Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

OBJEK, FENOMENA, DAN PERSOALAN BIOLOGI DI


ALAM SEKITAR

OLEH:

KELOMPOK I

1. FANENI INTAN HARTIKA 11312241001

2. NOVIASTRI HERDINAWATI 11312241002

3. OKAFANI SARI MULIAWATI 11312241003

4. LINA SAFITRI 11312241004

5. RATIH DWI UTAMI 11312241041

PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum biologi yang berjudul Objek, Fenomena, dan persoalan biologi di alam
sekitar kita disusun oleh Kelompok I pada :

Hari/tanggal : Kamis, 15 September 2011

Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 15 21 september


2011.

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing,

Ekosari R, M.P.

2
A. TUJUAN
1. Mengidentifikasi berbagai macam objek biologi beserta fenomena-fenomena
objek ataupun fenomena-fenomena peristiwa yang terdapat di lingkungan
sekitar.
2. Mengidentifikasi tingkat oraganisasi kehidupan dari objek yang kami observasi.
3. Menemukan persoalan biologi menurut BSCS berdasarkan fenomena yang kami
amati.

B. KAJIAN PUSTAKA

Biologi berasal dari kata bios, artinya hidup dan logos, artinya ilmu. Biologi
adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Biologi
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat membantu manusia
memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian biologi mencakup berbagai tingkat organisasi kehidupan, meliputi sel,
jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bahkan sampai dengan bioma. Tingkat
molekul dipelajari dalam biologi molekuler. Dengan demikian, kita dapat mengetahui
tingkat-tingkat metabolisme berbagai jenis makhluk hidup. Biologi sel merupakan
ilmu yang membahas organel-organel yang terkandung dalam sel berkaitan dengan
fungsi dan peranannya bagi kehidupan, berkat adanya ketekunan para ilmuwan yang
mengkajinya.
Jaringan tubuh makhluk hidup memperoleh perhatian khusus para ahli bidang
histologi. Dengan mempelajari histologi, dokter dapat memperbaiki wajah yang rusak
karena terbakar melalui operasi. Tingkat organisasi kehidupan berupa organ dapat
dipelajari dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Adapun ekologi merupakan ilmu yang
mempelajari makhluk hidup dalam tingkatan individu (spesies dan koloni), populasi
(kumpulan individu dalam suatu tempat dan waktu yang sama), ekosistem (hubungan
timbal balik antara faktor biotik dan abiotik lingkungan), serta bioma (gabungan
berbagai ekosistem)

Biologi sebagai ilmu mempunyai cirri tertentu. BSCS (biological Science


Curriculum study) menggambarkan struktur keilmuan biologi secara sederhana
sebagai bangun 3 dimensi yang meliputi objek, tingkat organisasi kehidupan, tema
persoalan. Biologi sebaga ilmu memiliki objek tertentu, tingkatan di mana objek
3
dipelajari dan tema yang merupakan persoalan dari objek tertentu. Adapun gambaran
bangun 3 dimensi keilmuan biologi menurut BSCS adalah sebagai berikut :

Tema persoalan melekat pada objek antara lain menurut BSCS sebagai berikut
: evolusi, keragaman dan keanekaragaman, genetika berkelanjutan, organism dan
lingkungan regulasi, perilaku, struktur fungsi, dan regulasi. Dua tema (science inquiry
dan history biological consepts) merupakan tema persoalan yang melekat pada
wawasan keilmuan bukan pada objek ataupun kejadian lain.

Salah satu cara mempelajari objek biologi dan fenomenanya adalah dengan
observasi. Observasi merupakan kemampuan untuk menggunakan pancaindra, tanpa
ataupun menggunakan alat bantu untuk menemukan sejumlah fakta atau fenomena.
Alat bantu yang digunakan dalam melakukan observasi antara lain : melalui lensa
dalam mikroskop, lup, dan lain-lain. Diharapkan dalam melakukan observasi tidak
dicampur adukkan dengan persepsi (pikiran-pikiran berdasarkan pengalaman)
sehingga data yang diperoleh objektif.

Makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat terorganisasi. Struktur


kehidupan tersusun mulai dari yang paling sederhana yaitu molekul, sel, jaringan,
organ, individu, populasi, komunitas, sampai yang paling luas dan kompleks yaitu
bioma. Oleh karena itu, kajian terhadap makhluk hidup dilakukan secara hierakis,
mulai dari tingkat molekul hingga bioma.
4
Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Tingkat molekul
Setiap inti sel makhluk hidup memiliki molekul organic yang berperan mengendalikan
struktur dan fungsi setiap sel. Molekul organic tersebut yaitu DNA yang berfungsi
membawa informasi genetic yang diturunkan dan RNA yang berperan dalam
mengatur sintesis protein di dalam sel.
2. Tingkat Sel
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil.
3. Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
4. Tingkat Organ
Organ merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu.
5. Tingkat Sistem Organ
System organ disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi dalam
melaksanakan fungsi dari dalam tubuh.
6. Tingkat Individu]
Di tingkat individu, berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena
koordinasi dan regulasi bermacam-macam system tubuh.
7. Tingkat Populasi
Populasi adalah kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama
8. Tingkat komunitas
Kumpulan populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut
komunitas.
9. Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas dengan
lingkungan abiotiknya.
10. Tingkat Bioma
Kumpulan ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan membentuk bioma.

Objek atau kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu kini telah
dikelompokkan atau diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi 5 Kingdom
(Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera). Selain kelima kingdom tersebut ada

5
satu objek lain yang juga dikaji dalam Biologi, yaitu Virus. Virus dipisahkan dari
kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan oleh asam
nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima
kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun atas
banyak sel (bagi organisme multiseluler). Kelima kingdom diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang
menyusunnya. Pengelompokkan ini sesuai dengan sistem klasifikasi yang
dikemukakan oleh Robert H. B. Whittaker pada tahun 1969. Perhatikan Tabel 1
berikut mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup menurut Whittaker.

Bahkan dalam perkembangan terakhir, dunia makhluk hidup diklasifikasikan


menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu: Plantae, Animalium, Fungi, Protista,
Archaebacteria, dan Eubacteria.

Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan


kemajuan IPTEK, sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit.
Adapun kajian tersebut meliputi berbagai tema persoalan biologi antara lain menurut
Biological Science Curriculum Study (B.S.C.S.), 1996 adalah sebagai berikut:

Evolusi: bentuk-bentuk dan hasil-hasil perubahan.


Interaksi dan saling ketergantungan.
Genetika berkelanjutan.
Pemeliharaan dari suatu keseimbangan yang dinamis.
Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi.
Energi, materi dan organisasi.
Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi dan Masyarakat.

Untuk memudahkan mempelajari tema tersebut ataupun melandasi suatu


penelitian, objek-objek tersebut dipilah-pilah menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai
dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas,
ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling
berhubungan.

Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk hidup dan
karakteristik dasar makhluk hidup sendiri, antara lain:

6
- Makhluk hidup terdiri oleh sel
- Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan
- Makhluk hidup melakukan proses metabolism
- Makhluk hidup memberikan respon rangsang
- Makhluk hidup melakukan reproduksi
- Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan.

Salah satu cara mempelajari objek biologi dan fenomenanya adalah dengan
observasi. Observasi merupakan kemampuan untuk menggunakan panca indera, tanpa
ataupun dengan alat bantu untuk menemukan sejumlah fakta atau fenomena. Alat
bantu yang digunakan dalam melakukan observasi antara lain: melalui lensa dan
mikroskop, lup, dan lain-lain.

