pada dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel tumbuhan memiliki
dinding sel, sedangkan sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Kingdom animalia dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan ada tidaknya tulang belakang,

B. Klasifikasi Nutrisi Dari Organisme


Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan
untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya
fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkam
menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Nutrisi dasar adalah
nutrisi yang diproduksi di dalam tubuh kita dan tidak perludidapatkan dari makanan. Contoh dari
nutrisi ini adalah kolesterol, zat semacam lemak yangada di semua sel hewan. Nutrisi makanan
harus didapatkan dari makanan yang kita santapkarena tubuh tidak memproduksi zat tersebut atau
memproduksi dengan jumlah yang kurangmencukupi untuk memelihara pertumbuhan dan
kesehatan.Enam jenis nutrisi yang ditemukan dalam makanan adalah karbohidrat, lemak,
protein,vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat, lemak
dan
protein
disebut sebagai
macronutrients
;
menyusun sebagian besar santapan sehari-hari. Lebih dari 500 gr total ketiga nutrisi
tersebutdikonsumsi tubuh dalam sehari. Macronutrien ini berfungsi sebagai bahan mentah untuk
pembangunan dan pemeliharaan jaringan serta sebagai bahan bakar berbagai aktifitas fisikdan
metabolisme penunjang hidup.
Micronutrients
terdiri dari
vitamin, mineral
dan
air
.Ketiga nutrisi ini bukan sumber energi tapi memfasilitasi aktifitas metabolisme tubuh.Vitamin
dibutuhkan tubuh sekitar 300 mg sehari dan mineral 20 gram sehari. Kategoriterakhir nutrisi adalah
air, yang berfungsi sebagai media terjadinya proses metabolismetubuh.

C. Aspek Dasar Ekologi


ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan
hidupnya.

1. Habitat Kehidupan

Dibumi adalah salah satu planet ditata surya yang memiliki kehidupan didalamnya. Kehidupan
dibumi meliputi organisme-organisme baik mikroorganisme maupun makroorganisme. Habitat
organisme dibumi meliputi daratan dan perairan. Organisme atau makhluk hidup sangat
membutuhkan komponen abiotik dialam untuk kehidupannya. Salah satu komponen abiotik yang
sangat dibutuhkan yaitu air. Air merupakan komponen abiotik yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup dimanapun habitatnya dibumi. Keberadaan air juga akan menciptakan ekosistem
seperti ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem rawa, ekosistem laut, serta ekosistem yang
berada disekitar air. Ekosistem – ekosistem itu disebut dengan ekosistem akuatik (perairan).
Ekosistem akuatik merupakan ekosistem terbesar yang berada dibumi, karena hampir 70%
permukaan bumi ditutupi oleh air. Itu berarti hanya 30% bagian dibumi merupakan daratan. Inilah
yang menimbulkan istilah bumi menjadi planet biru di tata surya.
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan
(fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam
sistem tanah. Pada umumnya, organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih
10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh
jamur dan bakteri. Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap produktivitas dan daya
dukung tanah. Aktvitas biologis yang dilakukan oleh organisme tanah dapat mempengaruhi
kesuburan dan kegemburan tanah. Namun demikian, ada juga aktivitas organisme yang merugikan
bagi makhluk hidup lainnya misalnya organisme penyebab penyakit pada tanaman atau hewan
peliharaan.
Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari
sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad
hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain
menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi
bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang
ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme
tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk
dari bahan organik.
2. Tingkatan Trofik

Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan
populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur trofik
dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum
memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati
produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier
sampai konsumen puncak

3. Hubungan Tanpa-Balik antara spesies

Hubungan antarmakhluk hidup yang khas disebut simbiosis. Di alam dikenal tiga macam
kehidupan simbiosis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis
komensalisme.Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Lingkungan tempat makhluk
hidup tinggal biasa disebut habitat.

Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam. Seperti tanah, air, energi surya, mineral. Kemudian flora dan fauna yang ada di atas tanah, di
dalam tanah maupun di perairan. Ada hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik
lingkungan yang berupa makhluk hidup atau dengan benda tak hidup. Hubungan itu akan
membentuk timbal balik yang kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling
berhubungan di alam, biasa di sebut dengan ekosistem, dan di alam terdapat bermacam-macam
ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
mahkluk hidup dengan lingkungannya

4. Keberlanjutan Ekosistem

Dalam istilah yang lebih umum, keberlanjutan adalah daya tahan suatu sistem dan proses. Prinsip
pengorganisasian keberlanjutan merupakan suatu pembangunan berkelanjutan, yang mencakup
empat ranah yang saling terhubung, yaitu ekologi, ekonomi, politik dan budaya. Ilmu keberlanjutan
merupakan kajian tentang pembangunan berkelanjutan dan ilmu lingkungan. Keberlanjutan juga
merupakan tantangan sosial yang melibatkan hukum internasional dan nasional, perencanaan kota
dan transportasi, gaya hidup lokal dan individual, serta konsumerisme etis. Cara hidup yang lestari
dapat dilakukan dengan menata ulang kondisi kehidupan (misalnya, dengan adanya perkampungan
dan kota madya hijau, serta kota berkelanjutan); mengkaji ulang sektor ekonomi (permakultur,
bangunan hijau, pertanian berkelanjutan); atau praktik kerja (arsitektur berkelanjutan), yang
menggunakan sains untuk mengembangkan teknologi baru (seperti teknologi hijau, energi
terbarukan, serta daya fisi dan fusi yang berkelanjutan); atau merancang sistem dengan cara yang
fleksibel dan reversibel, dan menyesuaikan gaya hidup individu dengan melestarikan sumber daya
alam.

D. Siklus Biogeokimia
1. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi.Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan siklus air, berkaitan dengan
asal, distribusi, dan sifat air. Dalam konteks yang luas, ilmu meteorologi dan oseanografi
menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik global yang melibatkan air. Hingga ilmu
hidrologi berkaitan erat dengan teknik-teknik ilmiah yang bersumber dari matematika, fisika,
kimia, teknik, geologi dan biologi. Konsep-konsep dasar yang diterapkan diantaranya yaitu ilmu
meteorologi, klmiatologi, oseanografi, geografi, geologi, glasiologi, limnologi, ekologi, biologi,
agronomi, kehutanan dan beberapa ilmu lain yang berspesialisasi pada aspek fisik, kimia dan
biologi.

2. Siklus Hidrogen
Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan siklus air, berkaitan dengan asal,
distribusi, dan sifat air. Dalam konteks yang luas, ilmu meteorologi dan oseanografi
menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik global yang melibatkan air. Hingga ilmu
hidrologi berkaitan erat dengan teknik-teknik ilmiah yang bersumber dari matematika, fisika,
kimia, teknik, geologi dan biologi. Konsep-konsep dasar yang diterapkan diantaranya yaitu ilmu
meteorologi, klmiatologi, oseanografi, geografi, geologi, glasiologi, limnologi, ekologi, biologi,
agronomi, kehutanan dan beberapa ilmu lain yang berspesialisasi pada aspek fisik, kimia dan
biologi
3.Siklus karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon
dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini
belum diketahui).

Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang


dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir
tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya
termasuk pula freshwater system dan material non-hayati
organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk
karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-
hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil).
Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar
reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi,
dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung
kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun
demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami
pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
4.siklus oksigen

Daur Biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur


kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah
dan air). Dalam daur biogeokimia dikenal dua macam daur,
diantaranya daur edafik dan daur atmosferik. Daur edafik
merupakan daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak
pernah membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik
adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami
fase berbentuk gas di udara. Daur biogeokimia berfungsi
mengatur keseimbangan ekosistem.
5. Siklus Nitrogen
Siklus daur nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa
yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam
bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi
secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses
penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Walaupun terdapat
sangat banyak molekul nitrogen di dalam atmosfer, nitrogen
dalam bentuk gas tidaklah reaktif. Hanya beberapa
organisme yang mampu untuk mengkonversinya menjadi
senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi
nitrogen.
Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika,
seperti terjadinya kilat. Kilat memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan, tanpanya tidak akan ada bentuk
kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali
makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen yang
terbentuk dari alam tersebut. Hampir seluruh makhluk hidup
mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup lain.
Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses
topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya
cadangan senyawa nitrogen. Di bawah ini tahap-tahapan
terjadinya daur nitrogen:

Tahap pertama yaitu daur nitrogen atau proses transfer


nitrogen dari atmosfer kedalam tanah. Selain masuknya
nitrogen kedalam tanah akibat dari air hujan, nitrogen juga
dapat masuk melalui proses fiksasi nitrogen, proses ini
dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan bersimbiosis
dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-
polongan. Ganggang hijau juga memiliki kemampuan yang
sama seperti memfiksasi nitrogen.
Tahap kedua di mana nitrat diperoleh dari hasil fiksasi
biologis yang digunakan oleh produsen atau tanaman yang
kemudian akan mengubahnya menjadi protein. Jika ada
hewan atau tanaman yang mati maka pengurai akan
mengubahnya menjadi NH3 (gas amonia) dan NH4+ (garam
amonium yang terlarut oleh air), proses yang terjadi ini
dinamakan dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas dapat
mengubah senyawa amonium dan amonia menjadi nitrat
yang diproses oleh Nitrosomonas. Denitrifikasi merupakan
proses di mana oksigen yang terdapat dalam tanah terbasa,
maka nitrat akan cepat ditransformasikan menjadi oksida
nitrogen atau gas nitrogen.

