Biologi sebagai sebuah mata pelajaran memiliki karakteristik berbeda daripada mata pelajaran
lain yang diajarkan di sekolah. Obyek biologi yang berupa makhluk hidup merupakan daya tarik
tersendiri yang dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya. Kesalahan
klasik yang selalu muncul dalam memahami mata pelajaran ini adalah dianggapnya biologi
adalah materi yang harus dihafalkan, sehingga bagi sebagian siswa menganggap biologi sebagai
pelajaran yang membosankan.
Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.
Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
Struktur keilmuan biologi salah satunya adalah yang didefinisikan oleh Biological Science
Curriculum Study (BSCS) . Secara umum mata pelajaran biologi ditinjau dari 3 sudut pandang
yaitu: Obyek Biologi, Tema Persoalan Biologi, dan Tingkatan organisasi Kehidupan. Ketiga
sudut pandang ini diterapkan secara bersama-sama sebagai sebuah satu kesatuan (Depdiknas,
2003).
1. Obyek Biologi
Objek atau kajian dalam biologi adalah berupa makhluk hidup. Makhluk hidup yang ada di bumi
ini sangatlah luas dan beraneka ragam, sehingga untuk mempermudah dalam mempelajarinya,
para ahli mengelompokkan/mengklasifikasikan menjadi beberapa kelompok (kingdom/
kerajaan).
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup.
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan
tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan adalah :
1. Kenyataan bahwa kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel
sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat
berpindah tempat.Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri,
yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur. Maka para ahli taksonomi
kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae
(tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti
disebut sel eukariotik sedangkan sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok
ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria). Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki
sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan
(Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur. Fungi
memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat
heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur
air (Oomycota). Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat
makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup. Hewan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak
dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua
hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang
(vertebrata).
Ada lagi yang mengelompokkan menjadi enam kingdom (virus, monera, protista, fungi, plantae,
dan animalia), atau (archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, animalia). Ada juga yang
mengelompokkan menjadi tujuh kingdom, yaitu (virus, archaebacteria, eubacteria, protista,
fungi, plantae, animalia).
Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer
1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia,
protista, fungi, archebacteria, eubacteria).
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa pandangan jumlah
pengelompokan makhluk hidup, tetapi pada hakekatnya adalah sama, hanya perbedaan dasar
pengelompokan saja.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek dan persoalan biologi terus berkembang
melalui penelitian ilmiah.
Organisme yang terdiri atas satu sel disebut juga uniseluler dan yang terdiri atas banyak sel
disebut multiseluler. Pada organisme uniseluler segala fungsi hidupdijalankan oleh sel itu
sendiri. Karena fungsi hidup tidak hanya satu, maka terjadilah suatu sistem yang terdiri atas
subsistem-subsistem.makin banyak subsistem yang menyusun organisme maka semakin
kompleks organisme tersebut.
Bagan Struktur organisasi kehidupan
a. Organisasi Tingkat Molekul dan Sel
Tubuh organisme hidup tersusun atas molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom
karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Molekul organik ini ada 4 macam atau golongan
yaitu:
1. Molekul lipid. Molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta
oksigen, dan kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di dalam sel terdapat bermacam
jenis lipid, diantaranya adalah lemak, fosfolipid dan steroid.
2. Molekul karbohidrat. Molekul ini mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen.
Contoh karbohidrat adalah glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi atau bahan
bakar terpenting bagi organisme hidup.
3. Molekul protein. Molekul ini adalah makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam
amino sebagai monomernya) dan tidak bercabang. Tersusun dari unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H) oksigen (O) dan nitrogen (N), dan kadang-kadang disertai unsur sulfur (S),
dan posfor (P). Kira-kira 50% dari berat kering organisme hidup adalah protein. Protein
dalam organisme hidup ini ada yang berperan sebagai enzim, sebagai sumber energi
misalnya untuk pergerakan otot, ada yang bertanggung jawab atas pengangkutan materi
melalui peredaran darah misalnya hemoglobin dan zat anti bodi, ada pula yang berperan
sebagai persediaan makanan misalnya ovalbumin pada putih telur dan kasein pada susu.
Protein juga merupakan bahan untuk perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur
sel dari organ tubuh. Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk berbagai macam
protein dalam tubuh organisme hidup.
4. Molekul asam nukleat. Molekul ini merupakan satu-satunya molekul yang membawa
informasi genetik organisme hidup. Terdapat 2 golongan besar asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).
Pada organisme hidup, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul ini tersusun
ke dalam sistem interaksi yang kompleks yang kemudian membentuk sebuah sel. Dengan kata
lain, molekul-molekul organik tersebut bergabung membentuk organel-organel sel, kemudian
berbagai organel tersebut saling berinteraksi membentuk satu kesatuan terkecil dari makhluk
hidup/organisme yang disebut Sel.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah sel dibangun oleh komponen-komponen
berikut: air, ion-ion anorganik, makromolekul (protein, lipid, asam nukleat, dan
karbohidrat/polisakarida), dan mikromolekul (asam amino, asam lemak, nukleotida, dan
glukosa).
Sel sebagai unit fungsional dan unit struktural terkecil pada organisme multiseluler akan selalu
memperlihatkan ciri-ciri hidup, diantaranya adalah:
Organisasi kehidupan tingkat ini tidak dimiliki oleh organisme uniseluler, tetapi hanya dimiliki
oleh organisme multiseluler. Karena seluruh aktivitas hidup pada organisme uniseluler
dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada organisme multiseluler aktivitas hidup
dilaksanakan oleh banyak sel yang terorganisasi atau teratur dan saling berhubungan dengan baik
hingga menjadi satu kesatuan fungsi membentuk satu tubuh individu. Organisasi kehidupan
setelah tingkat molekul dan sel adalah tingkat jaringan dan organ. Apakah yang dimaksud
dengan jaringan dan organ?
