Anda di halaman 1dari 10

SISTEM K A R D I O VA S K U L A R S E L A M A

LATIHAN FISIK

PENDAHULUAN
 Jantung adalah organ berotot dan berongga dengan berukuran sekepalan yang terletak di
rongga toraks (dada). Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan
kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah.
 Jantung kiri terdiri dari atrium dan ventrikel kiri dan jantung kanan terdiri dari atrium dan
ventrikel kanan, sisi kiri memompa darah melalui sirkuit sistemik ke jaringan tubuh, sisi
kanan memompa darah ke paru-paru melalui sirkuit pulmonary.
Fungsi Sistem kardiovaskular :
- mengirimkan (deliver) oksigen dan zat nutrisi ke seluruh sel tubuh
- memindahkan (remove) karbondioksida dan hasil metabolisme dari seluruh sel tubuh
- mengangkut (transport) hormon dari kelenjar endokrin ke target reseptornya pada
seluruh sel tubuh
- memelihara (maintenance) suhu tubuh dan melalui kemampuan sistem penyangga darah
(blood bufffering system) mengontrol pH tubuh
- mencegah dehidrasi dengan cara pemeliharaan jumlah cairan tubuh, serta ikut dalam
proses pencegahan infeksi dari organisme luar

PERUBAHAN FISIOLOGIS FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULAR DALAM


OLAHRAGA
 Kapasitas sistem kardiovaskular sangat penting dalam keberhasilan performa aktivitas fisik
dan olahraga. Kemampuan untuk mempertahankan penampilan prima dalam olahraga,
tergantung pada kemampuan kekuatan dan ketahanan sistem transpor oksigen yang
diperankan oleh sistem kardiovaskular.
 Selama berolahraga, kebutuhan oksigen oleh otot yang aktif meningkat secara nyata, lebih
banyak nutrisi yang diperlukan, dan proses metabolisme bertambah cepat, sehingga lebih
banyak sisa metabolisme yang terbentuk. Akibatnya suhu tubuh akan meningkat,
konsentrasi ion hidrogen dalam darah dan otot bertambah sehingga pH cairan tubuh akan
menurun.

1
Komponen-komponen kardiovaskular yang berubah selama berolahraga antara lain :
- denyut jantung (heart rate),
- volume sekuncup (stroke volume),
- curah jantung (cardiac output),
- aliran darah (blood flow),
- tekanan darah (blood pressure) dan darah (blood).

DENYUT JANTUNG (Heart rate) SELAMA LATIHAN FISIK


 Denyut jantung (Heart rate) , yaitu jumlah jantung berdenyut tiap menit (beat/menit).
 Denyut jantung merupakan salah satu parameter kardiovaskuler yang paling sederhana,
mudah dan sangat informatif. Denyut jantung mencerminkan besarnya kerja yang
dilakukan jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh saat beraktivitas. Saat mulai latihan
fisik, denyut jantung meningkat secara cepat selaras dengan intensitas latihan.
 Denyut jantung meningkat langsung jika intensitas latihan ditingkatkan sampai pada tahap
atau titik tertentu. Pada titik ini denyut jantung akan stabil/steady state. Ini berarti bahwa
pada titik ini kapasitas jantung berdenyut mencapai nilai maksimum untuk kebutuhan yang
dibebankan kepadanya.

Gambar 1. Denyut jantung selama latihan selama latihan jangka pendek (5 – 10 menit) latihan
submaksimal

2
 Besarnya denyut jantung dan denyut jantung maksimal sangat dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, jenis latihan fisik, tingkat kebugaran seseorang dan keadaan lingkungan seperti
suhu dan ketinggian.

Besarnya perkiraan denyut jantung maksimal dapat dihitung dengan rumus :

HRmax = 220 - umur

 Latihan mempunyai efek yang sangat kuat pada denyut jantung istirahat, bahkan untuk
atlet yang sangat terlatih denyut jantung istirahat dapat mencapai 40 beat/menit
(bradikardia). Denyut jantung yang lambat saat istirahat adalah karakteristik individu yang
dilatih.
 Denyut jantung yang rendah pada orang yang terlatih disebabkan karena efek latihan
endurance menyebabkan peningkatan aktivitas syaraf parasimpatis untuk mengeluarkan
hormon asetilkolin, sehingga memperlambat denyut jantung. Efek ini disertai dengan
pengurangan aktivitas syaraf simpatis.

