Anda di halaman 1dari 5

Paru-paru 

(Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah organ


utama pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah
(sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar oksigen dari udara dengan
karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada umumnya paru-paru terdapat
pada hewan mamalia termasuk juga manusia.
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh.
Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga keseimbangan asam
basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan
banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru
adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-
paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem
peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang karbondioksida di dalam darah dan
menggantinya dengan oksigen.

Hewan vertebrata air melakukan pernafasan dengan menggunakan insang. Vertebrata air yang
melakukan pernafasan dengan insang, misalnya ikan dan larva ampibi. Sedangkan untuk struktur
insang yang sederhana, misalnya terdapat pada kerang. Insang pada kerang merupakan perluasan
permukaan tubuh yang membentuk lembaran tipis. Insang tersebut berfungsi untuk meningkatkan
area permukaan pertukaran gas (Nurhayati, 2004)
Allah telah meniupkan napas kehidupan dalam diri kita, dan berkat itulah karunia Ilahi terus
diwariskan. Ambil napas yang dalam beberapa kali melalui hidung dan dengarkan suara
hembusan napas anda dengan hati-hati, hembuskan lewat mulut. Apakah anda mendengar suara
HU ? Dalam bahasa Arab kata HU berarti DIA, mengacu pada Tuhan. Suara itu adalah do’a tanpa
kata-kata, pengingat yang konstan tentang siapa kita dan milik siapa kita. Bernapas
adalah benang Ilahiah dan pengalaman semesta yang paling tinggi. Setiap diri kita adalah saluran
untuk kebaikan yang ingin diwujudkan Tuhan. Melalui pernapasan, kita dapat membawa sistem
tubuh kita menuju keseimbangan, keselarasan, dan kesatuan.

Respirasi eksternal (bernapas) meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 serta uap


air. Pernapasan merupakan pertukaran gas antara organism dan lingkungannya. Pernapasan
internal (pernapasan selurel) terjadi di dalam sel. Secara garis besar, pernapasan merupakan
pemecahan glukosa dengan bantuan enzim-enzim untuk menghasilkan energi. Kelompok hewan
darat yang termasuk Artropoda, misalnya serangga system pernapasan berupa system pembuluh
trakea. Trakea merupakan pembuluh udara yang bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh
udara yang halus keseluruh bagian tubuh. System trakea tidak mengandalkan para peredaran
mentranspor oksigen dari pertukaran gas di permukaan tubuh sel-sel tubuh, sehingga oksigen
tidak diedarkan melalui darah.

Pengertian Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan adalah hal paling penting dalam hidup dan dapat disebut sebagai “kekuatan
pengendali“ tubuh. Bernapas adalah kehidupan, ia mempengaruhi aspek-aspek fisik, mental,
emosional, dan spritual kita. Proses bernapas yang dilakukan untuk mengubah elemen-elemen
penting yang diserap menjadi energi paling akhir dan bahan bakar untuk sel-sel tubuh, terdiri dari
oksigen pada saat masuk dan karbondioksida saat keluar. Kehidupan seluler dimulai dengan
menyerap elemen-elemen yang dibutuhkan dan ini terjadi karena pengaruh langsung ATP
(Adenosine Triphospate). Tanpa zat penting ini tak akan ada pusat kekuatan dalam organisme, tak
ada energi, dan tak akan ada kehidupan. Se-sel tidak akan mampu berkembang menggantikan
atau memperbaiki diri tanpa kehadiran ATP dan napas hidup.
Pernapasan pada makhluk hidup mempunyai dua arti, yaitu:
1)      Pertama: pengambilan udara pernapasan terutama O2 dan pengeluaran gas CO2 dan uap air
sebagai waster product dari proses pernapasan. Disebut external respiration.
2)      Kedua: peredaran O2 ke seluruh tubuh jaringan-jaringan tubuh melalui kapiler-kapiler yang
terdapat didalamnya sehingga O2 dapat mengadakan oksidasi terhadap substansi (terutama lemak
dan karbohidrat) yang terdapat dalam jaringan itu sehingga diperoleh energi dan panas badan
(suhu tubuh) serta waster product CO2 dan H2O yang dalam bentuk H2CO3 diangkut oleh darah
ke paru-paru untuk dikeluarkan. Pengertian yang kedua ini disebut internal
respiration ataucellular respiration.

