Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 10

1. Akhmad Tegar Hanafi


2. Ajeng Apriliani
3. Yohana Aurelya

STRUKTUR
DAN FUNGSI
SISTEM
PERNAFASAN
1 Pengertian Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari
udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari
udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara
yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon
dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi.
Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada
manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian
tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas
yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung
atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Sistem Pernafasan
2 Alat Pernafasan Pada Manusia
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera.
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan
sebagai indera penciuman.
.2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut
ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula
pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu
menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju
tenggorokan.
3. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua
membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
1.Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan
yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini
berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju
paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang
mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea.
Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan
bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
5 Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke
alveolus.
.6 Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-
pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari
udara dalam rongga alveolus.
.7. Paru-paru Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma.
Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu
gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5
liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume
udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas
sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih
kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan
setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut
udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara
suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
3. Mekanisme Pernafasan Pada Manusia
Kerja sistem pernapasan pada manusia melibatkan semua organ pernapasan. Organ-organ ini bekerja sama
untuk membantu tubuh dalam pertukaran gas antara paru-paru (alveolus) dan pembuluh darah, yang
kemudian akan disalurkan ke seluruh bagian tubuh atau diembuskan ke udara.
cara kerja sistem pernapasan pada manusia:

• Ketika Anda menarik napas atau disebut dengan inspirasi atau inhalasi, diafragma dan otot-otot di antara
tulang rusuk Anda akan berkontraksi dan meluaskan rongga dada, sehingga paru-paru bisa mengembang dan
terisi udara.
• Udara masuk lewat hidung dan mulut dan melewati proses penyaringan partikel-partikel kecil oleh
rambut-rambut hidung, lalu menuju ke trakea atau batang tenggorokan.
• Udara dari trakea masuk ke paru-paru melewati serangkaian cabang di paru-paru yang disebut dengan
bronkus dan bronkiolus, kemudian berujung di alveolus.
• Ketika udara mencapai alveolus, terjadi proses pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida pada
pembuluh darah kecil bernama kapiler.
• Oksigen masuk ke dalam kapiler, kemudian menumpang sel darah merah menuju ke jantung untuk
disebarkan ke seluruh tubuh. Di saat yang bersamaan, karbon dioksida masuk dari kapiler ke rongga paru.
• Setelah pertukaran oksigen dan karbon dioksida selesai, otot diafragma dan tulang rusuk kembali rileks
dan rongga dada kembali seperti semula. Udara yang mengandung karbon dioksida pun terdorong dari
alveolus menuju ke bronkiolus, bronkus, trakea, hingga ke luar melalui hidung.
cara kerja sistem pernapasan pada manusia:
4 . Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi pada alveolus dan jaringan tubuh sel lewat
proses difusi. Proses difusi terjadi secara bebas. Gerakan molekul-molekul dari konsentrasi atau tekanan yang
tinggi melewati membran sel ke konsentrasi atau tekanan yang rendah.
Oksigen masuk ke tubuh lewat rongga hidung (inspirasi) ke alveolus. Oksigen yang dari alveolus akan
berdifusi lewat membran sel ke dalam kapiler arteri pori-pori. Masuknya oksigen (dari lingkungan) ke dalam
alveolus menyebabkan tekanan parisal (PO2) untuk meningkat, lebih tinggi dari pada tekanan parsial (PO2) di
kapiler arteri paru-paru. Jadi, karena gerakan molekul itu dari tekanan parsial yang tinggi ke rendah, molekul
oksigen akan berdifusi ke dalam kapiler arteri paru-paru.
Oksigen yang ada di kapileri diikat oleh eritrosit yang mengandung haemobglobin. Semakin tinggi tekanan
parsial oksigen di dalam alveolus, semakin banyak oksigen yang terikat oleh haemoglobin. Apa itu
haemoglobin? Nah, haemoglobin itu terbuat dari 4 sub unit dan setiap subunit terdiri dari heme. Di pusat
setiap heme ada unsur besi yang mengikat kepada molekul oksigen. Jadi 1 heme = 1 molekul oksigen. Jaid 1
haemoglobin = 1 x 4 heme = 4 molekul oksigen yang bebentuk oksihaemoglobin. Nah, reaksi antara
haemoglobin dan oksigen itu reversibel yang dipengaruhi oleh faktor seperti: suhu, tekanan parisal,
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dan pH.
Setelah itu, haemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh terus berdifusi ke sel-sel tubuh buat respirasi. Oksigen ini
akan dipakai oleh sel-sel tubuh dan jaringan tubuh untuk proses respirasi di mitokondria sel. Semakin banyak molekul oksigen
yang dipakai, semakin banyak molekul karbon dioksida yang terbentuk dari prose respirasi. Molekul karbon dioksida yang di
dalam jaringan tubuh akan berdifusi ke kapiler vena sel-sel tubuh. Lalu, karbon dioksida akan dibawa oleh eritrosit ke paru-paru.
Di paru-paru, CO2 akan berdifusi ke dalam alveolus.
CO2 itu dibawa keluar sebab saat CO2 bereaksi dengan air di eritrosit, akan menghasilkan asam karbonat yang menurunkan pH ke
sekitar 4,5. Darah yang bersifat asam bisa melepaskan oksigen lebih banyak ke sel-sel dan jaringan tubuh yang memerlukannya.
5. Kelainan Pernafasan
Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau kelainan
disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :
1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh bronkus yang dikelilingi
lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada
saluran pernapasan mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas..
Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
Renitis, adalah gangguan radang pada hidung. Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung
yang mempersempit jalan nafas. Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura. Bronkitis, adalah
radang pada bronkus.
2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan peradangan
pada dinding alveolus. Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil
yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Masuknya air ke alveolus.
3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau
CN / sianida. Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.
6. Gangguan Sistem Pernafasan

Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguanpenggunaan O2 oleh jaringan

Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri Corynebacterium diphtheriae

Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri Diplococcus pneumonia

Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.

Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris tertentu.

Asma : gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi mendesak dan batuk yang
disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun.

Kanker paru-paru : akibat sering merokok

Anda mungkin juga menyukai