1. Pak Sastro, Pensiunan guru SMUN, 69 tahun, dg keluhan berat badan turun
sejak 2 bulan terakhir (semula 80 kg menjadi 75 kg). Dua minggu yang lalu
mengeluh sulit menahan kencing, terutama pada malam hari. Rasa lapar dan
haus tidak terlalu dirasa sebagai gangguan. Pemeriksaan darah rutin didapat
hasil: GDP = 200 mg/dL, GD 2 jam PP = 339 mg%. Profil lemak darah
normal, kadar asam urat baik. Tentukan P-Drug untuk kasus tersebut. Dan beri
advis non farmakologis kepada pak Sastro.
JAWAB: Pasien DM
GULOHCISAR…
• C (Cigarette) Stop Smooking
• I (Inactivity) Olahraga rutin dg nilai aerobik yg
tinggi yg dpt membakar + 300 Kkal/hari or +
2000 Kkal/mgg or jalan kaki + 3 km/hari
• S (Stress) redam stress dg istirahat teratur minimal
6 jam sehari
• A (Alcohol) Stop drinking alcohol
• R (Regular Check Up) Check Up teratur butir no.
1-9 terutama umur 40 tahun ke atas. Utk Pasien
DM/CV rutin tiap bulan
Asuhan Farmasi dalam
Manajemen Pasien DM
Identifikasi risiko resistensi insulinpada pasien pre
diabetes maupun diabetes
Pelayanan K-I-E pada pasien DM, ttg:
Menjelaskan gejala hiperglikemia dan hipoglikemia,
modifikasi gaya hidup, berhenti merokok, pemilihan
terapi, monitoring efek samping obat, SMBG (Self
Monitoring Blood Glucose), Manajemen dislipidemia,
Manajemen Hipertensi
Analisis respon terapi
Coordinate multiple prescriptions
Asuhan Farmasi
• Membantu dokter menjelaskan tentang
penyakit DM bila diminta pasien
• Membantu pasien mengenali gejala
hiperglikemia
• Mengedukasi pasien untuk menerima
kondisi penyakit DM yang dideritanya
• Merangkul pasien untuk bersama-sama
mengelola penyakit DM yang dideritanya
Asuhan Farmasi
• Membantu perawat dalam mengedukasi
pasien tentang komplikasi akut dan kronis
penyakit DM (termasuk Foot Care)
• Membantu pasien mengenali gejala
terjadinya komplikasi akut & kronis DM
merujuk kepada ahlinya (Retinopati)
• Mengedukasi pasien dalam mencegah dan
mengelola komplikasi akut & kronis DM
3. Ibu Rina, Pensiunan guru SDN, 62 tahun, dg keluhan berat badan turun sejak 3
bulan terakhir (semula 65 kg menjadi 57 kg). Dua minggu yang lalu mengeluh
sulit menahan kencing, terutama pada malam hari. Rasa lapar dan haus tidak
terlalu dirasa sebagai gangguan. Pemeriksaan darah rutin didapat hasil: GDP =
266 mg/dL, GD 2 jam PP = 335 mg%. Profil lemak darah normal, kadar asam
urat baik. Tentukan P-Drug untuk kasus tersebut. Dan beri advis non
farmakologis kepada ibu Rina
Jawab :
4. Ibu Riri, Berprofesi sebagai guru SDN, 38 tahun, dg keluhan berat badan turun
sejak 3 bulan terakhir (semula 49 kg menjadi 47 kg). Dua minggu yang lalu
mengeluh sulit menahan kencing, terutama pada malam hari. Rasa lapar dan
haus dirasa sebagai gangguan. Pemeriksaan darah rutin didapat hasil: GDP =
286 mg/dL, GD 2 jam PP = 335 mg%. Profil lemak darah normal, kadar asam
urat baik. Tentukan P-Drug untuk kasus tersebut. Dan beri advis non
farmakologis kepada ibu Riri
5. Pak Bambang, Pensiunan Perawat, 59 tahun, Dua minggu yang lalu mengeluh
sulit menahan kencing, terutama pada malam hari. Rasa lapar dan haus dirasa
sebagai gangguan. Pemeriksaan darah rutin didapat hasil: GDP = 270 mg/dL,
GD 2 jam PP = 335 mg%. Profil lemak darah normal, kadar asam urat baik.
Tentukan P-Drug untuk kasus tersebut. Dan beri advis non farmakologis
kepada pak Bambang
6. Pak Hasim 54 tahun, seorang pengusaha sukses. Tinggi badan 170 dan berat
badan 99 kg, mengeluh nyeri dada. Datang ke dokter dan mendapat obat
ISDN 5 mg 3 x sehari. Hasil pemeriksaan darah rutin: GDP 250 mg%,
GD2JPP 312 mg/dL, Kholesterol total 210 mg%, Trigliserida 165 mg/dL. Dia
juga mengeluh pusing & leher ‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah:
190/115 mmHg. Uji fungsi ginjal (RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas
normal, asam urat baik. Tentukan P-drug anda untuk kasus ini.
