Anda di halaman 1dari 9

Dalam bernapas merupakan salah ciri dari makhluk hidup, yang semua makhluk hidup

melakukan dalam proses ini, demikian juga pada manusia. Ketika bernapas, kita menghirup
oksigen (O2) dan mengembuskan karbon dioksida (CO2). Kita harus menghirup oksigen
karena setiap sel penyusun tubuh sangat membutuhkan oksigen.

Tanpa oksigen, pada sel-sel penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak akan menjadi
rusak hanya dalam beberapa menit. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan
(protein, lemak dan karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Dalam pembakaran itu menghasilkan
energi serta karbon dioksida. Dengan energi inilah yang digunakan manusia untuk melakukan
kegiatan sehari-harinya.

Baca Juga:

 Penjelasan Sistem Transportasi Pada Manusia


 Sistem Pencernaan Dan Organ Pada Manusia Dan Hewan Beserta Gambarnya
 Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya
 Pengertian Proses Respirasi Pada Manusia Dan Tumbuhan Secara Singkat

Didalam manusia terdapat berbagai macam organ penyusun sistem pernapasan. Pada sistem
pernapasan pada manusia meliputi mekanisme secara sederhana dan organ-organ penyusun
sistem pernapasan. Pada sistem pernapasan manusia meliputi semua struktur yang
menghubungkan udara ked an dari paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru.
Nah untuk dapat memahami organ-organ pernapasan pada manusia dengan melihat uraian
dibawah ini.

Hidung

Organ hidung memiliki fungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri atas
lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung. Rongga hidung memiliki rambut,
banyak kapiler darah, dan selalu lembab dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput
mukosa.

Didalam rongga hidung, udara disaring oleh rambut-rambut kecil (silia) dan selaput lendir
yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur
suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang
berhubungan dengan rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut dengan anak tekak.
Saat menelan makanan anak tekak ini akan terangkat ke atas menutup rongga hidung
sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam rongga hidung.

Faring

Faring merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Faring merupakan
persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hdiung ke tenggorokan.

Learing

Laring disebut juga dengan pangkal tenggorok atau kotak suara. Laring terdiri atas tulang
rawan yang membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai
tulang rawan, piala tulang rawan dan gelang tulang rawan. Pada pangkal tenggorok dapat
ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglottis), pada waktu menelan makanan, epiglottis
melipat ke bawah menutupi laring sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam laring.
Sementara itu, ketika bernapas epiglottis akan membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat
selaput suara atau lebih dikenal dengan pita suara.

Ketika seorang anak laki-laki mencapai akil balig, hormone testosterone memperbesar laring
sehingga pita suaranya lebih panjang dan jakunnya lebih menonjol. Suaranya berubah dan
nadanya menurun sekitar satu oktaf. Anak wanita mengalami hal serupa, tetapi pada masa
akil balig perubahannya lebih kecil. Nada suara bergantung pada ketegangan pita suara,
panjang tali suara dan ketebalannya.

Trakea

Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 9 cm. trakea
tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C.
Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakngnya tidak tersambung yakni di tempat trakea
menempel pada esopagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka,
cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu juga terdapat
beberapa jaringan otot.

Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epithelium bersilia. Silia-silia ini
bergerak ke atas kea rah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus
lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan. Diparu-paru trakea ini
bercabang dua membentuk bronkus.

Bronkus

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju
ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Tempat percabangan ini
disebut bifurkase. Bronkus memiliki struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel
yang sama.

Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada
yang ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah
terserang penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih
kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal
dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal (terakhir) bermuara ke dalam
seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.

Alveolus

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung
udara. Dindingnya tipis, lembab dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus
terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan
dengan udara.

Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan


penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah
ke udara.

Diafragma

Ini merupakan otot pada paru (bagian bawah) yang memiliki kubah dan itu ialah dimana
pernapasan dimulai, ketika anda menarik napas diafragma berkontraksi, mendatar dan ditarik
ke bawah. Dengan gerakan ini ruang paru-paru meningkat dan udara dapat ditarik ke paru-
paru. Ketika anda mengeluarkan napas, diafragma mengembang, mengurangi ruang dan
udara dipaksa keluar.

