TINJAUAN PUSTAKA
A. Kreatinin
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir
metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir
konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin
diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya
relatif konstan dalam plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai
normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. (Corwin J.E, 2001).
Peningkatan dua kali lipat kadar kreatinin serum mengindikasikan adanya
penurunan fungsi ginjal sebesar 50 %, demikian juga peningkatan kadar kreatinin
tiga kali lipat mengisyaratkan penurunan fungsi ginjal sebesar 75 %.
( Soeparman dkk, 2001 ).
1. Metabolisme Kreatinin
Kreatinin adalah anhidrida dari kreatin, ia dibentuk sebagian besar dalam
otot dengan pembuangan air dari kreatinfosfat secara tak reversibel dan non
enzimatik. Kreatinin bebas terdapat dalam darah dan urin. Pembentukan kreatinin
rupanya adalah langkah permulaan yang diperlukan untuk ekskresi sebagian besar
kreatinin. ( Harper H.A, 1999 ).
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin
B. Fungsi Ginjal
Ginjal mempunyai berbagai fungsi antara lain :
1. Pengeluaran zat sisa organik, seperti urea, asam urat, kreatinin dan produk
penguraian hemoglobin dan hormon.
2. Pengaturan konsentrasi ion ion penting antara lain ion natrium, kalium,
kalsium, magnesium, sulfat dan fosfat.
3. Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh.
4. Pengaturan produksi sel darah merah dalam tubuh.
5. Pengaturan tekanan darah.
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino
darah.
7. Pengeluaran zat beracun dari zat tambahan makanan, obat obatan atau zat
kimia asing lain dari tubuh. ( Hudok CM, 1999; Sloane E, 2003; Gibson J,
2002 ).
E. Metode Pemeriksaan
Beberapa metode yang sering dipakai untuk pemeriksaan kreatinin darah
adalah :
1. Jaffe reaction
Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat
membentuk senyawa kuning jingga. Menggunakan alat photometer.
2. Kinetik
Dasar metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan sekali
pembacaan. Alat yang digunakan autoanalyzer.
3. Enzimatik Darah
Dasar metode ini adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan enzim
membentuk senyawa substrat menggunakan alat photometer.
10
Dari ketiga metode di atas, yang banyak dipakai adalah Jaffe Reaction ,
dimana metode ini bisa menggunakan serum atau plasma yang telah
dideproteinasi dan tanpa deproteinasi. Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan
dan kekurangan, salah satunya adalah untuk deproteinasi cukup banyak memakan
waktu yaitu sekitar 30 menit, sedangkan tanpa deproteinasi hanya memerlukan
waktu yang relatif singkat yaitu antara 2-3 menit.( pedoman kerja reagen
diagnostik ST. Reagen / Rajawali Nusindo diagnostik ).
11
G. Kerangka Teori
Darah
Faktor Yang
Mempengaruhi
Pemeriksaan
Kreatinin Darah :
1. Askorbat
2. Bilirubin
3. Aseton
4. Aseto asetat
5. Asam urat
6. Barbiturat
7. piruvat
8. sefalosporin
9. Metildopa
Serum
Plasma
Metode :
1. jaffe Reaction
2. Kinetik
3. Enzimatik
KREATININ
12
Faktor Yang
Mempengaruhi Kadar
Kreatinin Darah :
1. Perubahan
masa otot
2. Diet kaya
daging
3. Aktifitas fisik
4. Obat obatan
5. Kenaikan
sekresi tubulus
6. Usia dan jenis
kelamin
H. Kerangka Konsep
Deproteinasi
Jaffe Reaction
Serum
Kreatinin
Tanpa Deproteinasi
I. Hipotesa Operasional
Hipotesa operasional ( Ho ) yaitu tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan
kadar kreatinin metode jaffe reaction antara cara deproteinasi dan tanpa
deproteinasi.
13