Kawasan kajian menggambarkan pula cabang-cabang keilmuan baru dalam


biologi berikut ini:

a. Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada objek

Misalnya:

- botani (tentang tumbuhan)


- Zoology (tentang hewan)
- Mikrobiologi (tentang jasad renik)
- Entomologi (tentang serangga)
- Ornitologi (tentang burung)
- Mikologi ( tentang jamur)

b. Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada tema permasalahan


Misalnya:
- morfologi (tentang bentuk luar tubuh)
- Fisiologi (tentang faal atau proses kerja tubuh)
- Genetika (tentang sifat keturunan/pewarisan sifat)
- Ekologi (tentang rumah oranisme)
- Taksonomi

c. Cabang ilmu biologi yang didasarkan atas tingkat organisasi kehidupan


7
Misalnya:
- sitology
- Histologi
- Organology
- Biologi populasi

d. Cabang ilmu yang dikembangkan berdasarkan kombinasi antara objek,


tema, permasalahan, dan tingkat organisasi
Misalnya:
- morfologi tumbuhan
- Genetika manusia
- Anatomi hewan
- Fisiologi tumbuhan

C. METODE PRAKTIKUM
1. Tempat dan waktu
a. Tempat : Depan Laboratorium Biologi
b. Waktu : Kamis, 15 September 2011
2. Alat dan Bahan
a. Objek : Objek dan gejala biologi, berbagai referensi
b. Alat : Plastik,Lup
3. Prosedur :

Menentukan lokasi untuk observasi

Mengidentifikasi objek biologi yang dapat ditemukan pada lokasi observasi


yang sudah kami pilih

Memfokuskan observasi terhadap organ atau bagian individu, individu


atau sekelompok individu organisme yang menarik perhatian

Mengamati ciri atau fenomena objek ataupun peristiwa yang tampak dan
mencatat hasil observasi ke dalam tabel
8
Mengidentikasi macam objek biologi, meningkatkan organisasi
kehidupan, dan macam persoalan dari ciri atau fenomena yang kita amati
berdasarkan struktur keilmuan biologi menurut BSCS

D. HASIL PENGAMATAN
TABEL HASIL OBSERVASI

No Lokasi Macam Fenomena Objek Tingkatan Persoalan


Observasi Objek dan atau Peristiwa Organisasi Biologi
Biologi Kehidupan Menurut
Struktur
Keilomuan
BSCS
1. Depan R. Plantae Kulit buah bertingkat- Organ Struktur fungsi
Kalab (buah tingkat
mikrobiotik srikaya)
2. Depan R. Plantae Batang terdapat Organ Struktur fungsi
Kalab (tanaman rambut halus dan
mikrobiotik melon) terdapat sulur
3. Depan R. Animalia Merambat di batang- Individu Organisme dan
Kalab (semut batang pohon lingkungan
mikrobiotik merah)
4. Depan R. Plantae Terdapat bintik-bintik Organ Struktur fungsi
Kalab (daun di bagian bawah daun
mikrobiotik tanaman
paku)
5. Depan lab. Animalia Warna bulu anak sama Populasi Genetika
Kimia (induk dan dengan induknya berlanjut
dasar anak
kucing)
6. Taman Protista Jamur tumbuh di komunitas

9
dekat lab. (jamur) taman
Fisika
dasar
7. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Strukture and
Biologi (bunga Kelopak 5, mahkota 4, function
kamboja) putik 1, benang sari
8. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Diversity and
Biologi (euphorbia) Warna bunga dalam unity
satu pohon berbeda-
beda
9. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Populasi Behavior
biologi (lebah Saat kembali ke
madu) sarang setiap lebah
membawa madu
10. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Populasi Organisme and
Biologi (semut) Setiap bertemu environment
dengan semut lain
saling bertabrakan
11. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Structure and
biologi (anggur) Batangnya merambat function
12. Kebun Plantae Fenomena peristiwa Organ Regulasi
biologi (pepaya) Ketika buah pepaya
dilukai akan
mengeluarkan getah
putih
13. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Individu behavior
biologi (kupu- Kupu-kupu
kupu) menghindar setiap
didekati dengan
tangan
14. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Genetika
biologi (bunga Bunga berwarna berkelanjutan
euphorbia) merah dan kuning