Paru-Paru

Paru-paru ada dia dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga
dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta ditengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan
paru-paru memiliki sifat elastik, berpori dan seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air,
paru-paru akan mengapung karena mengandung udara di dalamnya. Paru-paru dibagi menjadi
beberapa belahan atau lobus.

Paru-paru kanan memiliki tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus, yang setiap lobus tersusun
atas lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membrane serosa rangkap dua disebut pleura.
Diantara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga
mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas.
Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak
normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.

Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil dari pada tekanan udara luar (± 3-4
mmHg). Yang dibagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan
perluasan permukaan paru-paru yang disebut dengan alveolus dan jumlahnya lebih kurang
300 juta buah. Dengan adanya alveolus, luas permukaan paru-paru diperkirakan mencapai
160 m2 atau 100 kali lebih luas dari pada luas permukaan tubuh.
Kita telah mengingat kembali berbagai macam organ-organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia. Pada manusia, organ pernapasan utamanya ialah paru-paru (pulmo) dan dibantu
oleh alat-alat parnapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh ialah:

Rongga hidung >> faring (rongga tekak) >> laring >> trakea (batang tenggorok) >> bronkus >>
alveolus >> sel-sel tubuh.

Mekanisme Pertukaran Gas

Berbeda dari biasanya disini sobat galeri saya ajak bukan hanya belajar tentang mekanisme
pertukarang gas tapi lebih menyeluruh karena respirasi saling berkesinambungan dengan
sirkulasi darah, pada dasarnya proses pertukaran gas yang terjadi di Paru-Paru tepatnya di
Alveoli melibatakan Hemoglobin yang terdapat dalam sel-sel darah merah, dan saat terjadi
suplai oksigen ke dalam tubuh saat itu pula darah yang membawa sari-sari maknan juga
mengedarkanya ke seluruh bagian tubuh kita. disimak ya!

(a) pernapasan ekternal (b)pernapasan internal


Pertukaran gas secara difusi. Proses yang pertama yaitu pertukaran O2 dari udara dalam
alveolus dengan CO2 dalam kapiler darah yang disebut dengan pernapasan luar (pernapasan
eksternal), sedangkan proses yang kedua adalah pertukaran O2 dari aliran darah dengan CO2
dari sel-sel jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam (pernapasan internal). Disini
kita tidak akn membahas satu persatu pengelompokan pernapasan internal dan eksternal
seperti pada materi pembelajaran di SMP maupun SMA tapi lebih kepada sobat galeri bisa
memahami materi ini secara keseluruhan bagaimana proses pertukaran gas dalam tubuh kita
terjadi.

PengangkutanO2
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan jaringan tubuh, melalui
proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi menembus selaput alveolus
dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan
menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi berikut :

Adapun tahapan proses pengikatan oksigen diatas adalah sebagai berikut :

 Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.


 O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
 Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit
menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
 Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).
 Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena
pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan melalui jaringan sel
untuk proses oksidasi.

O2 yang sudah terikat pada hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin tadi diangkut menuju
sel, dengan reaksi:
O2 yang masuk ke dalam jaringan kemudian akan diberikan pada mitokondria (organela sel)
untuk respirasi seluler. Dari respirasi selular itulah energi dihasilkan. Tetapi dalam peristiwa
ini tidak hanya O2 saja yang diperlukan, melainkan juga makanan yg terlarut dalam darah.

PengangkutanCO2
Proses Oksidasi/ Pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2 sebagai hasil respirasi sel
yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah menuju alveolus. CO2 dalam alvelous
ini akan dikeluarkan lewat paru-paru. Pengangkutan C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia
berikut:

Adapun tahapan proses pengeluaran karbondioksida diatas adalah sebagai berikut :

 Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah. Ketika O2 di
dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam
darah.

 Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi
ion bikarbonat(HCO3–)

 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. Sedangkan 10% CO2 lainnya larut
dalam plasma darah.

 Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah
dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

 Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi


dari tahapan diatas kita tau bahwa pengangkutan karbondioksida dapat dilakuakan dengan
tiga cara.

Sisa dari oksegen, karbondiasida maupun sisa raksi pengikatan keduanya dari pertukaran
tersebut terlarut di dalam plasma darah dan akan membentuk senyawa yang lainya, adapun
komposisi darah adalah sebagai berikut
.