Ringkasannya reaksi kasar (bruto reaksi) dari cellular respiration itu sebagai berikut:
C6H12O6                    >   6CO2 + 6H2O + energi
Jelas bahwa O2 sangat dibutuhkan oleh setiap organisme terutama untuk menyelenggarakan
oksidasi terhadap substansi yang terdapat dalam sel yang mengandung energi potential yaitu
lemak dan karbohidrat.
Definisi Respirasi
Bernafasartinyamelakukanpertukaran gas, yaitumengambiloksigen (O2) kedalamparu-paru yang
disebut proses inspirasidanmengeluarkankarbondioksida (CO2) sertauap air (H2O) yang disebut
proses ekspirasi. Sedangkan definisi respirasiadalahseluruh proses sejakpengambilan
O2 untukmemecahsenyawa-senyawaorganikmenjadi CO2, H2O danenergi. Pertukaran gas O2 dan
gas CO2 berlangsungmelalui proses difusi. Alat-alatpernafasan dapatberupaparu-paru, insang,
trakeamaupunbentuk lain yang dapatmelangsungkanpertukaran gas O2 dan gas CO2.
Saluran Pernapasan
Secara fungsional, saluran pernapasan dapat dibagi dalam bagian penghantar (conducting
portion), yang terdiri dari rongga-rongga dan pipa-pipa yang membawa udara dari luar tubuh ke
semua bagian paru-paru dan suatu bagian pernapasan (respiratory portion) yang terdiri dari
bagian-bagian di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas antara udara dan darah. Secara
antomis, jalan lalu-lintasnya terdiri dari bangunan di luar paru-paru (hidung, nasofarinks, laring,
trakhea dan bronki utama) dan di dalam paru-paru (bronki kecil, bronkioli, bronkioli terminal).
Setiap bronkiolus terminal berakhir dalam beberapabronkiolus pernapasan yang menjadi tanda
tempat masuk ke dalam bagian pernapasan dari paru-paru. Tiap bronkiolus pernapasan
bercabang menjadi suatu sistem saluran-saluran alveoler dan alveolus-alveolus akan terjadi
pertukaran gas.
Untuk tujuan penyajian,  saluran pernapasan ada dua yaitu: saluran bagian atas, meliputi
jalan lintas di atas larings dan suatu bagian bawah, mulai dengan turunan pertama dari
tunas embrional dari dinding usus depan, trakhea. Masalah konstruksi dinding pada dua bagian
dari sistem pernapasan ini dipecahkan dalam berbagai cara. Karena udaranya digerakkan melalui
jalan lalu-lintas ini dengan tekanan negatif, maka jalan udara itu harus bertahan terhadap kollaps
untuk dapat berfungsi. Tanpa penguatan dengan tulang, sejumlah besar tulang rawan, serta
jaringan berserat padat dari bagaian atas, jalan pernapasan ini akan ambruk. Dalam pipa
yang merupakan bagian bawah jalan pernapasan ini, cincin-cincin dan plat-plat tulang rawan
berangsur-angsur berganti dengan lapisan-lapisan otot dan serat-serat elastik yang terancam
sekeliling jalan udara. Pernapasan, merentangkan paru-paru dan memelihara jalan udara yang
lemah ini tetap terbuka. Penguatan dindingnya kemudian tidak lagi diperlukan. Alih-alih itu,
harus diadakan persiapan untuk memungkinkan elastisitas yang lebih besar dan kemampuan
untuk menyesuaikandiameter maupun panjang dengan perubahan-perubahan dalam besarnya
paru-paru.