6. Siklus fosfor
Keberadaan fosfor pada organisme hidup sangat kecil, tetapi
peranannya sangat diperlukan. Atom fosfor hanya
ditemukan dalam bentuk senyawa fosfat (PO43-). Fosfat
diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis
organik. Fosfor banyak dikandung oleh asam nukleat, yaitu
bahan yang menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik.
Peranan dan Reproduksi Chrysophyta Atom fosfor juga
merupakan dasar bagi ATP (Adenosine Tri Phospat)
berenergi tinggi yang digunakan untuk respirasi seluler dan
fotosintesis. Selain itu merupakan salah satu mineral
penyusun tulang dan gigi. Fosfor merupakan komponen
yang sangat langka dalam organisme tak hidup.
Produktivitas ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor
dalam tanah ditingkatkan. Peristiwa pelapukan batuan oleh
fosfat akan menambah kandungan fosfat di dalam tanah.

7. Sikkus besi
Besi bersirkulasi melalui atmosfer, litosfer, dan samudra.
Tanda panah berlabel menunjukkan fluks dalam Tg besi per
tahun. Besi dalam siklus lautan antara plankton, partikulat
teragregasi (besi yang tidak tersedia secara hayati), dan
terlarut (besi yang tersedia secara hayati), dan menjadi
sedimen melalui penguburan. Ventilasi hidrotermal
melepaskan besi besi ke laut selain masukan besi samudra
dari sumber darat. Besi mencapai atmosfer melalui
vulkanisme, aeolian angin, dan beberapa melalui
pembakaran oleh manusia. Dalam Antroposen, besi
dikeluarkan dari tambang di kerak bumi dan sebagian
disimpan kembali di gudang limbah.
Itu siklus besi (Fe) adalah siklus biogeokimia dari besi
melalui suasana, hidrosfer, lingkungan dan litosfer.
Sementara Fe sangat melimpah di kerak bumi, ini kurang
umum di perairan permukaan yang mengandung oksigen.
Besi adalah mikronutrien utama produktivitas primer, dan
nutrisi pembatas di samudra Selatan, Pasifik ekuator timur,
dan Pasifik subarctic disebut sebagai Daerah Nutrisi Tinggi,
Rendah Klorofil (HNLC) laut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesismpulan pada makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Pengelompokan makhluk hidup tersebut dapat dengan
mudah kamu dapatkan informasinya melalui buku berjudul
Buku Pintar Hewan
2. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan
DAFTAR PUSTAKA

Afriany, Sri Ningsih Desi., Pengaruh Lama Ketiadaan Inang


Spodoptera Litura

Terhadap Kebugaran Parasitoid Snellenius manilae Dengan

Menggunakan Manova, (Institut Pertanian Bogor Fakultas


Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2013).

Agustanti, T.H., Implementasi Metode Inquiry Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi, (Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII Vol, 1 No 1,


2012).

Alamsah, M.A., Penerapan Pendekatan SETS Pada


Pembelajaran Fisika

Untuk Meningkatkan Pengakuan Terhadap Keagungan Sang


Pencipta, (Jurnal Unnes Physics Education 3, 2013).

Ambarsari, Wiwin., Penerapan Pembelajaran Inkuiri


Terbimbing Terhadap

Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi


Siswa Kelas VII

SMP Negeri 7 Surakarta, (Pendidikan Biologi, Vol 5, No 1,


2013).

Arikunto, Suharsimi., Dasar-dasar Evaluasi Penndidikan,


(Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2012)

Aritonang, Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa, (Jurnal

Pendidikan Penabur, 2008).

Batubara, Anni Erlina, Hasruddin Hasruddin, dan Rahmat


Mulyana. Pengaruh
Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Discovery terhadap
Kemampuan

Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Topik


Bioteknologi

di MAN I Padang Sidempuan, (Jurnal Pendidikan Biologi,


Vol 5, No 2,

2016).

Anda mungkin juga menyukai