KOMPOSISI DARAH MANUSIA

Pertukaran Gas Di Dalam Tubuh Manusia

Pertukaran gas pada manusia, Seperti halnya hewan vertebrata yang lain terjadi dalam tiga
fase, yakni bernafas, transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran gas antara kapiler
darah dengan sel tubuh.
Pada fase pertama, saat manusia menghirup udara, oksigen akan masuk kedalam paru-paru.
Sementara itu, ada saat menghembuskan udara, karbondioksida dikeluarkan dari paru-paru ke
lingkungan luar. Pada fase kedua, berlangsung transfor gas melalui sistem sirkulasi yang di
mulai dari proses difusi oksigen dari paru-paru ke kapiler darah. Oksigen tersebut di bawah
oleh hemogoblin darah ke sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan darah juga berperan dalam
transfor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Pada fase ketiga, terjadi pertukaran gas
di dalam jaringan tubuh. Sel-sel penyusun jaringan tubuh menerima oksigen dari darah dan
melepaskan karbon dioksida ke darah. Oksigen di dalam sel-sel tubuh di gunakan untuk
pembakaran molekul-molekul makanan untuk memperoleh energi (respirasi seluler).
a. Pertukaran gas di Paru-Paru
Pertukaran gas di dalam paru-paru di sebut juga dengan alveolus yang terjadi secara difusi.
Udara yang kita hirup mengandung banyak oksigen (sekitar 21 persen) dan sedikit karbon
dioksida (sekitar 0,003 persen). Sementara itu, darah yang mengalir ke alveolus mengandung
sedikit oksigen dan banyak karbon dioksida. Adanya gradien konsentrasi tersebut
menyebabkan oksigen (O2) Berdifusi dari alveolus ke dalam darah dan sebaliknya karbon
dioksida (CO2) berdifusi dari dalam darah ke alveolus.

Oksigen yang berdifusi ke dalam darah umumnya berkaitan dengan hemogoblin membentuk
oksihemoglobin di dalam eritrosit. Setiap eritrosit mengandung lebih kurang 250 juta molekul
hemogoblin dan setiap eritrosit mampu membawa lebih dari 1 miliyar molekul O2.

b. Pertukaran gas di Jaringan


Darah mengalir meninggalkan paru-paru menuju jaringan tubuh. Di dalam jaringan terjadi
respirasi seluler yang di tandai dengan pelepasan O2 dan peningkatan CO2.

Setelah O2 di lepas dari oksihemogoblin, O2 keluar meninggalkan sel darah menuju cairan
jaringan. Selanjutnya, O2 Masuk ke sel-sel tubuh.

Pada saat yang sama, CO2 dari sel-sel tubuh masuk kedalam darah. Sebagian kecilnya
bergabung dengan hemogoblin membentuk ikatan karboksihemogoblin. Kebanyakan CO2
Masuk kedalam pelasma darah dan berikatan dengan air membentuk asam karbonat
(H2CO3). Selanjutnya asam karbonat terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat.

Reaksi diatas biasanya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat didalam
eritosit. Ion H yang di bebaskan mengubah pH darah secara drastis. Selanjutnya ion H diserap
oleh globin, sedangkan ion bikarbonat berdifusi keluar dari eritrosit dan masuk ke plasma
darah. Ion H yang bergabung dengan hemogoblin di sebut dengan hemogoblin tereduksi yang
di simbolkan dengan HHb. Senyawa HHb ini sangat berperan dalam menjaga pH normal
darah.

Pada saat darah masuk kedalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 adalah dalam bentuk
ion bikarbonat. Selanjutnya, ion ini memperoleh hidrogen yang berasal dari hemogoblin
tereduksi.

Baca Juga :

Bagian Sel Saraf


Klasifikasi Fungi
Pengertian Ribosom
Jaringan Dewasa

Senyawa CO2 yang di bebaskan akan berdifusi keluar dari darah menuju alveolus. Kemudian
CO2 Masuk kedalam saluran respirasi hingga mengalir kembali ke lingkungan. Reaksi di atas
juga di percepat oleh enzim yang sama, Yaitu karbonat anhidrase.

Anda mungkin juga menyukai