Gambar 2. Denyut jantung selama latihan pada orang yang terlatih dan tidak terlatih

3
Kegunaan respon Heart Rate :
 Sebagai panduan keparahan latihan
 Untuk menilai efek latihan
 Mengembangkan program latihan yang paling efektif yang menggunakan prinsip
muatan kerja progresif

VOLUME SEKUNCUP (Stroke volume) SELAMA LATIHAN FISIK


 Volume sekuncup (Stroke Volume), yaitu jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
denyut (l/beat)
 Nilai SV saat istirahat
Pria yang tidak terlatih rata-rata 70-90 ml/beat nilai maksimal 100-120 ml/beat.
Pria yang terlatih rata-rata 100-120 ml/beat dan maksimal 150-170 ml/beat.
Atlet dapat mencapai lebih dari 200 ml/beat
 Nilai SV saat istirahat
Wanita yang tidak terlatih rata-rata 50-70 ml/beat nilai maksimal 80-100 ml/beat.
Wanita yang terlatih rata-rata 70-90 ml/beat dan maksimal 100-120 ml/beat.
 Perbedaan nilai SV pada pria dan wanita, karena volume jantung wanita lebih kecil
daripada pria.
 Peningkatan stroke volume selama latihan menunjukkan usaha jantung untuk bekerja lebih
efisien. Untuk subyek yang tidak terlatih, stroke volume dapat meningkat dari nilai
istirahat 70-90 ml/beat menjadi 100 – 120 ml/beat. Sedangkan untuk subyek yang terlatih,
stroke volume dapat meningkat dari nilai istirahat 100-120 ml/beat menjadi 150-170
ml/beat, tetapi ada juga atlet yang mempunyai stroke volume sampai 200 ml/beat.

Gambar 3. Stroke volume selama latihan pada orang yang terlatih dan tidak terlatih

4
Mekanisme dimana stroke volume meningkat selama latihan dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu
(Lamb, 1984 dan Fox, 1993) :
(1) Dianggap sebagai hasil dari hukum jantung Frank-Starling. Hukum ini menyatakan
bahwa stroke volume naik sebagai respon pada peningkatan volume darah yang mengisi
ventrikel jantung selama diastole/relaksasi ventrikular. Peningkatan volume diastole
meningkatkan peregangan pada otot jantung, hal ini meningkatkan sistole/kontraksi
ventrikular. Akibatnya, semakin banyak darah dikeluarkan dan stroke volume meningkat;
(2) Adanya pengaruh hormon epinefrin dan norepinefrin dari sistem syaraf simpatis dan
kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut menyebabkan jantung tidak hanya berdenyut
lebih cepat tetapi juga berkontraksi lebih kuat, sehingga jumlah darah yang dikeluarkan
lebih banyak

CURAH JANTUNG (Cardiac output) SELAMA LATIHAN FISIK


o Curah jantung (Cardiac output) adalah jumlah darah yang dikeluarkan per menit oleh
jantung (liter/menit)
o Peningkatan curah jantung yang besar mengarah ke peningkatan
1) Volume sekuncup (Stroke Volume),
2) Denyut jantung (Heart rate) ,
Secara matematis, hubungan cardiac output (Q), Stroke Volume (SV) dan Heart Rate (HR)
adalah sebagai berikut :

Q = SV X HR
(liter/menit) (liter/beat) (beat/menit)

Istirahat
Cardiac output = Heart rate x Stroke volume
Sedentary : 5000 ml/menit = 70 beat/mnt x 71 ml/beat
Trained : 5000 ml/menit = 50 beat/mnt x 100 ml/beat

5
o Selama melakukan latihan, curah jantung meningkat baik untuk subyek pria yang terlatih
maupun yang tidak terlatih seperti yang ditunjukkan pada gambar 4, peningkatan ini
berhubungan erat dengan VO2. Curah jantung dapat meningkat dari nilai istirahat 5
liter/menit menjadi 20-40 liter/menit.