Jawab : Pasien sebelumnya gemuk. Krn BB yg lbh dari idealnya 55an kg. pasien
mengalami hipertensi, hiperlipidemia, DM tipe 2 (krn umur pasien diatas 30tahun
jg), angina.
Terapi obat :
1. Captopril 12,5mg 3xsehari (direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
untuk penderita DM + HT + GANGGUAN FX GINJAL) sehingga nantinya
dapat dicapai TD <130/80 mmHg, DIPIRO,ED 7
2. ISDN 5mg 3xsehari prn
3. Metformin-golongan biguanid (bagus krn dapat meningkatkan HDL) (first
choice untuk DM tipe 2 obes)
4. Lifestyle untuk hperlipidemia dan DM nya (selama 6bln)
5. Banyak minum air putih, agar fungsi ginjal tdk terlalu berat.
7. Pak Ridho 45 tahun, seorang pengusaha sukses. Tinggi badan 168 dan berat
badan 89 kg, mengeluh nyeri dada. Datang ke dokter dan mendapat obat
ISDN 5 mg 3 x sehari. Hasil pemeriksaan darah rutin: GDP 330 mg%,
GD2JPP 405 mg/dL, Kholesterol total 230 mg%, Trigliserida 165 mg/dL. Dia
juga mengeluh pusing & leher ‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah:
190/115 mmHg. Uji fungsi ginjal (RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas
normal, asam urat baik. Tentukan P-drug anda untuk kasus ini.
8. Pak Edi 35 tahun, seorang eksekutif muda. Tinggi badan 158 dan berat badan
89 kg, mengeluh nyeri dada. Hasil pemeriksaan darah rutin: GDP 240 mg%,
GD2JPP 312 mg/dL, Kholesterol total 200 mg%, Trigliserida 207 mg/dL. Dia
juga mengeluh pusing & leher ‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah:
190/115 mmHg. Uji fungsi ginjal (RFT) dalam batas normal dan uji fungsi
hati (LFT) menurun (SGPT dan SGOT-nya tiga kali harga normal), asam
urat baik. Tentukan P-drug anda untuk kasus ini.
9. Ibu Nita 54 tahun, seorang ibu rumah tangga. Tinggi badan 168 dan berat badan
89 kg, mengeluh sesak napas. Datang ke dokter dan mendapat obat Digoxin 1
x sehari. Hasil pemeriksaan darah rutin: GDP 240 mg%, GD2JPP 312 mg/dL,
Kholesterol total 230 mg%, Trigliserida 165 mg/dL. Dia juga mengeluh
pusing & leher ‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah: 190/115 mmHg. Uji
fungsi ginjal (RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas normal, asam urat
baik. Tentukan P-drug anda untuk kasus ini.
Jawab : penggunaan digoxin tdk usah dlanjutkan lagi. Pasien dberi captopril dan
metformin. Untuk hperlipidemia dterapi lifestyle.
10.Ibu Eri 42 tahun, seorang pengusaha Catering yang sukses. Tinggi badan 168
dan berat badan 80 kg, mengeluh nyeri dada. Datang ke dokter dan mendapat
obat ISDN 5 mg 3 x sehari. Hasil pemeriksaan darah rutin: GDP 240 mg%,
GD2JPP 312 mg/dL, Kholesterol total 230 mg%, Trigliserida 165 mg/dL. Dia
juga mengeluh pusing & leher ‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah:
190/115 mmHg. Uji fungsi ginjal (RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas
normal, asam urat baik. Tentukan P-drug anda untuk kasus ini.
Jawab :
12.Ibu Teti 58 tahun, seorang Dosen di UII Yogyakarta. Tinggi badan 160 dan
berat badan 82 kg, mengeluh sering kesemutan teruta ma Hasil pemeriksaan
darah rutin: GDP 256 mg%, GD2JPP 327 mg/dL, Kholesterol total 425 mg%,
Trigliserida 165 mg/dL. Dia juga mengeluh pusing & leher ‘cengeng’. Ketika
diukur tekanan darah: 160/105 mmHg. Uji fungsi ginjal (RFT) dan uji fungsi
hati (LFT) dalam batas normal, asam urat baik. Ibu Teti menggunakan
kontrasepsi pil oral kombinasi selama 10 tahun. Tentukan P-drug anda untuk
kasus ini.