10
kemerahan dan
berkelipatan 2
15. Kebun Plantae Fenomena objek individu Struktur dan
biologi (pohon Daun menyirip, kaku fungsi
kamboja) Batang ada yang
membesar dan
bercabang
16. Kebun Buah Fenomena peristiwa komunitas Perilaku
biologi srikaya dan Buah srikaya
semut diselubungi
segerombolan semut
17. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Struktur dan
biologi (bunga Bunga dengan satu fungsi
bakung) mahkota
18. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Struktur dan
biologi (bunga X) Daun memanjang dan fungsi
berbuku-buku
Setiap ruas ditumbuhi
daun
19. Kebun Lebah dan Fenomena peristiwa komunitas Behavior
biologi bunga Lebah membawa
serbuk sari dari bunga
20. Kebun Plantae Daun hijau kasar, Individu Genetic
biologi (tanaman batang berduri dan continuity
euphorbia) bercabang, bunga
berwarna merah,
kelipatannya 2
21. Kebun Plantae Daun hijau agak tebal Ekosistem Structure and
biologi (tanaman dan kaku, batang function
kamboja) halus bercabang,
bunga merah muda,
kelopak luar berwarna
putih, akar tunggang,

11
terdapat semut
22. Kebun Plantae Daun hijau lebar, buah ekosistem Structure and
biologi (tumbuhan berbentuk setengah function
X) bola karena buah
berkembang dari
pangkal bunga, batang
halus, tumbuh duri
yang bergerombol,
akarnya serabut, ada
semutnya
23. Kebun Plantae Daun meruncing Populasi Structure and
biologi (tanaman warna hijau tua, di function
anggrek bagian bawah
darat) berbentuk seperti
kipas, tidak berbatang,
akar serabut
24. Kebun Plantae Daun hijau, menyirip, Individu Structure and
biologi (pohon kasar di bagian function
srikaya) bawah, batang besar
bercabang, buah bulat
tidak rata
25. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Populasi Tingkah laku
biologi (semut Jalan-jalan di batang
hitam) pohon sawo
26. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Struktur dan
biologi (batang Berduri fungsi
euphorbia)
27. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Struktur dan
biologi (batang X) Berwarna merah fungsi
28. Kebun Plantae Fenomena objek Individu Struktur dan
biologi (daun X) Berwarna hijau lurik fungsi
kuning
29. Kebun Plantae Fenomena peristiwa Individu Organisme dan

12
biologi (anggrek) Menumpang di pohon lingkungan
sawo
30. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Populasi Tingkah laku
biologi (nyamuk) Beterbangan di sekitar
pepohonan
31. Kebun Animalia Fenomena objek individu Organisme dan
biologi (belalang) Menempel di daun lingkungan
32. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Struktur dan
biologi (daun X) Berbintik-bintik fungsi
33. Kebun Plantae Fenomena objek Individu Struktur dan
biologi (daun Berwarna ungu fungsi
jengger)
34. Kebun Plantae Fenomena objek Individu Struktur dan
biologi (tanaman Daun berwarna merah fungsi
X) berduri
35. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Populasi Tingkah laku
biologi (serangga) Sedang kawin
36. Kebun Plantae Fenomena objek Organ Struktur dan
biologi (daun X) Berwarna fungsi
merah(bawah) seperti
baju tentara(atas)
37. Kebun Plantae Fenomena objek Individu Struktur dan
biologi (tanaman Pangkal batang fungsi
X) berduri
38. Kebun Plantae Fenomena objek Individu Struktur dan
biologi (bunga Ada yang kuning, fungsi
euphorbia) merah, pink
39. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Populasi Tingkah laku
biologi (ulat) Makan daun
40. Kebun Animalia Fenomena objek Populasi Struktur dan
biologi (kepompon Ulat jadi kepompong, fungsi
g) berwarna hijau
pinggirnya merah