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi
tertentu. Sedangkan Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan satu
fungsi tertentu. Pada dunia hewan tingkat tinggi dan manusia terdapat 5 macam jaringan dasar
penyusun tubuhnya. Kelima jaringan tersebut adalah jaringan: epitelium, otot, ikat, tulang dan
saraf. Sedangkan pada dunia tumbuhan terdapat 7 macam jaringan dasar penyusun tubuh.
Ketujuh jaringan dasar tersebut adalah jaringan: epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima,
endodermis, xilem dan floem.
Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah jaringan saraf. Jaringan saraf ini tersusun oleh
sel-sel saraf (neuron), yang bertugas menghantarkan impuls. Dan contoh jaringan pada tumbuhan
tingkat tinggi adalah jaringan xilem yang tersusun oleh sel-sel xilem, yang bertugas membawa
air dan garam mineral dari tanah sampai ke daun.
Organ pada hewan dan manusia meliputi usus, jantung, paru-paru, hati, lambung, mata, dan
sebagainya. Usus halus tersusun oleh beberapa macam jaringan yang masing-masing mempunyai
fungsi tertentu, yaitu jaringan: epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Jaringan epitelium berfungsi
membungkus villi, mensekresikan mukus dan mengabsorpsi air serta zat-zat gizi makanan.
Jaringan ikat yang dalam hal ini berupa pembuluh darah bersama dengan epitelium berfungsi
mengangkut sari makanan. Jaringan otot berfungsi untuk melakukan gerak peristaltis dibawah
stimulus saraf otonom. Dan jaringan saraf berfungsi mengorganisir kerja ketiga jaringan tadi.
Struktur kompleks usus halus ini mempunyai satu fungsi yakni untuk mencerna dan menyerap
sari-sari makanan, sehingga membentuk sistem organ (sistem pencernaan).
Sistem organ tersebut saling berinteraksi, saling menunjang atau saling berpengaruh dan
membentuk satu tubuh yang dikenal dengan istilah individu. Apabila terjadi gangguan pada salah
satu sistem organ pada individu maka sistem organ yang lain juga mengalami gangguan. Oleh
karena itu, menjaga keseimbangan fungsi suatu sistem organ berarti menjaga keselarasan kerja
antara sistem organ, dan dapat menjadikan tubuh tetap sehat. Jadi individu merupakan satu
organisme yang tubuhnya tersusun oleh berbagai sistem organ yang saling berhubungan. Di
lingkungan yang lebih luas, individu diartikan sebagai satuan makhluk hidup tunggal, misalnya
seekor burung, seekor sapi, sebatang pohon kelapa, sebatang tanaman padi, seorang anak,
seorang ibu, dan sebagainya.
Kata individu berasal dari bahasa Latin, yaitu Individuum yang artinya tidak dapat dibagi.
Individu tinggal pada suatu tempat (habitat). Di lingkungan habitatnya individu tentu tidak
sendiri. Ia akan hidup bersama dengan individu lain, baik yang jenisnya sama maupun yang
jenisnya berbeda. Individu-individu dikatakan sejenis atau satu species jika mampu melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile, contohnya ayam betina dan ayam jantan
merupakan satu jenis/species.
Perhatikanlah contoh berikut; dalam sebidang kebun teh, tumbuhan yang hidup di sana tentu
bukan hanya sebatang tanaman teh, melainkan tentu ada ratusan tanaman teh. Di sana tentu juga
hidup beberapa jenis hewan, misalnya kodok, cacing tanah, bekicot, ular, ulat, tikus, belalang,
capung, dan semut yang jumlahnya lebih dari satu.
Kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama-sama menempati suatu habitat disebut
populasi. Jadi, seluruh tanaman teh pada sebidang kebun tersebut merupakan populasi tanaman
teh, seluruh cacing tanah pada sepetak kebun tersebut merupakan populasi cacing tanah, dan
seterusnya. Sedangkan kumpulan populasi yang tinggal bersama pada suatu areal tertentu,
dimana terjadi suatu bentuk hubungan atau interaksi, baik antara individu sejenis (intraspecies)
maupun antara jenis yang berbeda (antarspecies) disebut komunitas. Contoh : Sepetak sawah,
sebuah kolam ikan, sebidang kebun, dan sebagainya.
Keadaan populasi di dalam suatu komunitas selalu berubah-ubah atau bersifat dinamis. Dinamika
populasi ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan. Sesungguhnya
banyak persoalan yang dapat dipelajari dari tingkatan populasi hingga komunitas ini.
Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak
hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem,
setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen,
dekomposer maupun detritivor. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof)
yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat
organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan)
yang berperan sebagai konsumen. Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen
secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen
dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam
yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan
seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen,
karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam
ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh
sebuah rantai makanan ini : daun berwarna hijau (Produsen) ulat (Konsumen I) ayam
(Konsumen II) musang (Konsumen III) macan (Konsumen IV/Puncak).
Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi
membentuk jaring-jaring makanan (food web).
Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan
jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer,
hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara
(zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan
gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Detritivor merupakan organisme yang
memakan detritus (hancuran organisme mati).
Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi
materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga
merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan
mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu
ekosistem tetap konstan atau seimbang, karena unsur-unsur kimia esensial pembentuk
protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi
adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Maka dari
itulah keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.
Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak
atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? selain
karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Contoh kerusakan
ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat
mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Contoh
kerusakan ekosistem karena perbuatan manusia adalah penggundulan hutan, serta pencemaran
air, tanah dan udara.
Anda telah ketahui bahwa antara faktor abiotik dengan faktor biotik dalam ekosistem dapat
saling mempengaruhi. Namun ada faktor abiotik yang tidak dapat dipengaruhi oleh faktor biotik.
Faktor abiotik ini berada pada lingkup yang lebih luas, bahkan sangat menentukan jenis biotik
baik tumbuhan ataupun hewan yang mampu hidup di dalamnya. Faktor abiotik tersebut adalah
iklim regional atau iklim suatu tempat di permukaan bumi, yang dapat menentukan jenis Bioma.
Tahukah Anda apakah Bioma itu?