Gambar 4. Cardiac output selama latihan pada orang yang terlatih dan tidak terlatih

o Pada orang yang tidak aktif, curah jantung selama latihan berat meningkat sampai 4 kali
nilai istirahat yaitu 20-22 liter/menit, dengan denyut jantung rata-rata 195 dan stroke
volume 103-113 ml/beat. Sedangkan untuk atlet endurance kelas dunia curah jantung bisa
mencapai 35-40 liter/menit. Hal ini disebabkan atlet tersebut mempunyai stroke volume
yang sangat besar

Latihan maksimum
Cardiac output = Heart rate x Stroke volume
Sedentary : 22.000 ml/menit = 195 beat/mnt x 113 ml/beat
Trained : 35.000 ml/menit = 195 beat/mnt x 179 ml/beat

6
CURAH JANTUNG SELAMA LATIHAN LAMA (PROLONGED EXERCISE)
 Selama aktivitas submaksimal yang lama (lebih dari 30 menit), curah jantung
dipertahankan, tetapi stroke volume dan denyut jantung tidak. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3, stroke volume menurun secara bertahap dan denyut jantung meningkat
selama latihan dilakukan. Keadaan ini disebut sebagai cardiovascular drift.

Gambar 5. Cardiac output selama latihan lama (prolonged exercise)

Pada saat melakukan latihan yang lama, volume darah berkurang karena :
 air banyak yang hilang melalui keringat
 penimbunan cairan dalam jaringan (edema)
 adanya redistribusi darah ke perifer untuk proses pendinginan.
Hal ini menyebabkan pengembalian vena ke jantung kanan menurun, sehingga stroke volume
juga menurun, untuk mengimbanginya denyut jantung meningkat, supaya curah jantung stabil.

CURAH JANTUNG SETELAH LATIHAN FISIK


Setelah latihan fisik berhenti, kecepatan denyut jantung mulai menurun diikuti dengan
menurunnya stroke volume dan curah jantung. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
a. Aktivitas dari korteks motorik berhenti menyebabkan penurunan aktivitas syaraf
simpatis dan peningkatan aktivitas syaraf parasimpatis, sehingga menimbulkan
beberapa respon yaitu : penurunan kecepatan denyut jantung, penurunan
kontraktilitas otot jantung, penurunan aliran balik vena dan stroke volume sehingga
curah jantung juga menurun.

7
b. Sirkulasi hormon epinefrin dan norepinefrin menurun, sehingga menyebabkan
kecepan denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot jantung menurun.

Rest Exercise Recovery


Gambar 6. Cardiac output selama latihan fisik

DISTRIBUSI ALIRAN DARAH

Gambar 7. Pola distribusi cardiac output melalui berbagai organ tubuh selama latihan dan istirahat
(dlm mililiter dan persen total aliran darah)

8
Seperti yang ditunjukkan pada gambar disamping ciri lain distribusi :
1. Aliran darah ke otak tetap konstan selama istirahat dan exercise
2. Aliran darah ke ginjal berkurang tetapi tidak berhenti
3. Aliran darah ke kulit meningkat saat intensitas exercise ditingkatkan, tetapi pada
tingkat maksimal berkurang

Redistribusi Aliran Darah adalah hasil dari


1. Refleks vasokontriksi arteriol yang menyuplai area tubuh yang tidak aktif khususnya
organ visceral dan kulit.
2. Reflek vasodilatasi arteriol yang menyuplai otot rangka aktif khususnya sebelum dan di
awal exercise
3. Vasodilatasi di otot aktif yang disebabkan peningkatan suhu lokal, CO2 dan asam laktat
dan penurunan O2 terutama selama exercise berlangsung.

Distribusi aliran darah :


Reflek syaraf dan hormon meningkatkan stroke volume, heart rate dan pengembalian
vena
Aliran darah ke jantung selama exercise akibat vasodilatasi, sedangkan pada otak tetap
dipertahankan pada level istirahat
Pada keadaan panas atau saat suhu rectal mencapai titik kristis, aliran darah ke kulit
meningkat dan jumlah darah yang tersedia pada otot yang aktif berkurang.

9
10

Anda mungkin juga menyukai