13
41. Kebun Animalia Objek dan peristiwa Individu Perilaku
biologi (undur- Berjalan mundur, kaki Organ Struktur dan
undur) belakang kecil fungsi
42. Kebun Animalia Peristiwa Populasi Perilaku
biologi (semut) Ketika bertemu saling
menyentuhkan kepala
43. Kebun Plantae Objek Organ Struktur dan
biologi (jeruk Batang berduri fungsi
nipis)
44. Kebun Plantae Objek Populasi Keanekaragam
biologi (euphorbia) Warna bunga an
45. Kebun Plantae Objek Organ Struktur dan
biologi (enceng Daun tebal fungsi
gondok)
46. Kebun Animalia Objek Individu Struktur dan
biologi (capung) Warna merah fungsi
47. Kebun Plantae Objek Organ Struktur dan
biologi (paku) Daun berspora fungsi
48. Kebun Plantae Objek komunitas Keanekaragam
biologi (anggrek) Bentuk daun berbeda- an
beda
49. Kebun Plantae Objek Populasi Keanekaragam
biologi (bougenvil) Warna bunga an
bermacam-macam
50. Kebun Plantae Objek Organ Struktur dan
biologi (begonia) Permukaan daun fungsi
berbulu
51. Kebun Plantae Daun berwarna hijau Jaringan Structure and
depan lab. (daun dan runcing dan organ function
Biologi cemara)
52. Kebun Plantae Di batang ada komunitas Organisme and
depan lab. (pohon tumbuhan parasit envirenment
Biologi melinjo)

14
53. Kebun Plantae Ada bekicot mati komunitas Organisme and
depan lab. (populasi environment
Biologi Roediscolo
ur)
54. Kebun Animalia Menjilat badan, individu Behavior
depan lab. (seekor bersembunyi bila
Biologi kucing) tidak ada orang
55. Kebun Komunitas Ada bunga teratai, ada komunitas Diversity and
depan lab. kolam air kecebong dan hydrila unity
Biologi
56. Di depan Plantae Batangnya besar Individu Regulasi
lab. biologi (Pohon ,berwarna cokelat,
mangga A) terdapat sayatan besar
yang mengeluarkan
getah berwarna
cokelat tua.
57. Depan lab. Plantae Batangnya sedang, Individu Struktur dan
Biologi (pohon memiliki cabang lurus fungsi
mangga B) namun, cabang
tersebut terdapat
cabang dari tanaman
lain yang tidak
sejenis.
58. Depan lab. Protista ( Berbentuk seperti Individu Organism dan
Biologi jamur payung berwarna lingkunganya.
payung) cokelat muda dan
putih, tinggi kira-kira
5 cm, tumbuh sendiri
di sekitar tanaman
lain.
59. Depan lab. Plantae Daunnya berwarna Individu Diversity dan
Biologi (pohon hijau, cokelat muda unity
cemara) serta cokelat tua,

15
batang pohon
bercabang banyak
berwarna cokelat tua,
daun yang berada
pada batang bagian
bawah mongering.
60. Depan lab. Animalia Berwarna hitam dan Populasi Diversity dan
Biologi (sekelompo menempel di bawah unity
k hewan daun
kutu daun)
61. Depan lab. Plantae Fenomenanya bunga Individu Genetic
Biologi (bunga tersebut berwarna Continuity
ungu) ungu
62. Depan lab. Plantae Objek Organ Behavior
Biologi (daun muda) Daun yang lebih muda
cenderung berwarna
lebih terang,
berukuran lebih kecil
bila dibandingkan
dengan daun yang
sudah tua
63. Depan lab. Plantae Objek Organ Struktur dan
Biologi (batang Kulit luar batang fungsi
pohon X) permukaannya pecah-
pecah, berwarna
coklat dan tekstur
kasar
64. Depan lab. Plantae Objek Organ Struktur dan
Biologi (daun Daun terlihat kuning fungsi
kuning) cerah
65. Depan lab. Plantae Objek Organ Struktur dan
Biologi (akar Akar gantung pada fungsi
gantung) pohon bringin terlihat