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di
tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. Jadi Bioma adalah kumpulan
species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh
vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu
biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut. Di
permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma, yaitu: tundra, taiga (targe), gurun (padang pasir),
padang rumput, savana, hutan hujan tropis, dan hutan decidous.
Tundra
Terdapat di daerah kutub, tumbuhan dominannya adalah lumut kerak (Lichenes), lumut
Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan. Hewan
yang hidup di bioma ini adalah rusa, serigala dan beruang kutub. Taiga Bioma ini disebut pula
bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal. Tumbuhan dominannya adalah konifer atau
tumbuhan berdaun jarum (pinus). Hewan yang hidup di sini adalah ajax, beruang hitam, dan
serigala.
Terdapat di daerah kering dengan curah hujan sedikit. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah
tumbuhan yang teradaptasi dengan keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula
yang tebal dan akar yang panjang. Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak
air pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri. Hewan yang hidup pada bioma ini
adalah unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut
Pada bioma ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan.
Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang
sungai di daerah tersebut. Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput
tinggi dan padang rumput tropis. Prairi adalah padang rumput yang luas tanpa pohon.
Bioma Savana
Savanna merupakan padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang.
Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra,
domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular.
Terdapat di daerah tropis yang banyak turun hujan. Vegetasinya tumbuh sangat rapat. Jenis
tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang
hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Juga ada tumbuhan epifit
(tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan
liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan). Hewan-hewan yang hidup
pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam
burung
Hutan decidous (Hutan Gugur)
Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin). Tumbuhan
yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-
pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim
gugur, dan pada musim dingin daunnya habis. Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut
mulai menumbuhkan daunnya.
Selanjutnya interaksi antar bioma di permukaan bumi membentuk lapisan makhluk hidup di
bumi yang disebut Biosfer. Seluruh bioma di permukaan bumi ini pada hakikatnya terdiri atas
produsen, konsumen dan dekomposer, dimana di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang
selalu dimulai dari tumbuhan hijau.
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa kehidupan memiliki struktur yang sangat terorganisasi, mulai dari
tingkat molekul hingga tingkat bioma. Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Tingkat Molekul, Setiap inti sel makhluk hidup memiliki molekul organik yang berperan
mengendalikan struktur dan fungsi setiap sel. Inti sel juga membawa informasi genetik yang
diturunkan. Molekul organik tersebut adalah DNA (deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat). Selai DNA, dalam inti sel juga terdapat RNA (ribonucleic acid= asam
ribonukleat) yang berperan dalam mengatur sintesis protein dalam sel.
2. Tingkat Sel, Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil. Makhluk hidup uniseluler, seperti
Protozoa, Bakteri, dan Alga, melangsungkan metabolismenya di dalam sebuah sel. Makhluk
hidup multiseluler, seperti tumbuhan dan hewan, disusun oleh bermacam-macam sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda.
3. Tingkat Jaringan, Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
Tubuh hewan terdiri dari bermacam-macam jaringan, misalnya jaringan otot, darah, atau
epidermis. Porifera dan Coelenterata merupakan contoh makhluk hidup tingkat organisasi
jaringan yang paling sederhana. Porifera dan Coelenterata memiliki dua lapisan sel pembentuk
tubuh (diploblastik), yaitu lapisan terluar (ektoderm) dan lapisan terdalam (endoderm).
4. Tingkat Organ, Organ merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu. Contoh organ
dalam tubuh manusia antara lain jantung, paru-paru, dan lambung.
5. Tingkat Sistem Organ, Sistem Organ disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi dalam
melaksanakan fungsi di dalam tubuh. Sebagai contoh, sistem peredaran darah manusia, yang
terdiri dari jantung dan pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
6. Tingkat Individu, Di tingkat individu, berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena
koordinasi dan regulasi bermacam-macam sistem tubuh.
7. Tingkat Populasi, Kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut
populasi. Di lingkungan sekitar kita terdapat bermacam-macam populasi misalnya populasi
rumput, populasi pohon kelapa, populasi burung merpati, populasi cacing tanah, dan
sebagainya.
8. Tingkat Komunitas, Kumpulan Populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut
komunitas. Misalnya komunitas padang rumput, yang terdiri dari populasi rumput, populasi
belalang, populasi kupu-kupu, populasi cacing tanah, populasi alang-alang, dan sebagainya.
9. Tingkat Ekosistem, Ekosistem adalah Interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas
dengan lingkungan abiotiknya (misalnya sinar matahari, tanah, air, dan udara).
10. Tingkat Bioma, Kumpulan ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan membentuk
bioma. Pemberian nama bioma dilihat dari tumbuhan yang dominan. Misalnya bioma padang
rumput karena yang dominan adalah rumput. Suatu bioma memiliki iklim tertentu sehingga
terdapat terdapat tipe tumbuhan dan hewan khas yang mampu beradaptasi di lingkungan
tersebut.Contoh beberapa bioma besar yang ada di bumi dari khatulistiwa sampai ke kutub
adalah sebagai berikut:
bioma gurun
bioma padang rumput
bioma hutan gugur
bioma hutan hujan tropis
bioma taiga
bioma tundra
6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian
disebut Eubacteria. Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Kingdom
Protista Kingdom Mycota (Dunia Jamur) Kingdom Eubacteria Kingdom Archaebacteria Namun
hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang
ditemukan oleh Whittaker. Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam
klasifikasi 5 kingdom.
a. MONERA
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot). Meskipun tidak
memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA
(deoxyribo nucleic acid atau asam deoksiribonukleat). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria
(selama ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat
ekstrim).
b. PROTISTA
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel yang memiliki
membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip
hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
c. FUNGI (JAMUR)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur
ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya
terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan atau
tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycota).
d. PLANTAE (TUMBUHAN)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas. Di
dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan
fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun
dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali beberapa jenis
tumbuhan yang memiliki akar semu (rizoid), seperti pada briophyta (tumbuhan lumut).
Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara kawin maupun tak kawin. Tumbuhan terdiri dari
tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
e. ANIMALIA
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki
kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat
bergerak aktif dan memiliki sitem saraf. Pembagian hewan berdasarkan :
Cabang-Cabang Ilmu Biologi
Pertanyaan-pertanyaan umum seperti apa yang membedakan makhluk hidup dan benda mati; proses
apa yang terjadi pada organisme agar dapat bertahan hidup dan berkembang biak; serta bagaimana
berbagai makhluk hidup berinteraksi satu sama lain tercetus selama berabad-abad. Pertanyaan-
pertanyaan ini kemudian menjadi fondasi ilmu pengetahuan alam, khususnya Biologi.
Biologi berasal dari bahasa Latin, bios yang berarti hidup dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi,
Biologi artinya ilmu tentang kehidupan. Biologi mengaji objek dan ragam persoalan dari berbagai tingkat
organisasi kehidupan serta interaksinya dengan faktor lingkungan. Biologi merupakan bidang studi
dengan cakupan yang luas, mulai dari proses kimia di dalam tubuh Anda hingga konsep mengenai
ekosistem serta perubahan iklim global.
Objek atau kajian dalam Biologi sangat luas. Akan tetapi, pada dasarnya, persoalan yang dikaji dalam
bidang Biologi meliputi beberapa tema dasar, yaitu biologi sebagai proses penemuan, sejarah konsep
biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman, genetika dan kelangsungan hidup, organisme dan
lingkungan, biologi perilaku struktur dan fungsi, serta regulasi. Kajian Biologi tersebut dipelajari lagi
secara lebih mendalam pada cabang ilmu Biologi berikut:
a) Morfologi, yaitu cabang Biologi tentang penampakan atau bentuk luar tubuh makhluk hidup.
b) Anatomi, yaitu cabang Biologi tentang struktur dalam tubuh makhluk hidup.
c) Fisiologi, yaitu cabang Biologi tentang fungsi alat tubuh makhluk hidup.
d) Histologi, yaitu cabang Biologi tentang susunan dan fungsi jaringan tubuh makhluk hidup.
g) Embriologi, yaitu cabang Biologi tentang perkembangan zigot sampai fetus serta faktor-faktor yang
memengaruhinya.
i) Patologi, yaitu cabang Biologi tentang penyakit dan pengaruhnya pada organisme.
k) Ekologi, yaitu cabang Biologi tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Biologi merupakan ilmu murni yang mengembangkan ilmu-ilmu terapan seperti ilmu kedokteran,
pertanian, perikanan, dan peternakan. Ilmu Biologi terus berkembang dan memunculkan cabang ilmu
Biologi terapan, contohnya bioteknologi.
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah suatu cara memecahkan masalah ilmiah dengan langkah
langkah tertentu yang teratur . Dalam Metode ilmiah tidak akan jauh dari system keteraturan
. Metode sangat diperlukan dalam penelitian . penelitian dilakukan karena ada suatu masalah
/ pertanyaan yang ingin kita temukan jawabannya .
1. Merumuskan masalah
Di segala ilmu pengetahuan , masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan , untuk
menemukan masalah dapat kita temukan dengan teknik ABDAKASIM , ABDAKASIM
singkatan dari apa , bagaimana , di mana , kapan , siapa , dan mengapa . Contoh : + Apa
masalahnya ? Si Monk ( anjing ) melolong
+ Kapan ? Saat jam 3 pagi
+ Dimana ? Depan rumah dekat jendela
+ Bagaimana ? Suaranya sangat keras membangunkan orang tidur
+ Siapa yang terganggu ? Saya
+ Mengapa ? Karena bersuara saat orang sedang tidur
Jadi, masalah sebenarnya adalah : Si Monk setiap pagi jam 3 selalu melolong keras sekali
membuat saya terbangun , Mengapa ?
4. Melakukan eksperimen
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis , perlu dilakukan eksperimen . Data
yang diperoleh dari eksperimen harus dapat diolah sehingga dapat ditarik kesimpulan dari
data data tersebut .
Contoh : Siapa yang jalan pagi pagi sekali pada pukul 3 ? Pak Satpam ! Sambil
berjalan , Pak satpam sering melemparkan batu batu ke tiang listrik yang dilewati sebagai
tanda beliau sedang bertugas menjaga lingkungan .
Mari temui pak Satpam untuk meminta tolong tidak melempari batu ke
tiang kalau lewat depan rumah . Sebagai gantinya , pak Satpam berdehem saja .
Setelah pak Satpam setuju , ternyata si Monk tidak melolong lagi .
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan di buat berdasarkan data data yang diperoleh dari eksperimen . Ada 2
kemungkinan kesimpulan , yaitu menerima hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif .
Contoh : Dari percobaan meminta pak Satpam untuk tidak melempar batu ke tiang
lagi , kita dapat kesimpulan : Monk takut mendengar bunyi tiang listrik jadi dia melolong .
Kesimpulan ini sesuai dengan hipotesis awal . Tapi , tidak selamanya kesimpulan
bisa sama dengan hipotesis . Bahkan terkadang bisa bertentangan . Tetapi biasanya setelah
mendapat kesimpulan , akan muncul pertanyaan baru .
Dalam pengembangan penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi terapan, biologi dapat
dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya kimia, fisika, matematika serta teknologi
informatika. Selain itu, biologi juga berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-
ilmu baru yang salah satu contohnya adalah psikologi dan biogeografi. Ilmu terapan tersebut
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia di belahan bumi ini. Bidang
yang tergolong biologi terapan misalnya kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi,
dan bioteknologi.
Dalam perkembangan lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri. Sebagai suatu contoh Biologi
berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip Fisika,
seperti mikroskop. Ini menunjukkan bahwa Biologi berhubungan erat dengan Fisika. Demikian
juga dengan peristiwa pencernaan yang menggunakan berbagai enzim, pertumbuhan yang
dipengaruhi oleh produksi dan fungsi hormon. Ini juga membuktikan bahwa Biologi berkaitan
erat dengan Kimia.
Persoalan Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat
molekuler, seluler, jaringan, organ, system organ, individu, populasi, ekositem, bioma hingga
biosfer. Persoalan tersebut dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu cabang Biologi, bahkan ilmu
lain. Oleh karena itu, Biologi memiliki peranan penting dalam kehidupan dan kelangsungan
hidup suatu makhluk hidup.
