Oleh :
ROSDIANA MUS
143112620120077
C. Tujuan :
D. Dasar Teori
1. Suhu Tubuh
3. Termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini
digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada
keadaan sehat, suhu tubuh manusia sekitar 37 C. Tetapi pada saat
demam, suhu tubuh dapat melebihi angka tersebut, bahkan bisa
mencapai angka 40.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan kedua untuk pengukuran
suhu tubuh dan pengaturannya (termoregulasi) yaitu sebagai berikut :
NO Nama Bahan Jumlah
1 OP (Mahasiswa) 1 Orang
2 Katak 1 Ekor
3 Air Es dan Air Hangat Secukupnya
3. Cara Kerja
a. Pengukuran Suhu Mulut
1) Bersihkan termometer klinik dengan alkohol
2) Turunkan miniskus bawah air raksa sampai dibawah skala
dengan mengayunkan sentakan termometer tersebut berkali-kali.
3) Letakan rservoir termometer dibawah lidah dan OP menutup
mulut rapat-rapat.
4) Setelah 5-10 menit kemudian baca dan catat suhu OP.
G. Pembahasan
Pada percobaan Tanggal 20 Oktober 2015 tentang pengukuran suhu
tubuh dan pengaturannya dilakukan pengukuran suhu pada hewan yaitu
katak dan OP (mahasiswa). Sebelum melakukan percobaan pada katak dan
OP dilakukan pengukuran suhu ruang dan suhu ruang adalah 24,5 oC.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh suhu normal katak adalah 25
oC. Setelah dilakukan percobaan dengan menggunakan air es yang bersuhu
18oC katak mengalami penurunan suhu dimana suhu semula katak yaitu 25 oC
menjadi 20,5oC. Selanjutnya, katak dimasukkan ke dalam air hangat yang
bersuhu 39oC dan katak mengalami perubahan suhu tubuh menjadi
meningkat yaitu 35oC. dari perubahan – perubahan suhu katak tersebut telah
membuktikan bahwa katak tergolong hewan poikilotermik (hewan bersuhu
dingin, sehingga suhu tubuh katak akan berubah sesuai dengan suhu
lingkungannya. Apabila suhu lingkungan terlalu rendah, maka suhu tubuh
katak juga akan rendah. Sebaliknya, apabila suhu lingkungan tinggi, maka
suhu tubuh katak akan naik. Suhu rendah pada katak akan menyebabkan
katak menjadi kurang aktif. Perubahan suhu yang terjadi pada katak ini
dikarenakan katak termasuk hewan poikilotermik, sehingga tidak mempunyai
sistem yang dapat digunakan untuk menjaga suhu tubuh mereka seperti
halnya hewan homeotermik.
Pengukuran suhu yang dilakukan pada OP (homoiotermik) yang
dilakukan oleh seorang OP perempuan dengan umur 23 Tahun dengan 3
perlakuan yaitu suhu mulut selama 5-10 menit dan hasilnya 37,6oC, suhu
mulut setelah bernapas dengan mulut dalam 5 menit yaitu 37,4 oC, suhu
mulut setelah bernapas dengan mulut dalam 5 menit yaitu 37,6 oC, dan suhu
mulut setelah berkumur dengan air air es selama 1 menit dalam 5 menit yaitu
36,5oC. Berdasarkan 3 perlakuan yang dilakukan kepada OP perubahan hasil
pengukuran suhu tidak berbeda jauh.
Hasil pengukuran suhu axilla/ketiak OP setelah 10 menit yaitu
didapatkan suhu 37,3oC. Pada percobaan pengukuran suhu axilla/ketiak
usahakan ketiak dalam keadaan kering dan tidak lembab karena kelembapan
ketiak dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
I. Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Pengertian Dan Alat Ukur Suhu.
http://softilmu.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-dan-alat-ukur-suhu.html
Abdullah, Mikrajuddin, 2006, IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 1, Jakarta :
Erlangga
Abdanifauzi, Zahro. 2013. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Suhu
Tubuh Pekerja Pabrik Di Kecamatan Ciputat Tahun 2013. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta .
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24297/1/Zahro
%20Abdani%20Fauzi-fkik.pdf
Curie Julia Kulzumia, dkk. 2012. Laporan Fisiologi Praktikum
4”Termoregulasi”. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
https://nisdishahih24.files.wordpress.com/2012/12/laporan-praktikum-
fisiologi-4-termoregulasi.pdf
Kanisius, 2006, Fisiologi Hewan, Yogyakarta : Penerbit Kanisius (Anggota
IKAPI)
Rhyrin. 2014. Makalah Pengaturan Suhu Tubuh.
http://rirhynpe.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pengaturan-suhu-
tubuh.html
Sunardi. 2008. Kontrol Persyarafan Terhadap Suhu Tubuh. (Residensi
Sp.KMB). https://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/kontrol-
sistem-persyarafan-terhadap-suhu-tubuh.pdf