16
bergelantungan,
berwarna cokelat,
berdiameter kecil dan
menggantung pada
batang-batang yang
bercabang.
67. Depan R. Plantae dan Objek komunitas Diversity and
Kalab animalia Di dalam kolam unity
mikrobiotik (kolam) terdapat beberapa
populasi antara lain:
tumbuhan teratai yang
tumbuh bergerombol
dipermukaan kolam,
populasi kecebong,
lumut yang tumbuh di
dinding kolam dan
berair keruh,
68. Depan R. Animalia Peristiwa Populasi Behavior
Kalab (semut Saat berpapasan saling
mikrobiotik merah) berjabat antena

69. Depan R. Animalia Objek Individu Structur and


Kalab (lebah) Adanya alat function
mikrobiotik penyengat berupa
jarum di belakang
abdomen.

E. PEMBAHASAN

Amat banyak objek, fenomena, dan persoalan biologi yang terjadi di sekitar
kita yang dapat kita amati. Objek biologi yang dapat diamati di sekitar kita
diantaranya dimulai dari kelompok protista, plantae, hingga animalia

17
1. Animalia (Semut merah)

Pada observasi ini macam objek biologi yang kami temukan adalah semut yang
termasuk dalam animalia. Berdasarkan pengamatan ciri ciri morfologi semut yang
kami temukan adalah sebagai berikut :

Berwarna merah
Memiliki 2 antenna
Memiliki 3 pasang kaki
Terdapat 3 segmen tubuh

Dalam observasi pada semut ini fenomena dan persoalan biologi yang terjadi
adalah pada saat semut berpapasan dengan semut lain semut saling bersentuhan atau
berjabatan antena satu dengan yang lain. Peristiwa saling bersentuhannya antena
terjadi pada semut memiliki berbagai macam tujuan antara lain memberi sinyal
melalui antena di kepala semut apakah di lingkungan sekitarnya ada makanan atau ada
musuh.

Menurut sumber literatur yang kami temukan fenomena bersentuhan antena


juga memiliki tujuan antara lain, dimulainya makan, ajakan dan pertemuan sosial agar
teman teman sesarang bisa saling mengenal. Yang paling mencolok pada fenomena
ini adalah sentuhan dapat diajukan untuk komunikasi yaitu semut memberi makan
semut lain dengan makanan yang disimpan dalam temboloknya, dengan cara
mengeluarkan makanan itu dari mulutnya dengan sentuhan pendek. (Harun
Yahya,1987:30)

Dalam tingkatan organisasi kehidupan semut digolongkan dalam tingkat suatu


populasi. Karena pada observasi kami mengamati terdapat sekumpulan semut yang
menempati satu habitat yang sama. Dan persoalan biologi menurut struktur keilmuan
BSCS adalah behavior atau perilaku semut.

2. Plantae (Daun Putri Malu)

Tumbuhan putri malu termasuk dalam plantae. Mimosa pudica (putri malu) ini
memiliki susunan daun kecil teratur simetris sepanjang tangkai daun. Tiap daun
ditopang oleh suatu pembengkakan di pangkal lekatannya pada ranting. Sedang tiap
ranting mempunyai pembengkakan serupa di pangkalnya pada batang. Pembengkakan
18
ini (pulvinus) merupakan bagian yang peka terhadap rangsangan. Struktur ini mampu
menimbulkan gerak daun-daun atau anak daun, yaitu gerak buka-tutup.

Pada obervasi kali ini kami mengamati perilaku tumbuhan putri malu saat
menerima rangsang sentuhan.Fenomena yang terjadi pada daun tumbuhan putri malu
adalah daunnya mengatup apabila menerima rangsang sentuhan. Rangsangan tersebut
juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti,
yang dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh gerakan tigmonasti
daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Hal ini disebabkan
oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Pusat reaksinya terletak
pada bantalan daun, yaitu bagian kecil yang menggembung pada ujung-ujung daun
yang menempel pada rantingnya.

Daun putri malu dapat menguncup seketika dalam beberapa detik saja, namun
memerlukan waktu beberapa menit kemudian untuk dapat mengembang kembali
seperti semula. Ini disebabkan karena tanaman harus kembali memompa dan
menebarkan kembali cairan ke seluruh bagian tubuh secara merata.