Berbagai peranan Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang memahami Biologi akan
bersikap dan bertindak berbeda dalam mengahadapi suatu permasalahan kehidupan
dibandingkan orang yang tidak memiliki pemahaman Biologi. Banyak ditemukannya organisme
penyebab penyakit seperti diare, TBC, tifus, demam berdarah,hingga AIDS oleh para ahli
Biologi. Penemuan-penemuan penyakit ini akan memudahkan dalam penanggulangan,
pengobatan, dan pencegahannya.
Penggunaan lahan tepi pantai untuk pertanian jenis tanaman padi yang tahan air garam
merupakan salah satu hasil pemanfaatan penelitian Biologi. Penemuan varietas baru melalui
kawin silang, teknik radiasi, serta kultur jaringan sebagai bukti adanya pemanfaatan Biologi di
bidang pertanian. Biologi juga mempelajari tentang penjagaan dan pelestarian flora dan fauna. Di
antaranya dengan pendataan berbagai spesies yang ada di dunia. Penggunaan ini berguna untuk
mengetahui jumlah spesies sehingga dapat ditentukan tingkat keberadaanya. Selain itu, juga
mempelajari perilaku hewan dan tumbuhan mengenai makanan, tempat hidup, dan perilaku
kawinnya ini bertujuan untuk menjaga kelestaian dan keberadaannya di muka bumi.
Berikut Ini Merupakan Contoh Keterkaitan Ilmu Biologi Dengan Ilmu ilmu Lain
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang belulang maka biologi akan memiliki
keterkaitan dan pengaruh yang sangat kuat dengan bidang ini karena ada bidang / cabang ilmu
biologi yang mempelajari tentang struktur dan susunan tulang.
2. Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Geografi
Saat kita belajar biologi tentu kita akan belajar mengenai respirasi atau pernapasan , maka saat
kita belajar geografi ada keterkaitan saat mempelajari tentang tinggi rendah suatu daerah dan
akan berlanjut dengan pengaruh tinggi rendah daerah tinggal ke cara seseorang bernapas /
respirasi.
Perkembangan ilmu biologi di bidang cloning telah memiliki keterkaitan dengan ilmu sosiologi ,
karena saat tubuh seorang menusia di klon maka akan tercipta orang yang dna dan selnya sama /
identik namun memiliki sikap yang sangat berbeda , dan kita tau sifat sifat manusia dipelajari
dalam pelajaran sosiologi.
Fisika dan biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada.
Penyatuan dua cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika, dan fisika medis. Biofisika
mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia
biologis (ilmu penyakit dan penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan radiasi gamma
dan emisi positron sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti
kanker. Selain itu, ilmu instrumentasi digunakan bagi membentuk gambar bagian tubuh yang
berpenyakit, baik secara 1-D, 2-D atau 3-D.
Fisika merupakan ilmu yang memahami tentang interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut.
Biologi mempelajari tentang benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara
keduanya memberikan sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
alam.
Matematika dan biologi sama sama memakai logika dan analisa serta perhitungan matematis.
VIRUS
A. Sejarah Virus
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di
dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.[2] Patogen
mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum
fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.[2]
B. Pengertian dan Ciri-Ciri virus
Kata virus berasal dari bahasa latin virion yang berarti racun, yang pertama kali digunakan di
Bahasa Inggris tahun 1392.Virus adalah organisme aseluller(tidak memeliki sel) Virus tidak
dapat diklasifikasikan sebagai sel karena virus tidak memiliki nukleus dan sitoplasma
Ciri-ciri virus:
Apakah virus dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati?
virus dikategorikan sebagai peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup.
Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh virus.
a. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05N m0,2N m (1N m = 1/1000
mm). Oleh karena itu, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.
b. Tubuh virus terdiri atas selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa RNA
(Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxiribonucleic acid).
c. Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting
bagi kehidupan.
d . Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan
hidup.
Disebut bakteriofage karena virus ini menyerang bakteri. Tubuh virus bakteriofage terdiri atas
kapsid, kepala, isi, dan ekor (Gambar 2.3).
a. Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang berfungsi memberi bentuk tubuh virus
dan melindungi virus dari kondisi lingkungan sekitarnya.
b. Kepala virus berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu DNA atau RNA. c. Ekor merupakan
bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel inang serta untuk memasukkan
materi genetik virus ke
C. Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.[25]
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran
terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :[25]
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus non-selubung
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini
disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:[25]
1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
a. Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).
b. Daur lisogenik
Kadang-kadang virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi.
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik
Sejarah Virus
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat
melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat
menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah
Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah
yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer
antartanaman.[1] Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup
pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab
penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati
bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri
yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit
mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan
virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun
1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Ciri-Ciri Virus
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau
ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik
tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk
bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein
untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus
sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri
langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
Virus Kompleks
Virus Telanjang
Reproduksi Virus
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu,
virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi.
Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik
dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah
berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri,
sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan
mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi,
sintesis, dan lisis.
Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding
sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot).
Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat
tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme,
tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel
bakteri.
Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag
masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan
DNA bakteri.
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag
yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel
bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.
2. Fase penggabungan
DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag,
sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen
yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang
berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3. Fase pembelahan
Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri
juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus
selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada
virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru
yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi
gen baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk
cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada
makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-
sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia
sehingga menimbulkan penyakit.
2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan
kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi,
kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan
dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam
angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan
mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak
tidak nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan
akhirnya mati.
4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu
penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh
virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah
panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman
hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka
biasanya diakhiri dengan kematian.
1. lnfluenza
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di
seluruh tubuh.
Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir
masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama
kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA
ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis
5. Polio
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat
hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang
diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang
buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan
bahkan melalui ludah.
6. Gondong
7. AIDS
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran
nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker,
penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak
terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita,
virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
8. Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil,
sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.
Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai
mereplikasikan dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.
Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah,
mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita
memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang
hancur.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam
belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola
dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh radiasi
uliraviolet.
9. Herpes simplex
Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan
kadang - kadang otak. Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang
timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering
ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata
dan otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil.
Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga
merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
10. Papilloma
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di
kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.
Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun) yang
mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.
Virus juga bersifat virulen dan hanya mampu hidup pada organisme yang hidup. Virus hanya
memiliki DNA atau RNA saja.Disebut benda hidup karena mempunyai DNA/RNA dan dapat
bereproduksi. Ukuran virus lebih kecil dari bakteri yakni sekitar 200-300 milimikron. Bentuk
virus ada yang poligonal, bulat, T dll. Contoh virus berbentuk T adalah bakteriofag atu sering
disebut fag saja. Virus ini menyerang bakteri epidemik misalnya e.coli.
Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain dengan memasukan DNA atau RNAnya
saja. Ada 2 daur yang terjadi pada virus ketika menginfeksi organisme lain(e.coli):
1.Daur litik
Disebut daur litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri akan lisis/pecah,
berikut fase-fase pada daur ini:
a.Fase adsorpsi
Fase ini adalah fase melekatnya virus pada membran plasma bakteri
b.Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim yang
dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan
DNA/RNAnya kedalam tubuh inang.
c.Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA bakteri
d.Fase replikasi
Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid.
e.Fase Perakitan
Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru
f.Fase pembebasan
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus-
virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya.
2.Daur lisogenik
Pada daur ini membran plasma tidak mengalami lisis,tetapi setelah daur ini selesai dilanjutkan
lagi ke daur litik.Daur ini terdapat beberapa fase yakni:
a.Fase Adsorpsi
Pada fase ini terjadi pelekatan virus pada membran plasma bakteri.
b.Fase Penetrasi/injeksi
Fase pemasukan DNA/RNA virus pada bakteri.
c.Fase Penggabungan
Pada fase ini DNA/RNA virus bergabung dengan DNA dan RNA bakteri
d.Fase Replikasi
Pada fase ini terjadi pembentukan kapsid/selubung protein virus.
Setelah fase replikasi diatas berarti daur lisogenik telah selesai kemudian dilanjutkan ke fase-fase
yang terdapat pada daur litik seperti:
e.Fase Perakitan
Kemudian pada fase ini terjadi perakitan fag-fag baru yang sudah sempurna
f.Fase pembebasan
Fase ini adalah fase lisisnya membran bakteri dan keluarnya fag-fag baru yang telah terbentuk ke
udara.
B. VIRUS BAKTERIOFAGE
Bakteriofage berasal dari kata bacteria dan phagus (bahasa Yunani). Dari asal kata tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa bakteriofage merupakan virus yang menyerang
bakteri. Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian
berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang
diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup. Pada virus T4 asam
nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio,
dan flu, asam nukleatnya adalah RNA.
Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, DHerelle. Bentuk luar terdiri
atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua
pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor
berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya. Kesimpulan: karena dia
menyerang bakteri. Dan di dalam tubuh manusia ini banyak bakteri baik, sehingga Bakteriofage
merusak sistem bakteri baik tersebut (contohnya ya E. Coli merupakan bakteri yang hidup pada
saluran pencernaan manusia.)
1. Kepala, berisi ADN atau ARN dengan bagian luar diselubungi kapsid
2. Pada beberapa Virus, dibagian luar kapsid masih terdapat selubung dari lipid dan
karbohidrat yang disebut sampul (Envelope). keberadaan sampul ini ada kaitannya
dengan keganasan virus.
3. Isi tubuh, tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat keturunan terdiri atas
ADN atau ARN
4. Ekor, Sebagai alat untuk menempelkan diri ke sel hospes (inangnya). Ekor virus berupa
tabung bersumbat yang dilengkapi benang/serabut. (Ganeca Exact)
Ai Etana
Pengetahuan
Tuesday, November 4, 2014
2. Persamaan
a. Merupakan organisme prokariotik
b. Memiliki dinding sel
c. Bersel satu/uniseluler
d. Memiliki filamen yang sama
e. Perkembangbiakan dengan cara membelah diri
3. Perbedaan
# Archaebacteria
a. Hidup di tempat ekstrem
b. Dindingnya tidak mempunyai peptidoglikan
c. Perkembangbiakannya hanya bisa aseksual
d. Memiliki hidrokarbon yang bercabang
e. Tidak sensitive terhadap antibiotik
f. RNA polimature terdiri dari beberapa jenis
g. Memiliki intron
# Eubacteria
a. Hidup di semua tempat
b. Dindingnya mempunyai peptidoglikan
c. Perkembanbiakannya dengan cara aseksual dan seksual
d. Tidak memiliki hidrokarbon yang bercabang
e. Sesitive terhadap antibiotik
f. RNA polimature terdiri dari 1 jenis
g. Tidak memiliki nitron
Ya, mungkin cukup artikel saya mengenai Pengertian, Persamaan dan Perbedaan Archaebacteria
dengan Eubacteria. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Silahkan baca artikel saya yang lain.
Jangan lupa komentar.
EUBACTERIA
Eubacteria berasal eu (sejati) dan bacteria (bakteri)
Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai
bakteri.
Bakteri ditemukan pada tahun 1684 oleh Anthony van Leeuwenhoek
Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil.
CIRI SEL
Ukuran dan bentuk sel:
Ukuran dan bentuknya rata-rata 1-5 mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
dan elektron.
Bakteri paling renik : Mycoplasma (0,12 mikron)
Bakteri paling besar : Thiomargarita (200 mikron)
Bentuknya beragam : kokus (bulat), basil (batang), spirila (spiral).