13.Ibu Endri 36 tahun, seorang SMUN di Yogyakarta selatan. Tinggi badan 160
dan berat badan 78 kg, mengeluh sering kesemutan terutama Hasil
pemeriksaan darah rutin: GDP 256 mg%, GD2JPP 327 mg/dL, Kholesterol
total 215 mg%, Trigliserida 330 mg/dL. Dia juga mengeluh pusing & leher
‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah: 160/105 mmHg. Uji fungsi ginjal
(RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas normal, asam urat baik. Ibu Endri
menggunakan kontrasepsi pil oral kombinasi selama 13 tahun. Tentukan P-
drug anda untuk kasus ini.
14.Ibu Suci 44 tahun, seorang ibu rumah tangga di Yogyakarta selatan. Tinggi
badan 160 dan berat badan 82 kg, mengeluh sering kesemutan teruta ma Hasil
pemeriksaan darah rutin: GDP 344 mg%, GDS 443 mg/dL, Kholesterol total
215 mg%, Trigliserida 330 mg/dL. Dia juga mengeluh pusing & leher
‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah: 160/105 mmHg. Uji fungsi ginjal
(RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas normal, asam urat baik. Ibu Rina
menggunakan kontrasepsi pil oral kombinasi selama 25 tahun Tentukan P-
drug anda untuk kasus ini.
15.Ibu Nadia 60 tahun, seorang ibu rumah tangga di Yogyakarta. Tinggi badan 160
dan berat badan 82 kg, mengeluh sering kesemutan terutama Hasil
pemeriksaan darah rutin: GDP 256 mg%, GD2JPP 327 mg/dL, Kholesterol
total 215 mg%, Trigliserida 330 mg/dL. Dia juga mengeluh pusing & leher
‘cengeng’. Ketika diukur tekanan darah: 160/105 mmHg. Uji fungsi ginjal
(RFT) dan uji fungsi hati (LFT) dalam batas normal, asam urat baik. Ibu Rina
menggunakan kontrasepsi pil oral kombinasi selama 25 tahun Tentukan P-
drug anda untuk kasus ini.
Karena ada interaksi antara obat pil KB dengan obat antidiabetes. Karena pil Kb
akan mempengaruhi/mengganggu efektivitas dari ADO.
Obat yang harus dikonsumsi oleh bu Nadia adalah :
1. Captopril 12,5 mg 3xsehari
Obat ini untuk membantu menurunkan tekanan darah. Obat ini sangat
dianjurkan untuk DM disertai hipertensi. Tidak ada interaksinya.
2. Metformin
3. Untuk terapi hiperlipidemia untuk pertama kali lebih baik life style modification
dulu. Berdasarkan algoritma terapi untuk hiperlipidemia, untuk terapi pertama
hiperlipidemia adalah life style dulu, agar ibu tidak obesitas juga. Ntr Dilihat
dalam 6 bulan. Jika tdk ada perubahan dapat digunakan
mekanisme
Alasan untuk perubahan dalam metabolisme glukosa tidak dipahami. banyak
mekanisme telah dianggap termasuk perubahan sekresi kortisol,
perubahan dalam pemanfaatan jaringan glukosa, produksi dalam jumlah berlebihan
hormon pertumbuhan, dan perubahan dalam fungsi hati.
21
Pentingnya dan manajemen
Cukup baik didokumentasikan. Penggunaan bersamaan tidak perlu dihindari, tetapi
beberapa pasien mungkin memerlukan penyesuaian kecil dalam dosis mereka
antidiabetes
(bertambah atau berkurang). Namun, tampaknya mungkin bahwa darah rutin glutathione-
pemantauan cose akan mengidentifikasi masalah. Serius gangguan dialog-
kontrol betic tampak sangat langka. Ingatlah bahwa kekuatan-terendah
gabungan Preparat kontrasepsi oral (estrogen 20micrograms)
dianjurkan untuk pasien dengan faktor risiko untuk penyakit peredaran darah
(seperti penderita diabetes), sehingga potensi gangguan dengan diabetes mereka con-
Hibah akan diminimalkan jika rekomendasi ini diikuti. Pemilihan
progestogen mungkin juga penting, dengan levonorgestrel memiliki paling
merugikan efek.
Demikian pula, terlepas dari kontrol diabetes, HRT menopause harus
digunakan dengan hati-hati pada penderita diabetes karena peningkatan risiko arteri
penyakit. Lihat juga 'antidiabetics + Tibolone', p.509.
LIAT ADR DARI PAK BUDI TRUS TRANSLATE
17.Ibu Elis 43 tahun menderita diabetes tipe 1 (IDDM), saat ini stabil dengan
terapi injeksi insulin 3 x 8 unit per hari. Belakangan ini didiagnosis hipertensi
ringan. Menurut anda apa pilihan terapinya ?