1.

1 Filtrasi Glomerulus
(Oleh Kurniasari Vanessa Sunada, 160110150013)

Filtrasi merupakan perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerulus,
dalam gradient tekanan tertentu ke dalam kapsul bowmann. Filtrasi ini dibantu oleh
beberapa faktor yaitu membran kapiler glomerulus lebih permeable dibandingkan kapiler
lain dalam tubuh sehingga filtrasi berjalan dengan cepat. Tekanan darah dalam kapiler
glomerulus lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah dalam kapiler lain karena
diameter arteriol eferen lebih kecil dibandingkan dengan arteriol aferen.

Darah yang masuk ke dalam glomerulus harus melalui tiga lapisan membran
glomerulus. Lapisan membran pertama adalah fenestration, dimana terjadi penyaringan sel
darah merah. Yang kedua adalah basement membrane, yaitu penyaringan protein berukuran
besar. Yang terakhir ialah podocyte, hanya molekul-molekul berukuran kecil yang mampu
melewatinya. Molekul dengan ukuran kurang dari 1.8 nm akan bebas melewati membran-
membran tadi. Sementara molekul yg berukuran lebih dari 3.6 nm tidak bisa lewat lapisan-
lapisan ini.

Setelah mengalami filtrasi, zat dan cairan ini akan ditampung sementara di dalam
kapsula bowmann. Hasil filtrat ini disebut juga dengan filtrat glomerulus atau urin primer.
Urin primer ini mengandung

1.1.1 Tekanan pada Glomerulus

Ada beberapa tekanan bekerja dalam glomerulus, keseimbangan tekanan ini yang
menyebabkan filtrasi dapat terjadi. Tekanan-tekanan tersebut adalah :

1. Tekanan Hidrostatik Glomerulus

Tekanan ini mendorong zat dan cairan dalam glomerulus ke kapsula bowmann.
2. Tekanan Hidrostatik Kapsula Bowmann
Tekanan ini mendorong zat dan cairan dari kapsula bowmann ke glomerulus, kebalikan
dari tekanan hidrostatik glomerulus.
3. Tekanan Osmotik Protein Plasma
Tekanan osmotik ini dihasilkan oleh protein plasma, menarik cairan dari kapsula
bowmann ke dalam glomerulus.

Gambar Error! No text of specified style in document..1Tekanan dalam Proses Filtrasi

1.1.2 Net Filtration Pressure
Net filtration pressure merupakan tekanan dorong netto. Tekanan ini adalah selisih
antara tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar glomerulus menuju kapsula
bowmann dan tekanan yang cenderung menggerakan cairan ke dalam glomerulus dari
kapsula bowmann.

NFP = TH Glomerulus – TH Kapsul Bowmann – Tekanan Osmotik

55 mmHg – 15 mmHg – 30 mmHg = 10 mmHg

1.1.3 Glomerular Filtration Rate (Laju Filtrasi Glomerulus)

Laju filtrasi glomerulus adalah jumlah filtrat yang terbentuk per menit pada semua
nefron dari kedua ginjal. Pada laki-laki, laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180 L dalam
24 jam sedangkan pada perempuan sekitar 110 ml/menit.

GFR = Kf x NFP

1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi GFR

1. Net Filtration Pressure
NFP berbanding lurus dengan GFR. Jika NFP bertambah tinggi maka GFR juga semakin tinggi,
begitupun sebaliknya. NFP dapat berubah jika terjadi vasokontriksi atau vasodilatasi dari
arteriol aferen maupun arteriol eferen. NFP akan menurun jika terjadi vasokontriksi dari
arteriol aferen karena aliran darah yang masuk ke dalam glomerulus menurun. NFP akan
naik jika terjadi vasokontriksi pada arteriol eferen.
2. Autoregulasi Ginjal
Mekanisme ini mencegah perubahan aliran darah ginjal dan GFR akibat variasi fisologis
rerata tekanan darah arteri. Jika rerata tekanan darah arteri meningkat, arteriol aferen
berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal dan mengurangi GFR. Jika rerata tekanan
arteri menurun, terjadi vasodilatasi arteriol aferen untuk meningkatkan GFR. Dengan
demikian, perubahan-perubahan mayor pada GFR dapat dicegah.
3. Stimulasi Simpatis
Suatu peningkatan impuls simpatis seperti yang terjadi saat stress akan menyebabkan
kontriksi arteriol aferen, menurunkan aliran darah ke dalam glomerulus dan menyebabkan
penurunan GFR.
4. Kelaparan, diet sangat rendah protein, atau penyakit hati akan menurunkan tekanan
osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR.
5. Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal dalam ureter akan meningkatkan tekanan
hidrostatik dalam kapsul bowmann dan menurunkan GFR.