Ketiganya itu bentuk dasar, tapi juga ada kokobasil (kokus dan basil) , contohnya
Coxiella burnetti dan bentuk filamen, contohnya Actinomycetes
Jenis Bakteri
Bakteri Kokus
Bakteri spirila :
- Spiral : sel bergelombang, contohnya : Thiospirillopsis floridana (belerang)
- Spiroseta : sel sekrup. Contohnya : Treponema pallidum (sifilis)
- Vibrio : bentuk sel seperti tanda baca koma . contoh : Vibrio cholerae
(kolera)
as
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Bakteri gram positif : memiliki lapisan petidoglikan yang tebal. Bewarna ungu.
Contoh: Neisseria gonorrhoeae
Bakteri gram negatif : memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Bewarna merah
muda/merah. Contoh : Streptococcus mutans.
CARA HIDUP
B Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan menjadi :
1. Bakteri Heterotrof : makanannya adalah senyawa organik dr organisme lain.
Bakteri saprofit : dari sisa organisme , misal daun gugur dan kotoran hewan. Dan
merupakan dekomposer. Contoh : Lactobacillus bulgarius (yoghurt)
Bakteri parasit : dari sel inangnya. Jika menimbulkan penyakit pada
inangnya disebut -> patogen. Contoh : Mycobacterium tuberculosis (TBC)
2. Bakteri Autotrof : mampu membuat makanannya sendiri.
Berdasarkan asal energi untuk mensintesis makanannya dibagi jadi dua :
Bakteri fotoautorof : menggunakan energi cahaya matahari utk buat makanan.
Jenis pigmen utama -> klorofil dan karoten. Contohnya : Thiocystis sp.
Bakteri kemoautotrof : menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya. Energi kimia diperoleh dr proses oksidasi senyawa anorganik.
contohnya : Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang mengoksidasi
senyawa amonia ->ion nitrit.
Berdasarkan kebutuhan oksigen utk merombak makanan agar memperoleh energi
dibagi jadi
Bakteri aerob : membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contoh : Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
REPRODUKSI
Bakteri umumnya melakukan reproduksi secara aseksual (tdk kawin) , dengan belah
diri. Pembelahan bakteri adalah pembelahan biner. Yaitu setiap sel dibelah jdi dua.
Selain aseksual, bakteri juga reproduksi scr seksual. Yaitu pertukaran materi
genetika dengan bakteri lainnya, disebut rekombinasi genetik/ DNA.
Rekombinasi DNA dpt dilakukan dg 3 cara.
1. Transformasi masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri & mengubah sifat
sel bakteri. Contoh : Streptococcus pneumoniae.
2. Transduksi pemindahan materi genetika satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnya dg perantara organise lain (bakteriofage)
3. Konjugasi pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak
sel dg membentuk struktru spt jembatan di antara 2 sel bakteri berdekatan..
terjadi pada gram negatif: Escherichia coli
HABITAT
Umumnya bakteri hidup di lingkungan lembab. 25-37 celcius. Lingkungan lembab
adalah kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dg cepat.
KLASIFIKAI EUBACTERIA
- Proteobacteria : dikelompokan menjadi 1. Bakteri ungu
fotoautotrof/fotoheterotrof.
2. 2. Proteobacteria kemoautotrof dan autotrof. Contoh bacteri ungu : Chromatium.
Proteobacteria kemoautotro hidup bebas / bersimbiosis dg m.hidup lain. Contoh :
Rhizobium. Sedangkan pro.kemoautotrof: bakteri yg hidup dlm saluran pencernaan
manusia&hewan. Berbentuk batang & anaerob fakultatif. Contoh : Escherichia colli.
- Cyanobacteria : disebut ganggang hijau-biru / lendir. Cyanobacteria
tidak punya alat gerak tp dpt fotosintesis. Dan juga membentuk benang : Anabaena
trdpt tiga sel utama: heterokista ( berdinding tebal untuk mengikat nitrogen),
akinet (sel berdinding tebal untuk pertahanan diri) , baeosit (sel kecil buat hasil
reproduksi baeosit untuk fotosintesis). Reproduksi cyanobacteria secara aseksual
dg membelah diri.
- Spirochetes : beberapa jenis menyebabkan penyakit dan merupakan
bakteri gram negatif. Memiliki struktru filamen aksial : semacam serabut di
sepanjang tubuh, di dalam selubung terluar ttp di luar dinding sel dan berguna utk
membuat gerakan berputar. Habitat nya sbg parasit dlm tubuh manusia. Contoh :
Treponema pallidum (sifilis manusia) dan juga hewan : Leptospira interrogans
(leptospirosis)
- Chlamydias : kelompok bakteri dg ukuran palig kecil hanya dpt hidup sbg
parasit. Prokariot unik karena memiliki 2 bentuk sel dlm siklus hidup : badan dasar
dan badan inisial. Bdadan dasar masuk ke dlm sel inang dn menjadi badan inisial. Bdn
inisial tumbuh dn membelah diri. Badan inisial membentuk bdn dasar kembali dan
dilepaskan dr sel inang yg disertai pecahnya s.inang. cntoh : Chlamydia psittaci
(infeksi mata, penyakit sex menular dan pneumonia)
- Bakteri gram positif : membentuuk endospora(struktur dormansi yg
bersifat tahan panas). Dorminasi dpt bertahan > 1000 thn. Contoh gram positif yg
dpt membentuk endospora : Bacillus dan Clostridum dan kelompok Actinomycetes
dan Mycoplasma.
- Actinomycetes berbentuk filamen bercabang spt jamur. Contoh :
Mycobacterium tuberculosis (TBC).
- Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, tp beberpa jenis memiliki struktru
seperti membran plasma. Mycoplasma lebih kecil dr Chlamydias. Contoh :
Mycoplasma gallisepticum (bakteri kecil)
ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme dan urutan asam
nukleat yang berbeda dengan Eubacteria, sehingga dipisahkan
kingdomnya. Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya
tidak mengandung peptidokglikan, namun membrane plasmanya mengandung
lipid. Archaebacteria ini hidup di lingkungan yang ekstrim
Metanogen
-bakteri metanogen: bakteri yang menghasilkan metana dari gas hydrogen
dan karbondioksida atau asam asetat yang disebut juga biogas.