Larink
Bagian paling atas dari larink dikenal sebagai epiglottis. Permukaan lingual atau permukaan
depan dariepiglottis ini tertutup dengan epitel berlapis gepeng tanpa keratinisasi dan mempunyai
banyak kelenjarseromukosa dalam lamina proprianya, khususnya dekat sambungan dengan dasar
lidah.
Trakhea
Trakhea terdiri dari 1) mukosa, 2) submukosa dan 3) suatu lapisan tulang rawan dan otot yang
bersesuaian dengan muskularis dari saluran pencernaan. Pada sebelah luar perikondrium tulang
rawan terdapat suatu lapisan fibrosa atau adventisisa dari jaringan penyambung yang berfusi
dengan jaringan dari mediastinumdan lapisan serupa yang membungkus esofagus. Lapisan ini
biasanya rusak ketika trakheanya diiris-iris.
1. Mukosanya terdiri dari a) suatu epitel berlapis torak semu bersilia dengan sejumlah besar
sel-sel piala yang dibatasi oleh b) membran dasar yang mencolok, yang merupakan bagian dari
c) lamina propria, yang terutama terdiri dari jaringan retikuler atau areoler yang mengandung
banyak serat elastis.
2. Submukosa merupakan jaringan areoler, mengandung sel-sel lemak, pembuluh darah
dan bagian-bagian sekresi dari kelenjar-kelenjar campuran, dengan beberapa unit memperlihatkan
bulan sabit serosa yang mencolok. Pada irisan-irisan membujur, kumpulan-kumpulan padat
kelenjar ini terlihat di daerah berbentuk segitiga antara cincin-cincin tulang rawan yang
berbatasan.
3.         Pada irisan-irisan melintang, trakhea, tulang rawan tampak sebagai suatu bulan sabit
tunggal berbentuk C atau U dengan ujung atau canggahnya yang terbuka ke arah
belakang esofagus. Canggah-canggah itu dapat bercabang sedemikian rupa sehingga lebih dari
satu potong tulang rawan dapat terlihat dekat sisi yang terbuka dari bulan sabitnya.
Bronckus
Bronkus-bronkus ekstra pulmoner (di luar paru-paru) atau bronkus-bronkus primer, secara
histologis adalah identik dengan trakhea dalam semua rincian praktis kecuali besarnya. Dalam
paru-paru, tulang rawan bronkus itu tersusun dalm suatu rangkaian plat berbentuk bulan sabit
yang saling bertumpang tindih, yang sepenuhnya melingkari struktur itu. Pada bagian paru-paru
yang lebih dalam, struktur itu segera diganti oleh sekelumpulan tulang rawan yang tidak teratur,
dengan tepi-tepi yang kurang lebih bulat dan dapat atau tidak bertumpang tindih jika dilihat pada
irisan melintang. Bronkus-bronkus intra pulmoner (didalam paru-paru) berbeda
dari trakhea sebagai berikut:
1.         Membran elastis dari lamina propria trakhea diganti dengan suatu lapisan otot polos,
yang sepenuhnya melingkari baik epitel maupun lamina propria yang elastis dan mengandung
serat
2.         Kelenjar mukosa dan seromukosa lebih banyak terdapat dan lebih luas penyebarannya di
dalambronkus-bronkus dari pada di trakhea dan seringkali meluas menembus otot dan diantara
plat-plat tulang rawan yang berbatasan
3.         Tulang rawan tunggal yang berbentuk bulan sabit diganti oleh gelangan konsentris dari
bulan sabit yang saling bertumpang tindih.
Bronkiolus
Bronkiolus tidak mengandung kelenjar atau tulang rawan. Lumennya dilapisi oleh epitel selapis
torak bersilia, tidak mempunyai sel-sel piala. Lamina proprianya elastis dan tipis dan dikelilingi
oleh pita-pita otot polos yang terpilin longgar dari jenis yang sama dengan yang terdapat
dalam bronkus. Adalah menarik sekali untuk mengetahui bahwa terdapat sel-sel bersilia di luar
tempat, tidak ditemukan lagi kelenjar-kelenjar. Telah dinyatakan sebagai postulat bahwa ini
merupakan perlindungan terhadap akumulasi lendir dalam pernapasan dari paru-paru.
Pembagian bronkiolus lebih lanjut dalam barbagai jenis menurut besarnya, tidak dapat
dilaksanakan secara histologis dan oleh karena itu dalam tulisan ini tidak dikerjakan lebih
lanjut.          
Bagian pertama dari bronkiolus pernapasan, epitelnya dari jenis thorak rendah bersilia atau jenis
kubis. Pada sebelah distal, epitelnya menjadi kubis tidak bersilia. Lamina proprianya merupakan
suatu lapisan tipis dari serat-serat retikuler, kolagen dan elastis yang difus (berhamburan). Pita-
pita ototnya yang berbentuk spiral mencolok sekali, tetapi diantara pita-pita otot yang berbatasan
di daerah tiadanya lamina propria, dapat dilihat dinding-dinding tipis yang tersusun dari epitel
selapis kubis yang bertumpu pada beberapa serat elastis berpilin. Beberapa penulis
memandangnya sebagai epitel pernapasan dan dari penampilan plat-plat pipih inilah terlahir
nama bronkiolus pernapasan. Harus diperhatikan bahwa pada beberapa irisan, sel-selnya begitu
memanjang sehingga nukleus dalam plat-plat ini tidak terlihat. Disamping
itu, alveolus pernapasan dapat tumbuh sebagai kantung-kantung dalam tubula dinding itu. Dekat
dengan ujung akhir bronkiolus pernapasan melebar dan menjadi dua atau lebih saluran alveoler.

Fungsi Organ dan Sistem Pernapasan Pada Hewan


Sistem dan Organ Pernapasan pada Hewan - Pernapasan adalah pertukaran gas yang
dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh. Hewan memiliki alat-alat pernapasan yang
berbeda-beda. Mamalia, Reptilia, dan Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paru-paru.
Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran
gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem
insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan.
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang
dimiliki oleh setiap makhluk. Misalnya, katak yang memiliki dua jenis mekanisme respirasi, tetap
tidak dapat berada lama di darat karena adanya ancaman dehidrasi. Paru-paru tidak mampu
mengikat udara yang terlarut dalam air, tetapi sistem pernapasan ini menguntungkan untuk hidup
di daratan karena letaknya di dalam saluran pernapasan sehingga paru-paru terhindar dari
penguapan air yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai