BIOSFER
19010107015
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. . Latar Belakang
Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang ada di
dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup. Sebagai subdisiplin dari biologi dan
kimia, biokimia dapat dibagi menjadi tiga bidang: biologi struktural, enzim, dan metabolisme.
Selama beberapa dekade terakhir pada abad ke-20, biokimia telah berhasil menjelaskan proses
kehidupan melalui tiga subdisiplin ilmu ini. Hampir semua bidang ilmu hayat sedang ditemukan
dan dikembangkan melalui metodologi dan penelitian biokimia. Biokimia berfokus pada
pemahaman dasar kimiawi yang memungkinkan molekul biologis memunculkan proses-proses
yang terjadi di dalam sel hidup dan di antara se, yang pada gilirannya berkaitan erat dengan
pemahaman jaringan dan organ, serta struktur dan fungsi organisme. Biokimia berkaitan erat
dengan biologi molekuler yang mempelajari mekanisme molekuler dari fenomena biologi.
Sebagian besar biokimia berhubungan dengan struktur, fungsi, dan interaksi makromolekul
biologis, seperti protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Molekul-molekul ini membangun
struktur sel dan melakukan banyak fungsi yang berhubungan dengan kehidupan. Sifat kimiawi sel
juga bergantung pada reaksi molekul dan ion kecil. Mereka dapat berupa senyawa anorganik
(misalnya air dan ion logam) atau organik (misalnya asam amino yang digunakan untuk
menyintesis protein). Mekanisme yang digunakan oleh sel untuk memanfaatkan energi dari
lingkungannya melalui reaksi kimia dikenal sebagai metabolisme. Temuan biokimia diterapkan
terutama di bidang kedokteran, nutrisi, dan pertanian. Dalam pengobatan, ahli biokimia
menyelidiki penyebab dan penyembuhan penyakit Ilmu gizi mempelajari bagaimana menjaga
kesehatan dan kebugaran serta pengaruh dari kekurangan gizi Di bidang pertanian, ahli biokimia
menyelidiki tanah dan pupuk. Meningkatkan budidaya tanaman, penyimpanan tanaman, serta
pengendalian hama juga merupakan tujuan penerapan biokimia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
1. KINGDOM MONERA
Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti atau
disebut juga organisme prokariotik. Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini
memiliki bahan inti berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat). Organisme yang termasuk ke dalam Kingdom Monera adalah organisme
dengan ciri-ciri sebagai berikut: Bersel satu Tidak memiliki selaput inti atau prokariot, dapat
membuat makanan sendiri atau autotroph, juga bergerak atau berpindah tempat. Monera dapat
dibagi lagi menjadi dua, yaitu bakteri dan alga biru
2. PROTISTA
Protista adalah makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti
(selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, hanya mempunyai
sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan, dan jamur. Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan
merupakan hewan dan tumbuhan masuk dalam kelompok Protista.
Kelompok Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok Protista yang
menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok Protista yang menyerupai jamur adalah
jamur lendir dan jamur air. Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang
melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau.
3. JAMUR
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan
cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil,
berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidup di tempat yang lembap, bersifat
saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah
busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang
ditempelinya).
Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke
dalam kerajaan tumbuhan atau plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan
tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya yang
memiliki banyak kesamaan.
4. KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)
Kelompok ini beranggotakan makhluk hidup bersel banyak
yang mampu berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis ini
dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofil
memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membuat
makanan. Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk
hidup bersel banyak adalah dalam struktur selnya.
1. Habitat Kehidupan
Dibumi adalah salah satu planet ditata surya yang memiliki kehidupan didalamnya. Kehidupan
dibumi meliputi organisme-organisme baik mikroorganisme maupun makroorganisme. Habitat
organisme dibumi meliputi daratan dan perairan. Organisme atau makhluk hidup sangat
membutuhkan komponen abiotik dialam untuk kehidupannya. Salah satu komponen abiotik yang
sangat dibutuhkan yaitu air. Air merupakan komponen abiotik yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup dimanapun habitatnya dibumi. Keberadaan air juga akan menciptakan ekosistem
seperti ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem rawa, ekosistem laut, serta ekosistem yang
berada disekitar air. Ekosistem – ekosistem itu disebut dengan ekosistem akuatik (perairan).
Ekosistem akuatik merupakan ekosistem terbesar yang berada dibumi, karena hampir 70%
permukaan bumi ditutupi oleh air. Itu berarti hanya 30% bagian dibumi merupakan daratan. Inilah
yang menimbulkan istilah bumi menjadi planet biru di tata surya.
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan
(fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam
sistem tanah. Pada umumnya, organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih
10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh
jamur dan bakteri. Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap produktivitas dan daya
dukung tanah. Aktvitas biologis yang dilakukan oleh organisme tanah dapat mempengaruhi
kesuburan dan kegemburan tanah. Namun demikian, ada juga aktivitas organisme yang merugikan
bagi makhluk hidup lainnya misalnya organisme penyebab penyakit pada tanaman atau hewan
peliharaan.
Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari
sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad
hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain
menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi
bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang
ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme
tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk
dari bahan organik.
2. Tingkatan Trofik
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan
populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur trofik
dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum
memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati
produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier
sampai konsumen puncak
Hubungan antarmakhluk hidup yang khas disebut simbiosis. Di alam dikenal tiga macam
kehidupan simbiosis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis
komensalisme.Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Lingkungan tempat makhluk
hidup tinggal biasa disebut habitat.
Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam. Seperti tanah, air, energi surya, mineral. Kemudian flora dan fauna yang ada di atas tanah, di
dalam tanah maupun di perairan. Ada hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik
lingkungan yang berupa makhluk hidup atau dengan benda tak hidup. Hubungan itu akan
membentuk timbal balik yang kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling
berhubungan di alam, biasa di sebut dengan ekosistem, dan di alam terdapat bermacam-macam
ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
mahkluk hidup dengan lingkungannya
4. Keberlanjutan Ekosistem
Dalam istilah yang lebih umum, keberlanjutan adalah daya tahan suatu sistem dan proses. Prinsip
pengorganisasian keberlanjutan merupakan suatu pembangunan berkelanjutan, yang mencakup
empat ranah yang saling terhubung, yaitu ekologi, ekonomi, politik dan budaya. Ilmu keberlanjutan
merupakan kajian tentang pembangunan berkelanjutan dan ilmu lingkungan. Keberlanjutan juga
merupakan tantangan sosial yang melibatkan hukum internasional dan nasional, perencanaan kota
dan transportasi, gaya hidup lokal dan individual, serta konsumerisme etis. Cara hidup yang lestari
dapat dilakukan dengan menata ulang kondisi kehidupan (misalnya, dengan adanya perkampungan
dan kota madya hijau, serta kota berkelanjutan); mengkaji ulang sektor ekonomi (permakultur,
bangunan hijau, pertanian berkelanjutan); atau praktik kerja (arsitektur berkelanjutan), yang
menggunakan sains untuk mengembangkan teknologi baru (seperti teknologi hijau, energi
terbarukan, serta daya fisi dan fusi yang berkelanjutan); atau merancang sistem dengan cara yang
fleksibel dan reversibel, dan menyesuaikan gaya hidup individu dengan melestarikan sumber daya
alam.
D. Siklus Biogeokimia
1. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi.Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan siklus air, berkaitan dengan
asal, distribusi, dan sifat air. Dalam konteks yang luas, ilmu meteorologi dan oseanografi
menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik global yang melibatkan air. Hingga ilmu
hidrologi berkaitan erat dengan teknik-teknik ilmiah yang bersumber dari matematika, fisika,
kimia, teknik, geologi dan biologi. Konsep-konsep dasar yang diterapkan diantaranya yaitu ilmu
meteorologi, klmiatologi, oseanografi, geografi, geologi, glasiologi, limnologi, ekologi, biologi,
agronomi, kehutanan dan beberapa ilmu lain yang berspesialisasi pada aspek fisik, kimia dan
biologi.
2. Siklus Hidrogen
Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan siklus air, berkaitan dengan asal,
distribusi, dan sifat air. Dalam konteks yang luas, ilmu meteorologi dan oseanografi
menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik global yang melibatkan air. Hingga ilmu
hidrologi berkaitan erat dengan teknik-teknik ilmiah yang bersumber dari matematika, fisika,
kimia, teknik, geologi dan biologi. Konsep-konsep dasar yang diterapkan diantaranya yaitu ilmu
meteorologi, klmiatologi, oseanografi, geografi, geologi, glasiologi, limnologi, ekologi, biologi,
agronomi, kehutanan dan beberapa ilmu lain yang berspesialisasi pada aspek fisik, kimia dan
biologi
3.Siklus karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon
dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini
belum diketahui).
6. Siklus fosfor
Keberadaan fosfor pada organisme hidup sangat kecil, tetapi
peranannya sangat diperlukan. Atom fosfor hanya
ditemukan dalam bentuk senyawa fosfat (PO43-). Fosfat
diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis
organik. Fosfor banyak dikandung oleh asam nukleat, yaitu
bahan yang menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik.
Peranan dan Reproduksi Chrysophyta Atom fosfor juga
merupakan dasar bagi ATP (Adenosine Tri Phospat)
berenergi tinggi yang digunakan untuk respirasi seluler dan
fotosintesis. Selain itu merupakan salah satu mineral
penyusun tulang dan gigi. Fosfor merupakan komponen
yang sangat langka dalam organisme tak hidup.
Produktivitas ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor
dalam tanah ditingkatkan. Peristiwa pelapukan batuan oleh
fosfat akan menambah kandungan fosfat di dalam tanah.
7. Sikkus besi
Besi bersirkulasi melalui atmosfer, litosfer, dan samudra.
Tanda panah berlabel menunjukkan fluks dalam Tg besi per
tahun. Besi dalam siklus lautan antara plankton, partikulat
teragregasi (besi yang tidak tersedia secara hayati), dan
terlarut (besi yang tersedia secara hayati), dan menjadi
sedimen melalui penguburan. Ventilasi hidrotermal
melepaskan besi besi ke laut selain masukan besi samudra
dari sumber darat. Besi mencapai atmosfer melalui
vulkanisme, aeolian angin, dan beberapa melalui
pembakaran oleh manusia. Dalam Antroposen, besi
dikeluarkan dari tambang di kerak bumi dan sebagian
disimpan kembali di gudang limbah.
Itu siklus besi (Fe) adalah siklus biogeokimia dari besi
melalui suasana, hidrosfer, lingkungan dan litosfer.
Sementara Fe sangat melimpah di kerak bumi, ini kurang
umum di perairan permukaan yang mengandung oksigen.
Besi adalah mikronutrien utama produktivitas primer, dan
nutrisi pembatas di samudra Selatan, Pasifik ekuator timur,
dan Pasifik subarctic disebut sebagai Daerah Nutrisi Tinggi,
Rendah Klorofil (HNLC) laut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesismpulan pada makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Pengelompokan makhluk hidup tersebut dapat dengan
mudah kamu dapatkan informasinya melalui buku berjudul
Buku Pintar Hewan
2. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan
DAFTAR PUSTAKA
Aksara, 2012)
2016).