Dalam pengamatan terhadap perilaku daun putri malu saat menerima rangsang
termasuk dalam tingkat organisasi kehidupan sebagai salah satu organ pada tumbuhan.
Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur
serta perilaku daun putri malu.

3. Plantae (Daun kuning)


Pada observasi, kami menemukan pohon yang mempunyai daun berwarna
kuning. Dalam pengamatan yang kami lakukan ciri ciri daun yang kami temukan
adalah sebagai berikut :
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna kuning.
Daun ditopang oleh tangkai daun.
Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun.
Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh
angkut.

Berdasarkan literature fenomena yang terjadi pada daun, daun yang menguning
dapat disebabkan oleh factor sebagai berikut :

19
Tanah kering
Cahaya terlalu terang
Perubahan mendadak dalam lingkungan
System akar yang rusak
Kekurangan gizi (nitrogen dan besi)

Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan daun dalam


tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat organ. Dan persoalan biologi berdasarkan
biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur daun.

4. Plantae (batang pohon X pecah-pecah)


Pada observasi, kami menemukan pohon yang mempunyai batang pecah-
pecah. Dalam pengamatan yang kami lakukan ciri cirri batang yang kami temukan
adalah sebagai berikut :
Berwarna coklat
Kulit batang terlihat pecah-pecah
Terlihat seolah tumpang tindih
Tekstur kayu kasar

Batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan
dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang
sama seperti jaringan epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat
serta berkutikula pada akar dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan
tumbuh, baik secara sekunder maupun primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi
pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal
(ujung batang) tepatnya pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang
juga sama dengan jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di
dalamnya. Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang
mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus.

Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan batang dalam


tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat organ. Dan persoalan biologi berdasarkan
biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur batang.

5. Animalia (Lebah)

20
Pada observasi kali ini, yang menjadi objek kajian biologi adalah lebah.
Adapun ciri-ciri morfologi yang bias diobservasi sebagai berikut :
Jumlah kaki tiga pasang
Terdapat tiga segmen tubuh, yaitu kepala, dada dan perut.
Memiliki jumlah antenna dua.
Warna tubuh coklat kekuningan.
Mempunyai sepasang sayap
Bagian belakang abdomen terdapat alat penyengat seperti jarum.
Tubuh lebah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala, dada dan perut.
Seperti halnya insekta, lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut,
tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin
dan menutupi organ dalam. Seperti serangga pada umumnya, lebah mempunyai tiga
pasang kaki dan sepasang antenna. Di alam, ditemukan bermacam-macam warna pada
lebah, diantaranya kuning kecoklatan, kuning kehitaman, dan hitam. (Wikipedia,
2006:1-2)
Berdasarkan observasi pada lebah ini terdapat fenomena biologi yaitu adanya
alat penyengat berupa jarum di belakang abdomen. Alat ini digunakan oleh lebah
sebagai alat pertahanan diri dari musuh. Menurut literature alat penyengat lebah
mengandung racun, racun ini menyebar melalui pembuluh darah sehingga terjadi
pembengkakan kecil yang menyumbat peredaran darah apabila terkena sengatannya.

Dalam observasi ini , lebah kami golongkan dalam tingkat organisasi


kehidupan sebagai suatu individu. Karena dalam pengamatan kami hanya menemukan
satu ekor lebah. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS
adalah structur and function.

6. Protista (Jamur payung)


Jamur merupakan tanaman heterotrof yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dengan cara berfotosintesis karena jamur tidak memiliki klorofil sehingga
jamur bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit
Cara hidup jamur adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur dapat
mencari makanannya dengan cara menyerap makanan dari organisme lain dan sebagai
timbal baliknya jamur akan menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur

21
hidup di tempat yang lembab. Habitat jamur berada di darat (terestrial) dan di tempat
lembab. Meskipun demikian banyak pula jamur yang hidup pada organisme atau sisa-
sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang
asam.
Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan jamur dalam
tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat individu. Dan persoalan biologi
berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah organisme dan lingkungan.

F. KESIMPULAN
Dari hasil observasi, praktikan dapat menyimpulkan bahwa :
1. Di alam sekitar terdapat berbagai macam objek kajian biologi beserta
fenomena-fenomena objek maupun fenomena-fenomena peristiwa. Adapun
objek kajian yang berhasil diamati praktikan adalah:
a. Plantae (daun putri malu, daun kuning, dan batang pecah-pecah pada
pohon X)
b. Animalia (semut merah dan lebah)
c. Protista (jamur payung)
2. Objek biologi daun putri malu, daun yang sudah kuning dan batang pecah-
pecah pada pohon X memiliki tingkat organisasi kehidupan tingkat organ (
daun dan batang merupakan kumpulan jaringan yang membentuk struktur
fungsional sehingga membentuk organ) sedangkan pada objek biologi jamur
payung dan hewan lebah memiliki tingkat organisasi kehidupan sebagai
organisme (individu) . Objek biologi hewan semut memiliki tingkat organisasi
kehidupan populasi (kumpulan individu semut satu spesies hidup di wilayah
yang sama dan di waktu bersamaan pula)
3. Terdapat fenomena dan persoalan pada objek biologi yang telah diobservasi,
antara lain struktur dan fungsi (daun yang telah menguning, batang pecah-
pecah pada pohon X dan lebah), tingkah laku (semut merah berpapasan dengan
semut lain saling bersentuhan atau berjabatan antena satu dengan yang lain
serta daun putri malu yang akan mengatup bila ada rangsangan sentuhan), serta
organisme dan lingkungan (jamur payung yang hidup di sekitar tanaman lain di
tempat yang lembab).

22
G. SARAN
Dalam observasi yang telah kami lakukan, kami sadar pastinya masih banyak
cela dan kekurangan. Agar praktikan dapat memperoleh hasil observasi yang lebih
baik lagi, ada beberapa saran yang kami anjurkan antara lain:
1. Praktikan lebih jeli dalam mencari dan memilih objek biologi beserta
fenomena-fenomena objek maupun peristiwa yang ada di alam sekitar kita
yang menarik untuk diobservasi
2. Praktikan lebih teliti dalam menentukan tingkatan organisasi kehidupan dan
persoalan biologi pada objek biologi yang diamati
3. Praktikan lebih cermat dan teliti selama proses observasi (penelitian), serta
lebih rajin dalam mencari kajian pustaka mengenai objek biologi yang sedang
diamati.
H. DAFTAR PUSTAKA

http://www.ag.ndsu.edu/pubs/plantsci/landscap /pp744w.htm / Pp744w.htm

http://www.mobot.org/gardeninghelp/plantfinde

http://www.mobot.org/gardeninghelp/plantfinde r/Hortline.asp?code=3750 r /
Hortline.asp? kode = 3750

http://dedesander.blogspot.com/2011/06/pelajaran-hidup-dari-semut.html

http://blogsr0812.blogspot.com/2011/01/mengapa-daun-putri-malu-menguncup-bila-
disentuh

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan_19.html

Wikipedia. 2011. Jamur. Diambil pada 16 September 2011 dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi

Wikipedia. 2011. Jamur. Diambil pada 16 September 2011 dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur

23
Dipostkan oleh Ameilia Siregar. 2011. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/penelitian-dalam-biologi/biologi-
sebagai-ilmu-pengetahuan/.. Diambil pada tanggal 15 Desember 2011

LAMPIRAN

Batang pohon yang pecah pecah

24
Semut merah yang saling menyentuhkan antenanya

25
26
Daun kuning(daun yang telah menguning)

27
Putri Malu

Daun menguncup setelah diberi rangsangan

28
Jamur

29
Bunga Ungu

30
Komunitas kolam

31
Akar gantung

32

Anda mungkin juga menyukai