Halofil
Termoasidofil
Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh
warna klorofil dan pigmen biru (fikosianin). Alga hijau-biru banyak dijumpai di tempat-tempat
lembab, misalnya di atas tanah, batu, tembok, sawah, parit,dan di laut. Jika mongering, koloni
alga hijau-biru mengelupas seperti kerak. Alga hijau-biru biasanya hidup hidup di lingkungan
yang sedikit asam hingga basa. Selain hidup bebas, alga hijau- biru juga ada yang hidup
bersimbiosis mutualisme dengan organisme lain.
Alga hijau-biru dapat hidup di batuan di tempat organisme lain sulit hidup. Dengan adanya alga
hijau-biru, terjadilah pelapukan batuan sehingga memungkinkan alga dan tumbuhan lain hidup.
Itulah sebabnya alga h jau-biru dikatakan sebagai tumbuhan perintis.
Seperti halnya bakteri, alga ini tidak meiliki membran inti. Bahan inti terdapat pada suatu daerah
di dalam sitoplasmanya. Jadi alga hijau-biru tergolong organisme prokariotik.
Berbeda dengan bakteri lain, alga hijau-biru ini memiliki klorofil dan pigmen biru (fikosianin).
Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membran tilakoid. Oleh karena memiliki
klorofil dan dapat berfotosintesis, maka alga ini dapat menghasilkan gula dan oksigen. Inilah
sifat yang tidak dimilki oleh bakteri pada umumnya.
Pigmen fikosianin mengakibatkan warna hijau kebiruan. Beberapa dari alga ini ada juga yang
berwarna coklat, hitam, kuning, meah, dan hijau. Warna merah disebabkan oleh pigmen
fikoeritrin sedangkan warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten.
Pada mumnya alga hijau-biru memilki kemampuan menambat nitrogen dari udara. Proses
penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel khusus yang disebut heterosista .Heterorista
dihasilkan oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Ukuran heterosista lebih besar dibandigkan
sel di dekatnnya serta memilki dinding sel yang lebih tebal. Oleh karena kemampuannnya
menambata nitrogen ini, alga hijau-biru dapat menyuburkan habitatnya atau menguntungkan
organisme lain yang bersimbiosis dengannya.
Alga hijau-biru ada yang mampu menghasilkan racun (toksin). Racun yang dikeluarkan di
perairan dapat mematikan organisme lain.
Alga hijau-biru ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, ada
a. Selubung lendir
ini bergerak.
b. Membran sel
c. Sitoplasma
a. Pembelahan sel
Alga hijau-biru dapat bereproduksi dengan pembelahan biner, yaitu pembelahan sel secara
langsung. Dengan pembelahan sel, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel penyusun
filamen (benang) akan bertambah banyak. Filamen akan bertambah panjang karena adanya
pembelahan sel.
b. Fragmentasi
c. Pembentukan Spora
1. Chroococcus
empat. Sel tersebut merupakan sel yang yang gagal berpisah dengan
sel lain.
2. Gleocapsa
basah sehigga menyebabkan batu licin. Gleocapsa memilki selubung lender seperti chroococcus.
3. Polycistys
seperti anggur.
4. Oscillatoria
Berbentuk benang (filament), yang tersusun atas sel-sel yang pipih dan rapat. Sel tidak
diselubungi lendir. Dapat bergerak maju dan mndur yan disebut gerak osilasi. Belum diketahui
penyebab alga ini bergerak. Diantara sel-sel yang pipih terdapat sel yang mati. Adanya sel yang
mati menyebabkan filamen terputus menjadi beberapa hormogonium. Jika sel ini putus, maka
terbetuklah hormogonium yang akan tumbuh menjadi Oscillatoria baru.
5. Nostoc
Tubuh Nostoc tersusun atas sel-sel yang berbentuk bola. Hidup di bebatuan atau di tanah yang
lembab. Nostoc menyebabkan permukaan bebatuan licin karena adanya selubung lender
kekuninan atau kecoklatan yang membungkus selnya. Di anttara sel-sel berbentuk bola itu
terdapat sel yang tidak aktif karena sel tersebut mengalami dormansi (tidur). Di dalam sel tersebt
tersebut terkandung spora. Ukurannya agak lebih besar dari sel-sel berbentuk bola sel ini di sebut
akinet. Apabila spora telah masak akan tumbuh filamen baru.
6. Anabaena
Seperti halnya Nostoc, Anabaena tersusun atas sel-sel berbentuk bola. Perbedaannya, disampjng
memiliki akinet, juga memilki heterosista. Heterosista adalah penambat nitrogen.
Peranan Alga Hijau-Biru bagi manusia
Alga hijau-biru ada yang bersifat menguntungkan, ada pula yang merugikan
Telah diuraikan bahwa alga hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun
yang terlarut dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Contohnya di Australia
banyak biri-biri yang mati setelah minum air telaga. Ini merupakan sifat merugikan alga hijau
biru.
Sifat merugikan lainnya adalah alga ini dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok akan
mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang banyak terdapat di Indonesia
banyak yang terancam menjadi lapuk karena alga.
Nostoc, gleocapsa, dan Anabaena merupakan alga hijau-biru yang dapat menangkap nitrogen
Nitrogen dari udara . Kemampuan menangkap Nitrogen ini disebut pula sebagai kemampuan
melakukan fiksasi nitrogen. Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan tumbuhan Azolla
pinnata, yaitu tumbuhan yang banyakdijumpai di sawah dan mengapung di atas air. Alga hijau-
biru itu melakukan fiksasi nitrogen (N2) dari udara dan mengubahnya menjadi ammonia.Hal
demikian menguntungkan petani. Azolla pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung
nitrogen.
Ada pula alga hijau-biru yang dapat dijadikan makanan karena mengandung protein yang cukup
tingg. Misalnnya alga hijau-biru yang tubuhnya berbentuk spiral dan disebut Arthrospira. Alga
ini terkenal dengan nama dagangnya, yaitu spirulina. Para pakar telah berhasil membudidayakan
alga ini unuk dipanen proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan alga ini dapat
dikembangbiakkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan protein bagi kebutuhan umat
manusia.